You are on page 1of 4

ANALISIS DATA

Menurut (Kerlinger, 2006) analisis data berarti kategorisasi, penataan, dan


peringkasan data untuk memperoleh jawaban bagi pernyataan peneliti. Kegunaan analisis
adalah mereduksi data menjadi perwujudan yang dapat ditafsir dengan cara tertentu sehingga
masalah penelitian dapat ditelaah serta diuji. Analisis data merupakan langkah mengolah data
sesuai dengan prosedur yang ditentukan untuk diketahui gambaran keterampilan komunikasi
interpersonal siswa. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:

1. Persiapan analisis data


a. Penyeleksian
Pada kegiatan ini peneliti memisahkan antara jawaban skala yang sah dan tidak sah.
Jawaban skala yang sah adalah lembar jawaban yang telah diisi lengkap, sebaliknya
jawaban yang tidak sah adalah jawaban yang tidak semuanya diisi lengkap. Penyataan
atau pertanyaan yang sah diberi nomor urut untuk memudahkan peneliti dalam proses
analisis.

b. Penyekoran
Pada kegiatan ini peneliti memberikan skor pada jawaban yang telah dipilih oleh
responden. Pemberian skor disesuaikan dengan skor penilaian yang telah ditentukan.
Proses penyekoran dibedakan antara instrumen keterampilan komunikasi
interpersonal. Penyekoran dimaksudkan untuk memberikan angka atau skor sesuai
dengan bobot jawaban yang dipilih pada tiap-tiap item jawaban responden. Pemberian
skor terhadap pernyataan atau pertanyaan dalam penelitian ini didasarkan pada skala
likert seperti yang diungkapkan oleh Sugiono (2000: 86). Skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorangatau sekelompok orang
mengenai fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan setiap
titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan yang kemudian dijawab oleh responden. Metode ini merupakan metode
penyekoran yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai
skornya (Azwar, 2003). Pada skala ini terdiri dari pernyataan favourable dan
unfavourable. Penyebaran item skala haruslah seimbang porsinya karena pengaruh
pada validitas dan reliabilitas item-item yang ada. Pada skala keterampilan
komunikasi interpersonal dilakukan penyekoran.
Agar sesuai dengan data yang diperlukandan untuk menghindari kecenderungan
responden memilih netral, maka skala likert ini dimodifikasi yaitu harus
menggunakan gradiasi skor antara 4 sampai 1. Maka skala likert yang telah
dimodifikasi ditetapkan sebagai berikut:
Masing-masing pernyataan disediakan alternatif jawaban sebanyak 4 buah:
1) Untuk pernyataan positif (favourable) alternatif jawabannya adalah
a) Alternatif jawaban Sangat sesuai diberi skor 4
b) Alternatif jawaban Sesuai diberi skor 3
c) Alternatif jawaban Tidak sesuai diberi skor 2
d) Alternatif jawaban Sangat tidak sesuai diberi skor 1

2) Untuk pernyataan negatif (unfavourable) alternatif jawabannya adalah


a) Alternatif jawaban Sangat sesuai diberi skor 1
b) Alternatif jawaban Sesuai diberi skor 2
c) Alternatif jawaban Tidak sesuai diberi skor 3
d) Alternatif jawaban Sangat tidak sesuai diberi skor 4

c. Pentabulasian

Setelah melakukan pengecekan, penyeleksian, dan pengkodean adalah


pentabulasian yakni memasukkan data ke dalam tabel tahapan selanjutnya dan
mengelompokkan data menjadi seperangkat data hasil ukur dari kegiatan ini adalah
data tentang keterampilan komunikasi interpersonal. Kegunaan pentabulasian data ini
adalah untuk meringkas data, memudahkan pengamatan, dan memperoleh gambaran
analisis secara jelas. Tabulasi merupakan proses mengubah data dari instrumen
pengumpulan data menjadi tabel-tabel data dimana data tersebut hendak ditelaah atau
diuji secara sistematis.

2. Teknik analisis data

Teknik analisa data merupakan langkah yang digunakan untuk mendapatkan gambaran
mengenai keterampilan komunikasi interpersonal serta untuk menguji hipotesis. Kegunaan
analisis data adalah untuk mereduksi data menjadi perwujudan yang dapat dipahami dan
ditafsirkan dengan cara tertentu sehingga masalah penelitian yang dapat ditelaah dan diuji
(Kerlinger, 2003). Pada penelitian ini teknik analisa data yang digunakan adalah teknik
analisis deskriptif dan korelasional.

a. Analisis statistik deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Teknik analisisi deskriptif
berfungsi untuk mendeskripsikan tingkat keterampilan komunikasi interpersonal. Adapun
teknik yang digunakan yaitu dengan menggunakan teknik analisisi presentase.

Adapun untuk mengetahui tingkat keterampilan komunikasi interpersonal di dalam


menggunakan teknik analisisis presentase perlu adanya pengklasifikasian data, yaitu terlebih
dahulu dengan mengetahui kelas interval. Untuk mengetahui kelas interval rumus yang
digunakan yaitu sebagai berikut:

i = R/K (Hadi, 1993 : 12)

keterangan: R : Jarak pengukuran (nilai maksimal- nilai minimal)

K : Jumlah interval

i : Lembar interval

Untuk melihat skor terendah dan skor tertinggi dari item pertanyaan/pernyataan
keterampilan komunikasi interpersonal, nilai maksimal tersebut diperoleh dari skor tertinggi
yaitu 4 dikalikan dengan jumlah item pertanyaan/pernyataan, yaitu 4 x 26 = 104. Dan untuk
nilai minimal diperoleh dari skor terendah yaitu 1 dikalikan dengan jumlah item yaitu 1 x 26
= 26.

Sehingga dapat diketahui bahwa :

104−26
i= = 19,5
4

dari hasil tersebut diketahui bahwa lebar interval untuk membuat rentangan skor
keterampilan komunikasi interpersonal yaitu 20, berdasarkan hasil pembulatan 19,5. Untuk
lebih jelasnya pada tabel 3.7 berikut ini:
Tingkat Keterampilan Komunikasi Kelas Interval
Interpersonal
Sangat Tinggi 86-104
Tinggi 66-85
Rendah 46-65
Sangat Rendah 26-45

Selanjutnya dilakukan perhitungan persentase terhadap data dengan rumus berikut:

f
P= ×100 %
n

Keterangan:

P : Persentase frekuensi

F : Jumlah jawaban responeden untuk setiap pertanyaan

N : Jumlah responden

Persentase yang diperoleh melalui perhitungan ini kemudian ditafsirkan dengan


klasifikasi interpretasi sehingga dapat bermakna. Untuk memberikan interpretasi terhadap
tingkat keterampilan komunikasi interpersonal di SMA Negeri 1 Srengat maka digunakan
persentase yang digunakan oleh Guilford (1978).

You might also like