You are on page 1of 13

Hari Kiamat menurut Al-Qur’an

Dengan mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an, kita dapat memahami bahwa pada tahap pertama
kehidupan alam akhirat bukan dihidupkannya kembali manusia, tetapi terjadi per-ubahan yang
menyeluruh di dalam sistem dan hukum alam semesta, lalu terjadilah alam akhirat yang memiliki
ciri-ciri khas yang tidak mungkin dapat kita ketahui secara detail. Dan nyatanya, kita tidak
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai hal itu. Ketika hari itu terjadi, seluruh umat
manusia akan dibangkitkan secara bersamaan, dari manusia pertama yang diciptakan Allah SWT
sampai manusia terakhir, agar mereka semua dapat melihat akibat dan hasil dari perbuatan
mereka di dunia ini, yang kemudian mereka akan menempati surga atau neraka selama-lamanya.

Ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan masalah ini banyak sekali, sementara
pembahasan tentangnya memerlukan waktu dan tempat yang cukup, untuk itu pada kesempatan
ini kami akan menjelaskannya secara singkat saja.

Kondisi Bumi, Laut dan Gunung

Ketika Hari Kiamat tiba, terjadi goncangan bumi yang luar biasa dahsyat. Bumi ini
memuntahkan seluruh isi perutnya ke luar, berhamburan dan hancur berantakan. Lautan meluap
dan terbelah. Gunung-gunung bergerak dan berguncang keras, kemudian pecah beserpihan
bagaikan butir-butir pasir yang berserakan, beterbangan bagaikan kapas-kapas yang bertebaran
di udara. Gunung-gunung yang menjulang tinggi itu pun tak ubahnya dengan fatamorgana, tak
lagi meninggalkan bekas keperkasaannya.

Kedaaan Langit dan Bintang-bintang

Al-Qur’an memberikan gambaran tentang keadaan benda-benda langit ketika Hari Kiamat tiba.
Bahwa bulan, matahari, bintang-bintang yang begitu besar, bahkan sebagian bintang-bintang itu
lebih besar dari bumi yang kita tempati ini, yang lebih terang jutaan kali lipat dan sinarnya dari
matahari yang kita lihat, semua itu akan hancur dan sinarnya menjadi pudar lalu padam. Segala
gerak, tatanan dan aturannya menjadi hancur. Matahari bertabrakan dengan bulan. Adapun langit
yang kita lihat akan bergoncang, terbelah dan hancur. Gugusan langit akan luluh bagaikan
barang-barang tambang yang diluluhkan dan mencair. Alam ini dipenuhi dengan asap tebal dan
awan gelap.

Jerit Kematian

Dalam kondisi seperti itu, ditiuplah sangkakala, jerit kematian pun menyeruak ke seluruh jagad.
Ketika itu, seluruh manusia dan makhluk hidup mengalami kematian. Tidak sesuatu pun yang
tersisa di dunia ini. Pada detik-detik peristiwa itu terjadi, seluruh manusia merasa ketakutan dan
panik. Mereka goncang dan kebingungan, kecuali orang-orang mukmin yang memahami hakikat
wujud ini, segala hikmah dan rahasianya, hati mereka tenggelam dalam makrifat dan mahabbah
(cinta) kepada Allah SWT.

Jerit Kebangkitan dan Permulaan Kiamat

Setelah peristiwa itu terjadi, alam akhirat pun memasuki babak baru; alam yang memiliki potensi
untuk kekekalan dan keabadian.Nur Ilahi memancarkan sinarnya, jeritan kebangkitan
menggema, nusyur segera berlangsung, seluruh umat manusia serta binatang-binatang pun
dihidupkan kembali hanya dengan sekejap saja. Seluruh manusia diliputi kebingungan dan
goncangan jiwa yang dahsyat bagaikan kupu-kupu yang beterbangan tanpa arah.

Kini, mereka berada di satu tempat yang agung, berdiri di hadapan Tuhan Yang Mahabesar
untuk dilakukan hisab dan perhitungan amal atas masing-masing. Seluruh manusia dikumpulkan.
Bahkan, sebagian mereka mengira bahwa mereka berada di alam barzakh hanya sekejap atau
sehari saja.

Kerajaan Allah dan Terputusnya Sebab dan Nasab

Di alam baru itu tersingkaplah segala hakikat. Kerajaan dan kekuasaan seluruhnya hanya milik
Allah. Seluruh umat manusia menjadi ketakutan dan tidak seorang pun yang berani atau mampu
berkata-kata dan mengangkat suara. Mereka tenggelam di dalam pikiran masing-masing; tentang
nasib dan perjalanan akhir mereka. Bahkan, anak akan lari dan tak peduli lagi akan ayah dan
ibunya. Sanak keluarga satu sama lainnya saling meninggalkan, hubungan nasab dan keturunan
pun menjadi terputus tak lagi berarti. Hubungan kekerabatan dan persahabatan yang dibina
berdasarkan keuntungan materi, duniawi dan hawa nafsu berubah menjadi permusuhan satu sama
lainnya. Seluruh jiwa manusia dipenuhi oleh penyesalan dan kerugian terhadap apa yang telah
mereka lakukan di dunia.

Mahkamah Keadilan Ilahi

Kemudian, dibentuklah Mahkamah Keadilan Ilahi, segala amal perbuatan seluruh manusia pun
dihadirkan. Lembaran amal dibagi-bagikan, setiap amal dibukakan di hadapan masing-masing
pelakunya sebegitu jelas sehingga tidak lagi memerlukan pemeriksaan terhadap amal tersebut.

Di dalam mahkamah ini, dihadirkan para malaikat, para nabi dan hamba-hamba pilihan sebagai
saksi-saksi atas berbagai amal tiap-tiap manusia. Bahkan tangan, kaki dan kulit tubuh pun akan
berbicara dan menjadi saksi atas perbuatan seseorang. Seluruh manusia akan dihisab secara teliti.
Segenap perbuatan mereka akan ditimbang dengan timbangan (mizan) Ilahi. Seluruhnya akan
diadili berdasarkan Keadilan Ilahi, dan masing-masing diri akan melihat hasil perbuatannya.

Secara khusus, orang-orang saleh akan dilipatgandakan ganjarannya. Mereka yang membawa
amal kebajikan akan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat. Di sana, seseorang tidak akan
menanggung dosa dan perbuatan orang lain. Sementara mereka yang tersesat dan menyesatkan
orang lain akan menanggung kesesatan orang lainnya yang disesatkannya itu, selain menerima
balasan atas perbuatan mereka sendiri, tanpa kurang sedikitpun.

Pengorbanan seseorang untuk orang lain pada saat itu tidak akan berarti. Bahkan, syafa'at dan
pertolongan seseorang pun tidak akan diterima, kecuali syafa'at orang-orang yang diizinkan oleh
Allah SWT mereka dapat memberikan syafa'at sesuai dengan timbangan-timbangan yang
diridhai Allah SWT.
Menuju ke Tempat Abadi

Setelah pengadilan itu selesai, tibalah babak berikutnya, diumumkanlah keputusan Ilahi. Orang-
orang yang saleh dipisahkan dari orang-orang yang durhaka. Kaum mukmin menuju ke surga
firdaus dengan wajah yang berseri-seri dan penuh gembira. Sinar Ilahi memancar dan
mengantarkan mereka ke tempat keabadian surgawi. Sedangkan orang-orang kafir dan kaum
munafik digiring ke neraka jahanam dalam keadaan terhina. Wajah mereka hitam dan kotor,
berjalan di dalam kegelapan. Ketika itu, orang-orang munafik berkata kepada orang-orang yang
beriman, “Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada
orang-orang yang beriman, ‘Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari
cahayamu.’ Ketika itu dikatakan kepada mereka, 'Kembalilah kamu ke belakang dan carilah
sendiri cahaya untukmu.” Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang yang
beriman) seraya berkata, ‘Bukankah kami dahulu bersama-sama kalian?’ Mereka menjawab,
‘Benar, akan tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu kehancuran kami dan
kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah, dan
kamu telah ditipu terhadap Allah oleh setan yang amat menipu.' Maka pada hari ini tidak
diterima tebusan darimu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu adalah neraka,
itulah tempat berlindungmu dan seburuk-buruknya tempat kembali bagimu.” (QS. Al-Hadid:13-
15)

Ketika orang-orang mukmin telah mendekati surga, dibukakan pintu untuk mereka. Para
malaikat rahmat pun menyambut kedatangan mereka seraya mengucapkan selamat dengan penuh
hormat, dan memberi kabar gembira kepada mereka akan kebahagiaan yang abadi.

Akan tetapi, tatkala orang-orang kafir dan munafik itu sampai di neraka jahanam, terbukalah
pintu di hadapan mereka, dan para malaikat azab mencaci-maki mereka dengan kasar dan penuh
kedengkian. Mereka diancam dengan siksa pedih selama-selamanya.
Surga

Di dalam surga, terdapat taman yang membentang, seluas langit dan angkasa, dipenuhi oleh
aneka ragam pepohonan dengan bermacam-macam buahnya yang sudah matang dan mudah
dipetik. Di dalam taman itu juga terdapat tempat isitirahat dan bersenang-senang yang sangat
luas dan indah, sungai-sungai dengan airnya yang sejuk, susu, madu dan minuman yang bersih
dan segar. Apa pun yang mereka inginkan tersedia di dalamnya. Bahkan lebih dari apa yang
mereka inginikan.

Pakaian penduduk surga terbuat dari sutra, sundus dan istabrak (jenis sutra) yang dihiasi dengan
bermacam-macam hiasan yang indah. Mereka duduk bersandaran di atas dipan-dipan dan kasur-
kasur yang empuk sambil berhadap-hadapan. Tidak terdengar suara apapun dari penduduk surga
selain puji dan syukur kepada Allah SWT. Mereka tidak pernah berbicara dengan kata-kata yang
sia-sia dan kotor, mereka pun tidak mendengar hal yang serupa. Mereka tidak diganggu oleh rasa
dingin atau pun panas, tidak mengenal rasa sakit, lelah dan bosan, tidak juga rasa sedih dan takut.
Hati mereka bersih, tidak sedikit pun tergores rasa dengki dan iri.

Para pelayan anak-anak kecil senantiasa melingkari mereka bagaikan mutiara-mutiara yang
tersimpan rapih, begitu indah dan menakjubkan. Mereka menyajikan gelas-gelas yang berisikan
minuman surgawi nan lezat dan membangkitkan semangat yang tak terbayangkan. Tidak ada
bahaya dan rasa sakit apa pun. Mereka dapat menikmati berbagai macam buah dan daging
burung.

Di dalam surga, kaum laki-laki mendapatkan pelayanan terbaik dari isteri-isteri yang cantik, suci
dari segala aib dan sangat mencintai suami-suaminya. Lebih dari itu semua, mereka pun
memperoleh kenikmatan ruhani dan keridhaan Ilahi. Mereka senantiasa mendapat kasih sayang
dan kelembutan dari Tuhan Yang Mahakasih, sehingga mereka hanyut dalam kebahagiaan dan
kedamaian yang tidak seorang pun dapat menggambarkannya. Sungguh kebahagiaan yang tidak
ada bandingan. Segala kenikmatan yang tidak mungkin terbayangkan, dan rahmat, keridhaan
serta kedekatan diri di sisi Allah, semua itu abadi dan tak terbatas.
Neraka

Neraka adalah tempat akhir orang-orang kafir dan kaum munafik yang tidak mempunyai nur
sama sekali di dalam hatinya. Di tempat itulah seluruh para pendurhaka dikumpulkan. Neraka
masih saja dapat menampung dan menyambut, sampai ia berkata: “Apakah masih ada tambahan
lagi?”. Di dalamnya tidak ada selain api dan siksa.

Lidah api neraka itu menjilat-jilat sampai ke atas dan dari semua arah. Suaranya yang
menakutkan dan penuh murka menambah rasa takut, ngeri dan menggetirkan jiwa. Wajah-wajah
penghuninya masam, redup, gelap, hitam dan sangat jelek. Bahkan, para malaikat yang dipercaya
untuk menjaganya pun berlaku keras dan kejam. Dari wajah-wajah mereka tidak tampak rasa
belas kasih, sedikit pun.

Penghuni neraka itu dibelenggu dengan rantai-rantai dari besi. Mereka dikelilingi api neraka dari
semua sisi, bahkan mereka sendiri sebagai kayu-kayu bakarnya. Mereka tidak mendengar apa-
apa selain jeritan, rintihan, tangisan dan keluh kesah para penghuninya, serta teriakan para
malaikat yang mengawal mereka.

Wajah-wajah para penghuni neraka itu disiram dengan air mendidih yang sangat panas sehingga
isi perut mereka pecah. Setiap kali meminta minum, mereka diberikan minuman dari muhl yang
sangat panas dan berbau busuk. Mereka menerima minuman itu bagaikan unta-unta yang
kehausan. Ketika diminum, usus-usus mereka menjadi terputus-putus dan hancur.

Makanan mereka terbuat dari pohon zakum, yaitu sejenis pohon yang tumbuh di dalam neraka.
Jika mereka memakannya, akan bertambah pedih siksa mereka, perut mereka terbakar. Adapun
pakaian mereka terbuat dari bahan hitam yang sangat kasar, yang jika dipakai akan menambah
siksa menjadi lebih pedih lagi.

Di dalam neraka, mereka ditemani oleh setan-setan, jin dan para durjana, sehingga mereka
berangan-angan ingin menghindar jauh. Satu sama lain saling melaknat dan bertikai. Setiap kali
menampakkan penyesalan dan memohon maaf kepada Allah, mereka malah menerima siksa
yang semakin pedih agar mereka diam. Ketika itulah mereka memohon kepada penjaga neraka.
Al-Qur’an mengisahkan, “Para penghuni neraka itu berkata kepada penjaga jahanam,
'Mohonlah kepada Tuhanmu agar meringankan azab kami ini walaupun hanya satu hari saja!'
Mereka menjawab, ‘Bukankah sudah datang kepadamu para utusanmu itu dengan membawa
penjelasan?' Mereka menjawab, ‘Ya.’ Mereka berkata lagi, ‘Kalau begitu mintalah.
Sesungguhnya doa-doa orang-ornag kafir senantiasa dalam kesesatan.'" (QS. Ghafir: 49-50)

Begitu beratnya siksa yang diderita, mereka meminta dimatikan lagi. Akan tetapi, jawaban yang
datang kepada mereka adalah: kalian akan menetap di neraka ini selama-lamanya. Allah SWT
berfirman, “Mereka memanggil-manggil, 'Wahai penjaga, mohonlah agar Tuhanmu itu
mengadili kami lagi.' Ia menjawab, 'Sesungguhnya kalian akan menetap di sini.'”

Meskipun diliputi oleh kematian dari semua sisi, mereka tidak mengalami kematian lagi. Setiap
kali kulit mereka terbakar, digantikan dengan kulit yang baru sehingga siksa itu terus
berlangsung, mendera tiada henti.

Akhirnya, mereka memohon kepada penduduk surga agar memberikan air dan makanan walau
sedikit saja. Jawaban yang datang hanyalah “Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan atas
kalian kenikmatan surga. Penduduk surga bertanya kepada mereka, “Apakah yang membuat
kamu masuk ke neraka saqar?" Mereka menjawab, “Kami tidak melakukan shalat, kami juga
tidak memberi makan fakir miskin. Kami tenggelam bersama orang-orang yang durhaka dan
kami mendustakan Hari Kiamat.” (QS. Al-Muddatstsir: 42-46)

Kemudian terjadilah adu-bicara sesama mereka sendiri di dalam neraka itu. Orang-orang yang
sesat berkata kepada orang-orang yang menyesatkan mereka: “Sesungguhnya kalianlah yang
telah menyesatkan kami”. Mereka menjawab, “Justru kalianlah yang menghendaki sendiri hal itu
lantas mengikuti kami.” Orang-orang yang tertindas dan lemah berkata kepada orang-orang yang
congkak, “Seandainya tidak karena kalian, maka kami ini adalah orang-orang yang beriman."
Orang-orang yang sombong itu berkata kepada orang-orang yang lemah, 'Kamikah yang telah
menghalangi kalian dari petunjuk setelah petunjuk itu datang kepada kalian? Tidak, sebenarnya
kalian sendirilah orang-orang yang berdosa.'" (QS. Saba': 32)

Lalu, mereka berkata kepada setan-setan, ”Sesungguhnya kalianlah yang telah menyesatkan
kami." Setan-setan itu pun menjawab mereka, ”Dan berkatalah setan ketika urusan hisab telah
diselesaikan, ’Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian dengan janji yang benar
dan aku pun telah berjanji kepada kalian akan tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada
kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekedar aku ini menyuruh kamu, lalu kamu mematuhi
seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri.
Aku sekali-kali tidak akan dapat menolongmu. Dan kamu pun tidak akan dapat meno-longku."
(QS.Ibrahim:22

Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya)


agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. (Thaha
15)

Semua orang didunia ini percaya bahwa saat kiamat dan musnahnya seluruh kehidupan didunia
ini pasti terjadi. Namun tidak semua manusia percaya bahwa ada kehidupan diakhirat setelah
peristiwa kiamat itu. Kebanyakan orang menganggap hidup ini hanyalah peristiwa alam yang
berlalu begitu saja, kita hidup dan mati karena proses alamiah. Seluruh perhatiannya hanya
ditujukan untuk keberhasilan hidup didunia, mereka tidak pernah memikirkan bagaimana
mempersiapkan diri untuk kehidupan yang sebenarnya diakhirat kelak.

Sebaiknya kita tidak perlu terlalu memikirkan kapan terjadinya kiamat total seperti yang
disebutkan dalam Qur`an. Ada hal yang lebih dekat dengan kita dan bisa terjadi setiap saat tanpa
pernah kita duga sebelumnya, yaitu kematian. Hal paling utama bagi kita adalah mempersiapkan
diri untuk menghadapi datangnya kematian itu dan mempersiapkan perbekalan untuk
menghadapi kehidupan setelah hari kebangkitan diakhirat kelak sebagaimana yang telah
diingatkan Allah dalam surat Al Hasyr ayat 18 :

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Al Hasyr
18)

Kehidupan dunia ini hanya sementara dan tidak kekal, semua yang ada didunia ini pasti akan
musnah dan lenyap.Kehidupan yang sebenarnya dan abadi adalah kehidupan diakhirat, Masuk
golongan manakah kita nati? Rombongan yang dihalau kedalam Neraka jahanam ataukah
kedalam syurga?. Simak Tadabbur Qur’an berikut ini , mudah mudahan Allah membimbing hati
kita untuk bertakwa padaNya dan dimasukan kedalam rombongan orang yang dibawa kedalam
taman syurga.
Alquran banyak menyebutkan tentang kejadian di hari kiamat. Terjadinya kiamat adalah
hal yang gaib. Hanya Allah saja yang tahu. Tidak satu pun dari makhlukNya mengetahui kapan
kiamat, baik para nabi maupun malaikat. Allah SWT. Berfirman, “Sesungguhnya Allah, hanya
pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat.” (Luqman 34).

Maka ketika ditanya tentang hal ini, Rasulullah saw. Mengembalikannya kepada Allah
swt., “Kepada-Nyalah dikembalikan pengetahuan tentang hari kiamat.” (Fushilat: 47)

Allah merahasiakan terjadinya hari kiamat, dan menerangkan bahwa kiamat akan datang
secara tiba-tiba. “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: ‘Bilakah terjadinya?’
Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak
seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat
(huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu
melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar
mengetahuinya. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi
Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui’.” (Al-A’raaf: 187)

Namun demikian, sesungguhnya Allah dengan rahmat-Nya telah menjadikan kiamat


memiliki alamat yang menunjukkan ke arah itu dan tanda-tanda yang mengantarkannya. “Maka
tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada
mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah
faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?” (Muhammad:
18)

“Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk
mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda
Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman
seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan
kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: ‘Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun
menunggu (pula’).”(Al-An’am: 158)

Maka tanda-tanda kiamat adalah alamat kiamat yang menunjukkan akan terjadinya
kiamat tersebut. Dan tanda-tanda kiamat ada dua: tanda-tanda kiamat besar dan tanda-tanda
kiamat kecil.

Tanda kiamat kecil adalah tanda yang datang sebelum kiamat dengan waktu yang
relatif lama, dan kejadiannya biasa, seperti dicabutnya ilmu, dominannya kebodohan, minum
khamr, berlomba-lomba dalam membangun, dan lain-lain. Terkadang sebagiannya muncul
menyertai tanda kiamat besar atau bahkan sesudahnya.

Tanda kiamat besar adalah perkara yang besar yang muncul mendekati kiamat yang
kemunculannya tidak biasa terjadi, seperti muncul Dajjal, Nabi Isa a.s., Ya’juj dan Ma’juj, terbit
matahari dari Barat, dan lain-lain.
Para ulama berbeda pendapat tentang permulaan yang muncul dari tanda kiamat besar.
Tetapi Ibnu Hajar berkata, “Yang kuat dari sejumlah berita tanda-tanda kiamat, bahwa keluarnya
Dajjal adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar, dengan terjadinya perubahan secara
menyeluruh di muka bumi. Dan diakhiri dengan wafatnya Isa a.s. Sedangkan terbitnya matahari
dari Barat adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan perubahan kondisi
langit. Dan berakhir dengan terjadinya kiamat.” Ibnu Hajar melanjutkan, ”Hikmah dari kejadian
ini bahwa ketika terbit matahari dari barat, maka tertutuplah pintu taubat.” (Fathul Bari)

Tanda-Tanda Kiamat Kecil

Tanda-tanda kiamat kecil terbagi menjadi dua: Pertama, kejadian sudah muncul dan
sudah selesai; seperti diutusnya Rasulullah saw., terbunuhnya Utsman bin ‘Affan, terjadinya
fitnah besar antara dua kelompok orang beriman. Kedua, kejadiannya sudah muncul tetapi belum
selesai bahkan semakin bertambah; seperti tersia-siakannya amanah, terangkatnya ilmu,
merebaknya perzinahan dan pembunuhan, banyaknya wanita dan lain-lain.

Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah:

1. Diutusnya Rasulullah saw

Jabir r.a. berkata, ”Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah matanya, suaranya
keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah)
dengan pagi dan sore kalian.’ Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini.’
Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)

2. Disia-siakannya amanat

Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat,
maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, “Kapan terjadi Kiamat ?” Rasulullah saw. terus
melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, “Rasulullah saw. mendengar apa yang
ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata sebagian yang lain, “Rasul
saw. tidak mendengar.” Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya,
“Mana yang bertanya tentang Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah saw.”
Rasulullah saw. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Bertanya,
“Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasulullah saw. Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada
yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR Bukhari)

3. Penggembala menjadi kaya

Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu beliau menjawab, “Seorang
budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki,
telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan.”
(HR Muslim)
4. Sungai Efrat berubah menjadi emas

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sampai
Sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, manusia berebutan tentangnya. Dan setiap seratus
100 terbunuh 99 orang. Dan setiap orang dari mereka berkata, ”Barangkali akulah yang selamat.”
(Muttafaqun ‘alaihi)

5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam

”Ada enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya Baitul Maqdis,
seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap
rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya
bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000.” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari
Muadz).

6. Banyak terjadi pembunuhan

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiada akan terjadi kiamat, sehingga
banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?” Rasulullah saw. Menjawab,
“Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan.” (HR Muslim)

7. Munculnya kaum Khawarij

Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Akan keluar di akhir zaman
kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari firman Allah.
Keimanan mereka hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti anak
panah keluar dari busurnya. Di mana saja kamu jumpai, maka bunuhlah mereka. Siapa yang
membunuhnya akan mendapat pahala di hari Kiamat.” (HR Bukhari).

8. Banyak polisi dan pembela kezhaliman

“Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore
hari melakukan sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman
mereka.” (HR At-Tabrani)

9. Perang antara Yahudi dan Umat Islam

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum
muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada
seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu
dan pohon, ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah
ia.’ Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)
10. Dominannya Fitnah

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat, sampai
dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar.” (HR Ahmad).

11. Sedikitnya ilmu

12. Merebaknya perzinahan

13. Banyaknya kaum wanita

Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda. “Sesungguhnya di antara tanda-tanda
kiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang
yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya
ada satu lelaki.” (HR Bukhari)

14. Bermewah-mewah dalam membangun masjid

Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Diantara tanda kiamat adalah bahwa manusia
saling membanggakan dalam keindahan masjid.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)

15. Menyebarnya riba dan harta haram

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu
waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan langsung, pasti
terkena debu-debunya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu saat
di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang
haram.” (HR Ahmad dan Bukhari)

You might also like