Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
d e
Minyak tanah atau kerosin adalah bahan bakar minyak jenis distilat tidak
berwarna dan jernih. Kerosin merupakan produk minyak bumi dengan titik didih
antara 150 0C sampai dengan 300 0C dan memiliki berat jenis antara 0,79-0,83
gr/cm3 pada 60 0F.
2.3 Solar
Pada tabel berikut digambar kategori dan spesifikasi bahan bakar Solar di
seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Tabel 2.2 Tabel sifat bahan bakar solar pada beberapa kategori
Cetane Number 48 53 55
Cetane Indeks 45 50 52
820 –
Density, Kg/m2 820 - 870 820 - 890 860 max 860 max
860
Cetane Number 45 50 51 48 48
DEX-52
Pada tabel di atas terlihat bahwa Cetane Number bahan bakar solar di
Indonesia hanya mencapai angka 45 (berdasarkan hasil test terhadap solar yang
dibeli di beberapa SPBU secara sampling). Padahal dalam Standar Internasional
mengenai Cetane Number untuk solar telah ditentukan bahwa Cetane Number
haruslah mencapai nilai 48 (Nusa Satelindo,PT).
Sifat –sifat minyak solar:
.1 Sifat Umum
Sifat umum minyak solar sesuai spesifikasi ditunjukkan pada pengujian :
– Specific Gravity 60/60oF, ASTMD 1298
– Density 15 oC, ASTMD 1298
Ketukan (knocking)
Ketukan dalam mesin diesel terjadi akibat keterlambatan terbakarnya
bahan bakar di dalam ruang bakar. Ini disebabkan oleh terjadinya akumulasi
bahan bakar di dalam ruang bakar, dan begitu terbakar maka akan terjadi ledakan
secara berturut turut.
Jarak waktu antara bahan bakar diinjeksikan ke ruang bakar (silinder)
sampai saat terbakar, disebut waktu tunda (delay period), dinyatakan dalam menit.
Waktu tunda yang panjang akan menyebabkan terakumulasinya bahan bakar
cukup banyak, akibatnya terjadi penyalaan yang spontan dan akan menimbulkan
suatu kenaikkan tekanan yang mendadak dan mengakibatkan pukulan yang hebat
pada ruang bakar.
Hal ini dapat menimbulkan suara yang keras yang selanjutnya disebut
Diesel Knock. Sifat mutu pembakaran adalah salah satu ukuran sifat bahan bakar
minyak solar. Minyak solar bermutu rendah mempunyai waktu tunda lebih lama.
Sifat ini ditunjukkan oleh besar kecilnya angka setana (cetane number).
6 Sifat Viskositas
Bahan detektor gas dari sensor adalah metal oksida, khususnya senyawa
SnO2. Ketika kristal metal oksida (SnO2) dihangatkan pada temperatur tertentu,
oksigen akan diserap pada permukaan kristal dan oksigen akan bermuatan negatif.
Dalam hal ini sensor dengan jenis sensor SnO2 lebih sensitif terhadap beberapa
jenis gas yaitu : H2, CH4, CO, H2S. Jenis sensor ini sangat stabil, bahan ini susah
untuk dipalsukan, stabil pada suhu 350oC.
Hal ini disebabkan karena permukaan kristal mendonorkan elektron pada
oksigen yang terdapat pada lapisan luar, sehingga oksigen akan bermuatan negatif
dan muatan positif akan terbentuk pada permukaan luar kristal. Tegangan
permukaan yang terbentuk akan menghambat laju aliran elektron seperti tampak
pada ilustrasi Gambar 2.4.
……………………………..5
Dimana:
R = resistansi sensor
A, α = konstanta
[C] = konsentrasi gas (Ferdi Hardian,2008)
∑ {( xi − x)( yi − y)}
i
r=
{[∑ ( xi − x) ][∑ ( yi − y) ]}
1
2 2 2