You are on page 1of 6

Pengantar untuk Edisi Dua Puluh Tahun “The Passions and the Interests:

Political Arguments of Capitalism before Its Triumph”, Princeton, 1997.


Hal. ix-xix

Albert Hirschman adalah salah seorang intelektual besar di jaman ini.


tulisan-tulisannya telah memutar-balikkan semua pemahaman kita tentang
pembangunan ekonomi, institusi sosial, perilaku manusia, dan awal mula serta
implikasi dari identitas, kesetiaan, dan komitmen kita. untuk menggambarkan isi
buku ini sebagai salah satu bukti kontribusi Hirschmann yang terpenting adalah
klaim yang serius. tidak lain karena buku ini, monograf tipis, tentang sejarah
pemikiran ekonomi, topik yang kurang diperhatikan dan semakin diacuhkan hari-
hari ini, bahkan hampir lenyap dari kurikulum fakultas ekonomi di universitas-
universitas besar di seluruh dunia. the passions and the interests tidak memiliki
urgensi kebijakan yang hendak memberi kontribusi terhadap keputusan publik
(seperti dalam buku The strategy of economic development) tidak juga desakan
tergesa untuk segera memberi alasan praktis seperti yang muncul dalam Exit,
voice and loyalty, lantas apa istimewanya buku ini?

minat yang tulus dan gairah yang membakar

jawabannya tidak hanya terletak pada pengakuan bahwa Hirschman


menarik kita untuk melihat fondasi ideologis kapitalisme dengan sudut yang baru,
namun juga fakta mengagumkan bahwa kebaruan ini berasal dari gagasan yang
berusia lebih dari dua ratus tahun. hipotesis dasar, artikulasi dan pembangunan
yang diteliti oleh Hirschman, mendasarkan diri bahwa kapitalisme menautkan
dirinya pada keyakinan bahwa ia akan menghidupkan jiwa lembut manusia yang
juga akan membuang naluri jahat. cara memandang masalah ini nampak sangat
asing hari-hari ini, dan karenanya sungguh mengagumkan bahwa tesis ini sangat
kuat -dan di dalam logikanya sendiri,sangat meyakinkan- dibangun dan
dipertahankan oleh para kampiun awal dari kapitalisme yang penuh motivasi.
keberhasilan kapitalisme dalam dunia kontemporer secara total dan begitu diakui
secara luas, dengan identifikasi dari nilai-nilai kebajikannya yang sekarang sudah
jadi standar moral, ternyata sangat sulit dipahami bahwa sistem ini menerima
pembelaan awal secara intelektual dari gagasan yang saat ini sungguh jauh
terpisah dari cara kita memandang isu ini hari-hari ini.

gagasan dasarnya sangat simpel namun dipaksakan. sedikit beranalogi,


bayangkan situasi anda tengah dikejar-kejar oleh pembunuh fanatik (FPI) yang
bergairah membenci anda karena sesuatu tentang anda, warna kulit, bentuk
hidung, agama, dan seterusnya. saat mereka tengah membidik anda, anda
melemparkan sejumlah uang sembari berlari selamatkan diri, tiba-tiba masing-
masing orang fanatik ini sibuk sendiri-sendiri mengumpulkan uang yang tadi anda
jatuhkan. setelah anda berhasil kabur, anda mungkin terkesan dengan nasib baik
anda karena orang fanatik tadi memiliki kepentingan pribadi yang baik, namun ini
hanyalah ilustrasi karikatural dari fenomena birahi kekerasan ternyata menyusut
akibat kehendak diri untuk mengejar kemakmuran. sorakan bagi kapitalisme
sebagaimana dilihat para pembelanya yang paling awal, dipelajari dalam monograf
ini.
perbedaan antara ekonomi informasional dan insentif

fondasi perilaku dari kapitalisme, tentu saja, terus menerus menarik


perhatian, dimana pengejaran kepentingan diri-sendiri (pursuit of self-interest),
masih menduduki posisi sentral dalam teori tentang bekerja dan suksesnya
kapitalisme. namun, dalam teori-teori terbaru, minat yang diberikan nampak tidak
ada bedanya, serta lebih banyak peranan yang positif dalam mengenalkan alokasi
sumberdaya yang efisien melalui ekonomi informasional semulus bekerjanya
insentif, ketimbang peranan negatif dari membendung hasrat merusak.

pendapat montesquieu, dalam kalimat yang mendorong Hirschman untuk


melakukan kajian historis ini (ia mencatatnya dalam pengantar yang baru)
berhubungan dengan keyakinannya bahwa bahkan bilamana gairah sanggup
membolehkan orang untuk berbuat jahat, mereka sesungguhnya punya
kepentingan untuk tidak berbuat jahat. james stuart memuji kepentingan sebagai
tali kekang paling efektif melawan kebodohan despotisme. pendapat ini
berlawanan arah dengan analisis motivasional dalam teori kontemporer dari
ekonomi pasar dan kapitalisme tak terhalang.

hubungan kontemporer

kepentingan dalam karya ini tidaklah tersembul hanya dalam keterangan


historis semata. ada banyak hubungannya dengan masalah kita pada hari ini.
akibat dampak yang sangat buruk dari gairah yang menjijikkan dalam dunia
kontemporer, sangat penting bagi kita untuk bertanya apakah kapitalisme dan
insting untuk tamak ini bisa dipergunakan untuk melepaskan orang dari
perilakunya yang merusak? tidak hanya montesquieu, steuart dan beberapa
penulis kontemporer memandang bahwa kepentingan pribadi sebagai juru
selamat, beberapa penulis berikutnya-yang tidak hirau dengan karya sebelumnya-
juga menganggap bahwa kepentingan pribadi sebagai pilihan tepat untuk
melarikan diri dari dampak hasrat berbuat jahat.

Hirschman sendiri menuding, dimana keynes juga mencatat, bahwa jauh


lebih baik bagi manusia untuk berlaku sewenang-wenang terhadap rekening
pribadinya ketimbang berbuat serupa kepada teman-temannya, "menunjukkan
harap bahwa hal ini (sewenang-wenang atas rekening pribadi) akan menjadi
alternatif ketimbang yang kedua. Hirschman bisa saja kurang adil kepada keynes
manakala ia mencatat bahwa setelah kisah ini disampaikan, sungguh menyakitkan
melihat keterpaksaan keynes dengan karakter pembelaannya terhadap kapitalisme
dengan nada rendah, hingga argumennya yang identik dan pernah digunakan oleh
Dr.Johnson dan figur abad ke-18 lainnya. pendapatnya tetap menumbuhkan minat,
meskipun tipisnya kebaruan (hal yang jamak dari Hirschman) dan kemungkinan
pengabaian keynes terhadap literatur terdahulu yang tidak melemahkan relevansi
dari penemuannya ini.

jika hubungan yang diajukan (kepentingan pribadi untuk tamak- sanggup


menundukkan- hasrat merusak) dapat bekerja, maka sudah seharusnya kita
memberi justifikasi substantif untuk kapitalisme secara keseluruhan yang berbeda
dengan teori ekuilibrium general dan struktur terkait, dengan tekanannya kepada
preferensi terberi beserta isolasi masalah ekonomi dari motivasi lainnya.
Hirschman berhasil, dengan anggun mengejar rute ini lebih jauh dalam bukunya
yang lain (rival views of market society). sudah tentu sangat sukar untuk melihat
upaya promosi penciptaan keuntungan dan marketisasi bisa menjadi metode
general menghadapi penindasan para fundamentalis serta hasrat merusak lainnya
(contohnya, sangat sulit membayangkan bahwa solusi konkret untuk mengatasi
masalah di bosnia, rwanda atau burundi dapat diraih melalui anjuran untuk
mengejar kepentingan ekonomi individual), namun ada hubungan yang
memungkinkan yang tidak serta-merta dipisahkan semuanya, khususnya dalam
jangka panjang.

hubungan empiris ini berjarak dari kesederhanaan (contoh kasus) dan


benar-benar tergantung kepada kondisi tertentu. ada nalar yang bermain-main
dalam benak kita bahwa pengejaran minat terhadap perdagangan dan perniagaan-
dilengkapi dengan dokumen penjualan- tidak, secara khusus, mampu
menggabungkan dengan baik gairah mengejar musuh sambil ditemani oleh pisau
machete dan senjata lainnya. karenanya, dengan situasi yang sesuai, seorang
mafia dapat, dengan paksaan tentunya, sanggup menggabungkan aktivitas
mencari uang dengan kekerasan dan brutalitas. hubungan empiris ini sangat
kompleks, dan karakteristik situasi yang kondisional ini masih memerlukan
penelitian mendalam.

kepentingan pribadi sebagai motivasi tunggal

hubungan kontemporer lainnya memusatkan perhatian kepada awal mula


tentang kemolekan sesaat (ephemeral) dari asumsi perilaku umum dalam teori
ekonomi. fakta bahwa teori ini sangat menonjol dan alami bagi para pembela
kapitalisme tahap awal nampak sangat berjarak-bahkan janggal- hari ini, memberi
kita jeda perihal asumsi perilaku yang nampak dominan dan alami bagi para
teoritisi kontemporer. teori ekonomi arus utama menggunakan dengan penuh
tenaga asumsi dari pengejaran kepentingan pribadi hingga berdarah-darah.
beberapa hasil yang sangat spesifik, termasuk teorema efisiensi sentral arrow-
debreu dan kurva optimalitas ekulibria-kompetitif dari pareto, didasarkan pada
eksklusi terhadap eksternalitas (termasuk altruisme) secara keseluruhan, kecuali
dalam beberapa bentuk yang sangat terbatas.

bahkan, saat altruisme diperbolehkan (seperti dalam model alokasi rasional


gary becker) ia diasumsikan bahwa tindakan altruistik dijalankan lantaran ia
mendorong kepentingan pribadi masing-masing individu, ada keuntungan pribadi
dari tindakan altruistik seseorang, didukung oleh simpati untuk orang lain. tiada
peranan yang diberikan kepada komitmen untuk bertingkah baik ataupun
mengejar tujuan yang tidak mementingkan diri sendiri. semua sampah etika ini
dibuang begitu saja, sementara di sisi lain, hasrat merusak yang para teoritisi
pembela awal kapitalisme berusaha mengontraskannya dengan kepentingan
pribadi, dan di sisi lain komitmen sosial yang dianalisis oleh kant dalam the
critique of practical reason dan adam smith bahas dalam the theory of moral
sentiments.

sebagaimana telah diperingatkan oleh Hirschman sendiri di tempat lain, ada


banyak bukti untuk melawan teori yang kikir ini, dan ada beberapa indikasi untuk
menyeimbangkan antara kepentingan pribadi dan kepedulian publik yang telah
terbentuk-mungkin berbentuk siklis- dengan beragam variasi sepanjang waktu.
buku shifting involvements menggaris-bawahi analisis tentang kesuburan dari
perilaku ekonomi dan sosial tersebut. tentu bukan maksud saya untuk mengejar
pertanyaan substantif ini lebih jauh, namun hal ini saling terkait dengan karya
Hirschman lainnya. bagaimanapun, kematian teori pendahulu dari fondasi perilaku
tentang kapitalisme (diurai panjang lebar dalam buku ini) yang telah dibela dengan
meyakinkan sebagai asumsi dasar sebagaimana asumsi dasar masa kini tengah
dibela, memerlukan beberapa perhatian seksama perihal cara mereka
mendominasi pemikiran arus utama-seringkali hanya selintas (ephemeral)

peranan dari budaya

sudah jadi fakta, manakala teori kontemporer ekonomi arus utama telah
mengukuhkan diri di sekitar asumsi sederhana dari pengejaran sederhana
terhadap kepentingan pribadi, telah bangkit dalam dunia praktis di bisnis dan
politik, yakni semacam deklarasi terkait kultur perihal motivasi pelengkap dari
kapitalisme. contohnya, ada klaim yang sangat kuat di asia timur tentang
kontribusi dari adanya "tertib sosial" (order) "disiplin", dan "loyalitas" (semuanya
tertanam adalam Asian values) yang berperan dalam mewujudkan keberhasilan
kapitalisme. ilustrasi ini yang dimulai dari jepang, telah melebar kepada empat
macan asia, juga negara lain yang menikmati pertumbuhan ekonomi drastis di
asia. penghargaan terhadap etika konfusius, kultur samurai, dan variasi
motivasional lainnya telah membuat etika protestan max weber terlihat sebagai
buah pikir ragu-ragu dari seorang atlet yang telah pensiun.

diantara para teoritisi baru, mereka melihat kebutuhan adanya tertib sosial
seperti kehadiran pemerintah otoriter (yang berarti diabaikannya hak asasi
manusia) dan pendekatan seperti ini telah mengundang perlunya perbandingan
dan perbedaan perihal gagasan yang ditulis oleh Hirschman. contohnya, kritik
eksplisit dari steuart tentang kebodohan despotisme yang memberi titik tolak awal
dalam debat kontemporer. tatkala risalah dari Hirschman menumpuk perhatian
kepada pemikiran orang-orang eropa, maka ia punya misi untuk bersama-sama
dengan bagian lain di dunia untuk berupaya membangun klaim sebagai sentrum
dari kapitalisme yang baru.

secara personal saya punya skeptisme yang besar tentang teori yang memuji
keajaiban nilai-nilai asia. teori ini seringkali didasarkan kepada hasil generalisasi
penelitian yang tidak cermat, dan seringkali diucapkan oleh juru bicara
pemerintah untuk melawan tuduhan otoriter serta pelanggaran HAM
(sebagaimana yang terjadi pada World Conference on Human Rights di Wina tahun
1993). namun, subjek umum dari pendahulu sistem kultural tentang perilaku,
terletak pada gagasan dari tradisi intelektual eropa yang dipelajari oleh
Hirschman, membuat bidang ini masuk akal untuk diteliti dengan serius (bahkan
setelah klaim sembrono tentang nilai-nilai asia yang ditampakkan ternyata rapuh
fondasinya). asal mula dan cakupan dari pencerahan orang eropa dan klaimnya
yang menggeneralisasi atas nama kemanusiaan-topik lain yang juga dibahas
Hirschman-secara langsung terhubung. inilah teritori yang sangat luas, dan para
spesialis non-ekonom, sejarahwan, sastrawan, antropolog, sosiolog, psikolog, juga
lainnya-akan mendapat banyak kesenangan.

ekonom seringkali menulis bagi koleganya, namun tulisan Hirschman sangat


spesial lantaran ia telah meruntuhkan batas-batas disiplin ilmu konvensional. buku
ini, seperti karya-karyanya yang lain terhubung dengan isu yang mengindahkan
beragam macam disiplin ilmu, dan faktanya, digabungkan dengan argumen
Hirschman yang memikat serta gaya menulis yang lugas, membuat buku ini
menarik bagi khalayak luas. contohnya, saat Hirschman mengomentari pendapat
bahwa kapitalisme menghalangi pembangunan pribadi manusia secara utuh, dan ia
menunjukkan fakta yang sangat relevan bahwa ini sesungguhnya "yang harusnya
dikerjakan oleh kapitalisme" (menurut apa yang penulis pelajari), ia juga
menampilkan analisis tentang kepentingan umum dari beragam disiplin selain
ekonomi.

realisasi tak disengaja dan kehendak yang tak disadari

tema dasar dari buku ini juga menghubungkan kepentingan umum dengan
pengetahuan akan diri sendiri, bagaimana tepatnya kita bisa berada pada posisi
kita saat ini? pencerahan yang kita peroleh dari buku ini, dalam beberapa hal,
dapat dipadankan dengan penemuan jati-diri, seperti mengumpulkan kembali
serpihan pemikiran yang telah terlupa dari masa kanak-kanak, seperti ketika
seseorang memutuskan berhenti mengejar cita-cita menjadi mekanik, namun hal
lain yang nampak memiliki ikatan yang renggang dengan apa yang sesungguhnya
terjadi. gagasan yang ditemukan kembali ini memiliki dampak dalam menjustifikasi
sistem kapitalisme baru yang tengah tumbuh (membangkitkan kekuatan
kepentingan pribadi terhadap yang-baik) dan bahkan jika yang terjadi kemudian
tidak bekerja seperti yang diharapkan, gagasannya telah mempengaruhi apa yang
telah terjadi. inilah kenyataan yang teramat penting bahwa dalam dunia yang
dibayangkan ia telah membantu menciptakan dunia nyata yang sekarang tengah
kita hidupi.

bahkan terpisah dari perhatian khusus dari berbagai aspek khusus yang
dikupas dalam buku ini, ada minat secara luas terhadap hubungan antara harapan
yang mendukung dan mempertahankan perubahan mendasar tanpa sesungguhnya
membimbing menuju realisasi dari harapan-harapan tersebut. bandingkan dengan
minat smith dan menger, juga pesona hayek yang menyuguhkan "ketidaksengajaan
namun dampaknya disadari", Hirschman menunjukkan bahwa kekuasaan serta
pengaruh dari "kesengajaan namun dampaknya tidak disadari". hal ini mungkin
kurang diamati ketimbang argumen hayek (lantaran dampak yang tidak disadari
tidak nampak untuk diamati), namun pengaruh dari harapan yang tidak disadari
berhasil bertahan dengan kokoh, hingga hari ini.

tentu, saya hendak berpendapat bahwa Hirschman akan jauh lebih


menyenangkan ketimbang dua kontras di atas. bahwa beberapa dampak dari
tindakan kita seringkali tidak direncanakan dapat, juga tidak dapat perlu
diperhatikan dalam dunia yang interdependen. tindakan kita condong
menghasilkan beragam dampak berbeda, hanya segelintir darinya yang kita
pedulikan. untuk memberi contoh sederhana, saat saya melangkah keluar untuk
membeli surat kabar, saya akan dilihat oleh orang lain yang tidak mengenal saya.
namun, hanya karena orang yang tidak saya kenal ini memandangi saya, tidak
berarti ia menjadi alasan mengapa saya pergi keluar (karena saya hanya ingin
membeli surat kabar), inilah ketidaksengajaan namun dampaknya disadari.
pertengkaran besar diracik dari dampak ketidaksengajaan dari tindakan, bisa jadi
lebih artifisial dalam contoh kasus yang lain.
bandingkan, dampak yang disengaja ini sangat penting dalam artian
tindakan yang diambil-ditujukan untuk menyadari tujuan tersebut. karenanya,
kegagalan dari dampak yang disengaja ini perlu disadari sebagai awal mula dari
apa-apa yang kita harapkan, dan hal ini lebih menyenangkan. sementara kontras
yang dianalisa oleh Hirschman nampak seperti variasi dari konsepsi terdahulu
tentang "dampak yang tidak disengaja", benarlah dalam faktanya ia memiliki
kepentingan terhadap dirinya sendiri, dan tentu lebih mengagumkan dan memikat
ketimbang permainan kata-kata yang disuguhkan oleh smith, menger, hayek, dan
lainnya

penutup

dalam pengantar ini, saya telah mencoba untuk mengetengahkan beberapa


alasan untuk menyatakan bahwa buku ini bukan hanya kontribusi intelektual yang
sangat penting, namun ia sekaligus menjadi salah satu karya terbaik Hirschman.
minat buku ini merentang luas dari periode kontemporer juga periode historis, dan
para pembacanya akan mencakup rombongan orang dari beragam disiplin, tidak
hanya ekonomi ataupun sejarah ekonomi. inilah takaran dari keberhasilan luar
biasa Hirschman yang menjadi standar yang amat tinggi dimana buku ini sendiri
dapat dinilai dari karya-karya Hirschman lainnya. standar tersebut, berhasil
digapai.

Amartya Sen

Juli 1996

#Yogya

30-31 Oktober 2010

You might also like