You are on page 1of 13

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR

TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA PELATIHAN

TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KARAKTER DI PKBM

ZAMZAM KOTA MALANG

SKRIPSI

OLEH

DIMAS ASIH RAHAYU

107141401590

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

JANUARI 2011
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003

pada pasal 1 ayat 1 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Bab I, pasal 1).

Berbicara tentang pendidikan sudah tentu tidak dapat dipisahkan

dengan semua upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber

daya manusia yang berkualitas, sedangkan manusia yang berkualitas

dilihat dari segi pendidikan telah terkandung secara jelas dalam tujuan

pendidikan nasional.

Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang

dicapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan.

Seluruh kegiatan pendidikan, yakni bimbingan pengajaran dan latihan


diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan

pendidikan merupakan komponen sistem pendidikan yang menempati

kedudukan dan fungsi sentral (Hamalik 2003:3).

Pendidikan nasional terdiri atas tiga subsistem yaitu subsistem

pendidikan formal, informal, dan non formal. Pendidikan formal adalah

kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat, berjenjang, dimulai dari

sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan yang setaraf

dengannya, termasuk didalamnya adalah kegiatan studi yang berorientasi

akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan profesional yang

dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus. Adapun pendidikan

informal adalah proses pendidikan yang berlangsung sepanjang usia

sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan

pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari, pengaruh

lingkungan termasuk didalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga,

hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar

dan media massa. Sedangkan pendidikan non formal adalah setiap

kegiatan terorganisasi dan sistematis, diluar sistem persekolahan yang

mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari

kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta

didik tertentu didalam mencapai tujuan belajarnya.

Pendidikan Luar Sekolah yang didalamnya terdapat sistem

pembelajaran non formal sangat membantu sekali dalam rangka

memberikan masyarakat untuk belajar, karena pendidikan non formal ini

lebih fleksibel daripada pendidikan formal. Pendidikan Non Formal (PNF)


merupakan pendidikan yang sangat situasional, PNF adalah pendidikan

yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti

peraturan yang tetap dan ketat. Salah satu tugas PNF adalah membantu

meningkatkan kualitas dan martabat sebagai individu dan warga Negara

yang dengan kemampuan dan kepercayaan diri sendiri harus dapat

mengendalikan perubahan dan kemajuan.

Salah satu bentuk dari Pendidikan Non Formal adalah pelatihan,

karena pelatihan adalah bagian dari pendidikan yang menyangkut proses

belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem

pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatife singkat dan dengan

metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori. Pelatihan

merupakan salah satu dari bentuk PLS, karena diorganisasi di luar system

pendidikan formal. Adapun tujuan PLS adalah mengembangkan skill,

sikap dan pengetahuan yang berorientasi ke masa depan (Sudjana, 2001:

27). Selain itu pelatihan merupakan upaya yang dilaksanakan dengan

sengaja dalam bentuk pemberian bantuan yang dilakukan oleh tenaga

professional kepelatihan dalam suatu satuan waktu yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu

guna meningkatkan efektifitas dan produktivitas dalam suatu perusahaan

(Hamalik, Oemar. 2001: 10).

Indonesia merupakan Negara yang berkembang yang didalamnya

banyak sekali terdapat berbagai macam penyelenggaraan khursus ataupun

pelatihan, hal ini salah satunya diakibatkan oleh kurangnya mutu atau

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Dengan rendahnya


kualitas SDM yang ada maka keterampilan yang dimiliki akan terbatas

pula sehingga output yang akan dihasilkan akan kurang berkualitas pula.

Hal ini akan menjadi salah satu tanggung jawab dari lembaga pelatihan

yaitu memberikan pengetahuan dan keterampilan baru sebagai wujud dari

peningkatan SDM. Tetapi dalam pengelolaan pelatihan tersebut tidaklah

mudah seperti membalikkan telapak tangan.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan

dalam pelatihan tersebut, yang diantaranya yaitu harus mengerti jenis,

metode apa yang harus digunakan, dasar pertimbangan dan pihak yang

terlibat dalam pelatihan tersebut. Disamping itu, sasaran juga harus jelas,

komunikasi antara tutor dengan warga belajar yang baik dapat menentukan

keberhasilan dari suatu pelatihan. Karena tanpa adanya komunikasi yang

baik antara warga belajar dengan tutor maka tutor tidak akan mengetahui

kebutuhan ataupun kekurangan dari pelatihan yang dijalani oleh warga

belajar. Selain itu juga media dan fasilitas yang digunakan harus lengkap

dan memadahi demi kelancaran proses belajar mengajar. Tidak kalah

pentingnya di dalam penyelenggaraan pelatihan yaitu proses evaluasi,

dalam proses evaluasi harus lebih teliti karena proses evaluasi merupakan

proses yang sangat penting untuk mengetahui tingkat kemampuan dari

warga belajarnya, serta untuk mengetahui seberapa berhasilkah kegiatan

pelatihan yang sudah dijalankan tersebut.

Selaian beberapa hal yang telah disebutkan diatas, salah satu faktor

utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik itu berupa belajar,

kerja, hobi atau aktivitas apapun dalam hal ini khususnya pelatihan ialah
minat. Minat merupakan bentuk sikap ketertarikan atau sepenuhnya

terlibat dengan suatu kegiatan karena menyadari pentingnya atau

bernilainya kegiatan tersebut (Sudarsono 2003:28). Banyak kasus

penyebab kegagalan balajar disebabkan karena kurangnya minat terhadap

apa yang dilakukan. Dengan tumbuhnya minat dalam diri seseorang akan

melahirkan perhatian untuk melakukan segala sesuatunya dengan tekun

dalam jangka waktu yang lama, lebih berkonsentrasi, mudah untuk

mengingat dan tidak mudah bosan dengan apa yang dipelajarinya.

Belajar yang berhasil mesti melakukan aktivitas, baik aktivitas fisik

maupun psikis. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat aktif dengan

anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja. Sedangkan

aktivitas psikis (kejiwaan) adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja

sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran

untuk mendapatkan pengajaran yang optimal sekaligus mengikuti proses

pengajaran (proses perolehan hasil pelajaran) secara aktif (Sardiman

2004:95).

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Zamzam merupakan

salah satu lembaga pendidikan non formal yang berusaha untuk

meningkatkan mutu dan kualitas SDM baik dari SDM yang merupakan

anggota dari lembaga tersebut maupun dari lembaga-lembaga lain yang

membutuhkan. Di lembaga PKBM Zamzam telah diadakan program

Rintisan Balai Belajar Bersama (RB3) yang diharapkan akan membantu

pemerintah dalam hal mengurangi krisis serta keterpurukan skill, sikap dan

pengetahuan dengan cara mengadakan berbagai macam pelatihan.


Pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh PKBM Zamzam kota

Malang adalah berbagai macam pelatihan yang mangarah pada

peningkatan keterampilan. Berupa pelatihan desain grafis, pelatihan

website, pelatihan batik, pelatihan animasi, pelatihan komposting, dan

pelatihan gambar.

Dan salah satu pelatihan yang telah dilaksanakan dan berjalan sukses

yaitu Pelatihan Tekhnik Dasar Menggambar Karakter. Pelatihan yang

ditujukan khususnya untuk guru-guru PAUD atau TK ini diharapkan bisa

membantu para pengajar tersebut untuk meningkatkan keterampilan

mereka serta untuk membantu meningkatkan pembangunan di Indonesia

yaitu menciptakan anak bangsa yang cerdas, berkualitas serta mempunyai

keterampilan yang tinggi pula. Selain itu, pelatihan ini juga diikuti oleh

beberapa mahasiswa yang profesinya berkaitan dengan bidang pelatihan

tersebut. Diharapkan juga setelah mengikuti pelatihan ini para mahasiswa

tersebut mempunyai pengalaman dan pengetahuan baru serta dapat

mengembangkan dan meningkatkan keterampilan ataupun skill yang

mereka miliki.

Pelatihan teknik dasar menggambar karakter merupakan pelatihan

teknik dasar dalam menggambar dengan gerak atau interaktif yang

nantinya akan menghasilkan suatu bentuk gambar yang dapat

dideskripsikan karakternya. Misalnya seperti gambar ibu-ibu dalam

berbagai bentuk, contoh : ibu yang berprofesi sebagai guru, ibu rumah

tangga, serta ibu-ibu dengan profesi lainnya.


Untuk dapat menguasai serta menerapkan materi pelatihan teknik

dasar menggambar karakter maka perlu memiliki minat dan aktivitas

belajar yang baik sehingga dapat diperoleh hasil belajar yang optimal.

Tetapi pada kenyataan di lapangan, minat peserta pelatihan teknik dasar

menggambar rendah sehingga aktivitas belajrnya juga rendah. Akan tetapi,

dilihat dari hasil belajar pelatihan ini hasil belajarnya cukup baik.

Kenyataan ini mendorong penulis untuk mengungkap lebih jauh

tentang pengaruh minat belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar

pelatihan teknik dasar menggambar karakter dengan judul : PENGARUH

MINAT BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL

BELAJAR PESERTA PELATIHAN TEKNIK DASAR MENGGAMBAR

KARAKTER DI PKBM ZAMZAM KOTA MALANG.

A. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah minat belajar, aktivitas belajar dan hasil belajar peserta

Pelatihan Teknik Dasar Menggambar Karakter di PKBM ZamZam

Kota Malang ?

2. Adakah pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar peserta Pelatihan

Teknik Dasar Menggambar Karakter di PKBM ZamZam Kota

Malang?
3. Adakah pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar peserta

Pelatihan Teknik Dasar Menggambar Karakter di PKBM ZamZam

Kota Malang ?

4. Seberapa besar pengaruh antara minat dan aktivitas belajar terhadap


hasil belajar peserta Pelatihan Teknik Dasar Menggambar Karakter di
PKBM ZamZam Kota Malang ?

B. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Ho : Tidak ada pengaruh antara minat belajar terhadap hasil

belajar peserta Pelatihan Teknik Dasar Menggambar Karakter di

PKBM ZamZam Kota Malang.

2. Ho : Tidak ada pengaruh antara aktivitas belajar terhadap hasil

belajar peserta Pelatihan Teknik Dasar Menggambar Karakter di

PKBM ZamZam Kota Malang.

3. Ho : Tidak ada pengaruh antara minat dan aktivitas belajar


terhadap hasil belajar peserta Pelatihan Teknik Dasar Menggambar
Karakter di PKBM ZamZam Kota Malang.

C. KEGUNAAN PELATIHAN
Kegunaan dari penelitian ini diperuntukkan bagi berbagai pihak,

yaitu :

1. Bagi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Dapat memperkaya khasanah keilmuan dengan menambah

informasi mengenai pengaruh minat belajar dan aktivitas belajar

terhadap hasil belajar peserta Pelatihan Teknik Dasar Menggambar

Karakter, sehingga dapat dijadikan bahan masukan, evaluasi, dan

introspeksibagi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) khususnya dalam

usaha mengenali, merintis, dan mengembangkan program yang

serupa.

2. Bagi Peneliti

Meningkatkan kemampuan peneliti dalam melakukan kegiatan

penelitian serta memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang

berkaitan dengan Pendidikan Luar Sekolah (PLS).

3. Bagi PKBM ZamZam

Dengan adanya penelitian ini diharapkan PKBM dapat

memporoleh informasi dalam mengembangkan dan meningkatkan

minat peserta pelatihan serta meningkatkan mutu pendidikan di PKBM

ZamZam Kota Malang.

D. ASUMSI PENELITIAN
Asumsi – asumsi dalam penelitian ini adalah :

1. Semua jawaban responden dalam mengisi kuesioner penelitian ini

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, secara spontanitas dan tanpa

dibuat –buat serta dapat dipercaya.

2. Angka kehadiran peserta pelatihan merupakan cerminan dari minat

belajar responden.

3. Minat belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil

belajar.

4. Aktivitas belajar akan terungkap melalui proses belajar pada saat

kegiatan pelatihan.

E. DEFINISI ISTILAH

1. Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam peserta untuk

merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu atau merasa senang

berkecimpung dalam bidang itu.

2. Aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan peserta yang menunjang

keberhasilan belajar.

3. Hasil Belajar merupakan hasil yang dicapai setelah seseorang

mengadakan suatu kegiatan belajar yang terbentuk dalam bentuk suatu

nilai hasil belajar yang diberikan oleh pengajar.


4. Pelatihan teknik dasar menggambar karakter merupakan pelatihan

teknik dasar dalam menggambar dengan gerak atau interaktif yang

nantinya akan menghasilkan suatu bentuk gambar yang dapat

dideskripsikan karakternya.

5. Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran

(pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan

pertimbangan untuk membuat keputusan tentang hasil belajar yang

dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

BAB II

METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN

Dalam kaitannya dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk

mengetahui pengaruh antara minat belajar (X1), aktivitas belajar (X2) dan

hasil belajar (Y) peserta pelatihan teknik dasar menggambar karakter di

PKBM ZamZam Kota Malang maka jenis penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif.

You might also like