Professional Documents
Culture Documents
Sifat khas :
- Proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulang,
mengantikan elemen sunsum tulang normal.
- Juga terjadi prolifrasi di hati, limpa dan nodus limfatikus
- Terjadi invasi organ nonhematoligis, seperti meninges, traktus gastrointestinal, ginjal
dan kulit
Klasifikasi:
- Berdasarkan galur sel :
a. limfositik
b. mielositik
- Berdasarkan maturitas sel:
a. akut (sel imatur)
b. kronik (sel terdiferensiasi)
Etiologi
- pengaruh genetik
- patogenesis virus
- kerusakan sumsum tulang akibat radiasi atau bahan kimia (benzene)
Penatalaksanaan
- Kemoterapi : Perbaikan terjadi sampai setahun atau lebih
- Obat yang digunakan :
a. Daunorubicin hydrochloride (Cerubidine)
b. Cytarabine (Cytosar-U)
c. Mercaptopurine (Purinethol)
- Asuhan pendukung:
a. Pemberian produk darah
b. Penanganan infeksi
- Transplantasi sumsum tulang
Prognosis
Kematian terjadi akibat perdarahan dan infeksi terjadi dalam jangka waktu 1 tahun atau
lebih.
Leukemia Limfositik Kronik
- Merupakan kelainan ringan
- Terjadi pada individu usia 50-70 tahun
Manifestasi Klinis
- Kepekaan terhadap infeksi : akibat granulositopenia (kekurangan granulosit)
- Kelelahan dan kelemahan : akibat anemia
- Perdarahan : akibat trombositopenia (kekurangan trombosit)
- Limfadenopati tanpa nyeri
- Hepatosplenomegali
- Hipersensitifitas
- Penurunan jumlah eritrosit dan trombosit (bisa juga normal)
- Limfositopenia : penurunan jumlah limfosit
Penatalaksanaan medis
- Jika ringan penanganan difokuskan pada penanganan gejala
- Jika berat:
a. kortikosteroid
b. chlorambucil (leukeran)
Pasien yang tidak berespon terhadap terapi ini mengalami perbaikan dengan pemberian:
a. fludarabine monofosfat
b. 2-chorodeoxyadenosien (2-CDA)
c. pentostatin
Efek samping terapi:
- penekanan sumsum tulang : termanifestasi dengan adanya infeksi (Pneumocystis
carinii, listeria, mikobakteria, CMV, herpes)
- mual dan muntah
Prognosis
Ketahanan hidup rata-rata pasien dengan CLL adalah 7 tahun
Komplikasi
- Perdarahan
Akibat defisiensi trombosit (trombositopenia). Angka trombosit yang rendah ditandai
dengan:
a. Memar (ekimosis)
b. Petekia (bintik perdarahan kemerahan atau keabuan sebesar ujung jarum
dipermukaan kulit)
Perdarahan berat jika angka trombosit < 20.000 mm3 darah.
Demam dan infeksi dapat memperberat perdarahan
- Infeksi
Akibat kekurangan granulosit matur dan normal. Meningkat sesuai derajat netropenia
dan disfungsi imun.
- Pembentukan batu ginjal dan kolik ginjal.
Akibat penghancuran sel besar-besaran saat kemoterapi meningkatkan kadar asam
urat. Perlu asupan cairan yang tinggi.
- Anemia
- Masalah gastrointestinal.
a. mual
b. muntah
c. anoreksia
d. diare
e. lesi mukosa mulut
Terjadi akibat infiltrasi lekosit abnormal ke organ abdominal, selain akibat
kemoterapi.
PENGKAJIAN
Ditemukan:
- kelemahan dan kelelahan
- kecenderungan perdarahan
- ptekia dan ekimosis
- nyeri
- sakit kepala
- muntah
- demam
- infeksi