Professional Documents
Culture Documents
& Atractosteus
spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia Vol 16 (2): 87-96
ABSTRAK
Hadiaty, R.K. 2007. Kajian ilmiah ikan gar, Famili Lepisosteidae (Lepisosteus
spp. & Atractosteus spp.): Spesies ancaman bagi ikan asli Indonesia. Zoo
Indonesia 16 (2): 87-96. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki diversitas
ikan yang tinggi. Namun demikian masih banyak wilayah yang belum dieksplorasi,
hingga masih banyak kemungkinan jenis baru ikan yang ditemukan. Di sisi lain,
kerusakan lingkungan, peracunan serta introduksi ikan oleh pengusaha ikan sangat
membahayakan kelangsungan hidup ikan asli Indonesia. Gar merupakan satu jenis
ikan predator yang dilarang masuk ke Indonesia sejak tahun 1982, namun ternyata
saat ini banyak yang membudidayakannya. Kajian ilmiah ikan gar dikemukakan antara
lain: deskripsi, sejarah taksonomi serta biologinya, untuk menimbulkan kesadaran
betapa berbahayanya ikan ini bagi ikan asli Indonesia.
ABSTRACT
87
KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus
spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia Vol 16 (2): 87-96
88
KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus
spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia Vol 16 (2): 87-96
saat terjadi banjir besar (data tidak fakultatif. Hal inilah yang
dipublikasi). memungkinkannya untuk dapat tetap
bertahan hidup di perairan dengan
Mengingat perlunya menjaga kadar oksigen yang sangat rendah.
keanekaragaman jenis ikan asli
Indonesia, dan masih banyak wilayah SEJARAH TAKSONOMI
yang belum terjamah dan belum
diketahui keanekaragaman jenisnya, Mengingat keberadaannya yang kasat
perlu dikemukakan data-data ilmiah mata dan sangat menarik perhatian
dan kemungkinan-kemungkinan yang dengan ukuran tubuhnya yang bisa
ditimbulkan dengan keberadaan ikan mencapai tiga m dengan berat ratusan
gar ini. Tujuan dari penulisan ini kilogram, taksonomi ikan gar telah
adalah untuk meningkatkan melalui sejarah yang panjang.
pengetahuan mengenai jenis ikan gar Sedikitnya ada 12 orang ahli taxonomi
dalam rangka penanggulangan ikan yang telah mempelajari ikan gar
penyebarannya. ini sejak tiga abad yang lalu, dengan
sekitar 20 nama yang diberikan (Tabel
DESKRIPSI 1).
Ikan gar mudah dibedakan dari jenis Dari sederet nama genus (suku)
lainnya dari moncongnya yang dalam Tabel 1, semula yang diterima
panjang dengan gigi-gigi runcing di sebagai nama baku atau valid oleh
rahang, serta dari sisik berbentuk para ahli taksonomi adalah
intan yang tidak saling bertumpu. Ikan Lepisosteus Lacepede, 1803. Namun
gar digolongkan dalam ikan primitif karena publikasi The phylogeny and
karena dijumpai beberapa ciri ikan biogeography of fossil and recent gars
primitif yaitu; oleh Wiley (1976), membagi gar
1. bersisik ganoid (rata-rata ikan menjadi dua suku, yaitu Lepisosteus
yang hidup saat ini berisik stenoid dan Atractosteus. Para peneliti dan
atau sikloid). juga kalangan praktisi di kebun
2. bentuk gelembung renangnya binatang, buku-buku ikan hias dan
seperti paru-paru yang berguna para pemancing mengadopsi serta
untuk membantu dalam menggunakan ke dua nama tersebut
pernafasan. (http://en.wikipedia.org/wiki/Alligator_g
3. tulang ekor yang heterocercal ar). Sekalipun demikian, ada ahli ikan
(namun dari luar nampak yang tetap beranggapan bahwa
membulat). semua jenis ikan gar di dunia ini
(Helfman et al. 1997; Page & Burr termasuk dalam suku Lepisosteus, di
1991). antaranya adalah Helfman et.al.
(1997). Nelson (1994) menyatakan
Bentuk tubuh ikan gar bulat bahwa famili Lepisosteidae terdiri dari
memanjang seperti torpedo. Sirip dua genera, yaitu Lepisosteus (4
pungung dan sirip anal letaknya jauh spesies) dan Atractosteus (3 spesies).
di bagian belakang tubuh. Sisiknya Wiley (1976) menyatakan bahwa suku
tebal berbentuk wajik yang tidak saling Lepisosteus mempunyai ‘gill rakers’
bertumpu. Usus ikan gar mempunyai yang kecil, berbentuk buah pear
katup spiral yang mengambarkan dengan jumlah 14-33; sedangkan
sistem pencernaan primitif seperti Atractosteus mempunyai ‘gill rakers’
yang dijumpai di hiu. Ikan gar juga yang besar namun pipih, berjumlah
memiliki gelembung renang yang 59-81.
mempunyai sistem pernafasan dan
berhubungan dengan kerongkongan. Eschmeyer (1990) menyatakan bahwa
Struktur ini memungkinkan ikan gar suku Atractosteus valid sebagai sub
untuk meneguk udara, yang genus dari Lepisosteus. Namun
membantu sebagai pernafasan udara belakangan, dalam buku yang sangat
89
KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus
spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia Vol 16 (2): 87-96
90
KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus
spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia Vol 16 (2): 87-96
Tabel 1. Nama ilmiah, validasi dan nama populer dari ikan gar.
Tabel 2. Perbandingan morfometrik dan meristik dari tujuh spesies ikan gar.
A. L. L. L. L. A. A.
spatula platostomus osseus oculatus platyrhinchus tropicus tristoechus
Ukuran >3m 83 cm 183 cm 112 cm 132 cm 150 cm 100-200 cm
Moncong Pendek, Pendek, Panjang, Agak Agak lebih Lebih ?
lebar lebar ramping panjang pendek & pendek
lebih lebar, & lebih
rahang bawah lebar dari
lebih lebar longnose
Isthmus - - - Ada plat - - -
tulang di
bawah
isthmus
Gigi 2 baris 1 baris 1 baris 1 baris 1 baris 1 baris 1 baris
rahang
atas
Sisik linea 58-62 59-65 57-63 53-59 54-59 ? ?
lateralis
Sisik 48-54 50-60 47-55 45-54 47-51 ? ?
predorsal
Gill raker 59-66 16-25 14-31 15-24 19-33 ? ?
Habitat Air Air tawar Kadang Kadang Air tawar
tawar, ke air ke air
jarang di payau payau
air
payau
91
KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus
spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia Vol 16 (2): 87-96
92
KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus
spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia Vol 16 (2): 87-96
Dilaporkan bahwa ikan gar seringkali (diamond) sangat keras dan bersinar,
mengapung di atas permukaan air sehingga penduduk asli Amerika
dalam waktu yang lama, sehingga memanfaatkan sisik ikan ini sebagai
nampak seolah-olah seperti kayu. bahan perhiasan, mungkin serupa
Dilaporkan pula bahwa Florida gar dengan berbagai perhiasan yang
dewasa sering kali memangsa buaya dibuat dari tempurung penyu yang
atau alligator (www.flmnh.ufl.edu/fish). dijumpai di Indonesia.ikan gar juga
dipelihara di akuarium, terutama selagi
Reproduksi masih kecil, namun pada saat
tubuhnya tumbuh menjadi besar dan
Tidak banyak penelitian yang makanannyapun cukup mahal, maka
dilakukan pada ikan gar, kalaupun ada biasanya dipelihara di akuarium-
kebanyakan meneliti ikan alligator gar. akuarium besar atau di kebun
Ikan gar betina biasanya mempunyai binatang.
ukuran tubuh yang lebih besar
dibanding jantan. Beberapa penelitian Ikan gar di Indonesia
mengindikasikan bahwa alligator gar
memilih perairan yang deras pada Sekalipun telah ada larangan untuk
saat akan memijah. Satu ekor betina mendatangkan ikan gar ke perairan
dibuahi oleh 4 jantan, yang segera Indonesia karena dianggap jenis yang
pergi begitu pemijahan selesai berbahaya, namun ternyata ikan ini
(Suttkus 1963 dalam De Leon et al. telah masuk bahkan dikembangbiakan
2001), jantan lebih banyak tinggal di di Indonesia. Memorandum No. M
tepian sungai atau danau dibanding 186/DPB-A/DA/X/06 dari Direktur
betinanya. Pemijahan biasanya Kesehatan Ikan dan Lingkungan
dilakukan di bulan Mei, telur-telur kepada Direktur Jenderal Perikanan
diletakkan di perairan yang dangkal di Budidaya, kedua dari Departemen
antara tanaman air. Kelautan dan Perikanan (DKP)
melaporkan bahwa di Indonesia telah
Telurnya yang berwarna hijau bersifat beredar ikan gar jenis Lepisosteus
toksik, yang bisa mengakibatkan oculatus, Atractosteus spatula dan L.
penyakit, bahkan apabila termakan platostomus, dengan yang dominan
oleh ayam ataupun tikus akan adalah L. oculatus. Ikan ini telah
menyebabkan kematian (Helfman et masuk ke Bandung sekitar 10 tahun
al. 1997). Telur-telur ini juga bersifat lalu dan telah dibudidaya dengan cara
racun pada manusia dan jenis-jenis kawin suntik, bahkan telah diekspor.
hewan lainnya (http://myfwc.com). Saat ini hampir semua penjual ikan
hias di Bandung memiliki ikan yang
PEMANFAATAN siap dipasarkan. Budidaya ikan ini
telah merebak, tidak hanya di
Sudah sejak dahulu kala ikan gar Bandung, tetapi juga di Jakarta dan
merupakan target dalam olah raga beberapa kota lain di Pulau Jawa.
memancing. Para pecinta olah raga
ini mempunyai media khusus di Fenomena keberadaan ikan ini di
internet yang membahas tentang ikan Indonesia juga terungkap dengan
gar, terutama di negara asal ikan ditemukannya ikan gar di perairan
predator ini. Mengingat sifat umum. Satu di antaranya ditemukan di
predatornya, gar akan mengejar danau di lingkungan Institut Pertanian
umpan yang diberikan oleh para Bogor. Terakhir adalah dengan
pemancing. ditemukannya di tengah kota Jakarta
pada periode banjir bandang di bulan
Beberapa bagian tubuh ikan gar juga Februari 2007. Saat ini telah banyak
dapat dimanfaatkan. Di beberapa penjual ikan hias yang menjual ikan
negara dagingnya dikonsumsi. gar di sekolah-sekolah dasar di Bogor,
Sisiknya yang berbentuk seperti wajik
93
KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus
spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia Vol 16 (2): 87-96
94
KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus
spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia Vol 16 (2): 87-96
http://www.alligatorgars.info/
http://myfwc.com/Fishing/Fishes
http://www.thejump.net/fishlist/alligator
http//:blog.wired.com/tableofmalconten
ts/2007/02/alligator_gars.html
http://www.landbigfish.com/fish
http://www.mosportsmen.com/fishing
http://www.tpwd.state.tx.us/huntwild
http://www.flmnh.ufl.edu/fish/gallery/de
script/floridagar/floridagar.html
95
KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus
spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia Vol 16 (2): 87-96
96