Professional Documents
Culture Documents
1. Mengamati waktu-waktu yang mulia bagi do’anya seperti hari Arafah, Ramadhan,
hari Jum’at dan waktu sahur
“Doa’ antara adzan dan iqamat itu tidak tertolak” (HR An Nasa’i dan At Tirmidzi)
“Orang yang berpuasa itu do’anya tidak tertolak” (HR At Trimidzi dan HR Ibnu
Majah)
9. Hendaklah ia memulai do’a dengan menyebut Allah ‘Azza wa Jalla, maka janganlah
memulai dengan permohonan. Salmah bin Akwa’ berkata: “Saya tidak mendengar
Rasulullah SAW memulai do’anya kecuali beliau membukanya dengan ucapan:
Subhaana rabbiyal ‘aliyyil ‘a’lal wahhaabi
(HR. Ahmad Al Hakim)
“Apabila kamu mohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla akan suatu hajat (kebutuhan)
maka mulailah dengan membaca shalawat atasku karena sesungguhnya Allah
Ta’ala itu Maha Pemurah dari diminta dua kebutuhan lalu Dia menunaikan salah
satunya dan menolak yang lain” (HR Abu Thalib Al Maliki)
10. Adab batin yang merupakan pokok dalam memperkenankan do’a adalah taubat,
mengembalikan kezaliman dan menghadap kepada Allah Ta’ala dengan cita-cita
yang sebenarnya
Dikutip dari :
IHYA’ ULUMIDDIN jilid II karya Imam Al-Ghazali,
terbitan Asy-Syifa’, Semarang, 1990