You are on page 1of 22
PENGARUH SIKAP PROFESIONALISME INTERNAL AUDITOR TERHADAP PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM PENGUNGKAPAN TEMUAN AUDIT BACHTIAR ASIKIN ABSTRAK Pengaruh sikap profesionalisme internal auditor terhadap peranan internal auditor dalam pengungkapan temuan audit, Ada dua 2 hal pada yang ingin dikemukakan disini, yaitu (1) sikap profesionalisme internal auditor, adalah standar profesionalisme internal auditor, pengetahuan dan kecakapan, hubungan antar manusia dan komunikasi, pendidikan berkelanjutan, dan ketelitian profesional. (2) peranan internal auditor dalam pengungkapan temuan audit, adalah unsur-unsur temuan audit. Kata Kunci : Interbal auditor, sikap profesionalisme, peranan PENDAHULUAN Peran interna! audit adalah suatu fungsi penilaian yang independen yang ada dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi kegiatan- kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung-jawabnya secara efektif. Untuk hal tersebut, internal auditor akan melakukan analisa-analisa dan penilaian-penilaian serta memberikan rekomendasi, dan saran-saran. Peran penting internal audit didalam suatu organisasi ini dapat dilhat pada laporan survey Harvard university yang ditulis oleh Chambers (1981:10) yang tersadur pada majalah internal audit no. 3 tahun 1997: “Menunjukkan bahwa audit internal telah menangani sekitar 30 % efisiensi dan efektivitas kegiatan perusahaan. Disamping itu audit internal semakin banyak memberikan pelayanan kepada manajemen dimana aktivitas audit tidak lagi terfokus pada keuangan namun telah banyak kebidang operasiona! antara lain produksi, penjualan, distribusi, personel, dan sebagainya”. Profesi internal auditor sangat dituntut akan kKemampuannya memberikan jasa yang terbaik dan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diperintahkan oleh manajemen tertingg! organisasi. Peningkatan pengawasan intemal di dalam suatu organisasi tentunya menuntut tersedianya internal audit yang baik, agar tercapainya ‘suatu proses pengawasan internal yang baik pula. Dengan adanya internal audit maka akan diperoleh hasil proses audit yaitu berupa temuan audit, temuan audit dihasilkan dari proses perbandingan antara “apa yang seharusnya terdapat” dan “apa yang ternyata terdapat”. Singkatnya, temuan audit adalah penyimpangan dari norma atau standar yang telah ditetapkan. Karena penyimpangan ini pengawasan internal harus jeli dan mempunyai pengalaman dan daya analitis kritis yang tinggi sehingga penyimpangan yang dilakukan dapat terdeteksi dan dapat diungkapkan dalam temuan audit. Oleh karena itu profesi internal auditor adalah profesi yang sangat unik dan menantang. Untuk meningkatkan kualitas peran internal auditor dalam mengungkapkan temuan audit, internal auditor memerlukan kemampuan profesional yaitu kemampuan individu dalam melaksanakan tugas, yang berarti kualifikasi personalia yang sesuai dengan bidang tugas internal audit dan berkaitan dengan kemampuan profesionalnya dalam bidang audit serta penguasaan atas bidang operasional terkait dengan kegiatan perusahaan. Profesionalisme merupakan suatu kredibilitas dan profesionalisme pada internat auditor dan merupakan salah satu kunci sukses — 792 793 Jurmal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi, Volume 7 Nomor 3 Februari 2006 792-810 dalam menjalankan perusahaan. Hal ini dikemukakan oleh Richard L. Ratliff (1988:41): ‘Professionalism in any endeavor connotes status and credibility. The economic community has come to expect a high degree of professionalism from intemal auditors. The expectation arises from what is becoming a tradition of excellence in the profession. Many internal auditor and their managers have made significant efforts to set and maintain high standars for the professions and to establish internal auditing as a key management function in the succesful operation of their organizations”. Profesionalisme akan meningkat dengan sendirinya seiring dengan perkembangan sikap mental dari internal auditor itu sendiri dalam melakukan pekerjaannya. Jadi semakin lama seseorang bekerja maka ia akan semakin profesional. Kalbers dan Fogathy (1995), menambah dimensi profesionalisme dalam rangka memperkaya khasanah profesionalisme dari internal auditor. Adapun lima dimensi profesionalisme tersebut adalah: “1). Believe their work to have importance, 2). Are committed to the service of the public good, 3). Demand autonomy in the provision of their service, 4). Advocate self regulation for their work, 5) Affiliate with other members of their occupation”. Dengan adanya sikap profesionalisme internal audit yang handal diharapkan dalam upaya mengambil langkah untuk mengantisipasi setiap tindakan penyimpangan yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang dan mengungkapkannya dalam temuan audit. Saran dan sikap korektif dari internal auditor akan sangat membantu untuk mencegah kejadian penyimpangan terulang lagi dalam perusahaan dan menjadi bahan penindakan bagi karyawan yang melakukan penyimpangan. Temuan audit adalah tanda-tanda dari seseorang internal auditor yang profesional. Disini internal auditor dituntut untuk bersikap profesional dalam mengungkapkan temuan audit, karena berdasarkan pengalaman pengungkapan temuan audit bukan karena hasil dari profesionalisme internal auditor, tetapi temuan audit itu ditemukan karena kebetulan (by accident) ini berarti suatu temuan audit tidak mudah diungkapkan walaupun dengan usaha yang sengaja. Meningkatnya kompleksitas pada perusahaan besar menimbulkan kebutuhan akan alat untuk memantau sistem pengawasan. Tujuan dari pengawasan ini antara lain untuk tercapainya efektivitas dan efisiensi operasional Perusahaan. Pendekatan yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pengawasan adalah meningkatkan peran internal audit dalam memonitor kinerja sistem pengawasan perusahaan dan internal audit melakukan mekanisme umpan balik kepada fungsi manajemen. Mengenai begitu pentingnya peran internal auditor, hal ini dikemukakan oleh Kalbers dan Forgathy (1995) dalam tulisannya pada auditing, A journal of practice and theory vol.14, no.1 Professionalism and its consequensy, a study of internal auditors: “Internal auditors now serve an important role in the modern corporation. Their work focuses on the extent to which other function in the organization are operating control parameter established by law and corporate policy. In addition to evaluate compliance, internal auditors pass judgment upon the eficiency and economic viability of produktive elements of the company”. Melihat apa yang disebutkan diatas maka internal auditor adalah profesi, bahkah Rodriquez menyatakan bahwa internal auditor telah memenuhi beberapa kriteria sebagai profesi (Hiro, 1996:49), maka sikap apa yang dilakukan internal auditor seharusnya bersifat profesional (profesionalisme). Sikap intemal audit yang profesionalisme berarti suatu usaha untuk mempertahankan kualitas suatu hasil pekerjaan atau meningkatkannya. Bachtiar Asikin, Pengaruh Sikap Profesionalisme internal Auditor Tethadap 794 Peranan Internal Auditor dalam Pengungkapan Temuan Audit Sebagaimana diungkapkan Hiro Tugiman (1996:24): “Jika kita membicarakan profesionalisme berarti menyangkut pada penggunaan teknik-teknik tertentu oleh individu, proses belajar dan mempraktekkannya selama bertahun- tahun guna mengembangkan teknik tersebut. Loyalitas individu guna mencapai kesempurnaan, dan berdiri sebagai individu diantara sesamanya”. Dalam usaha untuk mencapai sasarannya, perusahaan selalu menghadapi berbagai risiko, salah satunya adalah risiko adanya temuan audit yang menggambarkan kondisi atau kegiatan yang bukan mengenai apa yang seharusnya terjadi termasuk sistem-sistem yang tidak mencapai tujuan yang diinginkan. Temuan audit yang dapat juga disebut sebagai temuan defisiensi (deficiency findings) dideskripsikan oleh Amin Widjaja Tunggal (2000 : 56): “Temuan defisiensi dideskripsikan sebagai kondisi yang tidak seharusnya terjadi, termasuk sistem yang tidak mampu mencapai objektif yang diinginkan*. Singkatnya, suatu temuan audit adalah penyimpangan/deviasi dari norma-norma yang diharapkan atau standar yang diharapkan/ditentukan. Internal auditor bukan saja dituntut untuk bersikap profesional tetapi dituntut untuk memiliki suatu keterampilan untuk mengembangkan fakta dan detail dalam suatu temuan audit yang signifikan dan dapat dilaporkan. Agar dapat menjalankan fungsi pencegahan dan pendeteksian penyimpangan dengan baik, sikap internal auditor harus mewaspadai berbagai kesempatan seperti kelemahan-kelemahan intemai contro! aktivitas operasional yang memungkinkan dilakukannya penyimpangan dan juga harus melakukan pengujian-pengujian yang ditujukan terhadap identifikasi dari berbagai unsur-unsur temuan, internal auditor beserta pengawasnya harus mengenal dengan baik unsur-unsur temuan dan tidak boleh merasa puas setelah semuanya ditemukan, secara eksplisit maupun secara implisit. Setiap temuan audit yang telah mencakup semua unsur-unsur kelemahan akan merupakan suatu argumentasi yang kuat untuk melakukan tindakan korektif. Peranan interna! auditor dapat dikatakan efektif atau tidak efektif dengan melihat sikap internal auditor, yang mana sikap itu sendiri dipengaruhi oleh kognitif, afektif, dan konatif, dan juga profesionalisme dapat dinilai dari lima dimensi profesionalisme: 1) Believe their to take importance; 2)Are committed to the service of the public good; 3)Demand autonomy in the provision of their service; 4) Advocate self regulation for their work; 5) Affiliate with other members of their occupation. Dengan sikap profesionalisme internal auditor tersebut maka peranan internal audit dalam mengungkapkan penyimpangan akan baik pula yang dapat dilihat dari hasil temuan audit yang kemudian hasil tersebut akan dianalisis dan disimpulkan oleh internal auditor dalam berupa laporan data atau berupa laporan dalam bentuk angka statistik. Setelah hasil penyelidikan disimpulkan internal auditor harus:- melakukan penilaian terhadap berbagai fakta yang diketahui dengan tujuan untuk : 1. Menentukan apakah control yang ada perlu dilaksanakan atau ditingkatkan untuk mengurangi berbagai penyimpangan yang ada. 2, Menetapkan suatu pengujian pemeriksaan untuk membantu pengungkapan temuan audit yang sejenis di waktu yang akan datang, 3. Membantu terpenuhinya tanggung jawab para internal auditor untuk mengembangkan pengetahuan yang memadai tentang temuan audit, sehingga akan dapat mengidentifikasikan berbagai temuan audit di waktu yang akan datang. Di bawah ini akan digambarkan bagaimana seharusnya sikap internal auditor terhadap peranannya :

You might also like