You are on page 1of 8

AGAMA PENYELARAS ILMU MODERN

Pesantren Nurul Hasanah


Magelang – Pesantren Nurul Hasan Dusun Geger Girirejo Desa Tegalrejo Kabupaten
Magelang merupakan salah satu Pondok Pesantren Salafiyah. Selain sebagai media
dakwah, pesantren ini juga sekaligus memberikan pendidikan kepada santri-santrinya
demi kemajuan agama, bangsa dan negara.
Keberadaan Pesantren Nurul Hasan bisa dijadikan salah alternatif orangtua yang
ingin menanamkan ajaran agama kepada anak-anaknya dengan tradisi salafiyah
sekaligus ilmu pendidikan umum seperti yang diajarkan di sekolah lainnya.
“Di tengah modernisasi ilmu agama sangatlah penting untuk mengimbangi ilmu yang
berkembang sekarang ini,” kata pengasuh Pondok Pesantren KH Muhammad Sholikhun.
Pondok yang dihuni 250 orang santri merupakan salah satu perintis dunia salafiyyah
di Desa Girirejo, Pesantren ini didirikan Kiai Muhsin Ayah dari KH Solikhin, salah satu
ulama ternama di Magelang, resmi berdiri pada tahun 1936. Pesantren ini terus
berkembang seiring dengan semakin bertambahnya santri yang menuntut ilmu di sana.
Bukan hanya dari Magelang, santri dari luar jawa pun banyak yang menuntut ilmu di
sana. Jika dulunya hanya belum diajarkan ilmu umum, seiring perkembangan zaman,
tahun 1970 sistem pendidikan ditambah dengan madrasah.
”Ini selepas saya nyantri di Pesantren Sirajul Muhlasin Payaman, terangnya.
Sejak itulah, lanjutnya upaya pembenahan dan peningkatan kualitas pendidikan
pesantren mulai digalakkan. Ilmu yang dipelajari selama nyantri di Payaman membawa
perubahan yang cukup signifikan. Model pengajian yang semula hanya sorogan dan
bandongan, semenjak itu diganti dengan madrasah, sehingga dunia pendidikan salafiyah
di pesantren Nurul Hasan semakin maju.
”Kita juga memberikan berupa ketrampilan kepada para santri,” terangnya.
Lebih lanjut dia mengatakan mengaji untuk memperdalam ilmu agama, serta
mempertahankan tradisi salafiyyah. Selepas itu mereka berkewajiban menghidupkan
agama di luar dunia pesantren, disamping kewajiban untuk mencukupi keutuhan-
kebutuhan yang lebih riil yang bersifat ekonomi.
”Selepas dari sini para santri bisa menjaga kemandirian ekonomi dan mental
spiritual”. pungkasnya.
AGAR ANAK TAK SUKA BERBOHONG

• Ajarkan pentingnya kejujuran sejak dini. Katakan berulang kali kepada anak bahwa
jujur membuat kita merasa damai dan tentram. Ajarkan bahwa bohong membuat diri
kita menjadi orang yang tidak dipercaya.
• Tidak mengajarkan tentang prinsip ”bohong demi kebaikan”. Apabila anda
mengatakan bahwa ada kebohongan yang ditujukan untuk kebaikan, anak akan
menangkap bahwa bohong bukan sesuatu yang mutlak salah dan dia akan berpikir
bahwa bohong boleh-boleh saja dilakukan dalam situasi tertentu.
• Memberikan model atau contoh kejujuran. Orang tua harus memberikan teladan
bagaimana mempraktikan kejujuran, sebab anak tidak akan menghormati pengajaran
orang tua tentang kejujuran jika dia melihat bahwa orang tuanya sehari-hari
bukanlah seorang pribadi yang jujur.
• Menunjukkan penerimaan dan kasih sayang tanpa syarat. Ketika tuntutan Anda tidak
berlebih dan anak merasa diterima, disayangi apa adanya, anak akan menjadi pribadi
yang nyaman dengan dirinya sendiri, yang berpikir bahwa tidak perlu menjadi orang
lain untuk menyenangkan orang tuanya.
• Memberikan penghargaan atas kejujuran anak. Anak akan merasa senang jika Anda
memperhatikan usahanya untuk berlaku jujur. Tunjukkan penghargaan saat anak
mengembalikan uang sisa beli gula.
• Memberikan penjelasan jika mengetahui bahwa anak anda ternyata berbohong,
terlebih dahulu cari masalahnya mengapa dia berbohong. Setelah itu baru berikan
nasehat. Jelaskan kepada dia apa kerugiannya jika berbohong dan apa
keuntungannya jika dia berkata jujur.
MENDIDIK ANAK BERKATA JUJUR

Bersikap dan berkata jujur sebaiknya diajarkan kepada anak sejak usia dini. Yang
paling penting dilakukan orang tua adalah mendidiknya dengan cara yang lembut dan
memberikan contoh yang baik.

Ketika Dylan Bocanegra berusia tiga tahun, dia selalu berbohong dan menyalahkan
kucing yang dipelihara keluarganya, Bamboo, untuk hampir semua kelakuan nakalnya.
Apalagi mengingat ibunya, Eva Marie Fredric, adalah seorang prosuder film dan opera
sabun di Los Angeles, Amerika Serikat. Saat terlihat gambar dari krayon mengotori
seluruh dinding ruang tamu, Dylan mengatakan Bamboo yang melakukannya.
Saat botol plastik masuk ke dalam toilet? Bamboo juga yang disebut melakukannya.
Asap mengepul dari TV? Yap, pasti kita tahu siapa yang akan disalahkan. ”Seperti
kebanyakan seorang balita, Dylan memiliki imajinasi dan kemampuan bercerita yang
tinggi,” kata Fredric. ”Kucing kami menjadi kambing hitam untuk semua kesalahan
yang dia lakukan,” lanjutnya.
Namun, itu kejadian setahun lalu. Dylan kini tumbuh menjadi anak yang manis, tapi
beberapa hal memang tidak pernah berubah. Seperti juga anak prasekolah yang lain,
sejak masa lalu hingga kini, mereka selalu melakukan seperti yang dia mau lakukan dan
kadang berkelit dari kebenaran. Anak-anak prasekolah (usia 3-5 tahun) memang sedang
belajar untuk memahami garis antara realitas dan fantasi.
Menceritakan sebuah kebohongan atau berkhayal dengan daya imajinasi tinggi
sebenarnya bukanlah suatu cara yang tidak biasa untuk menjelajahi batasan tingkah laku
pada masa ini.
Orang tua sering didesain untuk bereaksi dengan keras untuk apa yang mereka
anggap sebagai kebohongan. Namun, hal ini sejatinya tidak selalu menjadi cara terbaik
untuk menangani situasi.
”Pada usia 3 tahun sering kali orang tua akan berkata, ’Wah, anak saya berbohong.
Dan saya tidak tahu apa yang harus dilakukan’,” kata Tanya Remer Altmann MD FAAP,
seorang dokter anak dan penulis buku Mommy Calls: Dr. Tanmya Answers Parents Top
101 Questions About Babies and Toddlers. ”Tapi ini menjadi garis yang tidak jelas
antara kenyataan dan apa yang ada di imajinasi mereka,” terangnya.
Katakanlah anak Anda yang berusia 3 tahun menumpahkan susu di lantai. Saat anda
bertanya, ’Siapa yang menjatuhkan ini?’ dan anak Anda berkata, ’Bukan aku’, ini bukan
berarti bahwa anak anda sedang berbohong. ”Dia mungkin sebenarnya ingin susu itu
tidak tumpah. Atau jika kejadian itu sudah berlangsung satu jam yang lalu, mungkin dia
tidak ingat telah melakukan itu,” ujar Altmann seperti dikutip dari lama web-MD.com
Mark Bowers PhD, seorang psikolog anak di Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat
menjelaskan, siapapun di bawah usia 5 tahun terlalu kecil untuk memahami apakah
sebenarnya kebohongan itu. Mereka tidak memiliki kapasitas kognitif yang sama seperti
seorang anak yang telah berusia TK yang mulai mempelajari perbedaan antara benar dan
salah.
”Anda tidak memiliki kewenangan untuk menghukum anak di masa depan hanya
karena dia tidak mengaku siapa yang menumpahkan susu di dapur,” tutur Bowers. Jika
anda menangkap basah anak anda sedang mencorat-coret dinding, padahal sebelumnya
dia tidak mengaku, anda mungkin tergoda untuk mendampratnya.
Namun, kemungkinan besar dia tetap akan mengelak karena tidak ingin mendapat
masalah dan membuat Anda marah. Bowers mengatakan lebih baik jelaskan kepada
anak bagaimana aturan yang diterapkan di rumah dan jangan lupa tawarkan solusi.
”Misalnya, katakan bahwa mama memiliki aturan di rumah bahwa kamu hanya boleh
menggambar di kertas. Jadi, sekarang ambil sabun dan bantu Papa membersihkanya,”
paparnya.
Biasanya untuk menghindari tuduhan kepada anak, Bowers mengacu pada Columbo
approach atau bermain bodoh. Kepada anak, anda dapat mengatakan, ’Oh, Mama
bingung bagaimana susu ini bisa tumpah ya? Tetapi akan lebih baik jika seseorang bisa
membantu Mama membersihkannya’. Setelah anak Anda datang dan membantu Anda,
berikan dia dukungan dan pujian saat ikut membantu.
”(kegiatan) ini adalah kesempatan untuk mengajarkan anak Anda apa yang harus
mereka lakukan di masa-masa mendatang,” kata Altmann. ”Kecuali itu (kejadian
berbohong) yang benar-benar serius, tinggalkanlah jauh-jauh segala bentuk hukuman
dan ubahlah menjadi kesempatan anak untuk belajar,” lanjutnya lagi.
Lalu bagaimana dengan tokoh superhero atau dunia kartun imajinasi yang
sebenarnya di dunia nyata tidak ada?” Jiwa kreativitas memang tengah berada pada titik
tertinggi dari usia 3 sampai 5 tahun,” kata Bowers. Bermain imajinasi sejatinya adalah
bagian dari pertumbuhan alami anak dan penting bagi perkembangannya.
Mulai dari teman khayalan, tokoh fantasi superhero, angan-angan atau berbicara
tentang tempat-tempat yang belum pernah anak kunjungi seperti Disneyland, mungkin
terlintas di benak mereka. Anda dapat membantu memelihara imajinasi anak Anda
sambil tetap mengajarkan mereka betapa pentingnya sebuah kejujuran.
Jangan khawatir jika anak Anda menceritakan secara detail perjalanan fiktifnya ke
Disneyland. Cukup menanggapinya dengan mengatakan, Ya, kamu tahu, kita belum
pernah ke Disneyland. Tetapi kalau kita memang pergi, apa yang akan ingin kamu
lakukan?” Bila memungkinkan, bersenang-senanglah dengan dia,” ujar Bowers.
”Bergabunglah sehingga dia dapat memburu apa yang ada di imajinasinya,” lanjutnya.
Anak-anak prasekolah sering kali berkelit dari kenyataan untuk mendapatkan
perhatian Anda. ”Anda dapat mendorong anak anda untuk mengatakan yang
sebenarnya,” kata Fran Walfish PsyD, seorang phsikoterapis anak dan keluarga dan
penulis buku The Self Aware Parent.
Salah satu caranya, saran Walfish, katakan kepada anak Anda, ”Kamu memiliki
sebuah imajinasi yang indah dan ketika kamu mengatakan A, B, atau C, Mama tidak
bisa selalu tahu apakah itu imajinasi kamu atau itu nyata. Yang paling penting, yang
membuat seseorang merasa aman dan nyaman antara dua orang berkomunikasi adalah
ketika kita mengatakan yang sebenarnya dan selalu mengatakan apa yang ada dalam
kenyataan”.
Paling utama, selalu berpikiran positif dan jangan menghakimi. ”Hal ini sangat
penting untuk Anda bisa berkata lembut, tanpa menuduh, dan menaruh rasa tanggung
jawab di tempat yang benar,” kata Walfish. ”Anda harus memberikan pemahaman
kepada anak Anda dengan cara yang baik,” tambahnya.
Selain itu, gunakan bahasa anak seusianya agar dia dapat mengerti. Sebagai contoh,
Anda bisa mengatakan, ”Sulit terkadang untuk memberitahu Mama bahwa kamu yang
melakukan (kenakalan) ini. Kamu mengatakan kucing yang melakukannya karena kamu
khawatir Mama akan marah padamu. Tapi kamu dan Mama sama-sama tahu bahwa
Kucing tidak dapat melakukannya. Mama adalah tipe ibu yang ingin mendengar bahwa
kamu yang melakukan itu dan kemudian kita bisa bicara tentang cara-cara lain untuk
bisa mendapatkan perhatian Mama”.
Altmann meminta orang tua untuk menggunakan kalimat positif. ”Kata-kata positif
itu lebih penting untuk mengungkap kebenaran daripada hanya sekedar, ’Oh, kamu
berbohong’. Saya lebih setuju orang tua untuk tidak mengatakan hal tersebut,” katanya,.
Tinggalkan jauh stigma negatif dengan misalnya memanggil anak Anda dengan
pembohong, Walfish mengatakan , pelabelan pada diri anak akan membuatnya merasa
buruk karena dia harus menyembunyikan sesuatu dari Anda. ”Anda tentu ingin
melakukan hubungan dan komunikasi yang terbuka sehingga anak anda dapat
menceritakan semua hal kepada Anda.” tandasnya.
Anda tentu tidak perlu menunggu kejadian tidak enak terjadi dengan anak anda.
Bowers menyarankan Anda dan buah hati membaca buku bersama yang mendorong
kejujuran, sepeti The boy Who Cried Wolf.
ESSAY

Ilmu merupakan sumber dari segala-galanya. Untuk mencapai tujuan tertentu harus
memakai ilmu. Sejak 14 abad yang lalu telah tercanangkan kalimat yang berbunyi (1)
Barang siapa menghendaki kehidupan dunia yang layak harus dengan ilmu dan barang
siapa yang menghendaki kehidupan akhirat yang layak juga harus dengan ilmu. (2)
untuk memperoleh ilmu juga telah dicanangkan : Membaca (QS: 96 : 1). Dalam hal ini
kita tidak hanya sekedar membaca berupa tulisan tetapi harus pandai-pandai membaca
dalam berbgai hal. Misalnya yang dicontohkan oleh Rosul Muhammad SAW ketika
menjadi imam. Mendengar suara tangisan anak balita mempercepat bacaan sholat,
memendekkan bacaan suroh pilihan.
Untuk mencerdaskan rakyatnya maka negara di berbagai belahan dunia juga
mewajibkan rakyat untuk selalu membaca dan membaca. Di negara kita Indonesia untuk
meningkatkan mutu SDM pada sekitar tahun 1990 digalakkan kejar paket A dengan
uperSD yang dilanjutkan kejar paket B yang setara dengan SMP dilanjutkan ke paket C
yang setara dengan SLTA. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar yang semula
cukup di sekolah dasar 6 tahun ditingkatkan menjadi pendidikan dasar 9 tahun.
Sedangkan para guru yang mengajar di sekolah dasar semula cukup dari SLTA Kejuruan
di bidangnya pada sekitar tahun 1995 harus berpendidikan setara diploma 2 yang sesuai
di bidangnya. Sedang pada tahun 2010 pemerintah telah mewajibkan bagi para guru SD
harus memiliki ijazah S1 yang sesuai dibidangnya.
Pemerintah Indonesia telah menaikkan anggaran menjadi 20% untuk pendidikan
dimaksudkan untuk mensejajarkan dengan bangsa-bangsa lain dengan memberikan
kemudahan bagi para peminatnya untuk belajar di berbagai perguruan tinggi maupun
UT.
Diatas disebutkan betapa pentingnya ilmu Rosulullah juga memerintahkan : tuntutlah
ilmu walau sampai di Negeri Cina, bagi saya rasanya terlalu berat untuk ke negeri Cina
menuntut ilmu. Keputusan saya adalah ke STAIN Salatiga untuk menuntut ilmu
berbagai pengetahuan.
Semoga Alloh memberi petunjuk dan bimbingan.
Amin.
KLIPING
ILMU PENGETAHUAN ILMIAH

PROGRAM EKSTENSI
STAIN SALATIGA

Disusun Oleh :
Nama : Zumrodin
NIM : 11410152
Kelas : 10D
DAFTAR ISI

1. Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah .................................... 1

2. Ilmu bahan .............................................................................. 12

3. Membangun Indonesia cerdas melalui teknologi informasi . . . 14

4. Menata ulang sistem pendidikan nasional .............................. 18

5. Kuliah murah ala India............................................................ 21

6. Mendidik anak berkata jujur ................................................... 22

7. Agama penyelaras ilmu modern ............................................. 26

8. Essay....................................................................................... 27

You might also like