You are on page 1of 40

PENGERTIAN AEROMODELLING

Apakah aeromodelling itu ? Aeromodelling adalah suatu kegiatan yang mempergunakan sarana pesawat terbang
miniatur ( model ) untuk tujuan rekreasi, edukasi dan olah raga.Kegiatan olahraga dirgantara yang terkait
dengan perencanaan, perancangan, pembuatan, dan penerbangan pesawat model. Sedangkan pesawat model
adalah pesawat udara tak berawak dengan batasan-batasan tertentu yang meliputi batasan ukuran pesawat,
batasan mesin dan batasan bentuk. Pesawat tak berawak untuk untuk keperluan pengintaian atau untuk misi ke
luar angkasa oleh misalnya oleh militer atau badan luar angkasa, akan disebut sebagai Pesawat tak Berawak atau
UAV, Unmanned Air Vehicle dan tidak termasuk pada kategori aeromodelling.

Kegiatan ini umumnya digemari oleh peminat ilmu pengetahuan dan teknologi secara perorangan ataupun yang
tergabung dalam organisasi sosial kemasyarakatan, yang digunakan untuk menyebarluaskan minat
kedirgantaraan di bidang aeromodelling seperti Pramuka melalui kegiatan SAKA ( Satuan Karya ) Dirgantara ,
Karang Taruna , UKM ( Unit kegiatan Mahasiswa ) di kampus-kampus serta perkumpulan-perkumpulan olah
raga kedirgantaraan.

Para peminat aeromodelling yang ingin memulai kegiatan ini dapat berkunjung atau menghubungi perkumpulan
aeromodelling setempat atau yang terdekat untuk mendapatkan informasi-informasi dan bimbingan teknis.
Disamping itu dapat juga diperoleh melalui massa baik cetak dan elektronik tentang kedirgantaraan pada
umumnya dan aeromodelling pada khususnya.

Apabila sudah didapat perkumpulan aeromodelling setempat, para peminat sedapat mungkin meyempatkan diri
untuk menyaksikan peragaan penerbangan aeromodelling pada acara-acara latihan, demonstrasi dan pameran
kedirgantaraan.

Setelah itu biasanya peminat dapat menentukan jenis penerbangan model yang mana paling diminati, apakah
yang bermotor atau tidak , terkendali atau tidak, Radio Control atau Control Line tentunya sesuai dengan
kemampuan pengadaan bahan dan peralatan yang diperlukan.

Pada dasarnya peminat aeromodelling ini secara alami terbagi dalama 3 kategori yaitu mereka yang tergabung
dalam kategori aeromodelling hanya untuk bersenang-senang ( fun ), aeromodelling sebagai sarana menimba
dan memperdalam ilmu pengetahuan serta aeromodelling sebagai sarana pencapaian prestasi olah raga
kedirgantaraan. Pada umumnya kategori dua yang terakhir saling berhubungan erat dan konsisten dalam
menjalankan kegiatan ini.

Kegiatan aeromodelling tidak semata-mata mempersiapkan remaja untuk berprofesi dalam dunia dalam dunia
penerbangan karena ada 2 pengaruh sosial yang pertama yaitu melatih ketekunan, kesabaran dan ketelitian serta
menikmati keindahan , kedua mendapatkan nilai tambah/bekal untuk berkarir di dalam dunia penerbangan.
SEJARAH AEROMODELING
Awal Mula
Olahraga Aeromodelling merupakan olahraga Dirgantara yang tumbuh bersama-sama dengan dunia
penerbangan baik sipil maupun militer. Di Indonesia pertama kali timbul di lingkungan TNI - AU melalui
Kepanduan Pramuka Dirgantara.

Kegiatan pembuatan pesawat model ini dimulai sejak tahun 1946 bersamaan dengan dirintisnya pembuatan
pesawat layang pertama di Yogyakarta ( Aeromodeller dan Pandu Udara ) dan berkembang ke kota-kota besar,
Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang dan Surakarta.

Perkembangan
Untuk menampung peminat yang makin banyak maka AURI ( TNI AU ) memberikan wadah "BIRO AERO
CLUB" yang dibina oleh Kapten G. Reuneker, dan untuk pertama kalinya diadakan perlombaan pada tanggal 27
Januari 1952 di Pangkalan Udara Cililitan / Halim Perdanakusuma Jakarta yang diikuti Club-Club
Aeromodelling kota-kota di Jawa, Sumatera, Kalimantan.
Pada 9 April 1953 Biro Aero Club membuka kursus Aeromodelling di Jakarta yang mendapat perhatian besar
dari masyarakat. Menyusul perlombaan selanjutnya pada tanggal 17 Mei 1954, yang diikuti oleh Aero Club
Jakarta, Bandung, Surabaya, Palembang, Banjarmasin, Makasar, Ambon dan perlombaan ini dilaksanakan setiap
tahun.

Juni 1954 untuk pertama kalinya diadakan perkemahan Pandu Udara di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma
yang dihadiri oleh 80 Pandu Udara dari seluruh Indonesia. Di dalam perkemahan ini dilaksanakan perlombaan
kedirgantaraan. Perlombaan ini merupakan percobaan jajak pendapat untuk melihat animo masyarakat. Tujuan
utamanya adalah untuk mendidik pelatih-pelatih khusus hingga pada tahun 1955 telah tercatat 35.000 anggota
Pandu Udara di seluruh Indonesia.

Kegiatan Aero Club mulai nampak dengan berdirinya Aero Club di kota-kota besar antara lain : Aviantara di
Bandung, Jakarta Aero Club di Jakarta, Pemudara dan Yan Debrito di Yogyakarta, Surakarta Aero Club di
Surakarta, Malang Aero Club di Malang.
Perlombaan tahun 1957, bagi pemenang / juara perlombaan dipilih untuk dikirim ke Yugoslavia mengikuti
pendidikan Terbang Layang.Tahun 1960 TNI AU bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan ( P&K ) menyelenggarakan pendidikan Kursus Aeromodelling dan Peroketan (K.A.P) bertempat di
Wing Pendidikan 04 Lanud Adi Sumarno.
Pendidikan K.A.P ini diikuti oleh siswa-siswa daerah, baik anggota TNI, Sipil TNI, Guru maupun Pramuka.
K.A.P berjalan sampai beberapa periode. Dari hasil pendidikan K.A.P tumbuh masukan-masukan / usul-usul
daerah untuk menghimpun perkumpulan-perkumpulan / club-club Aeromodelling dalam satu organisasi.

Dari masukan-masukan / usulan-usulan, Letnan Suhartono ( Kepala Kursus Aeromodelling dan Peroketan )
memprakarsai untuk mengadakan pertemuan membahas organisasi Aeromodelling.
Tahun 1962 di Hotel Merdeka Solo terlaksana diselenggarakan Rapat Rencana Pembentukan Organisasi
Aeromodelling, yang dipimpin oleh Letnan Suhartono.
Dari hasil rapat disepakati terbentuknya Organisasi Aeromodelling dengan nama Federasi Aeromodelling
Seluruh Indonesia disingkat FASI, yang kemudian nama FASI dijadikan nama dari induk seluruh cabang
olahraga dirgantara di Indonesia. Sebagai pusat Organisasi adalah kota Solo di Skadik 011 Wing pendidikan 04, 
khususnya dalam mengembangkan olahraga dirgantara dikalangan Pramuka.

Pada tahun 1966 telah diadakan kerjasama antara kwartir nasional Gerakan Pramuka dengan kepala staf TNI
Angkatan Udara, dengan membentuk satuan karya Dirgantara / Kompi-Kompi Pramuka Angkasa dengan
menyelenggarakan pendidikan diantaranya Aeromodelling. Dalam upacara pembukaannya ditandai dengan
demonstrasi Aeromodelling, Terbang Layang, Terjun Payung, Pesawat Bermotor serta peluncuran Roket yang
diselenggarakan di Pulo Mas dengan Inspektur Upacara Bung Karno.

Untuk tinggal landas digunakan jalan By Pass sebagai landasan pesawat terbang layang dengan pesawat penarik
AUSTER  dan di Senayan Jakarta. Tanggal 10 s/d 20 November 1968 diselenggarakan Loka Karya Nasional
Pramuka dengan ANUDIRGA ( Andalan Nasionala Urusan Dirgantara ) Bapak Kardono di Jakarta ( Halim
Perdanakusuma ).
Olahraga Aeromodelling ini dilombakan baik tingkat nasional, regional maupun internasional. Sejak tahun 1978
olahraga ini sebagai cabang yang dilombakan ekshibisi di PON ( Pekan Olahraga Nasional ) sampai PON XI
1981. Namun pada PON XII tahun 1989 cabang olahraga Aeromodelling tidak lagi diperlombakan /
dipertandingkan. Kemudian pada tahun 2000 mulai lagi dilombakan dalam PON XV di Jawa Timur. Selain
melaksanakan / mengikuti lomba Aeromodelling juga mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan PB FASI
seperti Jambore Aero Sport, Safari FASI dan lainnya.
KARAKTERISTIK
Keunikan dan Kekurangan
Keunikan:Karena mengadaptasi hukum aerodinamika pesawat sungguhan.

Teori Pesawat Terbang

Bagaimana Pesawat Udara Bisa Terbang

Secara kodrati manusia diciptakan untuk hidup di darat. Manusia tidak memiliki alat gerak yang bisa digunakan
untuk terbang. Namun, burung-burung yang dapat terbang bebas di angkasa telah memberi inspirasi bagi
manusia untuk menjelajah lebih jauh dari habitatnya. Kemampuan untuk terbang bebas di angkasa menjadi
suatu simbol kebebasan dan lepas dari belenggu gravitasi.

Pada awalnya manusia menganggap bahwa untuk bisa terbang maka kita harus melakukannya sebagaimana
burung terbang. Dan satu-satunya cara adalah dengan mengepakkan sayap seperti halnya burung. Atas dasar itu
lah kemudian bermunculan para peloncat-peloncat menara dengan desain sayap yang mereka ciptakan sendiri.
Mereka tidak hanya satu, tapi puluhan, dengan satu mimpi yang sama: terbang. Namun malang, tak ada satupun
yang berhasil. Bahkan lebih banyak yang justru menemui ajal.

Orang sekaliber Leonardo da Vinci pun ikut terbawa oleh euforia impian terbang. Da Vinci pernah manciptakan
suatu desain mesin terbang yang disebut ornitopter. Meskipun bukan alat yang berhasil membuat manusia dapat
terbang, namun saya sangat kagum dengan desain ini. Berbeda dengan para peloncat menara, da Vinci tidak lah
bodoh. Sebelum desainnya direalisasikan, ia segera meyadari bahwa tidak mungkin manusia -dengan tenaga
yang dimilikinya- bisa melakukan pengendalian, mengepakkan sayap, dan navigasi dalam waktu bersamaan.
Banyak waktu yang ia curahkan untuk sekedar mempelajari bagaimana burung-burung terbang.

Suatu pernyataan da Vinci yang begitu visioner adalah metode separasi. Sekitar 1500 tahun yang lalu da Vinci
telah mengemukakan bahwa untuk bisa terbang cukuplah dilakukan dengan sayap tetap dan memberinya gaya
dorong. Hal ini didasari dari hasil pengamatannya dari teknik burung untuk terbang. Menurutnya, sayap burung
terdiri dari dua bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Bagian pangkal sayap burung yang relatif tetap
(fixed) berfungsi membangkitkan gaya angkat. Sedangkan bagian ujung sayap burung berfungsi untuk
mengepak dan membangkitkan gaya dorong. Separasi gaya menjadi gaya angkat dan gaya dorong inilah yang
sampai sekarang dipakai untuk menciptakan mesin terbang.

Lalu bagaimana pesawat udara dapat terbang? Adalah suatu yang salah jika kita berfikir bahwa mesin (engine)
lah menyebabkan pesawat dapat terbang. Pada dasarnya, sayap lah yang memberi gaya angkat yang dibutuhkan
untuk terbang, sedangkan engine hanya memberi gaya dorong (thrust) untuk bengerak maju. Jadi, kesimpulan
mudahnya adalah bahwa pesawat udara (bukan pesawat antarikasa) dapat terbang karena memiliki sayap.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana gaya angkat (lift) dapat terbangkit di sayap? Secara mudah dapat dijelaskan
bahwa gaya angkat terbangkitkan karena ada perbedaan tekanan di permukaan atas dan permukaan bawah
sayap. Bentuk airfoil sayap diciptakan sedemikian rupa agar tercipta karakteristik aliran yang sesuai dengan
keinginan. Singkatnya, gaya angkat akan ada jika tekanan dibawah permukaan sayap lebih tinggi dari tekanan
diatas permukaan sayap. Perbedaan tekanan ini dapat terjadi karena perbedaan kecepatan aliran udara diatas dan
dibawah permukaan sayap. Sesuai hukum Bernoulli semakin cepat kecepatan aliran maka tekanannya makin
rendah. Besarnya gaya angkat yang dibangkitkan berbanding lurus dengan Luas permukaan sayap, kerapatan
udara, kuadrat kecepatan, dan koefisien gaya angkat.

Jadi, untuk pesawat udara, engine berfungsi memberikan gaya dorong agar pesawat dapat bergerak maju. Akibat
gerak maju pesawat maka terjadi gerakan relatif udara di permukaan sayap. Dengan bentuk geometri airfoil
tertentu dan sudut serang sayap (angel of attack) tertentu maka akan menghasilkan suatu karakteristik aliran
udara dipermukaan sayap yang kemudian akan menciptakan beda tekanan dipermukaan atas dan permukaan
bawah sayap yang kemudian membangkitkan gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang.

Pengenalan Dasar Ilmu Pesawat Terbang


Airfoil

Penelitian serius untuk mengembangkan airfoil mulai dilakukan sejak akhir abad 19. Meskipun saat itu telah
diketahui bahwa plat datar pun dapat membangkitkan gaya angkat pada sudut serang tertentu, namun ada
kecenderungan pemikiran bahwa bentuk airfoil melengkung yang menyerupai bentuk sayap burung dapat
menghasilkan gaya angkat yang lebih efektif, berikut dibawah ini contoh airfoil:

Aerodinamika Pesawat

Aerodinamika Pesawat Terbang


Pada prinsipnya, pada saat pesawat mengudara, terdapat 4 gaya utama yang bekerja pada pesawat, yakni gaya
dorong (thrust T), hambat (drag D), angkat (lift L), dan berat pesawat (weight W). Pada saat pesawat sedang
menjelajah (cruise) pada kecepatan dan ketinggian konstan, ke-4 gaya tersebut berada dalam kesetimbangan: T
= D dan L = W. Sedangkan pada saat pesawat take off dan landing, terjadi akselerasi dan deselerasi yang dapat
dijelaskan menggunakan Hukum II Newton (total gaya adalah sama dengan massa dikalikan dengan
percepatan). 

Pada saat take off, pesawat mengalami akselerasi dalam arah horizontal dan vertikal. Pada saat ini, L harus lebih
besar dari W, demikian juga T lebih besar dari D. Dengan demikian diperlukan daya mesin yang besar pada saat
take off. Gagal take off bisa disebabkan karena kurangnya daya mesin (karena berbagai hal: kerusakan mekanik,
human error, gangguan eksternal, dsb), ataupun gangguan pada sistem kontrol pesawat.

Dibalik Terbangnya Pesawat


Sebagian besar pesawat komersial saat ini menggunakan mesin turbofan. Turbofan berasal dari dua kata, yakni
turbin dan fan. Komponan fan merupakan pembeda antara mesin ini dengan turbojet. Pada mesin turbojet, udara
luar dikompresi oleh kompresor hingga mencapai tekanan tinggi. Selanjutnya udara bertekanan tinggi tersebut
masuk ke dalam ruang bakar untuk dicampurkan dengan bahan bakar (avtur).

Pembakaran udara bahan bakar tersebut akan meningkatkan temperatur dan tekanan fluida kerja. Fluida
bertekanan tinggi ini selanjutnya dilewatkan melalui turbin dan keluar pada nosel dengan kecepatan sangat
tinggi. Perbedaan kecepatan udara masuk dan fluida keluar dari mesin mencitpakan gaya dorong T (Hukum III
Newton: Aksi dan Reaksi). Gaya dorong T ini dimanfaatkan untuk bergerak dalam arah horizontal dan sebagian
diubah oleh sayap pesawat menjadi gaya angkat L. 

Fan pada mesin turbofan berfungsi memberikan tambahan laju udara yang memasuki mesin melalui bypass air.
Udara segar ini akan bertemu dengan campuran udara bahan bakar yang telah terbakar di ujung luar mesin.
Salah satu keuntungan penggunaan turbofan adalah dia mampu meredam kebisingan suara pada turbojet.
Namun karena turbofan memiliki susunan komponen yang relatif kompleks, maka mesin jenis ini sangat rentan
terhadap gangguan FOD (Foreign Object Damage) dan pembentukan es di dalam mesin. Masuknya FOD
(seperti burung) ke dalam mesin bisa menyebabkan kejadian fatal pada pesawat.

Sayap: Mengubah T menjadi L


Hingga saat ini, setidaknya ada 3 penjelasan yang diterima untuk fenomena munculnya gaya angkat pada sayap:
prinsip Bernoulli, Hukum III Newton, dan efek Coanda. Sayap pesawat memiliki kontur potongan melintang
yang unik: airfoil. Pada airfoil, permukaan atas sedikit melengkung membentuk kurva cembung, sedangkan
permukaan bawah relatif datar. Bila sekelompok udara mengenai kontur airfoil ini, maka ada kemungkinan
bahwa udara bagian atas akan memiliki kecepatan lebih tinggi dari bagian bawah: hal ini disebabkan karena
udara bagian atas harus melewati jarak yang lebih panjang (permukaan atas airfoil adalah cembung)
dibandingkan udara bagian bawah.
Prinsip Bernoulli menyatakan bahwa semakin tinggi kecepatan fluida (untuk ketinggian yang relatif sama),
maka tekanannya akan mengecil. Dengan demikian akan terjadi perbedaan tekanan antara udara bagian bawah
dan atas sayap: hal inilah yang mencipakan gaya angkat L. Penjelasan dengan prinsip Bernoulli ini masih
menuai pro kontra; namun penjelasan ini pulalah yang digunakan Boeing untuk menjelaskan prinsip gaya
angkat.

Penjelasan menggunakan Hukum III Newton menekankan pada prinsip perubahan momentum manakala udara
dibelokkan oleh bagian bawah sayap pesawat. Dari prinsip aksi ?reaksi, muncul gaya pada bagian bawah sayap
yang besarnya sama dengan gaya yang diberikan sayap untuk membelokkan udara. Sedangkan penjelasan
menggunakan efek Coanda menekankan pada beloknya kontur udara yang mengalir di bagian atas sayap.
Bagian atas sayap pesawat yang cembung memaksa udara untuk mengikuti kontur tersebut. Pembelokan kontur
udara tersebut dimungkinkan karena adanya daerah tekanan rendah pada bagian atas sayap pesawat (atau
dengan penjelasan lain: pembelokan kontur udara tersebut menciptakan daerah tekanan rendah). Perbedaan
tekanan tersebut menciptakan perbedaan gaya yang menimbulkan gaya angkat L. Meski belum ada konsensus
resmi mengenai mekanisme yang paling akurat untuk menjelaskan munculnya fenomena gaya angkat, yang jelas
sayap pesawat berhasil mengubah sebagian gaya dorong T mesin menjadi gaya angkat L. 

Kontrol Gerak Pesawat


Pesawat terbang memiliki kemampuan bergerak dalam tiga sumbu, yakni pitch, roll, dan yaw. Gerak naik
turunnya hidung pesawat dikontrol oleh elevator, gerak naik turunnya sayap pesawat dikontrol oleh aileron,
sedangkan gerak berbelok dalam bidang horizontal dikontrol oleh rudder yang berada di sirip (fin) pesawat.
Selain itu, dibagian belakang sayap juga terdapat flap yang berfungsi membantu meningkatkan gaya angkat
pada saat take off maupun mengurangi gaya angkat pada saat landing (air brake). Pada saat menjelajah (cruise)
flap ini akan masuk ke dalam sayap untuk mengurangi gaya hambat D pesawat.

Kekurangan:Harganya masih relatif mahal

Bagian-bagian

Bagian Pesawat Radio Control

Sebagai seorang pemula dalam aeromodeling, maka wajib hukumnya mengetahui bagian-bagian
dalam pesawat yang mengakibatkan pesawat tersebut dapat melakukan berbagai manuver di udara. Bagaimana
sebuah pesawat dapat melakukan penerbangan naik atau turun, belok kiri atau kanan, atau melakukan rolling di
udara. Semua itu berasal dari berbagai bagian yang dapat gerakkan dalam pesawat yang dikendalikan dari jarak
jauh.

Agar mudah dijelaskan, saya mengutip gambar dari Wind Rider, Site Admin pada forum Grage
Aeromodeling. Rudder merupakan alat kendali yang memungkinkan pesawat dapat belok kiri atau kanan.
Dengan menggerak-gerakkan rudder yang berada pada fin(sirip, ekor yang horisontal) maka pesawat akan
melakukan manuver belok. Apabila rudder digerakkan ke kiri maka pesawat akan belok ke kiri begitu pula
sebaliknya.

Elevator memungkinkan pesawat terbang naik dan turun. Elevatorletaknya pada bagian belakang stabilizer atau


stabilo (ekor yang posisinya datar). Jika elevator ditarik ke bawah maka pesawat akan turun.
Jika elevator ditarik ke atas maka pesawat akan naik.

Fuselage atau bagian badan pesawat. Badan pesawat dapat dibuat dari berbagai bahan misalnya pipa PVC, kayu
balsa, plastik, alumunium, dan fiber. 
Wing atau sayap yang memungkinkan pesawat dapat terbang di udara. Di wing terdapat aileron yang merupakan
kemudi guling pesawat.

Landing gear merupakan roda pesawat yang berguna untuk digunakan dalam pendaratan
pesawat. Cowling merupakan tutup bagian depan pesawat. Propeller merupakan baling-baling pesawat. Engine
merupakan mesin pesawat khusus yang menggunakan bahan bakar. Apabila mesin pesawat tidak menggunakan
bahan bakar namun digerakkan dengan tenaga listrik maka disebut motor. Terakhir spinner atau tutup hidung
pesawat yang fungsinya juga melindungi bagian depan baling-baling

Jenis-Jenis

Pembagian Pesawat Udara

Pesawat udara adalah sebuah alat yang dibuat yang menggunakan media udara. Terdiri dari :

a. Pesawat Udara Aerodinamis , yaitu pesawat udara yang lebih berat dari udara ( HEAVIER THAN AIR )
b. Pesawat Udara Aerostatis , yaitu pesawat udara yang lebih ringan dari udara ( LIGHTER THAN AIR )

Pesawat Udara Aerodinamis terdiri dari 2 kelompok yaitu pesawat bermotor dan tidak bermotor. Yang bermotor
terdiri dari bersayap tetap ( FIXED WING ) dan sayap putar ( ROTARY WING ) .Pesawat udara aerodinamis
bermotor bersayap tetap terdiri dari pesawat terbang , kapal terbang dan amphibians. Yang bersayap putar terdiri
dari Helicopter dan Gyrocopter. Pesawat udara aerodinamis tidak bermotor terdiri dari pesawat luncur
( GLIDER ) , pesawat layang ( SAILPLANE ) dan layang-layang. Pesawat udara aerostatis terdiri dari kapal
udara dan balon udara.

Pembagian Pesawat Model

Pada dasarnya pembagian jenis pesawat model sama dengan pesawat sebenarnya. Secara umum dapat
dibedakan sebagai berikut :

1. Pesawat Model Bermotor yang terdiri dari bersayap tetap ( FIXED WING ) dan sayap putar ( ROTARY
WING ), kedua-duanya ada yang berfungsi sebagai sport ( FUN FLYING ) , Trainer dan Kompetisi / Prestasi. 
2. Pesawat Model yang tidak bermotor terdiri dari jenis sport ( FUN ) dan Kompetisi/Prestasi.

Ada juga pesawat model yang dibuat menyerupai pesawat sebenarnya baik dalam kategori FUN dan Kompetisi
yang disebut model Skala ( SCALE MODEL ) .

Untuk pesawat model kompetisi/prestasi klasifikasinya memiliki standard FAI ( Federation Aeronatique
Internationale ) yang berkedudukan di Paris, Perancis.

1. Kelas F1 (Free Flight) :

Salah satu model yang menggambarkan seluruh prinsip aerodinamika bekerja adalah model terbang bebas. 
Kenapa model ini ? salah satu alasannya yaitu penerbang tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan
pesawat atau model setelah terlepas dari penerbangnya. Gaya angkat pesawat tersebut hanya dihasilkan oleh
sayap yang tidak dapat digerak-gerakkan 
Selanjutnya kemampuan model untuk tetap terbang akan sangat tergantung dengan struktur dan rancangan yang
diterapkan .Dengan rancangan tersebut apakah mampu terbang lama di udara bebas karena tidak ada sumber
tenaga penggerak apapun baik yang dihasilkan oleh mesin maupun motor listrik. Oleh karena itu model harus
memiliki tingkat akurasi dan presisi secara aerodinamika yang sangat tinggi agar dapat terbang lama di udara.
Tentunya didukung pula oleh keahlian penerbangnya dalam memahami keadaan cuaca dan mengatur stabilitas
modelnya.
Model ini dapat dimainkan didalam ( INDOOR ) atau luar ruangan ( OUTDOOR ). Salah satu cara
menerbangkan yaitu dengan melempar ke udara yang populer dengan nama CHUCK Glider atau OHLG
( Outdoor Hand Launched Glider ). Model yang baik akan dapat terbang lebih dari 120 detik ( 2 menit ). Bentuk
model ini bebas tetapi harus memiliki luas sayap antara 187,5 cm2 sampai 800 cm2. Para pemula sangat
dianjurkan untuk membuat model ini karena akan melatih cara memotong dan menghaluskan bahan serta
pemahaman teori dasar aerodinamika. Setelah berlatih dengan model OHLG, biasanya para pembuat model
yang menggemari terbang bebas akan mencoba pesawat glider. Model ini memiliki panjang sayap lebih dari 150
cm. Luas sayap dari model ini berkisar antara 32-34 dm2 dengan berat minimum 410 gram .
Model ini diterbangkan diluar ruangan dan biasanya ditempat yang luas , umumnya pangkalan udara menjadi
pilihan para modeller. Untuk membawa model ini keudara, penerbang akan menarik dengan tali yang
panjangnya tidak boleh lebih dari 33 meter dan harus dilengkapi bendera berwarna. Seorang pembantu
penerbang akan memegang model dan menghidupkan timer yang berguna untuk membatasi waktu penerbangan.
Model yang baik akan dapat mengudara selama 180 detik ( 3 menit ) bahkan lebih. Apabila melewati waktu itu,
timer harus bekerja yang akan menyebabkan bagian horizontal stabilizer ( STABILO ) pada posisi ekor bergerak
keatas ( VERTICAL ) dan sehingga memaksa pesawat turun vertical seperti parasut .
Untuk mencapai waktu-waktu maksimal tersebut diatas tidak mungkin hanya dengan cara melempar ataupun
menarik model dengan tali sepanjang yang ditentukan. Harus ada bantuan arus udara naik yang biasa disebut
THERMAL. Karena itu penerbang akan berusaha melepaskan modelnya di dalam Thermal. Oleh karena itu
penerbang harus berlari di sekitar lapangan untuk mecari kolom udara yan naik.
Thermal adalah pergerakan udara naik ( vertical ) karena perbedaan suhu udara karena radiasi panas bumi akibat
penyinaran matahari. Panas bumi akan berbeda sesuai dengan keadaan permukaan, sebagai contoh antara udara
persawahan dan bangunan. Udara diatas bangunan yang lebih cepat panas sehingga lebih cepat bergerak naik

 • F1A (Glider A2)

Definisi model

Pesawat model yang tidak dilengkapi oleh tenaga penggerak ( motor listrik atau piston ) untuk mendapatkan
gaya dorong kedepan dan gaya angkat ( LIFT ) yang dihasilkan hanya didapat dari permukaan aerodinamis yang
bersifat tetap ( tidak dapat digerakkan )

Karateristik Model

Model ini memiliki luas permukaan ( St ) 32 - 34 dm 2 dan beratnya tidak boleh kurang dari 410 gram. Muatan
maksimum 50 gram/dm2. Panjang tali penarik maksimum dengan beban 5 kg adalah 33 meter atau 50 meter.
Ketentuan panjang ditetapkan dengan melihat situasi lapangan dan cuaca 1 hari sebelum perlombaan serta
berlaku hingga akhir kegiatan nomor ini.

Penerbangan

Setiap penerbang mempunyai hak atas 7 kesempatan penerbangan resmi ( usaha pertama lebih besar dari 20
detik dan usaha kedua apapun hasilnya ). Penerbang diijinkan membawa 1 orang pembantu untuk melepaskan
modelnya. Tali penarik harus terlepas dari model yang mengudara dan tidak ada bagian model yang terlepas.
Tali penarik antara peserta tidak boleh saling beradu. Penerbang tidak boleh berlari terlalu jauh sehingga tali
penarik tidak terlihat pada saat lepas dari model. Panitia akan menunjuk 2 pencatat waktu yang berjarak 10
meter dalam radius penerbangan.
 

Penilaian Pertandingan

Setiap peserta memiliki 7 kesempatan penerbangan dengan masing-masing waktu maksimum 180 detik. Jika
ada jumlah yang sama maka akan dilakukan penerbangan tambahan pada ronde tersebut.

• Chuck Glider/OHLG (On Hand Launched Glider)


Definisi Umum

Model OHLG atau yang lebih sering disebut dengan Chuck Glider adalah model yang dirancang untuk terbang
bebas dengan daya yang ada pada model itu dilempar dengan tangan manusia agar mencapai ketinggian tertentu
untuk memulai penerbangannya.

Ketentuan Model

Bentuk bebas dengan luas sayap minimum 187,5 cm2 dan maksimum 800 cm2.

Penerbangan

Penerbangan dilakukan dari dengan melemparkannya kaki harus berpijak. Setiap peserta berhak atas 7
penerbangan resmi dengan 4 nilai terbaik . Setiap penerbangan hanya dicatat sampai 120 detik ( 2 menit )
selebihnya tidak. Bila ada bagian pesawat yang terlepas maka penerbangan batal. Bila penerbangan dibawah 10
detik diberi kesempatan lagi dalam ronde tersebut.
Pencatatan waktu dilakukan oleh 2 orang yang ditunjuk Panita Penyelenggara. Hasil adalah jumlah rata-rata
yang dicatat oleh 2 orang pencatat waktu. Waktu penerbangan dicatat sejak pesawat lepas dari tangan dan
mendarat kembali ke tanah, terhenti penerbangan karena ada halangan, 10 detik hilang dari pandangan pencatat.
Pemenang
Pemenang adalah peserta yang mempunyai jumlah waktu penerbangan terbanyak dari 4 waktu terbaik. Bila
belum memastikan, maka diadakan penerbangan tambahan

2. Kelas F2 (Control Line)

Yang dimaksud dengan model Control Line adalah pesawat model yang dihubungkan dengan sepasang kawat
baja dengan sebuah handle atau pegangan berbentuk huruf U yang digenggam oleh tangan penerbang.
Sedemikian rupa sehingga masing-masing kawat berfungsi sebagai kawat naik dan kawat turun.
Untuk model yang berukuran kecil dan ringan dapat digunakan tali pancing ikan , sedangkan model yang lebih
besar umumnya menggunakan kawat baja dengan diameter dan panjang yang sesuai dengan kapasitas mesin dan
panjang sayap. Umumnya panjang sayap berkisar antara 90cm hingga 150cm. Kapasitas mesin yang digunakan
antara 2.5cc sampai 10 cc. 
Model yang diterbangkan akan memiliki jarak yang tetap sesuai dengan panjang tali. Adapun lintasan pesawat
akan berbentuk lingkaran dimana penerbang menjadi porosnya.
Pergerakan dari handle pengendali pada pilot akan diteruskan melalui kawat penghubung ( LEAD OUT ) dalam
sayap dengan bellcrank di pesawat yang akan diteruskan oleh batang pendorong ( PUSH ROD ) ke flap dan
elevator. 
Pada saat kawat naik ditarik oleh handle penerbang kebelakang maka elevator akan bergerak keatas dan
demikian sebaliknya. Dengan cara demikian pesawat dapat bergerak menanjak ( CLIMB ) dan menukik
( DIVE ) , termasuk melakukan gerakan membuat lingkaran ( LOOP ) atau terbang terbalik ( INVERTED )
Control Line model ini terdiri dari beberapa jenis dan ukuran. Untuk pemula tersedia model sederhana yang
miliki karateristik stabilitas yang tinggi , kuat dan mudah dalam pembuatannya.
Apabila penerbang pemula sudah mahir, dapat dilanjutkan dengan membuat dan menerbangkan F-2B ( Control
Line Aerobatic ) model.
Umumnya model ini memiliki kemampuan melakukan gerakan akrobat atau manuver-manuver yang tinggi.
Biasanya model ini dilengkapi flap yang terdapat di bagian belakang sayap. Apabila flap digerakkan ke bawah
maka elevator akan naik dan sebaliknya.
Kegunaan dari flap ini adalah untuk menambah gaya angkat pada pesawat pada kecepatan rendah. Bentuk
penampang sayap untuk model yang dikendalikan dengan tali biasanya memiliki penampang sayap yang
simetris yaitu tebal bagian atas dan bawah sama . Model ini memiliki kapasitas mesin antara 4cc hingga 9 cc
dengan panjang tali maksimum 21.5 meter. Umumnya para modeller menyukai model yang tahan terhadap
cuaca ( angin yang keras ) dalam hal ini untuk melakukan gerakan aerobatic seperti lingkaran ( LOOP ) atau
angka 8 mendatar ( HORIZONTAL EIGHT ) dsb . Sesusai standar internasional ada 16 aerobatic dalam
penerbangan resmi dalam kejuaraan.
Model Combat ( F-2D ) adalah nomor lomba yang paling menarik, karena memiliki kecepatan yang tinggi,
kemampuan aerobatic yang baik, bentuk yang sederhana. Penerbangan Combat adalah 2 penerbang yang
menerbangkan modelnya bersamaan satu arena lingkaran. Masing-masing model menarik seutas pita kertas
krepe .Masing-masing model akan berusaha memotong pita krepe lawannya dan agar pita sendiri tidak
terpotong . Setiap pemotongan krepe akan mendapat nilai, dan nilai akan dikurangi apabila melakukan
pelanggaran . Kapasitas mesin yang digunakan tidak boleh melebihi 2.5 cc. Dan panjang tali kedua penerbang
harus sama dan maksimum 16 meter.

• F2B (CL Aerobatic)

Definisi Umum 
Pesawat model dimana tenaga untuk menerbangkannya diperoleh dari motor piston ( boleh lebih dari 1 ) dan
gaya angkat diperoleh dari permukaan -permukaan pendukung model yang tidak dapat digerakkan ( kecuali
bidang kemudi seperti Elevator ) sewaktu penerbangan. Obyek yang dinilai adalah manuver-manuver yang telah
ditentukan.

Ketentuan Model

Berat maksimum 5 kg
Luas permukaan maksimum (St) 150 dm2 
Muatan maksimum 100 gr/dm2 
Kapasitas maksimum motor 10cc 
Motor harus dilengkapi peredam suara yang efektif Model harus take-off dari tanah

Tali Pengendali

Panjang harus lebih dari 15 m tetapi maksimum 21.5 m Tali diukur dari handle penerbang sampai poros baling-
baling. Pengujian dilakukan pada seluruh sistem kemudi, tali dan handle dalam keadaan siap terbang sebesar 15
kali berat model

Penerbangan

Model sudah harus mengudara ( penerbangan resmi ) dalam waktu 3 menit 


Setiap penerbang memiliki 2 usaha atas penerbangan resmi ( model mengudara ) 
Apabila ada bagian yang terlepas dari model maka penerbangan dianggap batal 
Penerbang boleh membawa pembantu 2 orang 
Waktu penerbangan resmi adalah 7 menit
Peserta harus menyelesaikan 16 manuver yang dilakukan secara berurutan
Panitia akan menunjuk 5 orang Juri yang disertai pencatat hasil 
Setiap peserta berhak 2 kali penerbangan resmi dalam Babak Kwalifikasi dan akan diambil nilai tertinggi
Limapeserta dengan nilai tertinggi berhak memasuki babak Final 

• F2D (CL Combat)

Definisi Pertandingan

Pertandingan Combat adalah pertandingan dimana 2 buah model terbang bersamaan pada satu arena dalam
periode waktu yang telah ditentukan dengan tujuan saling memotong pita kertas krepe ( STREAMER ) yang
dipasang pada bagian belakang model. Setiap pemotongan streamer akan diberikan nilai

Definisi Model
Model Combat adalah suatu model dimana tenaga penggeraknya diperoleh dari motor serta gaya angkatnya
dihasilkan dari gaya aerodinamik yang bekerja pada permukaan-permukaan yang tidak dapat digerakkan kecuali
bidang kemudi

Arena Pertandingan

Lapangan arena Combat terdiri dari 2 ( dua ) lingkaran dengan satu pusat yang terlihat jelas diatas tanah.
Lingkaran Tengah ( Penerbang ) berjari-jari 3 ( tiga ) meter, Lingkaran penerbangan model 19 ( sembilan belas )
meter dan Lingkaran Pit ( mekanik ) 22 meter.

Peserta Pertandingan

Pilot boleh membawa 2 ( dua ) mekanik, dalam keadaan basah mekanik tambahan diijinkan untuk memegang
kertas krepe . Selama pertandingan Pilot dan mekaniknya harus menggunakan helm pengaman yang dengan
pengikat dagu. Pilot boleh membawa 2 model cadangan beserta talinya yang harus ditempatkan diluar lingkaran
tengah. Sisa streamer yang tersisa pada model yang jatuh harus dipindahkan ke pesawat cadangan yang siap
terbang.

Karateristik Model

Luas permukaan maksimum 150 dm2. Berat model maksimum 5 kg. Muatan maksimum 100 gr/dm2. Tidak
boleh ada peralatan tambahan untuk memotong streamer. Kapasitas motor maksimum 2.5 cc, apabila dengan
ball bearing harus memiliki peredam suara serta motor harus memiliki pengikat pada sumbu titik beratnya.
Model harus memiliki meralatan untuk menempatkan streamer dan terletak pada garis poros mesin.

Ketentuan Alat Pengendali

Panjang tali kedua penerbang harus sama yaitu 15.92 m, diukur dari handel penerbang sampai sumbu baling-
baling motor. Setiap handle harus dilengkapi tali pengaman ( SAFETY STRAP ) . Setiap memulai
pertandingan , kekuatan tali dan sistem kemudi akan diuji.

Penilaian Pertandingan

Waktu keseluruhan pertandingan adalah 5 menit. 1 menit pertama model sudah harus hidup dan apabila gagal
maka dinyatakan kalah. Setelah model hidup, model harus diterbangkan setelah tanda diberikan oleh pimpinan
pertandingan ( Tanda Kedua ) . Apabila ke 2 model sudah mengudara, maka pimpinan pertandingan akan
memberikan tanda bahwa ke pertempuran dapat dimulai. Umumnya juri yang terlibat terdiri dari juri waktu,
streamer, mekanik, juri lingkaran penerbang . 
Setiap pemotongan streamer akan mendapat nilai, termasuk waktu terbangnya. Nilai pemotongan tersebut
adalah 100, untuk waktu penerbangan nilai 1 akan diberikan untuk setiap detik. Apabila model memotong
benang, bukan kertasnya maka tidak mendapat nilai. Model yang terbang tanpa streamer karena terlepas akan
didenda 100 dan harus segera mendarat. Hasil akhir adalah jumlah komponen nilai yang ada yang dikurangi
oleh pelanggaran yang dilakukan oleh penerbang dan mekaniknya selama penerbangan resmi berlangsung. 
Sistim pertandingan yang disusun biasanya hasil kesepakatan pada pertemuan teknis sebelum pertandingan
dimulai. Penerbang dapat dinyatakan gagal ( DISKWALIFIKASI ) apabila mesin modelnya tidak hidup dalam
waktu 2 menit, menyerang model lawan bukan pita kertas krepe lawannya ataupun menyerang penerbang.

3.Kelas F3 (Radio Control)

Salah satu model yang memiliki teknologi dan keterampilan tertinggi adalah pesawat yang dikendalikan dengan
gelombang radio ( RADIO CONTROL ) .  Contoh yang paling umum dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat 
yaitu adalah Remote Control elektronik untuk TV atau laser video. Dengan bantuan alat tersebut kita dapat
mengubah program tanpa kita harus beranjak dari tempat semula.
Prinsip tersebut sama halnya dengan model yang dikendalikan dengan radio. Pada jenis ini penerbang dan
pesawatnya secara fisik tidak berhubungan langsung tapi dengan perantara gelombang radio untuk merubah
arah, gerakan dan kecepatan modelnya.  Selama penerbangan pilot  berada didarat.
Penerbang itu sendiri mengatur modelnya melalui  pemancar ( TRANSMITTER ) yang memiliki beberapa
saluran ( CHANNEL ). 
Adapun saluran-saluran tersebut memiliki kegunaan masing-masing, antara lain untuk mengendalikan naik-
turun pesawat, menentukan putaran mesin, membelokkan pesawat dan masih ada beberapa fungsi lain yang
disesuaikan dengan kebutuhan dari kemampuan pesawat model itu.
Gelombang yang dikirim oleh penerbang di darat melalui saluran-saluran tadi diterima oleh peralatan penerima (
RECEIVER ) pada pesawat model , kemudian diteruskan ke bagian-bagian pengendali pesawat melalui
SERVO. Peralatan ini terhubung langsung dengan receiver melalui  kabel.
Setiap servo tersebut dihubungkan kebagian-bagian pengendali  pesawat melalui batang pendorong ( PUSH
ROD ) . Batang pendorong ini akan menyalurkan gerakan servo untuk mengatur bidang pengendali dan kemudi
pesawat seperti kemudi guling ( AILERONS )   pada saya
Model dalam kategori ini ada 2 yaitu yang bersayap tetap ( FIXED WING ) jenisnya seperti pesawat pad
umumnya dan bersayap putar ( ROTARY WING ) atau yang lebih populer dengan nama HELICOPTER
Umumnya untuk pemula dapat menggunakan model latih ( RC TRAINER ), dimana pesawat ini memiliki
tingkat stabilitas yang tinggi serta  gaya angkat yang tinggi disamping itu sederhana dalam penggunaanya. 
Untuk model ini, biasanya pemula diajarkan bagaimana cara naik-turun, berbelok dan mengatur putaran mesin.  
Saat ini ada 2 jenis mesin yang umum digunakan yaitu mesin 2 langkah dan 4 langkah. Mesin 4 langkah
memiliki karateristik putaran yang lebih rendah namun tenaga yang dihasilkan lebih besar. Biasanya dipakai
untuk aerobatic model .
Jumlah saluran ( CHANNEL ) model ini tidak terlalu banyak, sehingga penerbang dapat dengan mudah
mengerti fungsi-fungsi dasar dari radio control serta kemampuan pesawat.
Untuk tingkat yang lebih mahir digunakan pesawat model Radio Control AEROBARTIC ,untuk mengimbangi
gerakan pesawat lebih bervariasi , digunakan jumlah saluran yang lebih banyak yang dihubungkan dengan
bidang kendali tambahan yang tidak dibutuhkan pada model pemula.
Jenis lain yang menggunakan radio sebagai alat pengendalinya adalah model pesawat layang ( SOARING
GLIDER ). Dalam hal  ini , model ditarik dengan tali sepanjang 30 meter seperti menerbangkan layang-layang,
kemudian dilepas. Pesawat tersebut akan terbang bebas untuk dikendalikan penerbangnya.

• F-3 A ( RC Aerobatic )

Definisi model

Pesawat model yang dikendalikan secara aerodinamis melalui bidang-bidang kemudi untuk merubah arah,
kecepatan dan gerakannya melalui gelombang radio oleh penerbangnya diatas tanah.

Karateristik Model

Model ini memiliki panjang sayap maksimum 2 meter, panjang badan 2 meter dengan berat total 5 kg tanpa
bahan bakar. Kapasitas mesin tidak dibatasi, tetapi penggunaan motor listrik dibatasi 42 volt. Seluruh jenis
kendali elektonik yang bekerja secara otomatis dilarang.

Penerbangan

Penerbang diijinkan membawa 1 orang mekanik yang dapat juga dirangkap oleh Manajernya. Dua orang
pembantu dapat dihadirkan untuk menghidupkan mesin dan meletakkan pesawat dalam posisi lepas landas
ataupun tinggal landas. Penerbang berhak 1 usaha penerbangan resmi dimana hasilnya akan dicatat apapun
hasilnya. Penerbang harus menyelesaikan manuver sebanyak 23 gerakan secara berurutan. Panitia akan
menunjuk tim juri yang terdiri dari 5 orang. Apabila ada bagian model yang terlepas, penerbangan harus
dihentikan dan pesawat didaratkan. Model harus menggunakan roda pendaratnya untuk tinggal dan lepas landas,
tidak diijinkan untuk dilempar ( HAND LAUNCHED ). Penerbang diberi waktu selama 10 menit untuk
menyelesaikan gerakan.
Penilaian Pertandingan
Setiap peserta akan diberi kesempatan melaksanakan 3 penerbangan dalam penyisihan dan 2 nilai terbaik akan
digunakan menentukan peringkat peserta . Lima peserta dengan nilai terbaik akan masuk ke babak final . Dalam
final  pertandingan , penerbang memiliki 2 kesempatan untuk menentukan juara.
• F-3 C ( RC Helicopter )

Definisi model

Pesawat model yang lebih berat dari udara yang mendapatkan gaya angkat dari baling-baling yang berputar  
pada sumbu vertikal dan secara aerodinamis melalui bidang-bidang kemudi untuk merubah arah, kecepatan dan
gerakannya melalui gelombang radio oleh penerbangnya diatas tanah.

Karateristik Model

Model ini memiliki luas daerah putaran rotor utama tidak boleh melebihi 300 dm2. Untuk helikopter yang
memiliki lebih dari 1 rotor pada poros vertikal yang berbeda luasnya keseluruhannya tidak boleh melebihi 300
dm2 . Berat model maksimum 6 kg . Kapasitas mesin maksimum untuk motor 2 langkah adalah 10 cc, sedang
motor 4 langkah 20 cc . Penggunaan motor listrik dibatasi 42 volt. Seluruh jenis kendali elektonik yang bekerja
secara otomatis dilarang. Baling-baling utama ( MAIN ROTOR ) atau bagian belakang ( TAIL ROTOR ) tidak
boleh terbuat dari logam.

Penerbangan

Penerbang diijinkan membawa 1 orang mekanik yang harus mengumumkan saat mulai, selesai dan nama dari
setiap manuver yang dilakukan. Manuver yang dilakukan harus berurutan sebanyak 9 gerakan  . Total waktu
penerbangan adalah 9 menit.  Mekanik dapat juga menjelaskan arah angin, daerah larangan terbang. Posisi
mekanik dapat juga dirangkap oleh Manajernya. Penenrbang diijinkan membawa 2 model dimana hanya
diperbolehkan ditukar di dalam kotak start. Apabila ada bagian model yang terlepas, penerbangan harus
dihentikan dan pesawat didaratkan.   Panitia akan menunjuk tim juri yang terdiri dari 5 orang.

Penilaian Pertandingan

Setiap peserta akan diberi kesempatan melaksanakan 3 penerbangan dalam penyisihan dan 2 nilai terbaik akan
digunakan menentukan peringkat peserta . Lima peserta dengan nilai terbaik akan masuk ke babak final . Dalam
final  pertandingan , penerbang memiliki 2 kesempatan untuk menentukan juara.

4.Kelas F4 (Scale Model)

Bertahun-tahun para modeller selalu mengembangkan hobbynya dalam aeromodelling , salah satunya adalah
membuat  model yang merupakan replika dari pesawat sebenarnya. Pesawat tersebut ada yang dapat
diterbangkan maupun yang tidak, hanya sebagai miniatur . Pada awalnya , model yang terbuat dari kayu menjadi
pilihan tetapi setelah itu bahan plastk menjadi pilihan.
Hal yang paling mudah dijumpai untuk model ini apa bila kita berkunjung ke biro perjalanan dan wisata.
Biasanya mereka memiliki model pesawat komersil yang memberi layanan angkutan udara. Salah satu contoh
adalah jenis Airbus A-300 atau Boeing 737
Keindahan dari jenis model ini adalah aeromodeller dapat membuat duplikat atau tiruan dari jenis pesawat yang
ada. Ukurannya tergantung dari jenis pesawat yang akan dibuat oleh modeller. Yang menjadi pertimbangan
antara lain adalah upah buruh, biaya bahan baku , gudang penyimpanaan.
Banyak produksi ini dikerjakan sebagai home industri dengan bahan baku dari kayu. Balsa menjadi pilihan yang
banyak digunakan karena mudah dibentuk, dipotong ataupun dipahat. 
Biasanya bahan dasar balsa tersebut berbentuk balok. Kemudian pada sisinya digambar badan pesawat tampak
samping menjadi suatu profil. Selanjutnya digunakan mesin potong listrik yang mengikuti bentuk pesawat,
setelah itu bagian atas dikerjakan seperti sebelumnya. Bagian pesawat yang lain seperti ekor, sayap dan sirip
tegak juga mengikuti  cara kerja yang sama.
Pertumbuhan industri plastik yang besar memungkinkan pembuatan model ini secara massal.
Model yang dihasilkan juga sangat beranekaragam, mulai jenis pesawat perang dunia ke I hingga model saat ini.
Di Indonesia, beberapa tahun yang lalu mungkin masih ada ingatan kita yaitu produk mainan TAMIYA.
Beberapa jenis pesawat tempur seperti F-15, F-16 dan pembom B-29  dapat diperoleh dipasaran .
Model skala yang dapat diterbangkan juga  tantangan yang menarik bagi para aeromodeller. Pesawat tersebut
dapat dikendalikan dengan radio ataupun terbang bebas.  Beberapa model klasik menjadi pilihan,  seperti P-51
Mustang dan  F-16. Pesawat tersebut memiliki tingkat akurasi dalam penyelesaiannya dan bentuknya.

5.Kelas F5 (RC Electric)

Salah satu model yang sedang digemari saat ini adalah model bertenaga listrik ( electric power ). Tenaga listrik
tersebut diperoleh dari dinamo. Untuk sumber listriknya di dapat dari baterai kering ( DRY CELL ) yang dapat
diisi kembali ( RECHARGEABLE ).
Dinamo tersebut dihubungkan dengan suatu poros dimana pada ujungnya terdapat baling-baling ( PROPELLER
) untuk meghasilkan gaya maju. Model ini dikendalikan oleh penerbangnya melalui radio ( RADIO
CONTROL )
Akhir-akhir ini model bertenaga listrik ini semakin populer, salah satu alasannya yaitu para modeller tidak perlu
bersusah payah membersihkan  pesawatnya karena tidak ada bahan bakar ( FUEL ) yang tersisa di bagian
model. Disamping itu tenaga yang di hasilkan cukup besar karena akselerasi yang disalurkan tidak banyak yang
hilang karena pengaruh mekanis motor. Apabila dengan model bermesin, performance yang dihasilkan sangat
tergantung dari kwalitas campuran bahan bakar dan udara yang masuk kedalam motor penggerak. 
Saat ini, motor bertenaga listrik dapat dijumpai pada model helicopter dengan kapasitas listrik dibatasi
maksimum 42 Volt . Pada  pesawat terbang bebas ( FREE FLIGHT ) seperti pada model Glider, tenaga yang
digunakan biasanya untuk mencapai ketinggian tertentu, setelah itu motor dimatikan dan model akan
dikendalikan mencari udara panas  yang naik ( THERMAL ) . 
Karateristik umum dari model ini adalah memiliki bobot yang ringan dan sederhana konstruksinya. Model
biasanya terbuat dari busa plastik ( STYROFOAM ), bahan ini mudah dijumpai apabila kita membeli peralatan
elektronik seperti TV, yang digunakan untuk pelindung guncangan.

Teknik Bermain

3D

Sebuah bentuk gaya terbang. dengan karakter terbang akrobatik special yang umumnya di bawah kecepatan
stall. contohnya torque rolls, 'walk in the park', harriers, hangers, etc.

Aerobatics
Atraksi gerakan "akrobatik" atau stan manuver di udara, seperti loops, rolls dan lain lain.

Boring Holes in the Sky

Terbang Fun pada r/c pesawat tanpa mempedulikan pola atau jalur terbang.

Figure 9

Suatu gerakan wajib pada kompetisi, atau gerakan loop yang dilakukan secara jelek. ketika model terbang pada
bagian puncak loop, dan terlalu kencang, momentum yang digunakan untuk menjaga agar loop tetap bulat

Hover

Sebuah Manuver 3D, sebuah seni terbang tanpa bergerak, juga dikenal dengan nama 'Hanger', pesawat pada
posisi tegak lurus keatas dan hanya tergantung pada torsi yang di hasilkan oleh propeller. pesawat akan berdiri
diam tidak naik atau turun. 
Hover pada heli merupakan manuver basic yang harus dipelajari, dimana heli akan terbang diam.

Inverted
Terbang dengan posisi terbalik

Loop

suatu manuver dimana pesawat berputar secara vertikal dan membentuk lingkaran, pesawat naik, dan berputar
sampai ke awalnya dan membentuk bulatan vertikal di udara 
A vertical circle in the air. The plane noses up, keeps rotating until it's on its back, and then comes down and
around to describe a vertical circle in the air.

Perawatan,Toko Aeromodelling dan Harga

Perawatan
SOP yang benar untuk merawat engine selepas terbang agar tetap bagus performanya sampai tahan
lama , dan kapan perlu diganti spare partnya?? 

1. Pakai ukuran propeller yg dianjurkan pabrik.. jangan ngawur/asal pilih, variasi ukuran dapat
dilakukan.. (misalnya: diameter prop naik 1 tingkat, pitch turun 2 tingkat.. ini utk torque/3D, atau
diameter turun 1 tingkat pitch naik 2 tingkat.. ini utk speed)
2. Pakai Nitro antra 5% (utk terbang normal) dan 15% utk terbang aerobatic/3D, buat beginner saya
sarankan jangan pake oplosan sendiri... murah memang tapi dalam mesin akan hitam berkerak
tebal..
3. Setting setelan needle pada saat pesawat tegak lurus, setelah tercapai RPM tertinggi kendurkan
hi needle kira-kira 3-4 klik, biarkan RPM agak turun sedikit, tapi mesin akan lebih aman (terhidar
dari overheat yg mengakibatkan mesin mati)

Saya tambahin lagi ya.. Ini Khususnya utk engine yg akan disimpan dalam jangka waktu lama...

1. keluarkan sisa nitro dari engine, ini mutlak setiap kali habis dipakai.. jangan disimpan dalam
keadaan engine flooded (banjir) bisa karatan bearing dan parts dalamnya.. 
2. Semprot dengan minyak pelumas seperti WD40 atau minyak singer (saya sendiri lebih suka
minyak singer karena tidak cepat kering) semprot ke dalam enginenya, caranya buka skep/throtle
full, semprot kedalamnya... kira-kira 5 kali burst... putar propeller engine hingga minyak merata
kesemua bagian.
3. tutup lubang knalpot, lubang carburator dengan kain..
4. buka hi needle, semprot 1 kali saja lalu tutup hi needle sampai mentok/rapat.. ingat air leak
sedikit saja akan mengakibatkan karat.. jangan anggap sepele air leak bisa membuat jarum/needle
karatan..
5. khusus untuk engine 4 stroke, propeller diputar sampai kompresi tertinggi lalu ditahan disana..
ini berguna supaya klep tetap bagus.
6. simpan di tempat kering (jangan di tempat lembab ataupun panas)

Dengan demikian mesin anda dijamin akan awet, meskipun hingga tahunan disimpan di gudang
Toko Aeromodelling
Hobby Shop directory di Indonesia, apabila ada perubahan data mohon diinformasikan
ke info.umum@aeromodelling.or.id untuk diupdate.

Hobby Shop Alamat

  Aerofly Hobby Mangga Dua Square Lt. I Blok. B No. 135-138


Jl. Gunung Sahari Raya No.1 Jakarta Utara 14430 
Aerofly Hobby Tel. 021-62313643, Fax. 021-62313643, HP.
081289296296

Aerotech Hobby Aerotech Hobby Komplek Ruko Alam Sutra JL Sutra


Niaga I No. 18 Serpong Tangerang 15325 - Indonesia
Phone: 62-21-5396849/50, Fax: 62-21-5396851 PIC:
Elfian 081513003667

Avion RC AVION RC HOBBY Yogyakarta: SAPHIR SQUARE MALL Jl.


Laksda Adisucipto No.32-34 Upper Ground Floor B18/5
Yogyakarta - Indonesia Phone/Fax : +62 (0274) -
6412090 Order by SMS: 0818 0279 8887
Email : info@avionrchobby.com Wholesale: 0818 0410
4464

  E-Hely E-Heli Main Office: ITC Kuningan Lt. IV Blok A6 no. 1-2,
Jakarta Selatan - 12940 Telephone: (021) 57934600 -
Fax: (021) 57934600 - Customer Support: (021)
68806868 - Mobile: (081) 61676868 Branch:HeliTech
(Indoor Flying Field with Air Conditioner

  Hobby Aeromodelling HOBBY-AEROMODELLING.COM Showroom: Plaza


Semanggi Ground floor #53 Tel. 021- 25536346 Office &
Warehouse (Dealer) Shophouse Mediteranian Garden
Residences A/GAG Jl. Tanjung Duren Raya Kav. 1 Tel.
021- 30047579, 30047669 Fax. 021- 30047670 SMS

  Indohobby Jl. Pramuka No. 52, Rawa Lumbu, Narogong - Bekasi -


Indonesia Ph. +62 21 822 2930, Mobile. +62 812 104
2312 Email :sales@indohobby.com

  J. Ganang Andi Replika pesawat /miniatur pesawat tempur dari kertas.


Unik dan Langka! Dibuat semirip mungkin dan detail
seperti aslinya. Memilki fitur: kaca pilot, roda pendarat
dapat dibuka atau ditutup, sirip aileron sayap dapat
digerakkan. Hanya berupa pajangan

  KNV KNV Ruko Sentra Eropa Blok AB I/5 Balikpapan Baru,


Balikpapan 76114 Flexy:0542-714-8109 HP:0815-2040-
0069 cs@knvonline.com>

  NTC Indonesia NTC Indonesia NTC INDO Ruko Garden Boulevard, Blok
F2-47, Serpong, Tangerang, Indonesia. Email NTC
Indonesia + 62 21 5316 0962 / +62 81399 4747 + 62 21
5376 965

  Paberik Pesawat Paberik Pesawat Jl Aeromodelling IV No. 55 Arcamanik,


Bandung PIC: 0815 606 4798 (Bpk Jaka Prahasta)

  Proactive Hobby Jl. Kesadaran Raya No.27 Cipinang Muara Jakarta 13240
Tlp 021 85906839 HP 081316666265

  Silver Arrow Silver Arrow Hobby HQ and Showroom Address: Jl. Salak
Masir Raya No. 9C tanjung Duren Jakarta Barat
Indonesia Tel: +(62) 21-56942803/04 Fax: +(62) 21-
56942803 Contact our field Repesentative : 0817117795

  SphinxHobbies Poins Square Lt.2 No.41B Jl.RA Kartini No.1, Lebak Bulus
Jakarta 12440

  Sunrise RC Model SUNRISE RC MODEL Jl. Jendral Ahmad Yani 296 IBCC,
Blok A3, No. 8-11, Lt. 2, Bandung 40121 Tlp. +62 22
92638586 - Fax. +62 22
4210233sunrisemodel@melsa.net.id

  Surabaya Hobby Surabaya Hobby Address Jln. Baratajaya XIX/57B


Surabaya 60284 - Indonesia Phone: +6231 71706670,
Fax: +6231 5013923 Email:sales@surabayahobby.com

  Timika Hobby Timika Hobby Jl. Padat Karya no.90 Timika - Papua Telp.
0901-322729 Fax. 0901-321664
Email : sales@timikahobby.com

PAC Hobby PAC Hobby Shop ; Pasar Tlogorejo


Jl. Godean Km. 5 KDM 1-3, Yogyakarta
Telp. 0274-621 788
Email: pac_hobby@yahoo.com

Harga
KOMUNITAS:PUSAT FASI
Keanggotaan
Pelaku

Pada saat kelahirannya, aeromodelling diperkenalkan oleh TNI AU dan sekarang berkembang luas menjadi olah
raga dirgantara yang didalamnya terdiri dari segala macam unsur masyarakat, ada pelajar, mahasiswa,
profesional, TNI dan lainnya. Seiring dengan meningkatnya perkembangan komunitas pelaku aeromodelling,
maka bermunculan pula penyedia peralatan aeromodelling baik itu penjual maupun pembuat. Para pelaku
aeromodelling ini biasanya membentuk kelompok-kelompok yang berbentuk club aeromodelling untuk
menampung kegiatan dirgantara aeromodelling.

Organisasi

PORDIRGA Aeromodelling FASI adalah sebuah organisasi olah raga dirgantara yang merupakan alat organisasi
dari PB FASI (Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia) yang menangani bidang Aeromodelling dengan
wewenang nasional. Organisasi inil juga membawahi Pengda-pengda Aeromodelling di seluruh Indonesia. Club-
club aeromodelling, berdiri dibawah naungan masing-masing Pengda. Struktur organisasi PB FASI bisa dilihat
sbb :

Struktur Organisasi PB FASI

Pengurus Pordirga Aeromodelling PB FASI

PERIODE 2006 - 2010

SKEP Ketua Umum PB FASI No.


Dewan Penasehat :  Nicholas The, Erlangga Satria Agung, Mayor (purn) Mulyono

Penasehat Keselamatan :  Letkol  (Lek) Farrid Hidayat HD, ST

Ketua :  Marsekal Madya ( Purn ) Purnomo Sidhi


Wakil Ketua :  Ir. Arya Sidharta

Sekretaris :  Yan Fajar Azwar


Bendahara :  Ridwan Tejalesmana  

Bidang Organisasi :  Eka Satria, Bambang Agus S


Bidang Komersil : Frans D Sutadji
Bidang Prestasi : Ferry Iriandi, Benny Limanhadi
Bidang Humas :  Letkol ( PNB )  Fajar S, Benny Salimulana
Bidang Kegiatan : Yuyus Bekoming, Joose M. Widjojo

Periode sebelumnya :

KETUA PORDIRGA AEROMODELLING 1984 -2010

1. TAHUN 1984 - 1988                        KOL KES dr. Sukarto, MD.
2. TAHUN 1988 - 1992                        KOL KES dr. Sukarto, MD.
3. TAHUN 1992 - 1996                        KOL KES dr. Sukarto, MD.
4. TAHUN 1996 - 2000                        MARSDA TNI Bachrudin, SE
5. TAHUN 2000 - 2002                        Frank D Reuneker
6. TAHUN 2002 - 2003                        MARSMA  TNI IWAN SIDI
7. TAHUN 2003 - 2006                        Kol ( PNB ) Kusmayadi
8. TAHUN 2006 - 2010                        MARSDA TNI ( Purn ) Purnomo Sidhi

Tempat Kumpul
PB FASI

Bandara Halim Perdanakusuma, Lantai Dasar Ruang 32


JakartaTimur 13610
Telp.: 021-8007250, 80899465 ; Fax.: 021-8007250

Kegiatan
Sebagai organisasi olah raga yang dinamis dan berkembang, PORDIRGA Aeromodelling secara rutin
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nasional seperti :

 Kejurnas
 Kwalifikasi PON
 PON
 Rakernas
 Munas
 Pembinaan wasit
Opini Masyarakat

KOMUNITAS JAC(Jakarta Raya Aeromodelling Club)


JAC adalah sebuah komunitas aero sport yang berkedudukan di Jakarta, aktifitas komunitas ini ada di lapangan
Dirgantara III Lanud Halim Perdana Kusuma. Akses termudah ke lapangan JAC adalah dari Jl. Raya Pondok
Gede. JAC didirikan pada 1 Juli 1980 oleh masyarakat pelaku aeromodelling yang didalamnya termasuk para
perwira TNI AU. Sampai saat ini anggota JAC telah mencapai lebih dari 250 orang dengan berbagai aktifitas
aeromodelling yaitu RC Helicopter, RC Aeroplane, RC Glider, Control Line, dan Zeppelin Balloon.

Untuk mendukung aktifitas aeromodelling yang maksimal, JAC memiliki sebuah landas pacu aspal sepanjang
200 meter dengan lebar 10 meter, ukuran ini sangat mendukung untuk mendarat dan lepas landas pesawat
model bermesin turbin (jet). Selain fasilitas tersebut, tersedia juga 2 lokasi helipad untuk RC Helicopter,
khususnya untuk cabang F3C. Demikian juga untuk pesawat Control Line, tersedia lokasi khusus untuk
menerbangkan pesawat jenis ini. Dengan lapangan yang luasnya mencapai 5 hektar, maka pesawat dapat
terbang dengan leluasa di lapangan JAC .

Sebagai club terbesar di Asia Tenggara, JAC memiliki fasilitas yang cukup lengkap tidak hanya untuk kebutuhan
terbang, akan tetapi juga kebutuhan lain seperti shelter sepanjang 50 meter, kamar kecil, personel keamanan
dan sebagainya. Fasilitas JAC dapat dipergunakan setiap hari bagi para anggotanya, biasanya para anggota
JAC melakukan aktifitas terbang pada hari Sabtu dan Minggu atau hari libur lain dari pukul 0600 sampai dengan
1800. Untuk bergabung dengan JAC, calon anggota bisa mendownload formulir pendaftaran di website ini, bisa
juga datang ke sekretariat JAC atau datang ke lapangan JAC dan melakukan pendaftaran di sana. Calon
anggota akan diterima sebagai anggota setelah melengkapi beberapa persyaratan administrasi standar. Bagi
anggota yang belum bisa menerbangkan pesawat, JAC memiliki instruktur yang berpengalaman yang siap
membantu anggotanya untuk belajar menerbangkan pesawat tanpa dipungut biaya pelatihan. Patut diingat
bahwa JAC sangat peduli terhadap keselamatan terbang, untuk itu taatilah safety procedure yang ada.

Susunan Pengurus JAC Periode 2008-2012

 Pelindung : Kapordirga Aeromodelling PB FASI


 Penasehat : Komandan Lanud Halim Perdanakusuma
 Ketua Umum : Frans D Sutadji
 Wakil Ketua : Bambang Wijono
 Sekretaris : Teddy Hartanto
 Wakil Sekretaris : Victor Emanuel
 Bendahara : Sigit Iswandi
 Humas : Yuyus Bekoming

Bidang – Bidang

 Ketua Bidang Litbang : Chakra Kumala


 Wakil Ketua Bidang Litbang : Anas Fajri
 Ketua Bidang Organisasi & Sarana : Tristan Dwisanov
 Wakil Ketua Bidang Organisasi & Sarana : Abi
 Anggota Bidang Organisasi & Sarana : Dhani Noeroel
 Ketua Bidang Teknik & Advisory : Ferry Iriandi
 Wakil Ketua Bidang Teknik & Advisory : Yappi Eka Prasetya
Sekretariat

Bandara Halim PerdanakuLt. Dasar Ruang 32, Jakarta 13610

Telp. 021-80899465, 8007250 (Ibu Menik / Rahmi)

KOMUNITAS AEROMODELLING LAINNYA:


Catalog / Klub AeroModelling

Alam Sutera :: PUSPIPTEK Aeromodeling Club (PAC)


Alam Sutera Aeromodeling Club, now 'PAC' is a club for Aviation enthusiasts that was established in 1995. The club is
specifically focused on flying radio controlled model airplanes (including Gliders) and helicopters.
Tuesday, April 22, 2008 15:12:09 (1596 clicks)

Balikpapan Aeromodelers Club - The First R/C Flyers Club in Balikpapan


Sejak tahun 2000, beberapa gelintir aeromodeler di Balikpapan sudah bermimpi memiliki lahan tetap untuk menyalurkan
hobby terbang. Beberapa tahun telah berlalu, jumlah aeromodeler semakin banyak. Mimpi mimpi pun mulai diwujudkan satu
persatu. Namun baru 6
Tuesday, April 22, 2008 10:13:06 (1636 clicks)

Bandung-Aeromodelling
Aeromodelling di Bandung dipusatkan di Lanud (Lapangan Udara ) Sulaiman Bandung, tepatnya di Distrik Margahayu Kopo.
Di Lanud ini telah disediakan shelter yang sangat memadai bagi para aeromodeller dengan fasilitas kantin dan toilet.
Sehingga para aeromod
Friday, April 25, 2008 10:31:58 (1207 clicks)

Federasi Aero Sport Indonesia Aeromodelling


Di Indonesia, aeromodelling sudah ada sejak tahun 1945 bersamaan dengan dirintisnya pembuatan pesawat layang pertama
di Yogyakarta ( Aeromodeller dan Pandu Udara ) dan berkembang ke kota-kota besar, Bandung, Yogyakarta, Surabaya,
Malang dan Solo.
Sunday, April 20, 2008 12:31:28 (2039 clicks)

iFlyer : Komunitas penggemar Aeromodelling


Disini bisa berdiskusi dan bertanya tentang aeromodelling.No Special Requirments Required and it's free
Tuesday, December 23, 2008 11:30:38 (1017 clicks)

Indonesia Sriwijaya Aeromodelling Team


We are the Indonesia Sriwijaya Aeromodelling Team The President Director is The Governor of South Sumatera, Indonesia:
Mr. Syahrial Oesman Our members are from different places Our junior members are from the Junior High Schools and
Senior High Schools in
Friday, April 25, 2008 10:15:26 (1002 clicks)

Jakarta Raya Aeromodelling Club - Indonesia


JAC adalah sebuah komunitas aero sport yang berkedudukan di Jakarta, aktifitas komunitas ini ada di lapangan Dirgantara III
Lanud Halim Perdana Kusuma. Akses termudah ke lapangan JAC adalah dari Jl. Raya Pondok Gede. 
Tuesday, April 22, 2008 10:07:28 (2363 clicks)

Puri Jaya Aeromodeling Club (PJAC) Tangerang


PJAC adalah sebuah komunitas aero sport yang berkedudukan di Tangerang - Banten, aktifitas komunitas ini ada di lapangan
Perumahan Puri Jaya, Akses termudah ke lapangan PJAC adalah dari Gerbang Pintu Tol CIKUPA. PJAC didirikan pada 09
Juli 2007 oleh masya
Friday, April 25, 2008 10:39:13 (1253 clicks)
Indonesia Headquarter Pordirga Aeromodelling FASI
Halim Perdanakusuma Airport
Lantai Dasar, Ruang No. 31-33
Jakarta 13610
Phone : +622180899465
Fax : +62218007250
www.aeromodelling.or.id

DKI Jakarta Aeromodelling FASI Jaya


Mayor Mulyono
JL. Sangkuni 174 A
Dirgantara III
Halim Perdanakusuma Airport
Phone : +62218009012
Mobile : +62811835961

Alam Sutera Aeromodelling Club (ASAC)


Wisma Argo Manunggal 16th Floor
Jl. Gatot Subroto Kav.22
Jakarta 12930
Phone : +62212521746
Fax : +62212525106
novianti.ap@argo.co.id
members.tripod.com
wikimapia.org
www.argo.co.id

Cinta Angkasa (CASA)


Drs. Dahlan HS
JL. Cipulir I/3
Kebayoran Lama
Jakarta Selatan
Phone : +62217225758

Jakarta Aeromodelling Club (JAC)


Jl. Asia Afrika Pintu IX
Gelora Senayan
Jakarta
Phone : +622157936059
Fax : +622157936059
www.jac.or.id

Nucleus
Ronald MB Rakiman
JL. Cipinang Blok AO/7A
Jakarta Timur 13420
Phone : +62218015609
Mobile : +62816719627
Saka Dirgantara Pramuka Al-Azhar
Shaddik
Jl. Sisingamangaraja
Jakarta Selatan
Phone : +6221336923
Mobile : +628128098373

SMA 81 Aero Club


Ahmad Syam
Jl. Pulo Indah 36
Petukangan Selatan
Phone : +62217374736

STTD Surya Dharma


Purek III
Komplek Halim Perdanakusuma
JL. Halim Perdanakusuma
Jakarta Timur
Phone/Fax. : +62218009246

West Java Atang Senjaya Airstrip Bogor


Raymond Pangemanan
Phone +62251503331

Aviantara Aero Club


Rommy Ismanto
Husein Sastranegara Airport
Jl. Padjajaran
Bandung 40174
Phone : +62226037630 Ext. 287

Bogor Aeromodelling Club (BOAC)


wikimapia.org

ITI Aeromodelling Club


Wiwid
JL. Citanduy 30
Kav. Departemen Kesehatan
Pondok Cabe
Jakarta Selatan 15411
Phone : +62217403527
Fax : +622174708692

TAMBAHAN
Daftar alamat organisasi aeromodelling di Jakarta dan Indonesia
PORDIRGA-PORDIRGA  PB FASI

PORDIRGA AEROMODELLING
Wisma Aldiron Bandara Halim Perdana kusuma 

Ruang IV, Lantai IV


Lt. Dasar R.32 Jakarta 13610
Jl Gatot Subroto No. 72
Tlp./ Fax. 021. 800 7250, 808 99465
Pancoran, Jakarta Selatan

Telp. 081510101065 ; 0818773657

PORDIRGA TERBANG LAYANG PORDIRGA TERBANG BERMOTOR

Bandara Halim Perdanakusuma PT Airfast Indonesia

Lt. Dasar R.32 Jakarta 13610 KuninganPlaza III.Jl. HR. Rasuna Said
Jakarta Selatan
Tlp./ Fax. 021. 800 7250, 808 99465
Tlp.021. 520 0696

Fax.021. 5202557, 520 0731

PORDIRGA PESAWAT SWAYASA PORDIRGA MICROLIGHT

PT PRANA INDAH SOLOWINGS FLIGHT KLUB

Menara Kadin Indonesia Lt. 12 Ruang 12F Lido Airstrip, LidoLakesResort

Jl. HR. Rasuna Said,Blok X5, Kav.2-3 Jl. Raya Bogor Sukabumi Km 21
Jakarta 12950
Desa`Wates Jaya, Cigombong, Kab.Bogor
Tlp.021. 527 4527 16740

Fax.021.527 4528 Tlp. 0251.222 922

Fax. 0251.222 922

PORDIRGA LAYANG GANTUNG/ PORDIRGA PARALAYANG


GANTOLLE
Bandara Halim Perdanakusuma Lt. Dasar
PT CIDAS R.32 Jakarta 13610

Tlp/Fax. 021. 800 7250, 808 99465


Jl. Pancasila V/ 25 Ds Cidadas

Gunung Putri, Bogor 16964

Tlp.021. 867 1346

Fax.021.867 2726

Istilah-Istilah dalam Aeromodelling


Istilah Arti

3D Sebuah bentuk gaya terbang. dengan karakter terbang akrobatik special


yang umumnya di bawah kecepatan stall. contohnya torque rolls, 'walk in
the park', harriers, hangers, etc.

   
ABC / Non-Ringed

Umumnya istilah ini terdengar di mesin nitro, ABC merupakan singkatan


dari A = Aluminium, B= Brass, C = chrome atau Composite seperti Nickel
Engine type ini mengunakan piston aluminium and Silinder Liner dari
Chrome atau composite coated brass yang menjadikan mesin lebih efisien
untuk performa tinggi. Mesin Ini tidak menggunakan ring piston and
piston dengan silinder liner sangat ketat. Mesin ABC terbaru seperti JBA
Engine, umumnya susah/berat untuk diputar 
as nya dengan tangan. Karena sangat ketatnya itu sangat tidak dianjurkan
untuk memutar ass mesin dengan tangan tanpa adanya fuel yang masuk.

   
Adjustable Travel
Volume (ATV) ATV digunakan untuk mengeset maksimum travel servo disetiap sisi dari
titik netral servo. Setting ATV berguna agar servo bergerak sesuai control
yang kita inginkan yang akan mempengaruhi gaya terbang atau style.

   
Aerobatics Atraksi gerakan "akrobatik" atau stan manuver di udara, seperti loops,
rolls dan lain lain.
   
After Run Oil
Pelumas khusus yang di desaign untuk menghilangkan sisa sisa fuel yang
tidak terbakar. Fuel dapat menyebabkan korosi atau karat di beberapa
bagian mesin. Dengan menggunakan after run oil, sisa fuel dihilangkan,
dan bagian mesin beri lapisan pelindung baru. cara murah untuk merawat
mesin dan menjaga agar mesin berumur panjang.

   
Ailerons
Permukaan kontrol yang berada pada ujung belakang sayap, di gunakan
untuk berbelok dengan gerakan yang berkebalikan (satu ke atas, satu
kebawah). Satu aileron akan mendorong udara keatas dan satu aileron
akan mendorong udara kebawah. ini akan membuat pesawat berbelok 
atau melakukan gerakan roll, Jadi kalo roll kekanan, maka aileron kanan
akan naik.

   
Airfoil Bentuk sayap ketika di lihat dari samping. biasanya berbentuk seperti tetes
air
   
Amphibian
Pesawat yang dapat melakukan take off atau landing di darat dan di air,
dengan design seperti hull kapal, atau dengan menggunakan float. sebuah
pesawat ampibi dapan mendarat pada air dan kemudian mengeluarkan
roda untuk naik kedaratan.

   
Angle of Attack
Sudut pada sayap untuk membelah udara pada saat terbang, semakin sudut
bertambah akan semakin mengapung tapi akan menghasilkan hambatan
pada laju pesawat sesuai dengan sudut yang digunakan.

   
Area Angka, biasanya ditunjukan dengan satuan inci persegi atau kaki untuk
menunjukan luasan sayap.

ARF
Istilah Model, yang menunjukan bawah model pesawat/ heli hampir siap
terbang, namun masih menambahkan beberapa items lagi agar siap benar
benar terbang, seperti engine dll. 
Istilah ARF sekarang di gunakan juga pada pesawat electric, namun di
indonesia di artikan sedikit berbeda, dimana ARF electric di indonesia
memiliki arti pesawat electric tersebut sudah termasuk servo, motor, esc,
propeller atau bahkan battery dan charger.

   
Axis
garis imaginer dimana bodi berputar ke kiri atau kanan.
   
Backlash
Suatu yang menyatakan kondisi roda pesawat, terlalu kendor hingga
terjadi slip atau terlalu kencang, dan akibat yang di hasilkannya

   
Ball Link
Penghubung menggunakan sebuah bola dan sebuah link berbentuk
lingkaran yang mengelillingi bola, digunakan untuk menghubungkan servi
ke kontrol permukaan penggerak seperti rudder dll.

   
Base Load Antenna Antena pendek pada model, yang digunakan untuk menggantikan model
antena panjang
   
Battery Eliminator
Circuitry (BEC) Sebuah rangkaian electronica yang digunakan untuk menurunkan
tegangan (volt) agar tercapai tegangan yang di butuhkan oleh receiver.
BEC umumnya digunakan pada RC electric, namun juga sekarang
digunakan pada RC bermesin apabila menggunakan lithium baterai

   
BB Singkatan ini menunjukan istilah BALL BEARING pada crankshaft (krek
as ) mesin RC. Ball bearing akan membuat mesin lebih halus dan tahan
lama.
   
Binding
Sesuatu kondisi yang terjadi dimana servo bekerja melebihi kekuatan
lingkage atau lingkage terlalu panjang atau pendek .

   
Blade Balancer disebut juga "'prop balancer" pada pesawat. Digunakan untuk melihat
keseimbangan propeller atau blade dari sisi ke sisi untuk menghilangkan
getaran.
   
Blade Strike
Suatu kondisi dimana propeller/blade menghantam obyek lain.
kelihatannya seperti kerusakan minimal, namun blade atau propeller harus
diperiksa secara hati hati dan di perhatikan kualitas kekuatannya untuk
keselamatan penerbangan, apabila tidak yakin, lebih baik diganti.

Terbang Fun pada r/c pesawat tanpa mempedulikan pola atau jalur
Boring Holes in the Sky terbang.

   
Buddy Box (Tandem)
2 transmiter yang sama dihubungkan dengan kabel (trainer cord). ini
sangat berguna untuk belajar terbang, atau sama saja pesawat memiliki
dual control. Intruktur dapat langsung mengambil alih kontrol
pesawat/heli dengan "trainer switch" pada transmitter.

   
CA (Abbreviation for
"Cyanoacrylate") Instant lem dengan beberapa vikositas, (thin, medium, think dan gel).
Type lem ini cocok digunakan untuk pesawat balsa dan material lain. CA
memiliki kekuatan yang lebih keras dari super Glue. namun jangan di
gunakan pada pesawat dengan bahan foam, karena CA akan melelehkan
foam.

   
Camber
Jika kamu menggambar sebuah garis melalui bagian tengah airfoil secara
tepat membagi dua antara bagian atas dan bagian bawah, kamu
mendapatkan garis airfoil, bentuk garis yang didapat tergantung bentuk
sayap, dapat lurus atau melengkung. kurva ini yang disebut "camber"
airfoil. 
jika terdapat banyak kurva maka disebut sebagai "highly-cambered".

   
Canard
permukaan horisontal di depan sayap, digunakan untuk mengontrol pitch,
ini di temukan di beberapa jenis pesawat. Juga kata yang digunakan untuk
menggambarkan pesawat yang memiliki sayap utama dan permukaan
kontrol horisontal di hidung pesawat, atau di sebut "tail first" aircraft.

   
Carburetor Bagian pada mesin yang mengontrol kecepatan dan setingan gas,
pencampuran bahan bakar dan udara melalui needle valve (see needle
valve)
   
Center of Pressure garis imaginer pada chord airfoil dimana semua kekuatan aerodinamis
diasumsikan beban terbesar
   
CG ("Center of Gravity")

Istilah ini termasuk kategori paling penting pada rc aeromodeling dan


harus benar benar diperhatikan. CG merupakan point pada model dimana
keseimbangan model terbentuk baik keseimbangan bagian depan ataupun
bagian belakang. Point ini sangat kritis, dimana pada saat pesawat telah
terbang. Keseimbangan CG akan sangan menentukan. Pesawat dengan
berat pada bagian ekor (tail heavy) akan sangat lincah, tapi sangat tidak
stabil dan memiliki faktor stall yang sangat tinggi. Jika pesawat lebih berat
pada bagian depan (nose heavy) pesawat akan memiliki karakter terbang
track yang bagus, namun kurang responsif pada bagian control input, yang
akhirnya pesawat akan drop apabila dalam posisi terbang pelan. hal ini
akan menyusahkan pada waktu landing dan harus terus mengangkat
hidung pesawat. Pesawat nose heavy akan landing dengan sempurna
apabila melakukan landing dengan kecepatan tinggi.

   
Chandelle
Semuah gerakan menanjak tajam dimana pesawat berputar arah 180°
   
Channel

Nomor frekwensi yang digunakan radio untuk mengirim signal ke


receiver. jika radio melakukan transmisi pada frekwensi yang sama, dapat
terjadi glitching pada receiver dengan no frekwensi tersebut. Untuk
menghindari tabrakan signal, maka clubs memiliki frekwensi kontrol
untuk memastikan hanya 1 radio yang menyala apabila memiliki
frekwensi yang sama. Jika tidak ada tanda, jangan gunakan radio sampai
anda yakin tidak ada frekwensi yang sama digunakan pada saat itu

Channel
Nomor pada fungsi radio yang dapat dikontrol, contoh sebuah 8 channel
radio memiliki slot untuk 8 servo yang dapat digunakan terpisah. channel
ini juga bisa digabungkan dengan channel lain pada beberapa radio seperti
collective, dimana pitch servo bergerak, throtle servo juga bergerak.

   
Charger Digunakan untuk merecharge baterai, charger standard di dapat pada
waktu pembelian radio. namun ada juga charger optional yang dapat
melakukan recharge untuk semua type baterai. biasanya charger type ini
memiliki kecepatan charge yang lebih tinggi.

   
Chicken Stick Tongkat yang digunakan untuk menyalakan mesin secara manual tanpa
alat starter.
   
Clunk
Pemberat pada bagian dalam tangki bahan bakar yang dihubungkan ke
selang fuel. untuk menjaga agar selang selalu terendam oleh fuel.

   
Coning efek bending yang terjadi pada rotor heli atau propeller/ blade ketika
tegang.
   
Control Surface apapun yang dapat digerakan pada sayap, permukaan ekor belakang atau
canard
   
Conventional Gear Susunan roda pendaratan pesawat, dimana pesawat terdapat roda utama,
roda pada bagian ekor.
   
Cowl
Sebuah cover yang dibuat disekeliling mesin. Ini memiliki dua tujuan.
membuat aliran udara mengalir secara lancar dari bagian depan pesawat,
dan juga menghasilkan pengarahan pendinginan udara di sekeliling mesin.

   
Dead Stick Istilah yang selalu di teriakan oleh pemain apabila akan melakukan
pendaratan tanpa menggunakan mesin. biasa dilakukan apabila mesin mati
pada waktu terbang.
   
Dialed In
Suatu kondisi dimana model dapat di set untuk terbang secara halus dan
terprediksi, ini terjadi apabila mekanik dan elektronik bekerja bersama
secara sempurna, sehingga menghasilkan performa maksimal.

Dihedral bentuk V pada sayap, semakin tinggi dilateral semakin stabil pesawat. Dan
menyebabkan rudder mengkontrol keduanya roll dan yaw axis. Inilah
mengapa beberapa trainer dan glider hanya menggunakan 3 kontrol
system pada radio, seperti tidak ada aileron

   
Disk
kondisi yang mengambarkan bentuk yang terjadi pada rotary wing atau
propeller akibat perputaran baling-baling

   
Dorsal Fin
sirip tambahan pada bagian sirip vertikal pada bagian utama sirip.
terhadap body pesawat. Bisa pada bagian atas atau bagian bawah pesawat.

   
Down Thrust
Sudut mesin yang mengarah ke bawah terhadap central pesawat,
downtrrus dapat membantu menghilangkan tendesi pesawat terus naik
keatas yang di akibatkan oleh torsi mesin.

   
Drag
hambatan udara yang terjadi akibat gerakan maju, drag dapat bertambah
tergantung dengan apa yang dipasang pada pesawat, seperti spoiler,
airbrake atau flap. pada pesawat type lama banyak terdapat drag yang
diakibatkan oleh kawat kawat yang terpasang pada pesawat, seperti di
sayap. sedang pada pesawat pesawat modern seperti Jet militer sudah
memiliki drag yang sangat rendah.

   
Dual Rates
Fungsi radio yang digunakan untuk mengkontrol sensitivitas
   
Electric Starter
Electric motor yang dipegang tangan dan digunakan untuk menyalakan
mesin pesawat atau heli. menggunakan baterai 12 V

   
Elevator
Kontrol pitch, yang menyebabkan hidung pesawat naik atau turun, ini
akan menyebabkan pesawat bergerak naik keatas atau turun, Menggerakan
elevator kebawah akan menyebabkan ekor bergerak keatas dan pesawat
menungkik turun, menggerakan elevator ke atas akan menyebabkan ekor
pesawat turun kebawah dan pesawat naik (climbing).

   
Empennage
vertikal atau horisontal permukaan ekor pada pesawat.
   
Engine
Mesin pada model, dengan bahan bakar metanol atau bensin premium. dua
tak atau empat tak, sistem glow engine merupakan yang paling populer di
pakai, empat tak dapat membawa propeller lebih besar sehingga banyak
digunakan pada pesawat yang membutuhkan torsi dari pada kecepatan.

Epoxy Lem yang memiliki 2 bagian Resin dan hardener, sangat kuat dan
digunakan bada bagian bagian kritis pesawat. terdiri 2 macam : 5 menit
dan 60 menit yang digunakan untuk perakitan awal pesawat

   
Expanded Scale
Alat yang digunakan untuk membaca voltasi pada battery receiver atau
Voltmeter (ESV)
transmitter
   
Exponential Fungsi radio yang digunakan modeler untuk menyetel sensitivitas. ini akan
mempertinggi presisi terbang.
   
Failsafe
Fungsi PCM yang mengerakan servo pada posisi yang telah di program
apabila terjadi gangguan signal atau hilang signal

   
Field Charger
Alat yang dapat mencharge baterai secara cepat, dengan menggunakan
sumber 12 volt seperti aki mobil, sehingga mudah dibawa.

   
Suatu gerakan wajib pada kompetisi, atau gerakan loop yang dilakukan
Figure 9 secara jelek. ketika model terbang pada bagian puncak loop, dan terlalu
kencang, momentum yang digunakan untuk menjaga agar loop tetap bulat

   
Fin, Vertical Fin
bagian tetap yang tidak bergerak di bagian ekor vertikal
   
Flaps
bagian sayap yang berada di samping aileron, pada waktu flap diturunkan
akan menghasilkan daya angkat yang tinggi pada sayap, sehinga
menghasilkan take off secara pelan atau menurunkan kecepatan landing.
flap biasanya tidak terdapat pada model pemula.

   
Flare
Point pada waktu pendekatan prosedur pendaratan, dimana pilot menaikan
sudut elevator untuk memperhalus pendaratan pada saat pesawat
menyentuh landasan.

   
Flight Box Special box yang di bawa, biasanya berisi semua peralatan yang
dibutuhkan di lapangan untuk terbang

Flight Pack (or Airborne Semua kebutuhan radio yang harus dipasang di dalam pesawat atau heli
pack) contoh Receiver, Servos, Battery, Switch Harness.

   
Floats
Berbentuk panjang, dengan struktur depan seperti hull kapal, digunakan
pesawat untuk pendaratan di air. Floot bukan bagian struktur pesawat, di
letakan di bawah body pesawat atau disebut juga "Pontoons".

   
Flutter/flatter sesuatu kejadian dimana permukaan kontrol elevator atau aileron bereaksi
aneh pada waktu terbang. ini kadang kala disebabkan oleh rusaknya
struktur permukaan yang dapat menyebabkan pesawat jatuh. Banyak
alasan lain, namun yang sering terjadi karena renggangnya hinges, atau
lepasnya hubungan push rod dengan kontrol horn, jika terdengan suara
mendengung pada waktu terbang, kurangi gas dan segera mendarat,
karena itu indikasi flutter.

   
FM Frequency Modulation. istilah mode signal transmisi dari transmiter ke
receiver.
   
Frequency Module
Sebuah frekwensi modul di pasang pada transmiter dan digunakan untuk
merubah frekwensi radio yang akan digunakan.

   
Fuel bahan bakar yang digunakan, dapat berupa metanol, nitro atau bensin
tergantung type mesin.
   
Fuse
Fuselage, body utama
   
Fuselage
badan Pesawat atau badan Heli
   
Gain
sensitivitas gyro. jika terlalu rendah, ekor tidak bertahan pada posisi yang
benar, jika terlalu tinggi, ekor akan bergetar.

   
Gasser
Model yang menggunakan mesin berbahan bakar bensin.

Glitch Problem pada transmisi radio, umumnya tidak pernah terjadi, kecuali
terbang di atas pohon atau rawa, namun glitch juga dapat terjadi karena
problem lain seperti gangguan frekwensi atau internal trouble.

   
Glow Fuel
bahan bakar berbahan dasar metanol bercampur oli, digunakan di banyak
mesin model. umumnya beberapa fuel menggunakan nitro.

   
Glow Plug

Busi, Sumber panas yang digunakan sebagai pengapian untuk memicu fuel
dan pencampuran udara sehingga terjadi ledakan di dalam mesin. Ketika
menyalakan mesin glow plug membutuhkan battery 1.2V untuk pemicu
elemen panas agar engine menyala 
Setelah mesin menyala, battery dapat dilepaskan dan element kawat yang
ada di dalam busi akan tetap menjaga panas dari ledakan yang terjadi
didalam silinder mesin (lihat di heading and "Idle Bar"Plug.)
   
Glow Plug Clip/Battery A 1.2-volt baterai, yang dihubungkan dengan glow plug pada model
engine untuk menyalakan mesin, dan battery di lepas setelah mesin
menyala dengan sempurna.

   
Ground Effect
Efek udara yang terjadi apabila model terbang rendah ke daratan. Ini di
hilangkan dengan mengurangi sudut elevator untuk menjaga ketinggian
agar konstan ketika terbang rendah atau mendarat.

   
Gyro
Mekanikal atau Elektronik, digunakan untuk membantu menstabilkan
orientasi model terdapat kecenderungan berputar, di eleminasi dengan
menggerakan servo secara berkebalikan. 
alat ini dapat digunakan di semua axis, namun umumnya digunakan pada
rudder atau elevator. Khususnya digunakan untuk 3D atau terbang presisi.

   
Header Tank
Tangki bahan bakar kecil yang digunakan diantara tangki utama dan
carburator. Kegunaan header tank ini untuk menghilangkan gelembung
udara pada fuel agar mesin bekerja maksimal.

   
Hit (or to be hit)
Interence radio yang secara tiba tiba, dan membuat model terbang tidak
bisa di kontrol atau bergerak liar. Hal ini terjadi karena adanya seseorang
yang menyalakan radio dengan frekwensi yang sama, namun dapat juga
dikarenakan oleh radio lain dengan frekwensi sama meskipun berada di
tempat yang jauh.

   
Horizontal Stabilizer bagian stabiliser pada badan ekor belakang pesawat yang melintang
horisontal, yang berfungsi untuk menghasilkan aerodinamis stability untuk
pesawat.
   
Hot Start
Sebuah mesin yang sudah berhenti menyala akan masih akan panas pada
waktu tertentu. Pada periode ini, sangat mungkin untuk merestart mesin
dengan memutar krek as tanpa menggunakan glow plug starter.

Sebuah Manuver 3D, sebuah seni terbang tanpa bergerak, juga dikenal
dengan nama 'Hanger', pesawat pada posisi tegak lurus keatas dan hanya
tergantung pada torsi yang di hasilkan oleh propeller. pesawat akan berdiri
Hover diam tidak naik atau turun. 
Hover pada heli merupakan manuver basic yang harus dipelajari, dimana
heli akan terbang diam.
   
Hydraulic Lock
Hydraulic Lock terjadi ketika mesin banjir oleh fuel, point dimana piston
tidak dapat melakukan kompresi pada ruang bakar, ini dapat
mengakibatkan kerusakan mesin jika krek as dipaksa untuk tetap memutar
tanpa bisa menghilangkan tekanan. cara untuk menghilangkannya adalah
dengan melepas busi, menutup bahan bakar dan memutar krek as agar
mesin membuang kompresi.

   
Incidence Meter Alat ukur yang digunakan untuk mengukur sudut yang terbentuk dari
pergerakan airfoil
   
intake
sebuah jalur untuk masuknya udara pada pesawat, seperti carburator
intake, jalur pendingin, air conditioning intake (on full size plane) dll,
Dinamakan intake karena membawa masuk udara "takein", dan intake
lebih enak dalam pengucapan.

   
Inverted Terbang dengan posisi terbalik

   
Kit
Kit merupakan penamaan model dimana, pesawat belum dalam keadaan
terakit, umumnya masih dalam bentuk potongan kayu dll.

   
Landing Gear kesatuan yang terdiri dari roda pendaratan dan penopangnya. di kenal juga
"undercarriage".
   
Landing Skid
roda pendaratan yang berbentuk seperti rell, digunakan untuk beberapa
model yang tidak menggunakan roda, seperti helicopter.

   
Lateral Balance balance ( keseimbangan ) pesawat dari Kiri ke kanan atau sisi ke sisi.
Pesawat dengan lateral balance yang bagus akan menghasilkan track
terbang yang lebih baik pada lintasan lurus, loop atau manuver manuver
lain.
   
Leading Edge (LE)
Bagian terdepan pada sayap atau stabiliser. Bagian ini yang membelah
udara pertama kali pada waktu terbang.

istilah pada setting karburator, lean mengindikasikan dimana pencampuran


Lean udara dan bahan bakar tidak sempurna, umumnya karena kurangnya
pasokan bahan bakar. 
ketika mesin hidup pada posisi lean akan menyebabkan over heat, dan
kegagalan mesin.

   
LG
Landing gear , roda pendaratan
   
suatu manuver dimana pesawat berputar secara vertikal dan membentuk
lingkaran, pesawat naik, dan berputar sampai ke awalnya dan membentuk
bulatan vertikal di udara 
Loop
A vertical circle in the air. The plane noses up, keeps rotating until it's on
its back, and then comes down and around to describe a vertical circle in
the air.

   
mAh (Milliamp Hour)
Ukuran kapasitas baterai, semakin tinggi nomor yang tertera (contoh
600mah, 1500 mah) semakin lama baterai akan dicharge, dan semakin
lama baterai dapat digunakan untuk terbang. Umumnya baterai receiver
yang digunakan memiliki kapasitas 600mah sampai 1800 mah, dan ada
beberapa type baterai yang memiliki kapasitas lebih besar.

   
Main Gear Main Landing Gear. merupakan roda utama pesawat yang menopang
seluruh berat pesawat. biasanya ada dibawah sayap atau dekat dengan CG
pesawat.
   
Midrange
Power mesin antara idle (langsam) dan full gas.
   
Mixing
fungsi radio yang menggabungkan 2 atau lebih kontrol dan digabungkan
benjadi 1 stik input. Jumlah channel yang bisa digabungkan dan presisi
kurva penggabungkannya tergantung transmitter yang digunakan.

   
Mixture
pencampuran antara udara dan bahan bakar oleh carburator.
   
Motor Elektrik motor yang digunakan pada model sebagai pengganti mesin.
Elektrik motor tidak berisik dan bersih.
   
Muffler Knalpot, sebuah alat yang di pasang pada bagian pembuangan mesin,
digunakan untuk mengurangi kebisingan dan meningkatkan tekanan balik
pada engine, yang akan meningkatkan performa mesin pada kecepatan
rendah.

Needle Valve Digunakan untuk menyetel pencampuran bahan bakar dan udara di
karburator. pada umumnya Jarum berputar searah jarum jam untuk lean,
dan sebaliknya untuk richen

   
NiCd - Nickel Cadmium
battery NiCd - Nickel Cadmium battery. Baterai yang bisa di recharge ulang,
umumnya digunakan di radio dan receiver

   
Nose
bagian depan pada badan model
   
Nose Gear
strut dan roda yang berada di bawah hidung pesawat.
   
PCM
Pulse Code Modulation. Modifikasi dari signal FM yang digunakan radio.
PCM signal menggunakan kode sehinga lebih bersih signalnya

   
Peak point dimana baterai mencapai kapasitas maksimal pada waktu
mengecharge.
   
Peak Charger
Peak charger secara automatis akan mematikan charger apabila baterai
yang di charge sudah penuh dan akan menjaga agar baterai tidak
mengalami over charge yang dapat merusak baterai.

   
Pitch Axis
axis pesawat yang dikontrol oleh elevator. Pitch dapat dilihat dengan
menahan sayap kiri kanan, gerakan hidung pesawat ke atas dan kebawah
yang di sebut pitch axis. 
dengan kata lain, gerakan yang terjadi agar pesawat menanjak dan
menurun

   
Pontoons
lihat floats
   
Power Panel
Panel distribusi 12 volt untuk beberapa accesories fuel pump, glow plug
clips, electric stater, menggunakan battery 12 volt sebagai sumber tenaga

PPM Pulse Position Modulation.kata lain dari FM

   
Prop Pitch

Sudut baling baling, baling baling pesawat memiliki 2 nomor indikasi.


nomor pertama menunjukan panjang propeller, nomor kedua menunjukan
pitch atau sudut baling- baling. 
pitch menunjukan berapa jarak yang akan ditempuh pesawat setiap 1 rotasi
mesin. Contoh 11.5 x 6, 11.5 menunjukan panjang 11.5 inchi, 6
menunjukan pesawat akan bergerak 6 inchi / rotasi 

   
Roll Axis
Axis pesawat dikontrol ailerons. Gerakan pesawat berguling ke kiri atau
kanan (roll), atau berbelok kiri kanan, Bank,

   
RTF - Ready-to-Fly

beberapa pesawat sekarang sudah tersedia dalam bentuk model RTF,


dimana pesawat sudah komplit dengan segala sesuatunya untuk terbang
begitu keluar dari box, radio system, engine dan semua hardware. Yang
oke pada pesawat RTF adalah segala sesuatunya sudah dalam posisi
prebuilt, sehingga hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat dan
tidak harus memiliki pengetahuan yang mendalam soal perakitan. Cocok
bagi yang ingin mulai Terbang, dan mau terbang dengan waktu singkat.

   
Rudder
Bagian kontrol pesawat yang berada pada stabiliser vertikal. digunakan
untuk berbelok ke kiri kekanan secara mendatar

   
Rx, Receiver
istilah umum yang digunakan untuk receiver
   
Servo
Komponen radio yang bekerja untuk menggerakan semua sistem kontrol.
   
Servo Output Arm Lengan atau roda pada servo untuk menyambungkan servo dengan
pushrod
   
Servo Reversing
Fungsi radio untuk membuat servo bergerak kebalikan.
   
Slop
Adanya gerakan tidak diinginkan, biasanya disebabkan karena lubang
pada servo arms terlalu besar dibandingkan pushrod. 
kondisi ini menyebabkan control surface bekerja sendiri tanpa input dari
transmitter.

terbang pertama kali tanpa di dampingi oleh intruktur dari take off sampai
Solo
landing.
   
Spinner bagian pesawat pada bagian depan berbentuk kerucut untuk menutup
antara baut pada propeller
   
Sport Airplane Model dengan kemampuan beberapa pesawat special. Cocok buat gaya
terbang apapun dan buat fun.
   
Stall
Terjadi apabila sudut pesawat terlalu besar untuk menghasilkan daya
angkat dibandingkan kecepatan udara. Setiap Airfoil memiliki sudut untuk
menghasilkan daya angkat maksimum 
airfoil akan stall apabila pesawat memasuki sudut ini sehingga kehilangan
daya angkat.

   
Tachometer
Alat dengan sensor optical untuk menghitung RPM mesin.
   
TE
Trailing edge
   
Tip Stall Kejadian dimana salah satu sayap kehilangan daya angkat, sehingga
menyebabkan pesawat melakukan gerakan roll tiba tiba ke arah sayap
yang stall.
   
Touch-And-Go
Take off dan landing tanpa ada jeda.
   
Trailing Edge (TE)
Bagian belakang pada sayap atau stabiliser
   
Trainer Airplane
Model yang di design secara khusus untuk pemula, memiliki kestabilan
terbang yang tinggi dan dapat terbang pelan, untuk memberikan
kesempatan bagi pemula untuk berpikir dan bereksi pada waktu belajar
terbang.

Trainer System Metoda paling efektif dimana 2 transmitter digabungkan menjadi satu.
pelatih dapat mengkontrol transmitter murid, dan mengambil alih kontrol
apabila terjadi masalah.

   
Transmitter (Tx)
radio yang dipegang sebagai pengirim input perintah kepada unit model
   
Vertical Fin Aeral tidak bergerak dimana rudder ditempatkan. untuk menjaga stabilitas
gerakan yaw
   
Wheel Collar kecil, bulat, berfungsi untuk menjaga roda agar tetap pada sumbunya pada
waktu berputar
   
Wing sayap, bagian utama pesawat yang berguna mengangkat pesawat
mengudara
   
Wing Loading

Jumlah aeral luasan berat pada sayap perkaki persegi untuk satuan daya
angkat 
umumnya di tulis ons/kaki persegi. 
Jumlah yang di tunjukan akan menentukan karakteristik pesawat. Pesawat
dengan angka Beban sayap yang tinggi akan membutuhkan kecepatan
yang lebih tinggi untuk tetap mengudara 
ini umummya digunakan pada pesawat performance atau sport,
sebaliknya. pesawat dengan nomor yang rendah, tidak membutuhkan
aliran udara yang tinggi agar tetap mengapung 
ini digunakan pada type pesawat glider dan trainer.

   
Wing Root bagian tengah pada sayap, dimana panel sayap kanan dan kiri
digabungkan
   
Y harnes
2 servo dapat di sambungkan menjadi 1 channel dengan Y harness. ke dua
servo akan bekerja bersama sama dan tidak mengurangi kekuatannya.

   
Yaw Axis
Sumbu pesawat yang di kontrol oleh rudder. Yaw dapat dilihat dengan
mengantungkan pesawat pada kawat yang di kaitkan pada CG pesawat.
Gerakan ke kanan kiri dari hidung pesawat yang di sebut Gaya pergerakan
Yaw

   
Z-Bend Tekukan kawat yang berbentuk Z pada ujung pushrod yang digunakan
untuk disambungkan ke tungkai servo
 

Z-Bend Pliers Alat yang digunakan membentuk lekukan Z pada pushrod

Sumber :Silverarrow

You might also like