Professional Documents
Culture Documents
WORK SAMPLING
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Dengan asumsi bahwa terjadinya keadaan operator atau sebuah fasilitas yang
akan menganggur (idle) atau produktif mengikuti pola distribusi normal, maka
jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan dapat dicari didasarkan formulasi
sebagai berikut (Sritomo, 1989):
K2 ( 1 – p )
N = ---------------
S2.p
Keterangan:
P = Prosentase kejadian yang diamati (prosentase produktif) dalam angka desimal.
Dalam praktikum kali ini p yang digunakan p produktif.
K = Konstanta yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan yang diambil
S = Tingkat ketelitian yang dikehendaki dalam angka desimal.
Secara garis besar metode sampling kerja ini dapat digunakan untuk
(Sritomo, 1995):
1. Mengukur Ratio Delay dari sejumlah mesin, operator / karyawan atau fasilitas
kerja lainnya.
2. Menetapkan Performance Level dari seseorang selama waktu kerja berdasarkan
waktu-waktu dimana orang itu bekerja atau tidak bekerja, terutama sekali untuk
pekerjaan manual.
3. Menentukan waktu baku untuk suatu proses operasi kerja.
A. MELAKUKAN SAMPLING
1. Melakukan sampling pendahuluan
Melakukan sejumlah kunjungan yang ditentukan oleh pengukur (biasanya tidak
kurang dari 30 kali). Buatlah tabel perbedaan antara pekerjaan yang produktif dan
non produktif (Sutalaksana, 1979).
Tabel 1 Tabel pengamatan kunjungan
TALLY
Kondisi kunjungan Productive Idle
ke-n
1. 21/2/91
2. 22/2/91
3. 23/2/91 n.
1 2 3 4 ……..m
Productive
Non
productive
(idle)
JUMLAH
% Productive
Jumlah Produktif
Performance Level = ------------------------------------- x 100 %
Produktif + Non Produktif
< Jumlah Pengamatan >
3. Disiplin Kerja
sacara random.
F. PENYESUAIAN
Table 3.Westinghouse Table
SKILL EFFORT
+0,15 A1 +0,13 A1
+0,13 A2 Super skill +0,12 A2 Super skill
+0,11 B1 +0,10 B1
+0,08 B2 Excellent +0,08 B2 Excellent
+0,06 C1 +0,05 C1
+0,03 C2 Good +0,02 C2 Good
0,00 D Average 0,00 D Average
-0,05 E1 -0,04 E1
-0,10 E2 Fair -0,08 E2 Fair
-0,16 F1 -0,12 F1
-0,22 F2 Poor -0,17 F2 Poor
CONDITION CONSISTENCY
+0,06 A Ideal +0,04 A Ideal
+0,04 B Excellent +0,03 B Excellent
+0,02 C Good +0,01 C Good
0,00 D Average 0,00 D Average
-0,03 E Fair -0,02 E Fair
-0,07 F Poor -0,04 F Poor
Total : + 0.13
Untuk usaha atau Effort cara Westinghouse membagi juga kedalam kelas –
kelas dengan ciri masing - masing. Yang dimaksut dengan usaha disini adalah
G. KELONGGARAN
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi,
menghilangkan rasa fatique, dan hambatan – hambatan yang tidak dapat
dihindarkan. Ketiganya ini merupakan hal yang secara nyata dibutuhkan oleh
pekerja, dan yang selam pengukuran tidak diamati, diukur, dicatat, ataupun
dihitung. Karenanya sesuai pengukuran dan setelah mendapatkan waktu normal,
kelonggaran perlu ditambahkan.
1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.
Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi disini adalah, hal – hal seperti
minum sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus, kekamar kecil,
bercakap – cakap dengan teman sekerja sekedar menghilangkan
ketegangan ataupun kejenuhan dalam bekerja.
Kebutuhan – kebutuhan ini jelas terlihat sebagai sesuatu yang mutlak; tidak
bisa misalnya, seseorang diharuskan terus bekerja dengan rasa dahaga, atau
melarang pekerja untuk sama sekali tidak bercakap – cakap sepanjang jam
– jam kerja. Larangan demikian tidak saja merugikan pekerja (karena
merupakan tuntutan psikologi dan fisiologi yang wajar) tetapi juga
merugikan perusahaan karena dengan kondisi demikian pekerja tidak akan
dapat bekerja dengan baik bahkan hampeir dapat dipastikan
produktivitasnya menurun.
I. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Bagi tugas di antara anggota kelompok sesuai dengan waktu luang yang
dimiliki masing-masing, setiap anggota kelompok harus pernah sebagai
pengamat/pengukur kegiatan kerja.
2. Tetapkan tujuan yang ingin diteliti performance kerjanya. Obyek dapat berupa
aktifitas manusia, mesin/peralatan, telepon umum, alat transportasi, kasir dan
lain-lain.
3. Tentukan waktu-waktu pengamatan/kunjumgan dengan menggunakan tabel
acak.
4. Tentukan jumlah pengamatan awal (pre work sampling) yang ingin
dilaksanakan. Kegiatan penelitian awal dilakukan antara 5 s/d 7 hari kerja
dengan jumlah pengamatan yang sebanyak-banyaknya. Jangan lupa tentukan
tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian.
5. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan dengan memisahkan antara
kegiatan produktif dan kegiatan non prodiktif.
6. Konsultasikan penelitian anda kepada asisten.
J. ANALISIS
Dari hasil pengamatan, apabila didapat N < N’ maka ujilah ketelitian data yang
telah saudara peroleh berdasarkan sejumlah pengamatan yang telah saudara
lakukan tersebut ( untuk mengetahui seberapa besar validitas pengamatan yang telah
dilakukan ). Bandingkan antara tingkat ketelitian yang saudara hitung dengan tingkat
ketelitian yang saudara pakai pada waktu menentukan N’.Nilai N’ dapat dicari
dengan menggunakan rumus:
Apabila data yang diambil didapat N < N’ maka kita cukup menambah data
yang sudah ada sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan saja, tanpa perlu mengulang
penelitian dari awal. Secara umum keuntungan dan kelemahan apakah yang dapat
diambil dari pelaksaan aktivitas penelitian dengan sampling kerja dibanding dengan
stopwatch.
Hari Pertama
No Elemen Gerakan Jumlah Tally Satuan Jumlah
1 Pencampuran Bahan 3 Berapa Banyak Proses Mencampur 4
Hari Kedua
No Elemen Gerakan Jumlah Tally Satuan Jumlah
1 Pencampuran Bahan 2 Berapa Banyak Proses Mencampur 4
2 Pencetakan 11 Buah 145
3 Pemasakan 5 Berapa kali Pekerja memasak 7
4 Pengepakan 16 Buah 36
Hari Ketiga
No Elemen Gerakan Jumlah Tally Satuan Jumlah
1 Pencampuran Bahan 2 Berapa Banyak Proses Mencampur 3
2 Pencetakan 11 Buah 156
3 Pemasakan 5 Berapa kali Pekerja memasak 8
4 Pengepakan 16 Buah 39
Setelah mendapatkan data seperti diatas, maka kita dapat menghitung prosentase
produktif per elemen, ratio delay, performance level, Jumlah menit produktif, waktu
yang diperlukan per unit, waktu normal dan menghitung waktu baku yang dibutuhkan
perelemen kerja.