Professional Documents
Culture Documents
A. Hukum I Termodinamika
Pondasi hukum ini pertama kali diletakkan oleh James Prescott Joule
yang melalui eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa
panas dan kerja saling dapat dikonversikan. Pernyataan eksplisit pertama
diberikan oleh Rudolf Clausius pada 1850: "Terdapat suatu fungsi
keadaan E, yang disebut 'energi', yang diferensialnya sama dengan
jumlah kerja yang dipertukarkan dengan lingkungannya pada suatu proses
adiabatik."
Sebuah bentuk yang lebih berguna dari hukum pertama menjelaskan
bagaimana energi kekal. Ia mengatakan bahwa perubahan energi dalam
sistem adalah sama dengan jumlah panas yang diperoleh atau hilang oleh
sistem dan kerja yang dilakukan oleh atau pada sistem.
E sys = q + w E sys = q + w
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan
bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas).
Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu sistem akan
berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini
merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum
kekekalan energi.
Q = W + ∆U
Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan ∆U adalah perubahan
energi dalam. Secara sederhana, hukum I termodinamika dapat
dinyatakan sebagai berikut.
B. Energi Dalam
Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi
dalam. Energi dalam gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan
merupakan sifat mikroskopik gas tersebut. Meskipun gas tidak melakukan
atau menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki energi yang tidak
tampak tetapi terkandung dalam gas tersebut yang hanya dapat ditinjau
secara mikroskopik.
Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada
dalam keadaan gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi
kinetik rata-rata dari seluruh partikel yang bergerak. Energi kinetik ini
berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi, energi dalam dapat ditinjau
sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan potensial yang terkandung
dan dimiliki oleh partikel-partikel di dalam gas tersebut dalam skala
mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas.
Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan menyebabkan perubahan
energi dalam gas. Secara matematis, perubahan energi dalam gas
dinyatakan sebagai
Dimana ∆U adalah perubahan energi dalam gas, n adalah jumlah mol gas,
R adalah konstanta umum gas (R = 8,31 J mol−1 K−1, dan ∆T adalah
perubahan suhu gas (dalam kelvin).
C. Entalpi
ΔH = ΔU + PΔV
di mana:
Hal kedua yang perlu diingat adalah bahwa nilai untuk H (entalpi)
perubahan tanda bila reaksi atau nilai-nilai dibalik. Ketika reaksi bergerak
dalam satu arah, tanda positif. Ketika reaksi bergerak ke arah yang
berlawanan, nilai negatif. (Catatan: Ketika Anda mempunyai beberapa
nomor saja, gagasan arah (seperti dalam vektor, misalnya) adalah sulit
untuk menyampaikan Dengan angka, kami menyampaikan pengarahan
oleh tanda-tanda menggunakan Salah satu cara adalah "positif" dan
sebaliknya adalah "negatif".. ). Ketika sistem adalah dalam keseimbangan
kecepatan reaksi ke depan sama dengan kecepatan reaksi terbalik.
Ide ketiga untuk diingat adalah disebut's Hukum Hess. Jika suatu proses
terjadi dalam tahapan atau langkah-langkah, perubahan enthalpic untuk
sistem (terisolasi) secara keseluruhan dapat menemukan dengan
menambahkan perubahan entalpi untuk setiap langkah. Ini mengakui
energi yang kekal dalam suatu sistem yang terisolasi. Banyak reaksi
terjadi dalam langkah-langkah. Hanya setelah melihat setiap langkah, dan
menggabungkan efek mereka, apakah Anda mampu memahami dan
mengukur seluruh proses.
http://aktifisika.wordpress.com/2009/02/25/termodinamika/
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.physics4kids.com/files/thermo_enthalpy.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Entalpi