You are on page 1of 6

PEMBAHASAN

A. Hukum I Termodinamika

Hukum pertama termodinamika merupakan salah satu contoh hukum


kekekalan energi. Artinya, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari bentuk satu ke bentuk
lainnya.  

Hukum pertama termodinamika dilihat oleh banyak orang sebagai dasar


dari konsep kekekalan energi. Hal ini pada dasarnya menyatakan bahwa
energi yang masuk ke dalam sistem tidak bisa hilang di sepanjang jalan,
tetapi harus digunakan. Dalam kasus ini, baik perubahan energi internal
atau melakukan pekerjaan.

Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai


hukum universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan
perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan energi. Pernyataan
paling umum dari hukum pertama termodinamika ini berbunyi:

“Kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding


dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi
dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya.”

Pondasi hukum ini pertama kali diletakkan oleh James Prescott Joule
yang melalui eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa
panas dan kerja saling dapat dikonversikan. Pernyataan eksplisit pertama
diberikan oleh Rudolf Clausius pada 1850: "Terdapat suatu fungsi
keadaan E, yang disebut 'energi', yang diferensialnya sama dengan
jumlah kerja yang dipertukarkan dengan lingkungannya pada suatu proses
adiabatik."
Sebuah bentuk yang lebih berguna dari hukum pertama menjelaskan
bagaimana energi kekal. Ia mengatakan bahwa perubahan energi dalam
sistem adalah sama dengan jumlah panas yang diperoleh atau hilang oleh
sistem dan kerja yang dilakukan oleh atau pada sistem.

Hukum Pertama Termodinamika:

E sys = q + w E sys = q + w

Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan
bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas).
Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu sistem akan
berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini
merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum
kekekalan energi.

Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan


sistem yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan
energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem akan
menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi
dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam
termodinamika atau disebut hukum I termodinamika. Secara matematis,
hukum I termodinamika dituliskan sebagai

Q = W + ∆U
Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan ∆U adalah perubahan
energi dalam. Secara sederhana, hukum I termodinamika dapat
dinyatakan sebagai berikut.

Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan (atau digoreng) yang


berarti diberi kalor Q, benda (krupuk) akan mengembang atau
bertambah volumenya yang berarti melakukan usaha W dan benda
(krupuk) akan bertambah panas (coba aja dipegang, pasti panas deh!)
yang berarti mengalami perubahan energi dalam

B. Energi Dalam

Energi dalam merupakan besaran yang menyatakan keadaan mikroskopis


sistem. Besaran yang menyatakan keadaan mikroskopis sistem (energi
dalam) tidak bisa diketahui secara langsung. Yang kita analisis dalam
persamaan Hukum Pertama Termodinamika hanya perubahan energi
dalam saja. Perubahan energi dalam bisa diketahui akibat adanya energi
yang ditambahkan pada sistem dan energi yang dilepaskan sistem dalam
bentuk kalor dan kerja. Jika besaran yang menyatakan keadaan
mikroskopis sistem (energi dalam) tidak bisa diketahui secara langsung,
maka besaran yang menyatakan keadaan makroskopis bisa diketahui
secara langsung. Besaran yang menyatakan keadaan makroskopis
adalah suhu (T), tekanan (p), volume (V) dan massa (m) atau jumlah mol
(n). Ingat ya, Kalor dan Kerja hanya terlibat dalam proses perpindahan
energi antara sistem dan lingkungan. Kalor dan Kerja bukan merupakan
besaran yang menyatakan keadaan sistem.

Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi
dalam. Energi dalam gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan
merupakan sifat mikroskopik gas tersebut. Meskipun gas tidak melakukan
atau menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki energi yang tidak
tampak tetapi terkandung dalam gas tersebut yang hanya dapat ditinjau
secara mikroskopik.
Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada
dalam keadaan gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi
kinetik rata-rata dari seluruh partikel yang bergerak. Energi kinetik ini
berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi, energi dalam dapat ditinjau
sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan potensial yang terkandung
dan dimiliki oleh partikel-partikel di dalam gas tersebut dalam skala
mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas.
Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan menyebabkan perubahan
energi dalam gas. Secara matematis, perubahan energi dalam gas
dinyatakan sebagai

untuk gas monoatomik

Untuk gas diatomik

Dimana ∆U adalah perubahan energi dalam gas, n adalah jumlah mol gas,
R adalah konstanta umum gas (R = 8,31 J mol−1 K−1, dan ∆T adalah
perubahan suhu gas (dalam kelvin).

C. Entalpi

Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah


energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang
digunakan untuk melakukan kerja. Entalpi tidak bisa diukur, yang bisa
dihitung adalah nilai perubahannya. Secara matematis, perubahan entalpi
dapat dirumuskan sebagai berikut:

ΔH = ΔU + PΔV

di mana:

 H = entalpi sistem (joule)


 U = energi internal (joule)
 P = tekanan dari sistem (Pa)
 V = volume sistem (m3)

Ada faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat entalpi dalam suatu sistem.


Entalpi adalah berbanding lurus dengan jumlah zat yang Anda miliki.
Kemungkinan jika Anda memiliki lebih dari substansi, Anda memiliki lebih
banyak energi. Jika Anda memvisualisasikan dalam skala besar, Anda
dapat membandingkan entalpi dalam segelas air ke entalpi di laut. laut
memiliki lebih banyak energi total.

Hal kedua yang perlu diingat adalah bahwa nilai untuk H (entalpi)
perubahan tanda bila reaksi atau nilai-nilai dibalik. Ketika reaksi bergerak
dalam satu arah, tanda positif. Ketika reaksi bergerak ke arah yang
berlawanan, nilai negatif. (Catatan: Ketika Anda mempunyai beberapa
nomor saja, gagasan arah (seperti dalam vektor, misalnya) adalah sulit
untuk menyampaikan Dengan angka, kami menyampaikan pengarahan
oleh tanda-tanda menggunakan Salah satu cara adalah "positif" dan
sebaliknya adalah "negatif".. ). Ketika sistem adalah dalam keseimbangan
kecepatan reaksi ke depan sama dengan kecepatan reaksi terbalik.

Ide ketiga untuk diingat adalah disebut's Hukum Hess. Jika suatu proses
terjadi dalam tahapan atau langkah-langkah, perubahan enthalpic untuk
sistem (terisolasi) secara keseluruhan dapat menemukan dengan
menambahkan perubahan entalpi untuk setiap langkah. Ini mengakui
energi yang kekal dalam suatu sistem yang terisolasi. Banyak reaksi
terjadi dalam langkah-langkah. Hanya setelah melihat setiap langkah, dan
menggabungkan efek mereka, apakah Anda mampu memahami dan
mengukur seluruh proses.

D. Konsekuensi Hukum I Termodinamika


http://masteropik.blogspot.com/2010/05/hukum-pertama-
termodinamika.html

http://aktifisika.wordpress.com/2009/02/25/termodinamika/
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.physics4kids.com/files/thermo_enthalpy.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Entalpi

You might also like