Professional Documents
Culture Documents
Terapi TBC
Obat pilihan
isoniazid
Dosis dan aturan pakai : dewasa : 5 mg/kg per hari (dosis yang
biasanya 300 mg/hari), 10 mg/kg/hari 3 kali seminggu atau 15
mg/kg 2 kali seminggu (maksimal 900 mg)
Kontra-indikasi : jaundice
Dosis dan aturan pakai : 10 mg/kg (8-12 mg/kg) per hari, maksimal
600 mg/hari 2 atau 3 kali seminggu
Efek samping : gangguan saluran cerna seperti anoeksia, mual,
muntah, sakit kepala, pada terapi interminten dapat terjadi sindrom
influenza, gangguan respirasi (nafas pendek), kolaps dan syok,
anemia hemolitik, gagal ginjal akut, purpura, trobositopenia,
gangguan funsgsi hati, jaundice, kemerahan, urtikaria, ruam. Efek
samping yang lain : udem, kelemahan otot, miopati, lekopenia,
eosinofilia, gangguan menstruasi, warna kemerahan pada urin,
saliva dan cairan tubuh lainnya, tromboplebtis pada pemberian per
infus jangka panjang
Isoniazid (INH)
Bersifat bakterisidal (membunuh bakteri) dan bekerja dengan mencegah transkripsi RNA
dalam proses sintesis protein dinding sel bakteri.
Pirazinamid
Bersifat bakterisidal dan bekerja dengan menghambat pembentukan asam lemak yang
diperlukan dalam pertumbuhan bakteri.
Streptomisin
Termasuk dalam golongan aminoglikosida dan dapat membunuh sel mikroba dengan cara
menghambat sintesis protein.
Ethambutol
Dalam terapi TBC, biasanya dipilih pemberian dalam bentuk kombinasi dari 3-4 macam
obat tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari terjadinya resistensi bakteri
terhadap obat. Dosis yang diberikan berbeda untuk tiap penderita, bergantung tingkat
keparahan infeksi. Karena bakteri tuberkulosa sangat lambat pertumbuhannya, maka
penanganan TBC cukup lama, antara 6 hingga 12 bulan yaitu untuk membunuh seluruh
bakteri secara tuntas.
Pengobatan harus dilakukan secara terus-menerus tanpa terputus, walaupun pasien telah
merasa lebih baik / sehat. Pengobatan yang terhenti ditengah jalan dapat menyebabkan
bakteri menjadi resisten. Jika hal ini terjadi, maka TBC akan lebih sukar untuk
disembuhkan dan perlu waktu yang lebih lama untuk ditangani. Untuk membantu
memastikan penderita TBC meminum obat secara teratur dan benar, keterlibatan anggota
keluarga atau petugas kesehatan diperlukan yaitu mengawasi dan jika perlu menyiapkan
obat yang hendak dikonsumsi. Oleh karena itu, perlunya dukungan terutama dari keluarga
penderita untuk menuntaskan pengobatan agar benar-benar tercapai kesembuhan.
Obat diminum pada waktu yang sama setiap harinya untuk memudahkan penderita dalam
mengonsumsi obat. Lebih baik obat diminum saat perut kosong sekitar setengah jam
sebelum makan atau menjelang tidur. [Cyn]
.