Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
1.2 Metode Penulisan
1. Kata Pengantar ;
2. Daftar Isi ;
3. Bab I yang merupakan pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, metode
penulisan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan ;
4. Bab II yang merupakan pembahasan, yang terdiri dari Pengertian Teori,
Konseptualisasi, Kontekstualisasi dan Dinamika Permainan.
5. Simpulan ; dan
6. Daftar Pustaka.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori
Teori merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya “melihat”
atau “memperhatikan”.1 Berdasarkan pengertian tersebut bisa dikatakan bahwa teori
adalah suatu pandangan atau persepsi tentang fenomena yang terjadi. Bisa juga
dikatakan bahwa berteori adalah sebuah pekerjaan menonton yang berarti pekerjaan
yang mencoba mendeskripsikan apa yang terjadi, menjelaskan mengapa itu terjadi
dan mungkin juga sebuah pekerjaan meramal kemungkinan berulangnya kejadian itu
di masa yang akan datang.
1
T.A Couloubis dan J.H. Wolfe, Introduction to International Relations (Prentice-
Hall, 1986), hal. 29
2
A.C. Isaak, Scope and Methods of Political Science (Dorsey, 1981) hal. 168-169,
Vernon van Dyke, Political Science (Stanforrd, 1965), Bab. 9.
3
memiliki pertanyan yang bersifat das Sollen, ada juga teori yang mengandung
pertanyaan yang bersifat das Sein, tentang hal yang senyatanya, seperti: Bagaimana
sistem internasional berfungsi? Mengapa terjadi ketimpangan hubungan antara
negara-negara Utara dan Selatan? Teori yang menjawab pertanyaan-pertanyaan ini
bersifat empirik. Selain dari Teori Politik, sering juga kita mendengarkan orang yang
mengatakan “Teoritik memang begitu, tetapi bagaimana implementasinya?” dari
pernyataan ini dapat dipandang bahwa seolah-olah teori itu tidak relistik.
Pada dasarnya teori dan praktek merupakan senyawa yang tidak bisa
dipisahkan. Teori yang baik adalah basis bagi pengembangan pengetahuan yang layak
dipercaya dan berdasarkan realita kongktit. Selanjutnya kita juga sering
mendengarkan orang berkata “ Menurut teori saya, pelaku kejahatan itu adalah si A.
yang tersirat dalam pernyataan orang tersebut adalah dugaan tentang siapa pelaku
kujahatan itu. Dan dalam pembicaraan sehari-hari memang saat banyak orang yang
menggunakan kata teori, tetapi yang dimaksudkan sebenarnya adalah dugaan.
4
konsep-konsep dasar teori itu; kalimat-kalimat yang menghubungkan konsep-konsep
dasar itu satu sama lain dan kalimat-kalimat yang menghubungkan beberapa
statemen teoritik itu dengan sekumpulan kemungkinan obyek pengamatan empirik
(yaitu hipotesa).4 Ketika menjelaskan suatu fenomena, teori memerlukan pembuktian
secara sistematik yang berarti, teori harus memalui proses pengujian dengan bukti-
bukti yang sistematik dan teori yang baik adalah teori yang bisa didukung ataupun
ditolak melalui analisa yang jelas dan penggunaan data secara sistematik. Agar dapat
didukung atau ditolak, tentunya teori harus memuat konsep-konsep yang jelas.
4
Garvin McCain dan Erwin Segal, The Game of Science (Brook/Cole, 1973) hal.
99.
5
Anatol Rapoport, Fights, Games and Detabes(Univ of Michigan, 1960); anatol
Rapoport, International Relations and Game Theory”, dalam Frank Barnaby dan
Carlo Schaerf Eds.), Disarmament and Arms Control (Gordon and Breach, 1972);
dan Robert J. Lieber, Theory and World Politics (Winthrop, 1972).
5
Asumsi kedua adalah bahwa para pemain yang berhadapan itu punya
kepentingan yang bertentangan, walaupun hanya sebagian. Kalau mereka memiliki
kepentingan selaras, maka seorang pemain akan bisa membuat keputusan untuk
dirinya sendiri maupun lawannya. Berdasarkan kedua asumsi tersebut, dapat ditarik
pemahaman bahwa Game Theory adalah suatu studi teoritik tentang cara berinteraksi
diantara aktor-aktor yang rasional untuk menghasilkan keinginan atau keperluan dari
para pelaku. Game Theory juga sering dijabarkan sebagai cabang dari ilmu
matematika terapan dan ilmu ekonomi yang mempelajari tentang pengambilan
keputusan dakam rangka untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Game Theory
berkembang dan dipakai dalam ekonomi neo-klasik.
Dalam kajian ilmu politik, Game Theory sangat efektif digunakan dalam
menentukan strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan pencapaian tujuan dan
kepentingan nasional suatu negara. Perkembangan aktor di dalam sistem internasional
yang tidak hanya di domonasi oleh aktor negara bahkan bisa jadi aktor hubungan
internasional di perankan oleh perusahaan bahkan individu, menjadikan Game
Theory sebagai salah salah satu teori aplikatif dalam pengambilan kebijakan secara
ekonomi dan politik oleh aktor-aktor hubungan internasional.
Game Theory pertamakali ditemukan oleh Jhon Von Neumann seorang Pakar
Ilmu Matematika dan Oskar Morgentstern Pakar Matematika Ekonomi menulis
Game Of Theory and Economic Behaviour. Pusat kajian serius yang membahas Game
Theory adalah perusahaan RAND yang digunakan untuk meneliti strategi nuklir.
Dalam ilmu sosial, Game Theory memiliki peran yang sangat penting dan Game
Theory yang sering digunakan di dalam ilmu-ilmu sosial dan etika adalah, prisoner”s
dilemma, traveler’s dilemma, coordination game, chicken, volunteers’s dilemma,
dollar aution, stag hunt, ultimatum game, minority, rock, paper, scissors, pirate
game, dictator game, public good game, mutual defense, barbarians at the gate,
battle of the network, caveat emptor, conscription, coordination, escape and evasion,
frog call for mates, hawk versus dove, mutually assured destruction, majority rule,
6
market niche, subsidized small business, tragedy of the commons, ultimatum,
bankruptcy, nash bargaining game,blotto games.
Selain memiliki peran yang penting didalam ilmu sosial dan etika, Game
Theory juga memiliki beberapa model, seperti symmetric game, perfect information,
dynamic game, repeated game, signaling game, cheap talk, Zero-Sum Game, non-
Zero Sum Game, mechanism design, stochastic game, nontransitive game.
Penggunaan Game Theory dalam prosedur dan organisasi yang nyata sering
disebut dengan Gaming The System. Ilmu-ilmu sosial juga telah banyak
menggunakan Game Theory baik Zero Sum Game maupun Non-Zero Sum Game
terutama didalam pengambilan keputusan, pemilihan strategi, kerjasama dan konflik.
a2 b2
a1 b1
A
c2 d2
c1 d1
7
mendalam, namun lebih kepada unsur penyederhanaan untuk membantu
memudahkan analisa.
Perolehan angka tersebut dalam lambang-lambang yang diwakili oleh a1, a2,
b1, c1, c2, d1, d2. Angka-angka yang berada disebelah kiri bawah pada kotak sel
ialah pemain A dan angka-angka yang berada disebelah kanan atas ialah pemain B.
Game Theory mengklasifikasikan permainan 2x2 dalam tiga kategori, masing-masing
digambarkan sebagai berikut:
1. Trivial
B
+10 +7
+10 -7
A
-3 +5
+3 -5
Kategori 1 (Trivial)
8
2. Zero Sum Game
B
+10 -7
-10 +7
A
-3 +5
+3 -5
9
+5 +7
+5 -7
A
-7 -10
+7 -10
Pertikaian yang terjadi antara dua negara super power, yaitu Amerika dan Uni
Soviet pada waktu Krisis Kuba 1962. Pada saat itu Uni Soviet melakukan provokasi
dengan menempatkan senjata-senjata nuklirnya di Kuba. Amerika menggertak
dengan strategi deterens bahwa tantangan Uni Soviet tetap berkeras dengan
penempatan peluru nuklirnya, maka mungkin hasilnya adalah perang yang
mengerikan dan bisa mengakibatkan kehancuran keduanya. Tanggapan dari Uni
10
Soviet pada waktu itu dapat dikatakan cukup rasional, yaitu memilih untuk menarik
kembali senjata-senjata nuklir yang tadinya ditempatkan di Kuba yang merupakan
negara bagian dari Amerika Serikat.
11
BAB III
SIMPULAN
Model game atau yang lebih dikenal dengan Game Theory dikembangkan
untuk memahami hubungan sosial dalam kondisi yang anarki, yaitu suatu kondisi
tidak hanya organ otoritatif yang mengatasi para pelaku dalam hubungan itu.
Hubungan internasional dipandang merupakan hubungan sosial yang seperti itu
karena didasari oleh para pelakunya yang tidak tunduk pada suatu wewenang
pemerintahan yang lebih tinggi. Dalam kondi seperti itu tentu saja kerjasama yang
melintasi batas teritorial suatu negara sangat sulit dilakukan dan seringkali terjadi
konflik yang bukan disebabkan oleh maksud-maksud agresif suatu negara, melainkan
karena kondisi anarki itu.
Walaupun politik dunia bersifat anarki, yaitu tidak ada penguasa yang
mengatasi negara-negara, kenyataan yang sering kita tonton adalah bahwa kerjasama
antar negara terus berlangsung karena adanya kepentingan yang harus dipenuhi
sebuah negara demi kelangsungan negaranya. Untuk itu, model game ini dapat
membantu kita dalam mengetahui kondisi-kondisi yang memungkinkan tumbuhnya
sebuah kerjasama antar negara dalam suasana yang anarki.
12
DAFTAR PUSTAKA
Barnaby, Frank & Carlo Schaerf Eds.), Disarmament and Arms Control (Gordon and
Breach, 1972).
Isaak, alan C., Scope and Methods of Political Science (Homewood, III.: Dorsey,
1980).
Lieber, Robert J., Theory and World Politics (Cambridge, Mass.: Winthrop, 1972).
McCain, Garvin & Erwin Segal, The Game of Science (Brook/Cole, 1973).
13