Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Fosfat adalah salah satu unsur hara makro yang essensial dalam budidaya tanaman.
Tujuan dari pemupukan adalah menambah ketersediaan unsur hara dalam tanah atau
untuk menggantinya karena sebagian dari unsur tersebut diangkut keluar dari lahan
pertanian bersama hasil panen. Dalam intensifikasi pertanian, penggunaan pupuk
terutama pupuk kimia menjadi suatu keharusan karena pengurangan unsur-unsur hara
dari lahan juga semakin intensif. Kalau dalam pertanian konvensional sawah,
misalnya hanya ditanami sekali dalam setahun dengan produktifitas 2 sampai 3 ton
gabah perhektar, dalam pertanian intensif musim tanam sampai 3 kali setahun dengan
produktifitas mencapai 7 sampai 12 ton perhektar. Dengan demikian, pemupukan
merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan intensifikasi pertanian.
Pupuk fosfat dibuat dari bahan baku batuan fosfat antara lain Fluoroapatite
Ca10(PO4)6F2 yang mengandung 30 - 32 % P2O5. Karena batuan fosfat yang dapat
ditambang misalnya skala komersial hampir tidak ada, maka kebutuhan pupuk fosfat
di negeri kita sepenuhnya bergantung pada supply dari luar negeri, baik sebagai bahan
baku (Rock Phosphate) atau sebagai bahan jadi seperti TSP (Triple Super Phosphate),
SP-36 (Superphosphate) dan lain- lain.
Dari berbagai jenis pupuk fosfat yang diperdagangkan dapat dikategorikan atas
(1) pupuk fosfat hasil rekayasa dan (2) pupuk fosfat alami seperti halnya batuan fosfat.
Pupuk hasil rekayasa mengandung unsur hara yang jauh lebih tinggi dan lebih mudah
larut dibanding bahan bakunya. Salah satu tujuan rekayasa dalam hal ini adalah untuk
menghemat biaya transportasi persatuan bobot hara bersangkutan yang berpengaruh
pula terhadap harga pupuk yang sampai ke petani. Karena 2 faktor tersebut (tingginya
kandungan hara dan sifatnya yang lebih mudah larut) penggunaan pupuk hasil
Pupuk fosfat hasil rekayasa dapat dikelompokkan atas (1) pupuk tunggal,
hanya mengandung hara fosfat seperti TSP (46 % P2O5), SP-36 (36 % P2O5) dan (2)
sebagai pupuk majemuk, terdapat bersama unsur hara lain misalnya Nitrogen dan
Kalium, seperti NPK 15 : 15 : 15 dan lain-lain.
Penelitian ini hanya dibatasi pada uji kandungan fosfat sebagai P2O5 dalam pupuk
fosfat komersial berbagai merek yang berdasarkan penampilannya sukar dibedakan
antara yang asli terhadap yang dipalsukan.
1. Untuk mengetahui kesesuaian kandungan fosfat total sebagai P2O5 hasil analisis
dengan kandungan P2O5 yang terdapat dalam kemasan.
2. Untuk mengetahui konsistensi antara P2O5 total terhadap P2O5 yang larut dalam air
dan asam sitrat 2 % karena pupuk fosfat yang mudah larut mempunyai nilai
ekonomis lebih tinggi daripada pupuk fosfat yang sukar larut sehingga
efektifitasnya tidak semata mata ditentukan oleh P2O5 total
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumber informasi yang
berguna tentang kandungan fosfat dalam bentuk P2O5 yang sesuai dengan standar
yang diperbolehkan dalam pembuatan pupuk fosfat komersial
Sampel pupuk fosfat yang diteliti dibagi kedalam 3 kategori yaitu (1) batuan fosfat
yang telah digiling halus, (2) pupuk fosfat tunggal (TSP dan SP-36) dan (3) pupuk
majemuk yang mengandung fosfat seperti tercantum dalam daftar berikut :
Sampel tersebut diperoleh dari berbagai toko pupuk di kota Medan dan
sekitarnya serta merupakan jenis pupuk fosfat yang paling banyak digunakan petani.
Keterangan : ARP : Agipt Rock Phosphate
CIRP : Chrismast Island Rock Phosphate
CRP : China Rock Phosphate
TSP : Tripel Super Phosphate