You are on page 1of 2

Akibat kurang pengetahuan

Written by
Tuesday, 05 May 2009 09:22 - Last Updated Thursday, 07 May 2009 16:14

Pada suatu hari, ada seorang pertapa yang ingin membuat sebuah rumah. Selama hdupnya,
dia hidup di dalam sebuah gua yang kecil. Yang pertama dia lakukan adalah turun gunung
untuk membeli alat pemotong kayu di toko peralatan di kota terdekat.

“saya ingin pindah dari gua saya dan bermaksud membuat rumah sendiri dari batang kayu”,
begitu kata pertapa ini dengan bangga kepada pelayan toko. Lalu dia melanjutkan
penjelasannya, “ Saya perlu alat pemotong kayu yang paling baik, tidak masalah berapapun
harganya.

Pelayan toko yang masih muda tersebut segera menuju gudang tempat penyimpanan alat-alat
yang dijualnya. Tak lama kemudian, dia kembali dengan membawa sebuah alat pemotong kayu
yang tampak bagus dan mengkilap. “Ini alat pemotong yang terbaik yang ada di pasaran.”, kata
pelayan itu dengan mantap. “Dengan alat pemotong ini anda bisa menebang kayu bagai pisau
memotong mentega. Saya jamin dengan alat pemotong kayu ini, pekerjaan memotong dan
menebang kayu yang memakan waktu sebulan, bisa diselesaikan dalam waktu satu hari saja.
Jika tidak terbukti, saya berani mengembalikan uang anda dari kantong pribadi saya.”

Karena si pertapa ini sangat tertarik dengan penjelasan pelayan toko tadi, maka dia membeli
alat tersebut. Lalu ia kembali ke gunung tempat dia bertapa.

Sebulan setelah itu, ketika si pelayan toko sedang sibuk membereskan barang dagangannya,
ia mendengar suara teriak si pertapa., “Hei anak muda!!!! Saya datang untuk mengembalikan
alat pemotong kayu ini. Tolong kembalikan kembalikan uang saya seperti janji anda dulu.”

Si pelayan toko memndang wajah tua si pertapa itu. Ia tertegun melihat penampilan yang
sudah tidak karuan. Si pertapa tampak seperti tidak tidur selama berminggu-minggu. Pada
pakaiannya tampak bercak darah dan keringan. Kelihatannya isa telah bekerja setengah mati.

“A…a…a..apa yang terjadi dengan bapak??? Wajah anda begitu memprihatinkan!!” Tanya
pelayan toko tergagap-gagap.

Dengan sisa-sisa kekuatan yang ada padanya, si pertapa tua mengangkat alat pemotong kayu
ke meja penjualan. Sambil bersungut-sungut, ia berkata, “Alat pemotong kayu macam apa yang
anda jual pada saya??? Katanya, alat pemotong kayu ini mampu menebang pohon dalam
sehari saja. Saya sudah menggunakan alat pemotong ini selama 30 hari, tapi pekerjaan saya
belum selesai juga. Seperti yang anda janjikan, tolong kembalikan uang saya.”

Si pelayan toko yang merasa keheranan lalu minta maaf dan berkata, “Tentu!!! Janji memang
harus ditepati. Tetapi, tolong coba saya periksa dulu alat penebang kayu ini. Siapa tahu ada
yang tidak beres.”

Lalu si pelayan toko segera menarik tali yang ada pada alat penebang itu. Kontan saja alat itu
berbunyi, “B-R-R-R-R-R- R-R-R-R!! !!”

Saking terkejutnya, si pertapa langsung terhempas ke belakang meja penjualan. Ia merasa


seakan mendengar bunyi peluru yang di tembakkan dari alat pemotong itu. Lalu ia berteriak

1/2
Akibat kurang pengetahuan

Written by
Tuesday, 05 May 2009 09:22 - Last Updated Thursday, 07 May 2009 16:14

kepada pelayan toko, “BUNYI APAKAH ITU???”

Apa yang bisa kita pelajari dari cerita diatas???

“Seringkali kegagalan bukan disebabkan karena minimnya kemampuan atau usaha kita untuk
mengerjakan sesuatu. Seringkali kegagalan disebabkan karena miskinnya pengetahuan yang
kita miliki. Kita telah menjadi orang yang sangat tidak mau belajar sesuatu.”

2/2

You might also like