You are on page 1of 17

JAKARTA, KOMPAS.

com – Pelatih Tim Nasional Indonesia, Alfred Riedl, secara resmi


mengumumkan skuad sementara pasukan “Garuda” yang akan berlaga di AFF Cup yang akan
digelar pada 2 hingga 27 Desember 2010 mendatang. Dua puluh dua pemain yang terpilih
merupakan hasil program scouting yang dilakukan pelatih Alfred Riedl berserta asisten Wolfang
Pikal di wilayah timur dan barat.

Kendati begitu, Riedl masih menyeleksi 22 pemain tersebut karena ada 15 pemain lagi yang akan
masuk di dari klub-klub yang berlaga di semifinal dan final PialaIndonesia . “Nama-nama ini
belum final. Skuad yang berlaga di Piala AFF akan kami umumkan 8 Agustus nanti. Dua puluh
dua yang nama terpilih merupakan pemain-pemain yang berkualitas di mata Riedl,” kata Ketua
Badan Tim Nasional (BTN), Iman Arif, pada jumpa pers pengumuman skuad sementara
timnasIndonesia di Jakarta, Jumat (31/7/2010).

“Pemain yang tercoret masih berpeluang masuk skuad. Penilaian yang kami lakukan tentunya
terkait teknik dan kemampuan. Namun yang terpenting adalah disiplin baik di dalam lapangan
maupun di luar lapangan. Di dalam lapangan, terkait bagaimana disiplin menjaga posisinya.
Adapun di luar lapangan terkait hubungan kerjasama tim, sesama pemain, dan tanggungjawab
terhadap tim,” jelas Riedl.

Timnas sendiri akan melakukan pemusatan latihan pertama pada 1 Agustus hingga 7 September
nanti. Kemudian, training camp kedua akan digelar 1 hingga 14 Oktober. Timnas kemudian akan
menjalani pemusatan latihan terakhir pada 8 November hingga 1 Desember 2010. Selain
pemusatan latihan, pasukan “Merah-Putih” juga akan melakukan pertandingan persahabatan
jelang Piala AFF.

“Kami sudah sepakat tidak menggelar pertandingan ke luar negeri. Namun, kami akan
mengundang lawan-lawan kami. Kami berencana melawan tim-tim dari Jepang, Korea Selatan,
dan timnas Argentina,” jelas Iman.

Berikut skuad sementara timnas Indonesia:


Bambang Pamungkas (Persija Jakarta)
Firman Utina (Persija Jakarta)
M. Isnaini (PSPS Pekanbaru)
Samsul Arif (Persela Lamongan)
Tantan (Persitara Jakarta Utara)
Siswanto (Persema Malang)
Achmad Sembiring (Persisam Samarinda)
Fauzal Mubarok (Persela Lamongan)
Nova Arianto (Persib Bandung)
Maman Abdul Rachman (Persib Bandung)
Rivki Deython Mokodompit (Persitara Jakarta Utara)
Dedi Gusmawwan (PSPS Pekan Baru)
Made Wirawan (Persiba Balikpapan)
Edy Gusmawan (PSPS Pekanbaru)
Jaya Teguh Angga Warsito (Persema Malang)
Yesaya Desnam (Persiwa Wamena)
Habel Satia (Persiwa Wamena)
Doni Fernando Siregar (Persiba Balikpapan)
Achmad Markus Bactiar (Persiba Balikpapan)
Johan Juansyah (Persijap)
M.Ridwan (Pelita Jaya)
Wildansyah (Persib Bandung)

Lima pemain yang tak masuk skuad disiapkan sebagai


cadangan.
Oleh Donny Afroni

5 Nov 2010 21:40:00

http%3A%2F%2F
1394 Share

Galeri Foto
Perbesar
Timnas Indonesia (Getty Images)

Terkait

Tim

 Indonesia

Figur

 Alfred Riedl
Pelatih timnas senior Alfred Riedl telah menetapkan 25 pemain yang akan memperkuat tim
Merah Putih di Piala AFF 2010 pada 1-29 Desember mendatang di Jakarta dan Hanoi.

Deputi bidang teknis Badan Tim Nasional [BTN] PSSI Iman Arif mengatakan, ke-25 pemain itu
tidak mengalami perubahan hingga pelaksanaan Piala AFF nanti. Pergantian hanya dilakukan
bila ada pemain yang mengalami cedera.

Awalnya BTN telah mengirimkan 30 nama ke panitia Piala AFF untuk skuad timnas. Dengan
penetapan 25 pemain itu, maka lima pemain yang tak terpilih berstatus 'stand by'.

Lima nama yang tak masuk ke dalam daftar 25 pemain adalah kiper Persiba Balikpapan I Made
Wirawan, bek Supardi [Sriwijaya FC] dan Yesaya Desnam [Persiwa Wamena], serta striker Johan
Juansyah [Persijap Jepara] dan Dendi Santoso [Arema Indonesia].

“Kelima pemain itu tidak kami coret. Mereka akan tetap masuk ke dalam skuad jika ada pemain
yang cedera menjelang atau ketika Piala AFF digulirkan. Ini juga untuk mempermudah
pergantian pemain saat Piala AFF berlangsung,” ujar Iman.

Pelatnas Piala AFF tahap terakhir akan dimulai pada 8 November. Serangkaian uji coba sudah
disiapkan menjelang turnamen dua tahunan tersebut.

Skuad Piala AFF 2010:


Kiper: Markus Horison [Persib Bandung], Ferry Rotinsulu [Sriwijaya FC], Kurnia Meiga
[Arema Indonesia].
Belakang: Zulkifli [Arema Indonesia], Benny Wahyudi [Arema], Nova Arianto [Persib], Maman
Abdurahman [Persib], Hamka Hamzah [Persipura Jayapura], M Roby [Persisam Samarinda], M
Nasuha [Persija Jakarta], Slamet Riyadi [Persela Lamongan].
Tengah: M Ridwan [Sriwijaya FC], Arif Suyono [Sriwijaya FC], Toni Sucipto [Persija], Firman
Utina [Sriwijaya FC], Eka Ramdani [Persib], Ahmad Bustomi [Arema Indonesia], Hariono
[Persib], Oktovianus Maniani [Sriwijaya FC], Oktavianus [Persija].
Depan: Christian Gonzales [Persib], Irfan Bachdim [Persema Malang], Boas Salossa
[Persipura], Bambang Pamungkas [Persija], Yongky Aribowo [Arema].

Hasil Undian Piala AFF 2010: Indonesia, Thailand, Malaysia Satu Grup

Skuad Merah-Putih tergabung dalam grup tangguh...


Oleh Bima Prameswara Said

15 Sep 2010 16:37:00

http%3A%2F%2F
1317 Share

Galeri Foto

Perbesar

Timnas Indonesia (Getty Images)

Terkait

Tim

 Indonesia
 Kamboja
 Laos
 Malaysia
 Myanmar
 Singapura
 Thailand
 Vietnam

Timnas Indonesia diundi dengan Thailand dan Malaysia pada babak penyisihan Grup A Piala AFF 2010
yang diselenggarakan 1-29 Desember mendatang di Jakarta dan Hanoi, Vietnam.

Di Grup B, tuan rumah Vietnam ditantang Singapura dan Myanmar. Demikian hasil pembagian grup Piala
AFF 2010 yang dilangsungkan Rabu (15/9) sore di Hotel Sheraton, Hanoi, Vietnam.

Acara drawing dari pesta sepakbola dua tahunan Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF) ini turut
disaksikan langsung oleh sekretaris jenderal PSSI Nugraha Besoes, ketua panitia pelaksana Piala AFF
untuk Indonesia Joko Driyono, serta asisten pelatih timnas Indonesia Wolfgang Pikal.

Selain Indonesia, Thailand dan Malaysia, akan turut bergabung di penyisihan Grup A tim pemenang atau
juara dari babak kualifikasi yang digelar lebih dulu di Laos pada 16-24 Oktober 2010. Sedangkan runner-
up dari hasil kualifikasi Laos akan bergabung di Grup B. Empat negara yang bersaing di babak kualifikasi
ini adalah Laos, Kamboja, Timor Leste dan Filipina.

CATATAN: Hitung Mundur H-30 Piala AFF 2010

Hitung mundur menuju Piala AFF 2010 dimulai!


1 Nov 2010 03:55:00

http%3A%2F%2F
326 Share

Galeri Foto

Perbesar

Garuda Di Dadaku - Bhinneka Tunggal Ika - Indonesia (GOAL.com / Nike)

Terkait

Tim
 Filipina
 Indonesia
 Laos
 Malaysia
 Myanmar
 Singapura
 Thailand
 Vietnam

Sejak SEA Games khusus diperuntukkan bagi tim U-23, praktis pesta sepakbola paling bergengsi di Asia
Tenggara adalah Piala AFF. Pada waktu digulirkan 1996 silam, nama kejuaraan menyesuaikan dengan
sponsor utama sehingga disebut Piala Tiger hingga lima kali edisi penyelenggaraan.

Indonesia, tak bisa dipungkiri, adalah kekuatan tradisional di Asia Tenggara. Sayangnya, Indonesia belum
pernah berhasil menjuarai Piala AFF sejak kali pertama digelar. Prestasi terbaik hanyalah nomor dua yang
diraih tiga kali beruntun, yakni pada 2000, 2002, dan 2004.

Namun, harapan tak pernah berhenti tumbuh. Setiap kali mendekati Piala AFF, harapan publik
membuncah. Betapa pun buruknya penampilan timnas Merah-Putih belakangan. Betapa pun peliknya
tarik ulur roda kompetisi dengan kepentingan timnas. Betapa pun serunya perdebatan pelatnas jangka
panjang versus jangka pendek. Betapa pun didera seribu masalah, publik tetap mencintai timnas
Indonesia.

Indonesia kini tidak boleh lagi menganggap diri sebagai yang terbesar di Asia Tenggara. Terbukti dari
waktu ke waktu tidak ada yang mau terus-terusan menjadi yang paling buncit. Lihatlah, negara-negara
tetangga sedang giat berbenah. Hampiri jendela. Apa betul posisi Indonesia sudah sesuai dengan
harapan atau malah justru Indonesia terkunci di dalam kungkungan?

Tiga puluh hari menjelang Piala AFF 2010, GOAL.com ingin turut merayakan pesta yang kebetulan digelar
di negara kita sendiri [mulai penyisihan grup dan mudah-mudahan sampai final] melalui tulisan-tulisan
khas yang diharapkan memberikan "jendela" kepada segenap khalayak pembaca. Kami ingin mewarnai
peliputan Piala AFF 2010 dengan menyajikan perkembangan terbaru seputar persiapan tim, termasuk
calon-calon lawan Indonesia.

Informasi yang kami sajikan biarlah memelihara harapan yang terus tumbuh dalam dada kita masing-
masing, asal jangan pernah menutup mata dan hati.

Maju, Indonesia!
DEBAT: Mampukah Indonesia Juara AFF Tanpa Boaz Solossa?

Beban berlebih kepada Boaz membuat pemain ini kerap


membuat ulah.
Oleh Donny Afroni

15 Nov 2010 19:50:00

http%3A%2F%2F
515 Share

Galeri Foto

Perbesar

Boaz Solossa - Indonesia (GOAL.com / Rachmad Sentosa)

Terkait

Tim

 Indonesia
 Persipura

Figur

 Jacksen F. Tiago
 Alfred Riedl
 Boaz Solossa
Striker Persipura Jayapura Boaz Solossa kembali menghadirkan sensasi ketika terlambat memenuhi batas
waktu pemanggilan mengikuti pelatnas timnas senior. Nama Boaz pun akhirnya dicoret pelatih Alfred
Riedl dari skuad pelatnas Piala AFF 2010.

Terlambat mengikuti pelatnas bukan yang pertama kalinya terjadi pada diri Boaz. Selama persiapan Piala
AFF ini, sudah tercatat dua kali Boaz tidak memenuhi batas waktu pemanggilan pelatnas.

Pada pelatnas tahap pertama, Boaz tidak memenuhi panggilan. Bahkan, seperti diungkapkan Sekum
Pengprov PSSI Papua Usman Fakaubun, Boaz mengikuti sebuah turnamen antarkampung [tarkam] di
Papua. Boaz pun akhirnya mengikuti pelatnas berikutnya ketika timnas senior mempersiapkan diri
menghadapi pertandingan persahabatan melawan Uruguay pada Oktober lalu.

Kendati berulang kali melakukan sikap indisipliner, Boaz tetap diharapkan memperkuat timnas senior.
Skill Boaz yang di atas rata-rata membuat setiap pelatih timnas senior sulit untuk memalingkan wajahnya
kepada striker berusia 24 tahun ini.

<script type="text/javascript"
src="http://ad.doubleclick.net/adj/gna.id/level2;tile=2;sz=160x600;ord=868848?
area=2l&pos=2&ord=868848"></script>
Kabar terakhir menyebutkan, deputi bidang teknis Badan Tim Nasional [BTN] PSSI Iman Arif akan terbang
ke Jayapura. Selain melihat perkembangan striker muda Lukas Mandowen, Iman juga dikabarkan ingin
melakukan dialog dengan Boaz.

Sosok Boaz muncul di persepakbolaan di kawasan Asia Tenggara ketika ia memperkuat timnas senior di
Piala Tiger 2004 [nama turnamen sebelum Piala AFF]. Ia direkrut pelatih asal Inggris Peter Withe. Peter
rupanya tidak salah pilih. Boaz yang baru berumur 18 tahun kala itu mampu tampil luar biasa.

Didukung fisik yang prima, kecepatan, dribbling, dan naluri mencetak gol yang cukup baik, Boaz
membuat puluhan ribu penonton yang memadati Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh, bertanya-tanya,
siapa gerangan dia. Boaz bahkan langsung disamakan dengan striker Manchester United Wayne Rooney.

Tak heran bila hingga sekarang Boaz masih menjadi tumpuan bagi timnas senior di lini depan, mengingat
pemain pelapis minim ditemukan. Mulai meredupnya performa Bambang Pamungkas bersama timnas
senior, praktis Boaz kini menjadi tumpuan sebagai mesin gol timnas senior.

Selepas performa menawannya itu, Boaz kerap menjadi andalan timnas senior di barisan depan. Bahkan,
Boaz yang masih berusia muda juga dimasukkan ke dalam timnas U-23 untuk berlaga di SEA Games.

Beban yang diterima Boaz ini sempat menimbulkan insiden pada SEA Games 2009 lalu di Laos. Boaz yang
menjadi panutan pemain timnas U-23 belum siap menghadapi beban itu, sehingga banyak membuat
ulah.

Hampir satu tahun berlalu, Boaz kini dipercaya menjadi kapten tim Persipura. Pelatih Jacksen F Tiago
mempunyai alasan tersendiri dengan menunjuk Boaz sebagai kapten tim.

“Ban kapten membuat Boaz lebih bertanggung jawab. Percaya dirinya lebih meningkat. Boaz semakin
termotivasi untuk memberikan prestasi buat Persipura, sehingga kemampuan yang dimiliki Boaz lebih
menonjol,” ungkap Jacksen.

Seiring dengan berjalannya waktu, kematangan yang diperoleh Boaz diharapkan tidak berada di level
klub, tapi juga lebih meluas, termasuk timnas senior. BTN pun belum menutup pintu bagi Boaz untuk
masuk ke dalam timnas senior.

Tercoretnya Boaz dari pelatnas tahap akhir ini tentunya sangat memberikan pengaruh bagi timnas senior
dalam mewujudkan ambisi menjadi juara untuk kali pertama di Piala AFF. Namun, sepakbola adalah
permainan tim, sehingga kualitias individu seseorang bisa sedikit terpinggirkan.

Juara bertahan Singapura akhirnya menahbiskan diri menjadi penguasa sepak bola di kawasan
Asia Tenggara. Itu setelah Negeri Singa itu berhasil menahan imbang tuan rumah Thailand 1-1
(0-1) pada laga kedua final Piala AFF 2007.

Dengan hasil imbang tersebut sudah cukup bagi Nooh Alam Shah dkk untuk memastikan timnya
sebagai juara ajang yang sebelumnya bernama Piala Tiger itu sebanyak tiga kali. Sebab, pada
pertandingan pertama di Singapura, mereka menang 2-1, sehingga Singapura unggul agregat 3-2
atas Thailand.

Pemain pengganti Singapura Khairul Amri menjadi pahlawan dalam pertandingan kemarin. Dia
berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-81. Gol indah yang diceploskan ke gawang
Thailand yang dikawal Kittisak Rawangpa itu membungkam 30 ribu pendukung tuan rumah.

Sekaligus memupuskan ambisi tuan rumah untuk menjadi juara ajang itu keempat kalinya.
Sementara gol tuan rumah diciptakan oleh Pipat Thonkanya pada menit ke-37. Hasil positif itu
membuat Pelatih Singapura Radovan Avramovic sangat gembira. "Ini pertandingan yang sangat
luar biasa, benar-benar pertandingan final," ujarnya seperti dilansir AFP.

Dia melanjutkan, pemain asuhannya mampu bermain sesuai dengan kemauannya. Hingga
berhasil mencetak gol balasan untuk menyamakan kedudukan. Selain itu, mereka mampu
melalui tekanan tuan rumah tanpa banyak melakukan kesalahan. Memang ada beberapa peluang
yang gagal dimanfaatkan Nooh Alam Shah dkk, namun dia tidak terlalu menyalahkan
pemainnya, karena mereka memang butuh waktu yanjg tepat untuk membalas.

Dalam pertandingan yang dipimpin wasit Jimmy Napitupulu asal Indonesia tersebut, Singapura
berusaha tampil menyerang. Mereka tidak membiarkan tim tuan rumah Thailand mendominasi
pertandingan. Tim tuan rumah yang membutuhkan kemenangan, langsung bermain menyerang
sejak awal pertandingan.

Sama seperti pertandingan final pertama di Singapura, kedua tim bermain cepat dan keras.
Untunglah, wasit Jimmy Napitupulu yang menggantikan wasit asal Malaysia C. Ravichandran
pada laga pertama, mampu memimpin pertandingan dengan baik. Tidak seperti pertandingan di
Singapura yang masih meninggalkan kontroversial dengan keputusan wasit untuk memberikan
penalti kepada Singapura di akhir pertandingan.

Di sisi lain, Manajer Thailand Thavatchai Sajakul menilai, Singapura pantas untuk meraih juara
ketiga kalinya. "Insiden pada pertandingan pertama tidak memiliki efek berarti bagi kami. Kami
sempat mendapatkan peluang untuk menambah gol pada babak kedua. Sayang, kami tidak
mampu mendapatkannya. Inilah sepak bola, sulit untuk diprediksi hasilnya," ujarnya.

Perlu diketahui, sepanjang penghelatan Piala AFF (Piala Tiger), Singapura telah berhasil menjadi
juara sebanyak tiga kali, yakni pada Piala Tiger 1998 di Vietnam dengan mengalahkan tim tuan
rumah Vietnam. Kemudian, Piala Tiger 2004 yang digelar di Indonesia dan Singapura,
mengalahkan Indonesia. Dan, mereka kembali meraih juara pada saat kali pertama even itu
berubah nama menjadi Piala AFF 2007 dengan mengalahkan Thailand.

DAFTAR JUARA

Tahun Juara Runner-up


2007 Singapura Thailand
2004 Singapura Indonesia
2002 Thailand Indonesia
2000 Thailand Indonesia
1998 Singapura Vietnam
1996 Thailand Malaysia

DAFTAR TOP SCORER


1996 7 gol Natipong Sritong-In (Thailand)
1998 4 gol Myo Hlaing Win (Myanmar)
2000 5 gol Gendut Dony (Indonesia) & Worrawoot Srimaka (Thailand)
2002 8 gol Bambang Pamungkas (Indonesia)
2004 7 gol Ilham Jaya Kesuma (Indonesia)
2007 10 gol Nooh Alam Syah (Singapura)  
 

Sepak Bola Indonesia Suram, Selama…


Published By admin On Friday, November 19th 2010 Under Sepak Bola Indonesia  Tags: Sepak Bola
Indonesia, Tim Nasional
JAKARTA,
KOMPAS.com - Piala AFF 2010 akan mulai digelar pada 1 Desember nanti. Publik sangat
berharap agar “Merah Putih” bisa meraih gelar pada tahun ini. Maklum, Indonesia belum pernah
menjuarai turnamen bergengsi di kawasan ASEAN ini. Indonesia hanya mampu tiga kali
mencapai final secara beruntun pada 2000 hingga 2004.

Demi memuluskan ambisi mengecap gelar juara untuk pertama kalinnya, PSSI mendatangkan
pelatih berkelas yakni Alfred Riedl. PSSI juga tak segan-segan mengambil langkah instan
dengan melakukan program naturalisasi.

Meskipun demikian, Riedl harus dihadapkan berbagai macam persoalan, mulai dari persiapan
yang singkat, tindakan indispliner pemain, hingga lawan-lawan yang kurang berbobot pada laga
uji coba. Lalu, bagaimana pandangan Riedl mengenai peluang Indonesia pada Piala AFF nanti?
Kemudian, apa pendapatnya mengenai sepak bola Tanah Air? Berikut pandangan Riedl yang
tertuang dalam wawancara wartawan Kompas.com, Ferril Dennys, dengan mantan pelatih Laos
itu seusai memimpin sesi latihan, Kamis (18/11/2010).

Semenjak melatih Indonesia, Anda kesulitan menemukan formasi yang terbaik. Beberapa
kali Anda merombak tim Anda. Apa pendapat Anda soal itu?

“Kami mencari tim terbaik dari awal. Sampai saat ini, saya belum yakin dengan skuad inti
karena masih ada waktu dua pekan lagi. Komposisi pemain masih bisa berubah hingga sebelum
pertandingan.”

Saat didaulat melatih Indonesia, Anda dituntut juara. Namun, Anda juga dihadapakan
oleh persiapan timnas yang cukup pendek. Pendapat Anda?

“Pelatnas kedua digelar di bulan Ramadhan sehingga tidak bisa latihan penuh. Saya hanya
berupaya mengenal pemain. Fisik pemain saat itu hanya 60 hingga 70 persen. Sangat
berbahaya memberikan latihan keras di bulan Ramadhan. Hal itu menyulitkan saya.”

Gagal melawan Filiphina dan Kamboja, praktis timnas hanya memiliki kesempatan
melawan tim lemah China Taipe dan Timor Leste. Apakah Anda optimistis Indonesia bisa
juara?
“Kita memang memiliki dua kesempatan lagi menguji tim. Uruguay memang terlalu kuat untuk
dihadapi. Sementara Timor Leste cukup bagus tapi saya berharap dapat lawan yang tangguh.
Tidak ada yang bisa saya lakukan soal itu.”

Kenapa Anda selalu mengeluhkan fisik pemain? Apa pendapat Anda mengenai pemain
Indonesia?

“Ada banyak hal yang harus diubah dalam persepakbolaan Indonesia. Pertandingan yang adil
harus lebih banyak. Saya sering kali melihat kelakuan buruk pemain seperti wasit diintimidasi
dan bahkan hampir ditendang. Hal itu seperti biasa di sini. Jika terus berlanjut, Indonesia tidak
memiliki masa depan dalam sepak bola.”

Mencoret Boaz Salossa adalah keputusan cukup berani, mengingat dia penyerang paling
produktif pada musim ini. Apa pertimbangan Anda?

“Itu bukan keputusan sulit. Pada pelatnas kedua di bulan Ramadhan ia tidak datang. Setelah
melawan Uruguay, dia tidak mengikuti latihan pada pagi hari. Dia beralasan sakit padahal
pada siang harinya orang-orang melihat dia berlari-lari. Besoknya, dia hanya latihan kecil.
Besoknya lagi, pada pagi hari, dia izin ke rumah sakit karena sakit perut. Salahnya saya
membiarkan dia tampil (melawan Maladewa, Red). Padahal sebelumnya, saya sudah
memutuskan untuk mencoret dia.”

“Itu salah saya. Anda juga perlu tahu, selama pertandingan uji coba melawan Uruguay dan
Maladewa, Boaz menyatakan sedang mengalami masalah keluarga dan masalah itu akan
diselesaikan pada bulan November. Dia memberitahu hal itu kepada saya pada bulan Oktober
dan dia akan menyelesaikan masalah satu bulan kemudian. Bagaimana mungkin? Dia kemudian
kembali tidak datang pada pelatnas terakhir dan memberikan alasan anaknya sakit atau apa
pun itu. Berapa kali saya harus bersabar dengan pemain seperti dia.”

Beberapa pihak memuji ketegasan Anda, namun tak sedikit yang mengecam. Sebab, Boaz
manusiawi dan ia memiliki keinginan besar untuk bergabung dengan timnas. Pendapat
Anda?

“Sebagai pelatih, saya ingin mengubah dan membinanya. Namun, tidak ada satu pun pelatih
yang bisa mengubahnya. Sebab, pemain bagus bisa berlaku sesukanya di Indonesia. Seorang
Lionel Messi saja bisa tampil bagus karena latihan. Jika Messi macam-macam dalam latihan,
dia pun akan dicoret. Pemain yang tidak bisa menunjukkan performa dan disiplin yang baik
akan dikeluarkan.”

Di babak penyisihan, Indonesia harus bersaing dengan Thailand, Laos, dan Malaysia di
Grup A. Siapa lawan terberat? Bagaimana peluang Indonesia?

“Ketiga tim ini memang sangat tangguh. Laos pun sulit dihadapi. Thailand bahkan salah satu
favorit juara.”
Anda dihadapakan berbagai tekanan semenjak melatih Indonesia. Bahkan, sempat ada
wacana pemecatan. Apa pendapat Anda?

“Saya tidak peduli dengan hal itu. Saya hanya pegawai. Hal ini tidak perlu dipusingkan karena
saya hanya ingin melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.”

Kesulitan apa yang Anda hadapi saat melatih Indonesia?

“Saya banyak mengalami tekanan di sini karena orang-orang di sekitar saya tidak mau bekerja
sama.”

Sebelum melatih Indonesia, Anda melatih Laos berubah menjadi tim cukup tangguh. Apa
perbedaan yang Anda hadapi ketika melatih Indonesia?

“Perbedaan Laos dan Indonesia sangat gampang. Indonesia punya banyak kesempatan. Di
Laos hanya ada delapan tim elit dalam satu liga. Kedelapan tim itu berasal dari Ibu Kota
Vientine yang hanya berpenduduk 150 hingga 200 ribu orang. Di sini, kita punya delapan tim
yang berada di Divisi I, II, dan III. Indonesia memiliki dana yang kuat. Namun, Indonesia tidak
berkembang.”

Indonesia pernah menjadi tim yang sangat disegani di kawasan Asia Tenggara. Menurut
Anda, apa yang membuat sepak bola Indonesia terpuruk?

“Kita punya pemain bagus tetapi tidak pernah diberi tahu sesuatu yang bagus, sehingga tidak
ada masa depan bagi pemain Indonesia. Mentalitas pemain dan perlakuan pemain di Indonesia
kurang baik. Seharusnya, Ketua Umum PSSI, wasit, pelatih, dan pemain bisa bekerja sama
memperbaikinya. Sebab, saya pikir Indonesia seharusnya menjadi nomor satu atau dua di Asia
Tenggara.”

Indonesia belum pernah menjuarai Piala AFF sejak bergulir tahun 1996. Kira-kira apa
yang perlu dibenahi Indonesia?

“Kompetisi di sini banyak dihuni pemain asing. Saya pikir tiga pemain asing cukup, bukan lima.
Posisi-posisi vital seperti bek tengah, gelandang serang, dan penyerang diisi pemain-pemain
asing. Padahal, mereka bermain di Indonesia.”

Perlu waktu berapa lama Indonesia kembali berjaya?

“Seperti yang saya katakan sebelumnya, yang harus dikembangkan adalah kedisiplinan,
kualitas latihan, dan kualitas pertandingan. Menurut saya, dua atau tiga tahun Indonesia bisa
menjadi tim kuat jika dimulai dari saat ini. Pemain yang ada sudah cukup bagus. Pemain juga
harus ditegaskan tentang apa yang boleh mereka lakukan atau tidak mereka lakukan. Indonesia
juga butuh pelatih yang berkualitas. Namun, jangan membebankan semua ini kepada pelatih.
Biarkan mereka bekerja sama.”
Timnas Senior Terbang Menuju Palembang

Timnas Senior, Jumat (19/11) siang ini terbang ke Palembang


untuk persiapan dua kali uji coba melawan Timor Leste dan Cina Taipei. Rombongan yang
terdiri dari 24 pemain dan 10 ofisial ini ke Palembang menggunakan penerbangan GA 116 pada
pukul 11:10 dan diperkirakan mendarat pada pukul 12:15 WIB.

Sehari sebelum ke Palembang, pelatih Alfred Riedl akhirnya memulangkan gelandang bertahan
asal Persib, Hariono. Gelandang bertipikal keras ini memerlukan waktu recovery setelah sempat
dirawat selama 3 hari di RS Jakarta karena terjangkit virus.

“ Setelah keluar dari Rumah Sakit, Hariono sempat dicoba ikut latihan. Namun, fisiknya
memang tidak memungkinkan untuk berlatih optimal. Jadi, kami putuskan untuk dikembalikan
ke klubnya,” kata Alfred Riedl.

Di Palembang, Bambang Pamungkas dkk akan dua kali melakukan uji coba. Pertama,
menghadapi Timor Leste, Minggu (21/11). Lalu menghadapi Cina Taipei tiga hari kemudian.
Semua pertandingan tersebut akan berlangsung di Stadion Jakabaring, Palembang.

Sementara itu, kabar duka menimpa fisioterapis timnas Mathias Ibo, beberapa jam menjelang
keberangkatan ke Palembang. Anak dan istrinya mengalami kecelakaan mobil di Australia yang
membuat sang istri harus dirawat di ICU. Mathias pun tidak jadi mendampingi timnas ke
Palembang dan segera berangkat ke Australia. (asp)

Skuad Timnas Senior Indonesia :

1. Markus Harison Rihihina,


2. Muhamad Roby,
3. Zulkifli Syukur,
4. Maman Abdurrahman,
5. Tony Sucipto,
6. Beny Wahyudi,
7. Eka Ramdani,
8. Cristian Gonzales,
9. Octovianus Maniani,
10. Feri Rotin Sulu,
11. Dendi Santoso,
12. Arif Suyono,
13. Firman Utina,
14. Muhammad Nasuha,
15. Irfan Haarys Bachdim,
16. Ahmad Bustomi,
17. Bambang Pamungkas,
18. Muhammad Ridwan,
19. Slamet Riyadi,
20. Kurnia Meiga Hermansyah,
21. Yongki Ari Bowo,
22. Hamka Hamsah,
23. Johan Juansyah,
24. Nova Arianto,
25. Alfred Riedl, head coach,
26. Wolfgang Pikal, assistant,
27. Widodo Cahyono Putra, assistant,
28. Edy Harto, assistant,
29. Aditya Wahyudi, dokter tim,
30. Muhamad Yanizar, fisioterapis,
31. Dedy Riswanto, equipment,
32. Rezha Anggara Ry, Media Officer,
33. Sudir, masseur,
34. Erwin Christianto, nutrisi,

You might also like