You are on page 1of 23

MANAJEMEN PERAWATAN INDUSTRI

A. perkembangan Perawatan Industri


Pada bab ini akan membahas perkembangan perawatan industri, yang mana
teknologi ini diharapkan dapat meminimalkan seringnya dilakukan pembongkaran
mesin di pabrik (shutdown) dan ini dipelajari melalui pendekatan ilmiah untuk
meningkatkan effesiensi pabrik dan mencegah dampak lingkungan yang disebabkan
oleh kerusakan pabrik tersebut.
Perawatan  adalah suatu konsepsi dari semua aktivitas yang diperlukan untuk
menjaga atau mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat berfungsi dengan
baik seperti dalam kondisi sebelumnya..
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan,bahwa :
o Fungsi perawatan sangat berhubungan erat dengan proses produksi
o Peralatan yang dapat digunakan terus untuk berproduksi adalah hasil adanya
perawatan
o Aktivitas perawatan banyak berhubungan erat dengan pemakaian peralatan,
bahan pekerjaan, cara penanganan dll.
o Aktivitas perawatan harus dikontrol berdasarkan pada kondisi yang terjaga.
Tujuan Perawatan.
Peranan kegiatan perawatan dirasakan sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran
produksi. Perawatan mempunyai tujuan :
a. Memperpanjang usia kegunaan aset
Hal ini terutama penting di negara berkembang karena kurangny asumber daya
modal untuk penggantian.
b. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi, antara
lain :
o Selalu siap bila diperlukan sesuai dengan rencana.
o Tidak rusak selama produksi berjalan.
o Dapat bekerja dengan efisien dan kapasitas yang diingikan.
o Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaandarurat setiap waktu, misalnya unit cadangan , unit pemadam
kebakaran dan sebagainya.

1
o Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
Menghemat waktu,biaya dan material karena peralatan terhindar dari
kerusakan besar.
o Kerugian baik material maupun personel akibat kerusakan dapat dihindari
sedinimungkin, karena terjadinya kerusakan da atau timbulnya kerusakan
tambahan akibatkerusakan awal dapat segera dicegah.
Peranan Perawatan
Bahwa kegiatan perawatan bukan suatu kegiatan yang hanya memboroskan dana
danmembuang-buang waktu saja, melainkan justru sebagai penunjang untuk
menjagakestabilan dari proses kegiatan operasional. Adapun keuntungan –
keuntungan dariperawatan yang baik adalah:
a. Berkurangnya kemungkinan terjadinya perbaikan darurat.
b. Tenaga kerja pada bidang perawatan dapat lebih efisien.
c. Kesiapan dan kehandalan dapat lebihefisien.
d. Memberikan informasi kapan peralatan perlu diperbaiki atau diganti.
e. Anggaran perawatan dapat dikendalikan.

Adapun bentuk-bentuk perawatan adalah :


1. Sistim pemeliharaan sesudah rusak (breakdown)
a) Pada mulanya di industri kimia dan industri-industri lainnya semua pemeliharaan
pabrik dilakukan dengan metode ini, prinsipnya jika ada mesin/peralatan yang
sudah rusak, baru pemeliharaan dilakukan sesegera mungkin. Hingga akhirnya
para insinyur pemeliharaan tidak punya waktu untuk memberikan ide-ide yang
baik bagi pengembangan mendasar dalam usaha untuk meminimalkan kerusakan
tersebut karena mereka semua sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat
rutin seperti pekerjaan-pekerjaan perbaikan lainnya (repair work). Konsep dasar
pemeliharaan adalah menjaga atau memperbaiki mesin atau pabrik hingga kalau
boleh dapat kembali kekeadaan aslinya dengan waktu yang singkat dan biaya
yang murah.
Tujuan pemakaian metode ini adalah untuk mendapatkan penghematan waktu
dan biaya dan perbaikan dilakukan pada keadaan yang benar-benar perlu. Pada
pemeliharaan sistim ini pekerja-pekerja pemeliharaan hanya akan bekerja setelah
terjadi kerusakan pada mesin atau pabrik.

2
b) Jika kiln memakai sistim ini kerusakan mesin atau equipmen akan terjadi
berkali-kali dan frequensi kerusakannya hampir sama saja setiap tahunnya.
Artinya beberapa mesin atau equipmen pada pabrik tersebut ada yang sering
diperbaiki. Pada pabrik yang beroperasi secara terus menerus, dianjurkan untuk
menyediakan cadangan mesin (stand by machine) bagi mesin-mesin yang vital.
c) Sifat-sifat lain dari sistim pemeliharaan ini adalah sistim data dan file informasi.
Data dan file informasi untuk perbaikan mesin/equipmen ini harus dijaga oleh
seorang insinyur yang bertanggung jawab terhadap file tersebut.
d) Sistim ini untuk pembongkaran pabrik tahunan tidak dipakai karena pada saat
dilakukannya penyetelan dan perbaikan, unit-unit cadanganlah yang dipakai. Dan
ini memerlukan tenaga kerja tetap yang sangat banyak dibandingkan dengan
sistim lain yang akan kiln bahas dalam buku ini.
e) Sistim yang sudah ketinggalan jaman ini merupakan sistim perencanaan yang
tidak sistimatik secara keseluruhannya.

2. Sistim Pemeliharaan Rutin ( preventive maintenance).


a) Pada sistim pemeliharaan breakdown kita sudah merasakan perlunya melakukan
pemeriksaan atau perbaikan pada mesin-mesin atau equipmen yang berbahaya
pada operasi keseluruhan pabrik, biaya perbaikan akan dapat diminimalkan bila
telah kita ketahui kerusakan tersebut secara dini. Tipe pemeriksaan dan
perbaikan preventive ini dibuat dengan mempertimbangkan ketersediaan tenaga
kerja, suku cadang, bahan untuk perbaikan dan faktor-faktor lainnya. Keuntungan
melakukan pemeriksaan dan perbaikan secara periodik dan pada saat yang tepat
pada semua mesin-mesin/peralatan adalah dapat di ramalkan nya total perbaikan
pada seluruh sistim pabrik oleh para insinyur pemeliharaan. Selanjutnya, bila
kesalahan atau kerusakan mesin/equipmen dapat diramalkan lebih awal dengan
melihat penomena kenaikan getaran mesin, kenaikan temperatur, suara, dan lain-
lain. Dalam hal ini perbaikan dilakukan segera sebelum terjadi kerusakan yang
lebih fatal. Biaya perbaikan dan lamanya mesin/equipmen tidak beroperasi dapat
diminimalkan dibandingkan dengan perbaikan mesin yang sama tetapi dilakukan
setelah mesin itu rusak total.
b) Sistim pemeliharaan pabrik meliputi rencana inspeksi dan perbaikan secara
periodik. (periode inspeksi dan perbaikan dapat berbeda tergantung pada tipe
mesin dan penting tidaknya pencegahan kerusakan tersebut) dengan perbaikan
3
pabrik atau ramalan kerusakan sedini mungkin hingga dapat diketahui perlu
tidaknya dilaksanakan pekerjaan perbaikan sebelum kerusakan yang lebih serius
terjadi.
c) Aspek yang terpenting dari pemeliharaan rutin adalah dapat diramalkannya umur
mesin/equipmen tersebut.
d) Pendeteksian keadaan yang tidak normal pada mesin/equipmen sedini mungkin
dilakukan oleh group inspeksi yang berada dibawah bagian pemeliharaan. Tetapi
bantuan dan laporan dari orang-orang group produksi akan sangat membantu
bagian pemeliharaan, hingga dapat dibuat perencanaan yang optimum. Group
perencanaan dan inspeksi adalah merupakan bagian dari sistim pemeliharaan
rutin. Group ini melakukan pemeriksaan rutin pada mesin-mesin dan equipmen
dan pada saat terjadinya pembongkaran mesin, menyiapkan inspeksi dan
membuat rencana perbaikan, termasuk pengontrolan biaya dan pengembangan
teknis dari equipmen tersebut.
e) Jika pembongkaran pabrik yang tidak diharapkan dan kerusakan mesin/equipmen
berkurang atau turun, kebutuhan jumlah operator dan pergantian tugas jaga mesin
akan berbeda pada tingkatan ini. Pengurangan kemungkinan kerusakan
mesin/equipmen merupakan tujuan yang paling penting dari pemeliharaan pabrik
sistim preventive, tetapi kemajuan perkembangan bahan tidak sejalan dengan
perkembangan pemeliharaan sistim preventive. Sistim pemeliharaan ulang
(corrective maintenace) berikut ini dianjurkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Bila pemeliharaan rutin dilaksanakan dengan baik, maka beberapa mesin
cadangan yang ada akan menganggur/tidak terpakai karena umur mesin akan
bertambah panjang hingga perbaikan hanya perlu dilakukan pada saat
dilakukannya pembongkaran mesin-mesin skala besar dipabrik tersebut
(turnaround), maka mesin-mesin cadangan boleh ditiadakan yang artinya akan
mengurangi biaya perawatan.
f) Data dan informasi sehubungan dengan inspeksi dan perbaikan mesin/equipmen
akan terekam dengan sistimatis dan ini merupakan data dasar untuk merumuskan
rencana-rencana pemeliharaan selanjutnya dan peningkatan fasilitas yang
dilakukan oleh bagian perencanaan dan inspeksi. Data ini merupakan masukan
yang sangat akurat untuk bagian pergudangan yang mengurusi suku cadang dan
bahan untuk pemeliharaan rutin.

4
g) Dengan memakai sistim pemeliharaan rutin ini tenaga kerja untuk pemeliharaan
harian dapat dikurangi hingga 60% dibandingkan sistim pemeliharaan breakdown.
3. Sistim Pemeliharaan Ulang (corrective maintenance).
a) Setelah beberapa tahun pemeliharaan rutin dilaksanakan di pabrik, dari data-data
inspeksi yang dilakukan rutin maka bisa diperoleh umur dan biaya pemeliharaan
dari masing-masing mesin/equipmen. Dari informasi ini kita dapat menentukan
prioritas unit mana yang harus segera diperbaiki.
b) Bagian inspeksi daB perencanaan, bekerja sama dengan bagian produksi dan
pekerja lapangan akan menginformasikan kondisi masing-masing mesin dan
equipmen dengan cara sebagai berikut :
o Bagaimana perencanaan aslinya, kapasitas dan apakah kinerja berubah setelah
masa perawatan yang lama, suku cadang mana yang mudah rusak.
o Adakah cara lain untuk mencegah kerusakan tersebut?
o Mencari dimana letak permasalahan dari sistim tersebut.
o Menetapkan umur dari mesin-mesin dan equipmen untuk menangkal
munculnya masalah yang lebih besar.
c) Selanjutnya data-data perbaikan dan pemeriksaan yang rutin akan memungkinkan
kita mendeteksi kemungkinan terjadinya kerusakan dan mempersiapkan kerja
untuk jenis kerusakan tersebut. Ini akan menghasilkan prosedur perbaikan yang
tepat dan dapat meminimalkan waktu yang dipakai untuk pekerjaan tersebut.
d) Sifat-sifat yang menonjol dari sistim pemeliharaan ulang adalah effisien dan dekat
serta eratnya hubungan diantara bagian perencanaan, bagian inspeksi dan para
pekerja seperti ahli bahan, insinyur mesin, kimia, dan lain-lain. Disini masalah
yang muncul dilapangan dapat diatasi berkat adanya kerjasama dari seluruh
bagian-bagaian yang ada dipabrik. Meminimalkan frequensi kerusakan pabrik
setiap bulan dapat dilakukan dengan cara menjaga kualitas bahan, memodifikasi
rancangan mesin, proses dan lain-lain.
e) Informasi dari penyedia barang (supplier) mengenai barang-barang/bahan yang
terbaru, ini akan sangat membantu perencanaan selanjutnya, tetapi pemakaian
bahan-bahan ini harus kita mengerti benar dan disesuaikan dengan keperluan
dasar pabrik.
f) Tugas dari seorang insinyur begian pemeliharaan tidak hanya sebatas merawat
mesin dan equipmen yang ada saja. Tugasnya adalah memaximumkan keuntungan

5
pabrik dengan mengurangi jumlah kerusakan mesin dan equipmen dan juga
mengurangi biaya pemeliharaan, ini dilakukan dengan mempelajari atau
mengembangkan teknologi yang terbaru.
g) Konsep pembiayaan pada pengembangan bahan untuk suku cadang mesin atau
equipmen tertentu adalah sangat penting dan orang yang ahli bahan harus bekerja
sama dengan bahagian pemeliharaan. Awalnya pada pemeliharaan ulang, tenaga
kerja tambahan dan penanaman modal diperlukan, tetapi modal tersebut akan
kembali dalam waktu yang singkat dengan dinaikkannya pelayanan,
bertambahnya penurunan kerusakan, terjadinya penurunan biaya perbaikan, dan
bertambah panjangnya umur dari fasilitas-fasilitas tersebut.
h) Dewasa ini kebanyakan pabrik-pabrik mengikuti konsep terbaru yaitu pabrik besar
yang terpadu didalam satu lokasi, hingga tidak diperlukan lagi mesin-mesin atau
equipmen cadangan, disini kondisi masing-masing mesin/equipmen sudah sangat
terjamin, ini disebabkan karena pemeliharaan ulang dijalankan. Tenaga kerja
untuk pemeliharaan harian dapat ditekan hingga 50% dibandingkan dengan sistim
pemeliharaan breakdown.

4. Sistim Pemeliharaan Produktif


a) Sistim pemeliharaan yang telah diuraikan diatas mempunyai asumsi dasar, bahwa
makin tinggi effisiensi makin tinggi keuntungan yang akan diperoleh, maka bila
effisiensi yang tinggi tadi tidak membawa keuntungan yang diinginkan, maka
konsep baru dari sistim pemeliharaan perlu dipikirkan. Dibawah kondisi ini
konsep baru mungkin diperlukan.
o Bila produksinya maximum, hingga pasar tidak dapat membelinya.
o Pabrik-pabrik tertentu tidak memerlukan pemeliharaan yang rutin, seperti
pabrik lem, misalnya.
o Jika suatu pabrik didirikan pada daerah komplex industri dimana fasilitas-
fasilitas penunjangnya telah disediakan, maka dalam hal ini fasilitas-fasilitas
penunjang untuk pabrik kita bisa lebih hemat lagi.
b) Sistim pemeliharaan yang baik adalah berbeda untuk masing-masing pabrik
karena masing-masing pabrik berbeda pemakaian bahan dan energinya.
c) Sistim pemeliharaan dimulai dengan mengoptimumkan sistim pemeliharaan itu
sendiri berkait dengan beberapa kondisi yang dialami oleh pabrik tersebut, ini

6
adalah konsep pemeliharaan produktif. Pengurangan kerusakan yang tidak
diingini merupakan elemen yang sangat penting bagi semua tipe sistim
pemeliharaan, pengurangan ini dapat diperoleh dengan teknologi yang dapat
mengidentifikasi umur mesin dan equipmen tanpa harus mesinnya dibongkar.
d) Kerjasama yang baik diantara bahagian perencanaan, bahagian inspeksi, dan
bahgaian produksi harus dijaga untuk mengoptimumkan sistim yang dipakai
pada pemeliharaan produktif. Tujuan dari pemeliharaan atau perencanaan lain
adalah untuk merencanakan pemeliharaan dari masing-masing fasilitas yang ada
sesuai dengan umur masa pakainya dan dengan mengurangi biaya pemeliharaan
tahunan, dengan cara pendekatan inspeksi dan pekerjaan perbaikan pada waktu
diadakannya pembongkaran pabrik tahunan atau pemeliharaan yang lain-lain.
e) Optimisasi perencanaan biaya pemeliharaan untuk pekerja lapangan pada saat
pembongkaran pabrik dan pekerjaan pemeliharaan harian dapat dievaluasi
langsung melalui sifat-sifat dari pabrik.
f) Keperluan memasang mesin cadangan/equipmen ditentukan oleh hasil dari konsep
pemeliharaan produktif. Biaya tambahan untuk unit-unit cadangan dapat
ditentukan dengan membandingkan biaya investasi dengan uang yang kembali
bila kiat memakai sistim pemeliharaan rutin untuk seluruh mesin yang ada dalam
pabrik tersebut.
g) Secara umum mesin-mesin atau equipmen yang besar dan mahal diharapkan dapat
berjalan secara rutin pada masa-masa pemeliharaan tersebut, hingga mesin-mesin
atau unit-unit cadangan dapat ditiadakan.

5. Sistim Pencegahan Rutin (preventive maintain)


a) Pengembangan ilmiah dari pemeliharaan produktif pada tahun-tahun yang lalu
berdampak terhadap sistim pemeliharaan rutin yang menggunakan konsep tero-
teknologi. Jika kita pertimbangkan umur dari seluruh mesin-mesin yang ada
dalam pabrik pertama konsruksi pabrik harus disertai dengan studi kelayakan dan
kemudian baru pabrik itu dibangun, dan kemudian baru mulai produksi
komersialnya. Kegiatan produksi harus dijaga tetap stabil setiap saat, jika
produksi menurun maka pasar akan terganggu, dan juga jika biaya produksi tinggi
ini akan kalah bersaing dengan pabrik-pabrik yang masih baru. Maka pabrik
tersebut harus diganti atau di modifikasi secara mendasar. Pendekatan ilmiah

7
yang menghasilkan kembalinya modal secara maximum tenaga kerja dan bahan-
bahan yang dibuat di pabrik tersebut merupakan tero-teknologi.

b) Aspek-aspek yang penting dari tero-teknologi adalah sebagai berikut:


o Umur pabrik yang direncanakan dan teknologi yang dipakai pada pabrik
tersebut. Umur pabrik ditentukan oleh siklus produksi, kecepatan penyerapan
teknologi baru, dan sumber daya manusia yang menjalankan teknologi ini.
Umur pabrik mungkin tidak panjang seperti pabrik percobaan yang mana
dibangun dan dijalankan hanya untuk beberapa tahun saja. Ada pabrik-pabrik
yang dapat beroperasi hingga 50 tahun. Umur pemakaian pabrik yang berbeda
merupakan faktor-faktor yang penting untuk menentukan perencanaannya dan
sistim pemeliharaan mana yang cocok dan terbaik untuknya.
o Type dan kesulitan pemeliharaan dari suatu pabrik secara mendasar
ditentukan oleh proses asli dan perencanaan mekanik dari pabrik tersebut.
Walaupun sistim teknologi pemcliharaan yang tercanggih dipakai, ini belum
tentu dapat menghilangkan atau mengurangi masalah-masalah tertentu bila
kondisi proses tidak sesuai dengan bahan-bahan konstruksi pada saat pabrik
tersebut dibuat, juga bila perencanaan tata letak pabrik tanpa
mempertimbangkan pekerjaan lapangan pemeliharaan. Maka, pengalaman-
pengalaman dibutuhkan dan juga teknologi pemeliharaan merupakan hal-hal
yang harus dipikirkan sebelum merencanakan pabrik.
o Biaya pembuatan atau modal awal dapat dikurangi bila bahagian
pemeliharaan dapat memberikan informasi-informasi yang baik tentang
masalah-masalah servis mesin/equipmen, pemasangan unit-unit cadangan
dapat dibuat optimal. Selanjutnya dilakukan standarisasi jenis mesin dan
suplier dan juga meningkatkan mulu barang tanpa menambah biaya hingga
modal dapat dihemat dan juga biaya-biaya pemeliharaan selanjutnya.

B. Instruksi Umum Manajemen Pemeliharaan


1. Pentingnya Pekerjaan Pemeliharaan industri
a. Produksi yang tinggi dari beroperasi industri secara kontinu dan pada kapasitas
penuh akan menghasilkan keuntungan tidak saja untuk industri tetapi juga
keuntungan bagi industri-industri lainnya yang berada dalam satu komplex

8
tersebut. Misalnya pabrik-pabrik kimia yang bersekala besar yang merupakan
beberapa pabrik dalam satu komplex yang modern, kerusakan atau operasi yang
tidak maximum pada suatu industri dalam komplex-tersebut akan menyebabkan
kehilangan produksi yang besar secara total dari komplex itu, yaitu bila produksi
menurun maka bahan baku akan bcrlebih dan rusak. Dari masalah ini, maka orang
yang terlibat pada operasi industri harus berusaha dengan segala upaya agar
menjaga dan merawat kesinambungan dari beroperasinya pabrik.
b. Untuk mendapatkan operasi industri yang paling ekonomis maka faktor-faktor
berikut ini penting :
o Memastikan kapasitas operasi industri sesuai dengan perencanaannya dan
juga perawatannya.
o Menjaga kesinambungan operasi dan perawatan.
o Mengefisienkan operasi dan perawatan.

industri pengolahan petro kimia, atau industri pupuk berskala besar dimana
pada produksi harian sangat dipengaruhi oleh keadaan bahan baku dan
produktifitas dari industri-industri hilirnya seperti pabrik ethylene, pabrik mesin,
pabrik pupuk, pabrik penyediaan air minum dan banyak lagi pabrik-pabrik kimia
lain ora. Bila kondisi operasi tidak normal terjadi dalam pabrik tersebut. maka
keseimbangan dari seluruh pabrik-pabrik yang ada dalam komplex tersebut akan
terganggu dan pendataan harus diambil kembali untuk memperbaiki
keseimbangan produksi dan juga penyediaan bahan baku. Maka sedikit-dikitnya
330 hari operasi adalah yang sesuai untuk pabrik-pabrik normal dan perencanaan
pembongkaran tahunan diperlukan sedikit- dikitnya setahun sekali, sekalian kiln
dapat memastikan efisiensi pabrik dan memeriksa peralatan, dan juga mesin-
mesin.
c. Pelatihan yang berkesinambungan pada bagian pemeliharaan industri adalah hal
penting untuk mendapatkan pengalaman dan mengumpulkan informasi untuk
merencanakan pemeliharaan pabrik yang lebih sistimatis.
Secara umum pekerjaan pemeliharaan dikatagorikan dalam dua cara sebagai
berikut :
o Pemeliharaan setelah terjadi kerusakan (breakdown).

9
Pemeliharaan breakdown ini meliputi perbaikan atau modifikasi dari
equipmen dan ini dilakukan setelah terjadi kerusakan saat operasi.
o Pemeliharaan rutin (preventive).
Pemeliharaan preventive ini dilakukan dengan mengontrol dan merawat
equipmen sehingga tidak terjadi kerusakan atau berubah fungsinya mesin-
mesin tersebut.
Disini terlihat bahwa metode pemeliharaan yang kedua adalah lebih
ekonomis dari pada metode yang pertama, karena pada metode yang pertama
kemungkinan kerusakan mesin sangat besar sekali dan tidak dapat diramalkan.
Jadi sangatlah dianjurkan untuk memeriksa setiap equipmen tanpa harus
mempersoalkan apa pemeliharaannya preventive atau breakdown ini
bergantung pada keperluan produksi.
Jadi catatan pemeliharaan yang rinci dan laporan-laporan dari masing-masing
equipmen harus diperiksa secara hati-hati hingga kita mempunyai waktu
yang sesuai untuk memperbaiki atau menggantinya. Untuk tujuan ini, kondisi
operasi dari masing-masing mesin dan equipmen harus difahami sepanjang
waktu dengan melakukan pemeriksaan rutin, dan menjaga operasi pabrik
berjalan secara kontinue.

2. produktifitas tahunan yang tinggi


Untuk mendapatkan produktifitas tahunan yang tinggi, maka kelangsungan
operasi sepanjang tahun harus dijaga. Maka seluruh jajaran manajemen harus
meningkatkan teknik-teknik pengawasan industri dan memberikan pelatihan pada
para pekerja sehubungan dengan teknik-teknik pemeliharaan dan operasi.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan operasi dan
pemeliharan yang baik pada suatu industri adalah sebagai berikut:
a. Organisasi dan sistimatisasi dari pemeliharaan industri dan operasinya.
b. Pengawasan operasi industri
c. Pengawasan pemeliharaan industri
d. Pengawasan keselamatan kerja
e. Pengawasan pergudangan (suku cadang, bahan, bahan kimia, pelumas)
Pengawasan pembelian
f. Pengawasan biaya (produksi, pemeliharaan)

10
g. Pengawasan personal (pekerja).

3. Menjaga kapasitas produksi pabrik tetap konstan.


Orang-orang yang terlibat dalam bahagian pemeliharaan mempunyai
tanggung jawab untuk menjaga kapasitas industri tetap (tidak naik turun), maka
bahagian pemeliharaan harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mencatat dan menganalisa data-data sejarah pemeliharaan
b. Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan
c. Menganalisa keadaan tidak normal dari equipmen atau unit-unit yang ada.
d. Rapat harian dengan bahagian produksi
e. Kerjasama dengan bahagian produksi
f. Memeriksa dan melaporkan pemakaian dan bahan-bahan pemeliharaan (suku
cadang, bahan, dan pelumas).
g. Menganalisa pemakaian bahan tersebut
h. Merencanakan program pemeliharaan dan skedul.
i. Mencatat semua kegiatan inspeksi, perbaikan, dan pekerjaan memodel kembali
j. Memodifikasi buku-buku petunjuk inspeksi, pemeliharaan dan perbaikan
k. Memeriksa effisiensi equipmen dan unit-unit.

4. Perlunya pekerjaan pemeliharaan pada industri


1) Pengurangan Biaya Produksi
a. Manajemen dari perusahaan kimia secara terus menerus berusaha untuk
mengurangi biaya-biaya produksi. Beberapa pengurangan dari biaya produksi
dapat dilakukan dengan mengurangi biaya tetap atau biaya yang lain-lain dari
biaya produksi itu sendiri.
b. Pegurangan biaya lain-lain dapat diperoleh dengan memaksimalkan
pemakaian bahan mentah dan bahan-bahan pendukung lainnya. Untuk
mengurangi biaya-biaya lain lain langkah-langkah berikut ini perlu
diperhatikan :
o Minimalkan pembongkaran mesin-mesin yang ada dalam pabrik tersebut
o Jaga produksi agar tetap pada produksi puncak
o Kembangkan teknik-teknik baru dan minimalkan pengeluaran-
pengeluaran yang tidak perlu.

11
c. Sebaliknya langkah-langkah untuk mengurangi biaya-biaya tetap adalah
sebagai berikut:
o Minimalkan biaya-biaya pemeliharaan termasuk biaya pekerja untuk
pemeliharaan tersebut.
o Minimalkan biaya operator mesin
o Minimalkan biaya-biaya pekerjaan lembur.

2) Hal-hal yang penting dalam manajemen pemeliharaan.


a. Frekuensi kerusakan dan pengeluaran biaya untuk perbaikan termasuk upah.
Secara umum, penurunan kerusakan akan mengakibatkan naiknya eksistensi
pabrik dan makin berkurangnya pembiayaan untuk perbaikan.
b. Untuk meminimalkan kerusakan pada pabrik, item-item yang dipilih harus
benar-benar penting dan dapat berakibat fatal untuk keseluruhan industri
tersebut. Setelah memilih item tersebut maka target selanjutnya adalah untuk
melaksanakannya. Biaya tambahan yang dipakai untuk peningkatan industri
akan menghasilkan pengembalian modal yang pasti, dan juga mengurangi
biaya-biaya lain untuk jangka waktu selanjutnya.
c. Penaksiran biaya-biaya pemeliharaan. Defenisi 'M' Biaya pemeliharaan selama
pemeliharaan ilu dilaksanakan.
‘T’ Biaya pemeliharaan sepanjang tahun.
M/T bervariasi diantara 10 sampai 60% bergantung pada tipe pabrik nya.
Perbandingan optimum dari masing-masing industri ditentukan berdasarkan
pertimbangan biaya pemeliharaan yang terendah.
d. Keuntungan melakukan pekerjaan sebanyak mungkin pada saat pembongkaran
pabrik tahunan. Teknologi equipmen dan mesin-mesin dewasa ini
memllngkinkan mesin atau equipmen tersebut beroperasi selama setahun tanpa
harus diadakan pembongkaran, mempertimbangkan fakta ini dan juga
kehadiran dari banyak nya industri kimia, petro kimia, pabrik-pabrik
pendukung, industri penyulingan dan industri-industri lain, cara yang paling
mungkin untuk meningkatkan kinerja industri adalah dengan melakukan
pengawasan total dan perbaikan seluruh equipmen dan mesin-mesin pada saat
diadakannya pembongkaran pabrik tahunan.

12
Anggap bahwa prosedur perbaikan dan pemakaian bahan tidak
mengalami kesalahan, maka industri tersebut harus dapat berjalan setahun
penuh tanpa harus membongkar mesin. Kerusakan dan perbaikan yang terjadi
sebelum tiba saat nya pembongkaran tahunan ini bisa disebabkan oleh
kesalahan pada waklu perbaikan, kesalahan bahan, atau terjadinya kecelakaan
pada wakru operasi. Pekerjaan modifikasi yang besar dapat dilakukan pada
saat pembongkaran tahunan industri, dan hila ini direncanakan dengan baik
jauh-jauh hari, maka pekerjaan tersebut tidak memerlukan hari kerja
tambahan.
Selanjutnya, efektifitas kerja dari para mekanik harus tinggi selama
dilakukannya pembongkaran industri tahunan tersebut. Jadi bisa dikatakan
jika pada saat-saat operasi industri normal mekanik bekerja dengan efektifitas
30%, maka pada saat pembongkaran tahunan efektifitas nya harus dinaikkan
sampai dengan 70%. Ini dapat terjadi karena waktu yang diperlukan untuk
persiapan, memastikan keselamatan kerja, memeriksa daerah-daerah yang
berbahaya dan lain-lain akan makin berkurang. Maka jika kita anggap jumlah
pekerjaan pada tahun-tahun sebelumnya sama, tetapi total jumlah pekerja
dapat kita kurangi jika kita tumpukan pekerjaan-pekerjaan tersebut pada saat
dilaksanakan nya pembongkaran tahunan.
e. Memperpanjang umur industri dan meramalkan kerusakan-kerusakan yang
akan terjadi. Konsep dari perawatan tergantung pada umur yang diharapkan
dari masing-masing industri atau fasilitas dan euipmen nya. Bila umur yang
diharapkan dari pabrik tersebut pendek, maka konsep optimum perawatan
nya akan berbeda. Meningkatkan kemampuan teknik dan meningkatkan
kualitas bahan untuk meminimalkan kerusakan rasanya tidak diperlukan jika
pabrik tersebut akan ditutup dalam waktu yang singkat.
f. Data dan Pengumpulan Informasi.
Data yang dikumpul dari pabrik secara harian, periodik, tahunan merupakan
dasar informasi untuk sistim pemeliharaan yang baik. Data teknik, gambar-
gambar, dan informasi teknik lainnya juga merupakan data mentah yang
penting. Aspek yang terpenting dari pengumpulan dan penyimpanan data
adalah terorganisasi nya seluruh sistim dengan baik. Data yang dikumpul oleh
bahagian pemeliharaan akan sangat berguna kepada bagian-bagian lain seperti
bagian produksi, pergudangan, proyek dan lain-lain.
13
Jika ada pengembangan atau penemuan-penemuan baru harus segera
diinformasikan ke bagian-bagian lain untuk memastikan pengadaan barang
yang terbaik pada bahagian pembelian dan bahagian keuangan. Semua data-
data pembongkaran pabrik tahunan termasuk keuangan nya dilaporkan pada
bahagian-bahagian yang bertanggung jawab untuk menyusun dan
merencanakan biaya perbaikan selanjut nya. Yang paling penting rencana
pengembangan harus diperlihatkan pada bahagian produksi dan bahagian
teknik agar bahagian ini dapat memberi komentarnya. Usulan untuk merubah
tatacara perbaikan atau syarat-syarat teknisi harus disiapkan dan didiskusikan
dengan penyelia (supervisor) yang bertanggung jawab pada bidang tersebut.
g. Pengawasan pekerjaan pemeliharaan harus merupakan suatu pekerjaan yang
terintegrasi. Aliran kerja sejak mulai dari pemeriksaan, perbaikan, pengawasan
kerja, dan pengawasan kinerja mesin sebaiknya ditanggung jawabi oleh
seorang pekerja. Ini akan memberi effek lebih effesien nya pekerjaan untuk
menghasilkan operasi pabrik yang baik.
5. Tugas-tugas Pemeliharaan.
a. Tugas langsung.
Tugas langsung pada dasarnya sebagai berikut :
a) Perencanaan dan penugasan
b) Pemeriksaan dan pengawasan
c) Pengawasan bahan
d) Pekerjaan lapangan
e) Pekerjaan bengkel.
Tugas-tugas yang disebutkan diatas dapat dibagi dalam spesialisasi-spesialisasi.
Tanggung jawab dari masing-masing tugas diatas adalah sebagai berikut :
1) Perencanaan dan Penugasan
o Menerima dan mengumpul semua permintaan-permintaan kerja.
o Mendaftarkan dan mengklassifikasikan semua permintaan-permintaan
kerja yang diterima.
o Menyiapkan permintaan-permintaan kerja pemeliharaan tersebut.
o Mempelajari dan membuat pembagian kerja, dan penempatan pekerja
pada lokasi yang sesuai.
o Menyiapkan dan membuat perintah-perintah kerja.

14
o Mengecek dan menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan.
o Menyetujui semua permintaan-permintaan kerja diatas dan juga
permintaan kerja harian.
o Memonitor semua kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan juga kemajuan
nya.
o Mengecek laporan dari pekerjaan yang sudah selesai
o Menerima dan menyimpan jam kerja yang sebenarnya dan juga catatan
equipmen yang ada di pabrik termasuk bahan-bahan yang dipakai.
o Melaporkan pada bagian gudang perubahan pemakaian suku cadang,
bahan habis pakai, dan pelumas yang dipakai pada pekerjaan-pekerjaan
pemeliharaan.
o Menerima dan menyimpan laporan status bahan dan permintaan
pembelian bahan dari bagian gudang.
o Menyiapkan, menjaga dan mengatur rencana untuk perbaikan
pemeliharaan atau Pembongkaran secara besar-besaran.
o Menjaga kestabilan dan mengkoordinasi biaya pemeliharaan tahunan.
o Menganalisa kinerja pemeliharaan keseluruhan.
o Menyiapkan dan menyetujui laporan-laporan.
Mengusulkan perbaikan atau modifikasi dari equipmen dan fasilitas nya
kepada orang-orang teknik.
2) Pemeriksaan dan Pengawasan.
a) Untuk pernbongkaran mesin yang regular atau periodik.
o Siapkan, jaga dan pertimbangkan kembali program-program
pembongkaran mesin periodik atau regular. Pemeriksaan atau
bahan khusus dari bahagian teknikal atau perencanaan sangat
diharapkan.
o Siapkan, laksanakan pemeriksaan dan permintaan pembongkaran
mesin di bengkel.
o Menerima permintaan pemeriksaan dari bagian produksi dan dari
bagian-bagian lain yang terkait. Siapkan, laksanakan pekerjaan-
pekerjaan pemeriksaan dan laporkan pemerikasaan itu kepada
bagian yang memerlukannya.

15
o Siapkan dan laksanakan langkah-langkah awal dari masing-masing
pekerjaan pemeliharaen dan perbaikan, juga siapkan laporan akhir
pemeriksaan dan masing-masing pekerjaan pemeliharaan tersebut.
o Buat saran yang diperlukan kepada bahagian perencanaan dan
bengkel sehubungan dengan tatacara perbaikan equipmen yang ada
di pabrik termasuk bahan-bahan yang dipakai.
o Buat tatacara atau aturan pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan
darurat dan pembahagian kerja nya.
o Buat aturan pemeriksaan equipmen dalam keadaan darurat.
o Siapkan laporan pemeriksaan
o Siapkan dan simpan catatan kerusakan-kerusakan mesin untuk
semua equipmen dalam pabrik catat item-item pemeliharaan yang
besar-besar dari equipmen dan sistim pepipaan.
o Analisa dan sarankan tatacara pemeliharaan yang sesuai
berdasarkan catatan data-data dari mesin-mesin tersebut.
o Minta dan terima bahan-bahan yang dipakai pada sewaktu
pemeriksaan dilakukan dan juga bahan habis pakai.
o Pelajari dan usulkan perbaikan atau modifikasi peralatan industri
dan fasilitas-fasilitas nya, agar lebih baik sesuai dengan yang
diperlukan oleh bagian teknik.
o Pelajari dan buat rencana pemeriksaan tahunan dan jaga biaya
pemeriksaan tahunan agar tetap stabil untuk pemeliharaan yang
regular, perbaikan mesin dan pembongkaran tahunan.
o Analisa semua hasil-hasil pemeriksaan dan buat laporan-laporan
inspeksi dan saran-saran.
b) Untuk Pemeriksaan yang Khusus.
Pemeriksaan yang khusus artinya seperti pemeriksaan-pemeriksaan
tanpa merusak (NDT), analisa getaran, pemeriksaan bahan dan lainnya.
o Siapkan, jaga dan pikirkan kembali rencana-rencana pemeriksaan
khusus dan tatacaranya.
o Menerima permintaan pekerjaan khusus, laksanakan pekerjaan-
pekerjaan tersebut dan laporkan hasilnya bagian perencanaan,

16
bagian pemeriksaan, bagian produksi dan bagian-bagian lain yang
berhubungan.
o Pelajari dan siapkan saran-saran untuk pemeriksaan khusus
kebahagian perencanaan, pemeriksaan, bengkel dan lain-lain.
o Pelajari dan siapkan tatacara pemeriksaan khusus dalam keadaan
darurat.
o Rencanakan dan buat tatacara pemeriksaan khusus untuk equipmen
pabrik dan fasilitas nya.
o Meminta dan menerima bahan-bahan dan bahan habis pakai.
o Merencanakan dan membuat rencana pemeriksaan tahunan dan
menjaga agar biaya pemeriksaan tahunan tetap stabil.
o Analisa semua hasil-hasil pemeriksaan khusus.
o Jaga dan tingkatkan kemampuan teknik dari para pekerja.
o Menerima permintaan suku cadang termasuk yang baru dan yang
lama.
3) Pengawasan Bahan.
a. Pelajari, rencanakan, dan laksanakan tatacara pengawasan bahan dari
suku cadang, bahan habis pakai, pelumas yang diperlukan pada
pemeliharaan ditinjau dari metode statistik untuk semua pemakaian
bahan.
b. Menerima dan memeriksa semua permintaan-permintaan bahan untuk
pemeliharaan dan pekerjaan-pekerjaan perbaikan dari bahagian
perencanaan dan pemeriksaan, beberapa permintaan bahan mungkin
dapat disetujui oleh bahagian lapangan atau bahagian bengkel.
c. Menerima dan mempelajari kembali catatan-catatan permintaan harian
dan bulanan dari bahagian pergudangan.
d. Menerima dari bahagian gudang perintah pembelian suku cadang, bahan
habis pakai, pelumas dan bahan-bahan lain nya.
e. Mempelajari dan menyiapkan spesifikasi bahan, dan permintaan
pembelian bahan untuk suku cadang yang baru, bahan habis pakai,
pelumas dan lain-lain, atau pergantian suku cadang, bahan habis pakai
dan pelumas. Mensyahkan permintaan pembelian bahan dan juga
spesifikasi bahan tersebut.

17
f. Memberi nasihat pada bahagian bengkel yang mengerjakan perbaikan
suku cadang, pabrikasi dan juga modifikasi.
g. Menyimpan spesifikasi teknik dan informasi-informasi pasar yang
menjual bahan-bahan yang terbaru.
h. Tinjau dan pertimbangkan kembali agar simpanan suku cadang, bahan
habis pakai dan pelumas seminimum mungkin ada di gudang. Juga tinjau
kembali jumlah dari pesanan bahan.
i. Tinjau dan rubah spesifikasi bahan, suku cadang, bahan habis pakai dan
pelumas.
4) Pekerjaan Lapangan
Yang dimaksud dengan pekerjaan lapangan ialah seperti pembersihan,
penyetelan, perbaikan, pembangkaran mesin, pekerjaan modiifikasi di
lapangan.
a. Menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja dan
pembagian kerja dari bahagian pemeriksaan dan perencanaan.
b. Mempelajari dan menyiapkan tatacara pekerjaan secara detail dan
perintah-perintah kerja yang diperlukan.
c. Bagikaan, atur dan koordinasikan semua pekerjaan yang diterima dan
bahagian perencanaan dan pemeriksaan.
d. Alokasikan para pekerja pada masing-masing pekerjaan.
e. Siapkan dan minta ijin masuk ke pabrik, ijin bekerja di mesin-mesin
yang berbahaya, dan ijin keselamatan kerja dari bahagian produksi.
f. Terima semua ijin-ijin tersebut dari bahagian produksi.
g. Terima semua suku cadang, bahan habis pakai, dan bahan-bahan lain
yang diperlukan dari bahagian gudang.
h. Buat permintaan bahan tambahan untuk suku cadang, bahan habis pakai,
pelumas dan juga bahan lain yang diperlukan.
i. Siapkan dan hantar semua yang diperlukan, seperti suku cadang,
bahan habis pakai, bahan-bahan lain, peralalan dan fasilitas-fasilitas
kelapangan.
j. Minta pemeriksaan yang sudah selesai disyahkan oleh bahagian
pemeriksaan.

18
k. Untuk pekerjaan yang besar dan rumit yang melibatkan pekerjaan
bengkel, listrik, atau instrumentasi, yang memimpin pekerjaan ini
haruslah orang yang bahagian nya paling banyak jenis pekerjaan nya.
l. Hitung dan jumlahkan total jam kerja, bahan habis pakai untuk setiap
pekerjaan.
m. 1Jumlahkan dan simpan semua jam kerja dan buat jam kerja yang
sebenarnya dalam sebulan dari masing-masing pabrik.
5) Pekerjaan Bengkel.
Pekerjaan bengkel meliputi penyetelan, perbaikan, pembongkaran mesin dan
pekerjaan-pekerjaan pabrikasi.
a. Merencanakan, melakukan, dan mengawasi program pemeliharaan
didalam bengkel dan menjaga peralatan-peralatan termasuk suku cadang,
bahan habis pakai.
b. Menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja,
pembagian tugas pada equipmen, sistim perpipaan, fasilitas kantor,
kenderaan dan fasilitas-fasilitas lain nya.
c. Membagi, mengatur dan mengkoordinasi semua pekerjaan-pekerjaan
yang ada dibengkel sesuai dengan permintaan kerja.
d. Merencanakan dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan seperti
pembongkaran mesin, pemeliharaan dan pembongkaran pabrik tahunan.
e. Merencana dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan dalam
keadaan darurat.
f. Menerima semua suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan bahan-
bahan lain yang diperlukan dari bahagian gudang.
g. Mempelajari dan menyiapkan permintaan-permintaan bahan tambahan
seperti suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan bahan-bahan
lainnya bila diperlukan.
h. Siapkan laporan perbaikan dan laporkan ke bahagian yang bertanggung
jawab.
i. Hitung dan jumlahkan jumlah jam kerja total dan biaya bahan habis
pakai untuk masing-masing pekerjaan.
j. Jumlahkan, klassifikasikan dan buat laporan jumlah jam kerja yang
sebenar nya dalam sebulan untuk semua pekerjaan.
k. Pelajari, tingkatkan catatan-catatan pekerjaan harian tersebut.
19
b. Bagian-bagian yang berhubungan dengan pemeliharaan.
Adapun bagian-bagian yang mempunyai hubungan dalam pemeliharaan adalah:
a. Produksi
b. Teknikal
c. Keselamatan kerja
d. Gudang
e. Pembelian
f. Keuangan
Tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
a. Produksi
o Mengawasi kondisi operasi pabrik. Menentukan dan meminta pekerjaan
pemeliharaan dengan berkonsultasi pada bagian-bagian lain yang terkait.
o Mensyahkan permintaan-permintaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan
dan pekerjaan pengawasan.
o Memastikan semua persiapan untuk kerja pemeliharaan semua baik dan
memberi ijin masuk pabrik, ijin masuk kedaerah berbahaya, dan
keselamatan karja untuk kerja-kerja pemeliharaan.
o Melaksanakan semua persiapan yang diperlukan untuk merawat seperti
mengisolasi, mencuci equipmen dan pipa-pipa, juga melakukan analisa
keselamatan kerja.
o Memintakan pada bagian keselamatan kerja orang yang ahli pada
menyiapkan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan yang diperlukan.
o Teliti dan bantu para pekerja saat mereka melakukan pekerjaan lapangan.
o Terima laporan pekerjaan yang sudah selesai dan lakukan pengetesan
ulang.
o Tanda tangani dan syahkan laporan pekerjaan yang sudah selesai tersebut.
b. Teknikal
o Menerima informasi-informasi secara periodik, pekerjaan modifikasi, dan
biaya-biaya pemeliharaan dari bagian perencanaan pemeliharaan.
o Pelajari hal-hal yang dapat meningkatkan efisiensi operasi industri dan
dapat menurunkan waktu, biaya dari pemeliharaan.
o Pelajari dan siapkan moditikasi industri melalui penyelidikan seperti yang
disebutkan pada item

20
o dan dengan mengadakan diskusi-diskusi diantara bagian-bagian yang
terkait.
o Simpan data-data teknik dari semua mesin-mesin industri dengan baik.
o Selidiki dan jaga informasi-informasi terakhir dari teknologi produksi dan
pemeliharaan.
c. Keselamatan Kerja.
o Jaga keselamatan kerja pada saat berada diindustri khususnya pada
daerah-daerah yang berbahaya dan mudah terbakar, dan patuhi larangan-
larangan yang ada dan pastikan bekerja secara aman.
o Siapkan dan beri peringatan-peringatan keselamatan pada masing-masing
equipmen termasuk untuk kerja pemeriksaan, sebelum pekerjaan dimulai.
o Pelajari dan buat saran untuk meningkatkan peralatan, fasilitas, peralatan
keselamatan kerja dan bahan-bahan yang baru.
o Hadiri atau kunjungi pekerjaan-pckerjaan pemeliharaan atau pemeriksaan,
jika pckcrjaan tersebut berbahaya.
o Mintalah alat pemadam kebakaran tambahan untuk bagian pendukung
(utility).

d. Penyimpanan Bahan (material)


o Bahan-bahan yang diperlukan untuk operasi simpan didalam gudang,
bahan-bahan ini termasuk untuk keselamatan kerja, pemeliharaan,
administrasi, keperluan-keperluan lain, suku cadang, bahan habis pakai,
pelumas, bahan kimia, bahan mentah dan lain-lain.
o Terima simpan dan syahkan bahan-bahan yang ada, dan laporkan
kebahagian pembelian dan gudang.
o Pelajari dan teliti stock minimum, dan pembelian dan semua bahan-bahan,
laporkan ke bahagian pengawasan bahan atau bagian pembelian.
o Periksa semua bahan-bahan yang ada di gudang secara periodik.
o Simpan catatan atau buku gudang.
e. Pembelian
o Menerima semua permintaan bahan dan kontrak untuk pembelian.
o Menyiapkan dan mensyahkan dokumen-dokumen tender.

21
o Menerima dan mengevaluasi penawaran dari luar dengan berkonsultasi
pada bagian-bagian lain yang terkait.
o Memilih suplier dan menentukan biaya pembelian dengan melibatkan
bagian-bagian lain yang terkait.
o Mensyahkan permintaan pembelian.
o Memeriksa lama waktu pengiriman borang.
o Mensyahkan laporan pembelian pada bagian-bagian yang terkait termasuk
bagian keuangan.
o Mensyahkan tagihan pembayaran pada bagian keuangan.
o Menyelidiki dan mencari informasi-informasi pasar yang terbaru
mengenai harga-harga equipmen, bahan, dan pelaksana kerja (kontraktor).
f. Keuangan.
o Menerima semua permintaan-permintaan bahan dari pekerjaan-pekerjaan
pemeliharaan.
o Menerima laporan jumlah jam kerja pemeliharaan dalam sebulan.
o Catat dan klassifikasikan item (a) dan (b) diatas untuk masing-masing
equipmen.
o Menerima, mencatat dan membagikan biaya-biaya pemeliharaan kepada
bagian-bagian lain yang terkait.
o Laporkan hasil bulanan item (c) dan (d) ke bagian-bagian yang terkait.
o Menerima permintaan pembelian dan melaporkan bukti pembayaran
kepada bagian keuangan dan bagian lain yang berurusan dengan
pembayaran.

6. Pemeliharaan langsung dan tidak langsung.


1. Pemeliharaan langsung adalah pekerjaan yang berhubungan dengan pemeliharaan
dan perbaikan dari equipmen produksi. Dalam definisi ini termasuk item-item
sebagai berikut :
a. Pembongkaran berskala besar dari equipmen dan unit-unit produksi.
b. Perbaikan berskala besar dari sebuah equipmen yang penting, dalam keadaan
terjadwal maupun tidak
c. Perawatan skala kecil. Perawatan rutin seperti perbaikan dan penyetelan yang
kecil-kecil, pemeriksaan, pekerjaan servis yang terjadwal maupun tidak.

22
2. Pemeliharaan tidak langsung.
Perawatan tidak langsung dapat didefenisikan sebagai pekerjaan pemeliharaan
yang berhubungan dengan equipmen produksi, tetapi tidak langsung
mempengaruhi operasi itu sendiri.
a. Peremajaan dari equipmen produksi seperti mengecat dan mengisolasi.
b. Memperbaharui fasilitas-fasilitas, menukar equipmen, mengatur tataletak
equipmen, dan memindahkan equipmen.
c. Penambahan-penambahan kecil seperti pemasangan peralatan untuk mesin-
mesin cadangan.
Dengan defenisi ini, organisasi dari pemeliharaan pabrik dapat membuat
katalog, mengevaluasi, memonitor dan mengkontrol beban pekerjaan
pemeliharaan disesuaikan dengan keperluan pabrik dan ketersediaan tenaga
kerja yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Paul. D. 1989, Maintenance Management for the Mining Industry, Tomlingson
Associates Inc. 1905 Glencoe Street, Denver, Colorado 80220.
Japan International Cooperation Agency, Plant Maintenance Management Guidance
for the Chemical Industry Training and Development Center.
Bittel, Lester R, What Every Supervisor Should Know, 3 ed., Mc. Graw-Hill Book
Company, New York, 1974.
Dowling, William F., How Managers Motivate, Mc. Graw-Hill Book Company, NY:
1971.
Cooling, W. Colebrock, Small and Medium Plant Maintenance-Control,
Management Center of Cambridge, Mass., 1968.
Cooling, W. Colebroek, Low Cost Maintenance Control, American Management
Association. NY, 1973.

23

You might also like