Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
Electronic Chart Display and Information System (ECDIS) adalah bentuk spesifik
dari sistem informasi navigasi berbasis komputer yang mematuhi regulasi International
Maritime Organization (IMO) dan dapat digunakan sebagai pengganti peta navigasi
kertas pada beberapa area. Tidak semua sistem peta laut elektronik dapat disebut sebagai
ECDIS, tetapi istilah ini sering digunakan secara tidak tepat untuk mengartikan setiap
jenis Electronik Chart System (ECS).
Sistem ECDIS yang sebenarnya menampilkan informasi dari Electronic
Navigational Charts (ENC) dan mengintegrasikan informasi posisi dari Global
Positioning System (GPS) dan sensor navigasi lainnya, seperti radar, fathometer dan
Automatic Identification System (AIS).
Electronic Chart Display and Information System (ECDIS), bersama dengan
Electronic Navigational Charts (ENC) menyediakan untuk pelaut sebuah sistem navigasi
real-time yang mengintegrasikan informasi dari berbagai sensor. ECDIS merupakan
penolong penunjuk arah otomatis yang mampu secara kontinyu menentukan posisi
sebuah kapal dalam hubungannya dengan daratan, objek-objek yang dipetakan,
pertolongan navigasi dan bahaya yang tidak terlihat.
Terdapat dua bentuk dasar peta laut elektronik. Yang pertama, dilengkapi dengan
peraturan IMO untuk kapal-kapal kelas SOLAS yang dikenal sebagai Electronic Chart
Display and Information System (ECDIS). Yang kedua adalah jenis peta laut elektronik
secara umum, atau Electronic Chart System (ECS).
Gambar 1. ENC
1
Setelah dioptimasikan dalam sebuah format tampilan yang efisien yaitu
Electronic Chart Display and Information Sistem (ECDIS), ENC akan disebut sebagai
Sistem ENC (SENC). Dengan ECDIS tersebut, suatu object dan informasi atributnya (
contoh : posisi, warna, bentuk) dapat ditampilkan sesuai keinginan, serta dapat
melakukan manipulasi diatas peta yang ditampilkan dalam layar.
A IHO S-52, "Specifications for Chart Content and Display Aspects of ECDIS"
B IHO S- 57, "IHO Transfer Standard for Digital Hydrographic Data"
C IHO S-58, "IHO Recommended ENC Validation Checks"
D IHO S-62, "IHO Codes for Agencies Producing S-57 Data"
E IHO S-63, "IHO Data Protection Scheme"
F M-3 - Principles of the Worldwide Electronic Navigational Chart Database
(WEND).
G M-4 - 'Regulations of the IHO for International (INT) charts and Chart
specifications of the IHO'
H M-8 - FIG/IHO/ICA 'Standards of Competence for Nautical Cartographers'
- Mempersiapkan dan menyediakan data digital berikut pembaharuan (up date) dari
perairan negara tersebut.
- Memvalidasi data.
- Menerapkan standar kualitas managemen yang diakui seperti : ISO 9000 untuk
menjamin pelayanan ENC dengan kualitas tinggi.
- Menjamin penggunaan standar-standar dan kriteria sesuai dengan IHO dan IMO
(termasuk IHO S-57, IHO S-52, atau aturan lainnya yang berkaitan)
- Menyediakan pembaharuan (up date) ENC secara rutin untuk para pelaut.
2.3 Skala
1. Skala Kompilasi
Biasanya standar sekala terbesar yang terdekat yang digunakan, contoh : Jika
ENC di produksi dari peta kertas dengan sekala 1 : 25.000, maka harus
mempunyai sekala kompilasi 1 : 22.000.
Jika sumber datanya tersedia, sekala besar berikutnya dapat digunakan. Jika
sumber datanya lebih besar dari sekala 1 : 4000, atau lebih kecil dari 1 : 3000.000
maka sekala disesuaikan dengan data asalnya.
2
Tabel 1. Skala Kompilasi
Contoh : ID500086.000
Maksimum 5 megabytes.
3
2.5 Contoh ENC
4
Gambar 3. Hubungan fungsional, operasional dan pelaporan
antara kelompok kerja IEC dan IHO
5
· IHO Special Publication 57 (S-57)
- Mencakup deskripsi format data , spesifikasi produk untuk produksi data ENC,
dan pemutakhiran (updating) profile. Baik IHO S-52 dan S-57 dispesifikasikan
pada standar performa IMO untuk ECDIS.
· IHO Special Publication 63 (S-63)
- Mencakup deskripsi skema keamanan ENC yang direkomendasikan IHO dengan
dua lampiran yang berkaitan dengan security test data sets dan software inti
dengan kode sumber untuk implementasi referensi.
6
RNC merupakan peta laut raster yang memenuhi spesifikasi IHO dan
diproduksi secara digital dengan melakukan scan pada peta laut kertas. Peta
tersebut mungkin peta laut yang telah selesai itu sendiri atau berbasis warna stabil
yang digunakan dalam proses pencetakan banyak warna. File digital yang
dihasilkan kemudian dapat ditampilkan dalam sebuah sistem navigasi elektronik
dimana dapat ditunjukkan posisi kapal, yang secara umum diambil dari sistem
penentuan posisi elektronik. Karena data yang ditampilkan hanya salinan digital
dari peta laut kertas yang asli, maka data tersebut tidak dapat diinterogasi selain
hanya dapat dilihat secara visual.
IHO S-61 “Raster nautical Chart Product Specification” menyediakan
panduan untuk produksi data raster. Resolusi IMO MSC.86 (70) memberikan izin
perangkat ECDIS untuk beroperasi dalam mode Raster Chart Display System
(RCDS) dengan tersedianya Electronic Navigational Charts (ENC). Mode RCDS
dari operasi ini dijelaskan dalam Lampiran 7 dari standar performa IMO untuk
ECDIS.
7
ENC merupakan peta elektronik yang dibaca menggunakan Electronic Chart
Display and Information System (ECDIS). ECDIS sebagai peranti lunak mampu
menggabungkan teknologi Global Positioning Sattelite (GPS) yang menggantikan
pemakaian peta kertas yang sebelumnya dikenal dalam pelayaran. Perangkat ENC dan
ECDIS dilengkapi alarm bahaya tabrakan, kandas dan "off track" serta alat untuk
mengetahui posisi kapal. Selain lebih aman, dengan ENC dan ECDIS, nahkoda juga
dapat menentukan rute kapal lebih optimal dan menyimpannya dalam file,
memperbarukan data, dan mengefisiensikan waktu pengecekan objek peta saat
pelayaran.
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok TNI AL untuk menegakkan hukum di
laut perlu kehadiran kapal-kapal yang berteknologi, untuk melawan berbagai ancaman,
yang mampu beroperasi dalam segala cuaca mempunyai daya tahan dan kemampuan
berlayar (endurance) yang cukup dan mudah bermanuver, lincah dan dapat bergerak
dengan kecepatan tinggi. Oleh karena itu seluruh Kapal Perang Republik Indonesia
(KRI) harus sudah menggunakan peta navigasi elektronik, Electronic Navigation Chart
(ENC). Peta ini lazim dikenal dengan nama Digital Nautical Chart (DNC).
DNC adalah pengayaan ENC dengan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh
kapal perang dalam melakukan operasi tempur. Berbagai informasi yang dimaksud
adalah Additional Military Layer (AML) yang terdiri atas kontur batimetri (Contour
Line Bathymetry); lingkungan, dasar laut dan pantai (Environment, Seabed and Beach);
objek-objeck di dasar laut (Large and Small Bottom Objects); bangunan dan fasilitas
maritim (Maritime Foundation and Facilities) serta rute, area, dan batas-batas (Routes,
Areas and Limits). DNC yang dihasilkan dapat ditampilkan pada perangkat sejenis
ECDIS dan lebih dikenal dengan nama WECDIS (Warship ECDIS). Produk ini telah
diproduksi dan digunakan oleh Negara-negara anggota NATO yang menjadi
kelengkapan standar kapal-kapal perang yang ada dijajarannya.
Teknologi Militer adalah sesuatu yang sangat dirahasiakan oleh Negara-negara
maju produsen peralatan pertahanan, mengakibatkan negara-negara berkembang seperti
Indonesia selalu tertinggal jauh dibidang teknologi pertahanan, karena baru sebagai
negara konsumen. Untuk mengatasi kelemahan ini perlu strategi sebagai berikut:
- Mencari peluang transfer teknologi pertahanan dan Negara maju untuk mentransfer
teknologi pertahanan seperti yang sedang dilakukan oleh Janhidros dalam pembuatan
peta ENC dan ECDIS.
- Kerjasama bilateral pertahanan dibidang pendidikan, latihan militer bersama dan
dibidang teknologi pertahanan melibatkan industri nasional dan perguruan tinggi.
Dengan tingkat kemampuan teknologi yang diharapkan untuk sistem pertahanan,
setelah tertata dengan baik hal-hal yang berkenaan dengan SDM, sarana dan
prasarana antara lain, sistem komunikasi dan informasi, kelembagaan serta fasilitas,
maka kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan dan industri
pertahanan yang dapat diandalkan.
Dapat disimpulkan bahwa peluang ECDIS sangat besar karena perangkat ECDIS
dan ENC wajib dimiliki semua kapal laut pada 1 Juli 2010 sesuai dengan peraturan
International Maritime Organisation (IMO).
8
V. KESIMPULAN
1. Perkembangan baru dalam ECDIS menjanjikan kemajuan yang pesat dari integrasi
perangkat data yang bervariasi. Integrasi dari beberapa variable oseanografik, seperti
pasang surut dan arus telah mungkin disajikan dalam ECDIS dan bahkan objek dan
atribut meteorology serta berbagai data oseanografik juga mungkin digabungkan.
2. ECDIS mempunyai peluang yang sangat besar dalam bidang hukum laut, terkait
dengan regulasi yang mewajibkan tiap kapal memiliki ENC dan perkembangan ilmu
computer itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Hasanuddin Z. 2007. Integrasi GPS dan SIG. Bandung : Kelompok Keilmuan Geodesi -
ITB.
Amarona, Qisthi. ― . ENC Electronic Nvigational Charts. Jakarta : Janhidros – TNI AL.
Antara . 2007. RI- Singapura Luncurkan Peta Pelayaran Elektronik Barelang-Singapura. Antara
Mabes TNI AL. 2006. Membangun Kekuatan Matra Laut Dengan Penguasaan Teknologi.
Jakarta : Cakrawala.
Poerbandono. 2006. Studi Awal Pengadaan Data Digital Untuk Pembuatan Electronic Chart
Studi Kasus : Perairan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Bandung : Departemen
Geodesi FTSL-ITB.
Vatsa, G.S. ― . Integrated marine gis approach in Navigational charting. Dehradun : National
Hydrographic Office
Wikipedia . 2008. Electronic Chart Display and Information System. ―
―. ― . Introduction to Electronic Chart Systems and ECDIS See "Facts about charts and
carriage requirements". ―