Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
LEMBAR PENGESAHAN VI
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN KANDUNGAN DISSOLVED OXYGEN (DO)
DAN BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND (BOD) PADA
SAMPEL AIR LIMBAH WARUNG SARI JATIM
WORKSHOP UNHAS
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
ini belum sesuai dengan harapan berbagai pihak, karena potensi yang penyusun
miliki masih sangat terbatas oleh karena itu saran dan kritikan yang sifatnya
Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri dan
A.Muh.Arfah Saputra.S
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baik diperkotaan maupun pedesaan, karena produk limbah cair yang tidak dapat
sungai, dan telaga yang menimbulkan kematian ikan yang hidup di dalamnya atau
menyebabkan air tidak dapat dikonsumsi secara layak oleh manusia. Berbagai
dampak negatif pada kehidupan manusia dan lingkungan yang dapat ditimbulkan
oleh limbah cair dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan
Limbah cair rumah makan atau warung yang dibuang ke lingkungan tanpa
pengolahan yang baik, akan memberikan dampak terhadap kehidupan biota air,
dampak terhadap kualitas air tanah, dampak terhadap kesehatan dan dampak
Bila limbah cair tidak dikelola lebih dahulu sebelum dibuang dapat
antara lain :
1
terlarut dalam air akan habis terpakai untuk proses dekomposisi aerobic dari
2. Dapat menimbulkan bau yang tidak enak sebagai hasil dekomposisi anaerobic
dan zat-zat organic, yaitu bila zat-zat organic yang terdapat dalam air limbah
Kandungan bahan-bahan yang berada dalam limbah cair dari rumah sakit
anorganik sampai dengan radioaktif. Sumber limbah cair dan berbahaya beracun
perawatan, kamar mandi, ruang bedah, ruang foto dan radiologi, pencucian linen
Oleh karena itu, dari penjelasan diatas maka dilakukan percobaan pada
sampel air limbah salah satu warung atau rumah makan yang ada di wilayah
workshop.
2
B. Tujuan Percobaan
Oxygen Demand (BOD) yang dihasilkan oleh limbah salah satu warung makan
C. Prinsip Percobaan
dalam larutan pada keadaan alkalis, sehingga terjadi endapan MnO2-. Dengan
penambahan asam sulfat dan alkali iodide maka akan dibebaskan iodine yang
oksigen di dalam air, dan proses tersebut berlangsung karena adanya bakteri
amoniak.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Limbah cair atau air limbah adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga,
dan ada juga yang berasal dari industry, air tanah, air permukaan serta buangan
lainnya. Dengan demikian, air buangan merupakan hal yang bersifat kotoran
umum. (Sugiharto,1987)
kegiatannnya akan meningkatkan pula jumlah limbah cair yang dihasilkan. Pada
umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Jika
jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk menerima atau
Perkotaan, 2002)
komponen kimia. Komponen kimia tersebut merupakan salah satu parameter yang
sangat penting untuk menganalisis efek dari perubahan kualitas air. Komponen
kimia air dalam perairan dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu bahan
organik yang terdiri atas senyawa organik alam, senyawa organik sintesis, serta
4
Zat-zat organik terdapat di dalam air dalam kadar yang rendah dan hanya
merupakan bagian kecil dari seluruh jumlah padatan yang ada. Keberadaan
senyawa organik di dalam air akan menimbulkan berbagai masalah bau dan rasa.
tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik disebutkan pada pasal 1 ayat 1, bahwa
air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan
apartemen dan asrama. Dengan demikian tidak hanya limbah industri yang dapat
pencemaran. Masalah ini jika tidak ditangani secara saksama akan menyebabkan
pencemaran lingkungan.
Limbah cair domestik memiliki beban pencemar yang tinggi terutama pada
dua jenis limbah cair yaitu detergen dan tinja. Deterjen sangat berbahaya bagi
dertergen dalam air minum akan menimbulkan bau dan rasa tidak enak.
5
B. Tinjauan tentang Dissolved Oxygen ( DO )
Oksigen terlarut ( DO ) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
sangat berperan dalam proses penyerapan makanan oleh mahkluk hidup dalam
air. Untuk mengetahui kualitas air dalam suatu perairan, dapat dilakukan dengan
banyak jumlah DO (dissolved oxygen ) maka kualitas air semakin baik. Jika
kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak
hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian
juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses
aerobik. Sumber utama oksigendalam suatu perairan berasal sari suatu proses
difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam
perairan tersebut.
bangunan pengolahan limbah cair. Air bersih biasanya jenuh akan oksigen,
dalamnya. Pada daerah yang beriklim panas dan saluran limbah cair yang
6
dalam kondisi yang baik, meskipun derajat kandungan oksigennya mungkin
sangat rendah. Di daerah yang beriklim hangat dan dimana saluran limbah cair
endapan bahan padat, dan limbah cair memerlukan akan menjadi tidak
Limbah cair yang dalam kondisi septik lebih sukar diolah dan menimbulkan
bau pada system sewerage dan bangunan pengolahan. Derajat kandungan oksigen
pada limbah cair sangat bervariasi dan sama sekali tidak stabil. Tujuan
yang terlarut dan cukup untuk mencegah terjadinya kondisi anaerobik. Meskipun
harus mencapai oksigen terlarut yang cukup utnuk memenuhi persyaratan untuk
diolah, pada umumnya sudah cukup. Pada effluent yang telah diolah, derajat
organik dari kotoran atau hal lainnya discharges yang hadir di dalam air. DO
yang sebenarnya adalah jumlah oksigen yang tersedia dalam bentuk larut dalam
air. Bila DO turun di bawah tingkat tertentu, yang hidup dalam bentuk yang tidak
dapat air untuk melanjutkan pada tingkat normal. Menurunnya pasokan oksigen
di dalam air memiliki efek negatif pada ikan dan air kehidupan. Membunuh ikan
dan invasi dan pertumbuhan gulma jenis tertentu dapat menyebabkan perubahan
dramatis dalam sungai atau badan air lainnya. Energi yang berasal dari proses
7
mengatakan bahwa direksi telah berkurang 500-50 menunjukkan bahwa ada
penurunan 90 persen.
Oksigen terlarut dapat dianalisis atau ditentukan dengan 2 macam cara, yaitu
(Salmin, 2000) :
Metoda titrasi dengan cara winkler secara umum banyak digunakan untuk
MnCl2 dan Na0H - KI, sehingga akan terjadi endapan Mn02. Dengan
menambahkan H2SO4 atan HCl maka endapan yang terjadi akan larut kembali
dan juga akan membebaskan molekul iodium (I2) yang ekivalen dengan
amilum (kanji). Reaksi kimia yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut :
adalah dimana dengan cara titrasi berdasarkan metoda Winkler lebih analitis,
teliti dan akurat apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter. Hal yang
8
Dengan mengikuti prosedur yang tepat dan standarisasi tio secara analitis,
akan diperoleh hasil penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat. Sedangkan
cara DO meter, harus diperhatikan suhu dan salinitas sampel yang akan
diperiksa. Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap akurasi
untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Alat DO meter masih dianjurkan
dilakukan pada saat mendekati titik akhir titrasi agar amilum tidak
hal ini disebabkan karena I2 mudah menguap. Dan ada yang harus
diperhatikan dari titrasi iodometri yang biasa dapat menjadi kesalahan pada
titrasi iodometri yaitu penguapan I2, oksidasi udara dan adsorpsi I2 oleh
9
a. Menaikkan suhu/temperatur air, dimana jika temperatur naik maka kadar
dengan cara :
semakin meningkat.
c. Mengurangi bahan – bahan organik dalam air, karena jika banyak terdapat
2. Metoda elektrokimia
kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan
anoda yang direndam dalarn larutan elektrolit. Pada alat DO meter, probe ini
biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb). Secara
10
keseluruhan, elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi
Aliran reaksi yang terjadi tersebut tergantung dari aliran oksigen pada
menguraikan zat – zat organik dalam air. Kebutuhan oksigen biokimia adalah
ukuran kandungan bahan organik dalam limbah cair. Kebutuhan oksigen biokimia
ditentukan dengan mengukur jumlah oksigen yang diserap oleh sampel limbah
hari, pada satu temperatur tertentu, umumnya 20 °C. Pada laju perubahan tahap
waktu.
Bila tersedia cukup waktu, dan BOD carbonaceous telah tercukupi, maka
°C, namun untuk negara-negara yang beriklim tropis temperatur yang lebih tinggi
pemanasan dan pendinginan misalnya BOD pada suhu 30°C sesuai untuk bagian-
11
bagian dunia temperatur ambientnya cenderung tinggi. Suhu tersebut juga tepat
untuk daerah dimana temperatur yang lebih tinggi digunakan untuk standar
penentuan sehingga lamanya pemeriksaan dari 5 hari sampai 4 hari bahkan 3 hari.
Hal ini akan mengurangi kapasitas inkubator yang diperlukan karena sampel
BOD merupakan ukuran utama kekuatan limbah cair. BOD juga merupakan
petunjuk dari pengaruh yang diperkirakan terjadi pada badan air penerima
rupa sehingga BOD effluent tidak akan menurunkan derajat kandungan oksigen
sampai tingkat tertentu pada badan air penerima agar badan air dapat tetap
BOD adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global
adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan hampir
semua zat organik yang terlarut dan sebagian zat-zat organik yang tersuspensi
dalam air.
biologis bagi air yang tercemar tersebut. Penguraian zat organik adalah peristiwa
alamiah jika suatu badan air dicemari oleh zat organik, bakteri dapat
menghabiskan oksigen terlarut dalam air selama proses oksidasi tersebut. Yang
12
bisa mengakibatkan kematian ikan-ikan dalam air dan keadan menjadi anaerobik
Biochemichal Oxygen Demand (BOD) adalah salah satu yang paling umum
dari tindakan polutan bahan organik di dalam air. Direksi menunjukkan jumlah
putrescible organik masalah hadir di dalam air. Oleh karena itu, direksi yang
rendah merupakan indikator yang baik kualitas air, sedangkan yang tinggi
menunjukkan direksi polluted air. Direksi uji melayani fungsi sangat penting
serupa di alam. Tradisional yang lain untuk tes atau indikator kualitas air adalah
13
BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Alat
c. Statip 1 buah
d. Corong 1 buah
f. Bulp 1 buah
k. Label secukupnya
2. Bahan
b. Larutan MnSO4 6 ml
14
c. Larutan CaCl2 2,75% 5 ml
f. Larutan amilum 3 ml
k. Aquadest 500 ml
C. Prosedur Kerja
1. Pengambilan Sampel
BOD-nya.
15
2. Pemeriksaan untuk DO segera (DOs)
b. Masing-masing botol winkler diisi penuh dengan air sumur bor agar tidak
dihomogenkan.
mengandung O2.
h. Sampel yang ada pada labu erlenmeyer dititrasi dengan larutan thiosulfat
muda.
16
j. Sampel dititrasi kembali sambil dihomogenkan hingga berubah warna
digunakan.
ditentukan.
ml.
mengandung O2.
17
g. Pindahkan sampel ke dalam labu erlenmeyer sebanyak 200 ml dengan
h. Sampel yang ada pada labu erlenmeyer dititrasi dengan larutan thiosulfat
a. Sampel air campuran yang telah diinkubasi selama 5 hari dengan suhu
20 C disiapkan.
sampel tersebut mengandung O2. Jika warna berubah menjadi putih, berarti
18
e. Pindahkan sampel ke dalam labu erlenmeyer sebanyak 200 ml dengan
f. Sampel yang ada pada labu erlenmeyer dititrasi dengan larutan thiosulfat
19
BAB IV
A. Hasil
Adapun hasil yang didapat pada pemeriksaan DO dan BOD pada air sumur
Tabel 1
Warna
Percobaan Titrasi
Endapan
1. DO segera
20
= 2,8 x 0,025 x 8000
196,8
= 2,84 mg/l
2. Docampuran segera
= 6,6 mg/l
3. DOcampuran 5.20
= 8 x 0,025 x 8000
196,8
= 8,13 mg/l
4. DOpengencer segera
= 6,8 mg/l
21
5. DOpengencer 5.20
= ( -1,53 – 0,4 ) x 16
= - 1,93 x 16
= - 30,88 mg/l
Jadi, nilai BOD setelah inkubasi selama 5 hari dengan suhu 200C pada limbah
B. Pembahasan
Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, kadar BOD tidak boleh
lebih dari 100 mg/l. Sedangkan hasil dari pemeriksaan kadar BOD pada sampel
limbah cair domestik yaitu -30,88 mg/l, hasil ini tidak dapta dijadikan sebagai
22
Hasil yang didapatkan untuk nilai BOD adalah minus (-). Hal ini mungkin
disebabkan oleh kurangnya jumlah sampel air yang dimasukkan ke dalam botol
yang akan diinkubasi selama lima hari dengan suhu 200C. Sehingga pada botol
Oksigen sangat dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan dan
proses metabolisme. Dalam perairan oksigen berperan dalam proses oksidasi dan
reduksi bahan kimia menjadi senyawa yang lebih sederhana sebagai nutrien yang
(DO) dan kebutuhan biologis akan oksigen (BOD) memegang peranan penting.
Prinsip penentuannya bisa dilakukan dengan cara titrasi iodometri atau langsung
dari suhu dan tekanan atmosfer. Semakin tinggi suhu air, semakin rendah tingkat
suhu dan banyaknya mineral yang terlihat di medium tersebut. Kelarutan oksigen
dalam air dipengaruhi oleh: Suhu air, Tekanan atmosfir, Kandungan garam-garam
sebagai perairan yang baik, maka kadar oksigen terlarutnya (DO) > 5 ppm dan
23
Berikut ini adalah tabel nilai DO dan BOD untuk tingkat pencemaran
perairan:
Parameter
Tingkat Pencemaran
DO (ppm) BOD (ppm)
Tinggi 0 25
24
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, kadar BOD tidak boleh
lebih dari 100 mg/l. Sedangkan hasil dari pemeriksaan kadar BOD pada sampel
limbah cair domestik yaitu -30,88 mg/l, hasil ini dikarenakan dalam proses
B. Saran
hukuman/sanksi.
2. Diharapkan kepada masyarakat yang ada disekitar kawasan industri kecil agar
domestik.
25
DAFTAR PUSTAKA
Salmin. 2000. Oksigen terlarut dan kebutuhan oksigen biologi untuk penentuan
kualitas perairan. [online]
http://images.atoxsmd.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/RluywAoKCsYA
AAHIw641/oksigen%20terlarut%20dan%20kebutuhan%20oksigen%20biologi%20u
ntuk%20penentuan%20kualitas%20perairan.pdf?nmid=44066689 (diakses pada
tanggal 1 mei 2011)
26
LAMPIRAN