You are on page 1of 2

Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional

atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia
serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)

Bukan hanya di lingkungan akademisi kita di tuntut untuk mengembangkan sofkill


kita, sebelum nantinya kita siap untuk memasuki dunia nyata (real word) tapi
pengasahahan sofkill juga di dalam agama kita di suruh untuk mengasahnya
keterampilan menjadi seorang yang profesional dan ahli di bidang yang digeluti.

Hadist di atas menegaskan kita untuk membangun sebuah kemapuan baik itu
Hardskill maupun Sofkill. Sukses meraih cita-cita dan karir di masa depan tidak hanya
ditentukan oleh hardskill, seperti tingginya nilai indeks prestasi (IP), penguasaan teori
serta terampil dalam mengoperasikan peralatan laboratorium dan perangkat
berteknologi tinggi. Ada banyak cerita dari orang-orang yang tidak memiliki IP yang
tinggi meraih sukses dalam kehidupannya, karena mereka mengandalkan
pertumbuhan softskill.

Istilah softskill memang tergolong baru terdengar, tetapi softskill merupakan


kemampuan-kemampuan dasar yang perlu ditumbuhkan dalam diri Anda, agar Anda
dapat memotivasi diri dan orang lain, bertanggung jawab, membangun relasi,
berkomunikasi, negosiasi, beradaptasi dengan lingkungan, berkreasi, berinovasi dan
berwirausaha, memimpin, membangun kerjasama, mengelola sumber daya dan lain
sebagainya.

Perbedaan antara Sofkill dan Hardskill ?

Wikipedia menuliskan pengertian Soft Skill dan Hard Skill sebagai berikut

Soft skills is a sociological term which refers to the cluster of personality traits,
social graces, facility with language, personal habits, friendliness, and optimism that
mark people to varying degrees. Soft skills complement hard skills, which are the
technical requirements of a job.

sementara untuk pengertian hardskill atau sebagai orang menyebutnya Hard


Competence sebagai berikut :

The hard competence referring to job-specific abilities, and relevance will be about
specific knowledge relating to “up to date” systems.

Dari pengertian antara sofkill dan hardskill dapat kita menyimpulkan :

Setiap profesi profesi di tuntut untuk memiliki hardskill yang khusus, tetapi sofkill
bisa merupakan kemampuan yang harus di miliki setiap profesi.

Apa hubungan Softkill, Hardskill dengan sekolah atau kuliah ?

Bukan berarti bahwa sekolah atau kuliah menjadi tidak penting. Namun,
keseimbangan dari pertumbuhan hardskill dan softskill akan membuat Anda
mengalami sukses lebih cepat dan lebih jauh dari kesuksesan yang hanya ditunjang
oleh salah satu faktor tersebut. Perpaduan antara hardskill dan softskill sangat
diperlukan untuk meraih jenjang karir yang tinggi atau memperluas bisnis di masa
depan.

Why Sofkill?

You are about to enter, the real world

Banyak lulusan dari perguruan tinggi baik itu negerti dan swasata yang tidak siap
menghadapi dunia nyata atau dunia kerja. Persaingan yang ketat kita di tuntut untuk
memiliki kempuan yang lebih bukan hanya kemampuan Hardskill (nilai IPK yang
tinggi) tetapi kita di tuntut untuk memeliki sebuah kompetensi seorang lulusan.

Berikut ini kompetentsi lulusan yang di harus dimiliki didalam menghadapi


persaingan di dunia nyata :

• Komunikasi tertulis
• Bekerja dalam tim
• Teknologi
• Berpikir logis
• Berkomunikasi lisan
• Bekerja mandiri
• Ilmu pengetahuan
• Berpikir analitis

Kemampuan-kemampuan di atas sebenarnya kita bisa dapatkan semasa sekolah,


kuliah. Organisasilah yang bisa membentuk seseorang bisa memiliki kemampuan-
kemampuan di atas, apakah anda memiliki kemampuan-kemampuan tersebut ?
Belajar dan belajar itulah jawabannya dan yang paling penting percaya pada kata
“PROSES”.

Untuk lebih lanjut membahas masalah tersebut silahkan bergabung di


DISKUSI ILMIAH KMPA UNIVERSITAS AL-AZHAR MEDAN
Setiap Hari Rabu Pukul 13.00 s/d 14.30

Kominfo
KMPA Univ. Al-Azhar Medan

You might also like