Professional Documents
Culture Documents
atau perilaku. Dengan demikian budi pekerti berarti kesadaran yang ditampilkan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) istilah budi pekerti diartikan
sebagai tingkah laku, perangai, akhlak dan watak. Budi pekerti dalam bahasa Arab
disebut dengan akhlak, dalam kosa kata latin dikenal dengan istilah etika dan
dilakukan melalui kebiasaan. Artinya seseorang diajarkan sesuatu yang baik mulai
dari masa kecil sampai dewasa melalui latihan-latihan, misalnya cara berpakaian,
cara berbicara, cara menyapa dan menghormati orang lain, cara bersikap
menghadapi tamu, cara makan dan minum, cara masuk dan keluar rumah dan
sebagainya.
Pendidikan budi pekerti sering juga diasosiasikan dengan tata krama yang
antar manusia. Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat,
demikian tata krama berarti adat sopan santun menjadi bagian dari kehidupan
manusia.
Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan
yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat
tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari
manusia pemiliknya. Jadi, akal bisa didefinisikan sebagai salah satu peralatan
rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis,
menilai apakah sesuai benar atau salah.[1]
Akal berasal dari bahasa Arab 'aql yang secara bahasa berarti pengikatan dan
pemahaman terhadap sesuatu. [2] Pengertian lain dari akal adalah daya pikir (untuk
memahami sesuatu), kemampuan melihat cara memahami lingkungan, atau
merupakan kata lain dari pikiran dan ingatan. Dengan akal, dapat melihat diri
sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sekeliling, juga dapat
mengembangkan konsepsi-konsepsi mengenai watak dan keadaan diri kita sendiri,
serta melakukan tindakan berjaga-jaga terhadap rasa ketidakpastian yang esensial
hidup ini.[3]
Akal juga bisa berarti jalan atau cara melakukan sesuatu, daya upaya, dan ikhtiar.
[2]
Akal juga mempunyai konotasi negatif sebagai alat untuk melakukan tipu daya,
muslihat, kecerdikan, kelicikan.[4]
Akal fikiran tidak hanya digunakan untuk sekedar makan, tidur, dan berkembang
biak, tetapi akal juga mengajukan beberapa pertanyaan dasar tentang asal-usul,
alam dan masa yang akan datang.[3] Kemampuan berfikir mengantarkan pada
suatu kesadaran tentang betapa tidak kekal dan betapa tidak pastinya kehidupan
ini. [3]