You are on page 1of 9

Web Gambar Maps Buku Terjemahan Blog Gmail selengkapnya ▼

Pembaruan
Kalender Foto Documents Site Grup
Riwayat Web | Setelan penelusuran | Masuk
Top of Form

Google

matematika dasar
Penelusuran
Telusuri Lanjutan

Telusuri Web Telusuri laman berbahasa


Indonesia

Web
Tampilkan opsi...
 Urutan 1 - 10 dari sekitar 1.080.000 hasil penelusuran untuk matematika dasar. (0,03 detik) 

Hasil Telusur

1. Matematika Dasar
13 Mei 2009 ... Kesulitan menulis kalimat matematika dalam internet, mendorong saya untuk
nyari kemana-mana, nanya ke beberapa temen, etc. yang akhirnya ...
matematikadasar.wordpress.com/ - Tembolok - Mirip
2. Belajar Matematika : Dasar Pengertian tentang Volume dari Suatu ...
9 Feb 2009 ... Belajar Matematika : Dasar Pengertian tentang Volume dari Suatu ..... gua mau
ikut SNMPTN tapi kagak ngarti yg namanya Matematika Dasar… :x ...
klikbelajar.com/...matematika/belajar-matematika-dasar-pengertian-tentang-volume-dari-suatu-
bangun-ruang/ - Tembolok - Mirip

3. [PDF]

MATEMATIKA DASAR
Jenis Berkas: PDF/Adobe Acrobat - Tampilan Cepat
Mata Ujian MATEMATIKA DASAR nomor 1 sampai nomor 20 ... MATEMATIKA DASAR.
Gunakan Petunjuk A dalam menjawab soal nomor 1 sampai nomor 17 ...
spirit2011.files.wordpress.com/2010/09/941.pdf
4. Kategori:Matematika dasar - Wikipedia bahasa Indonesia ...
Kategori:Matematika dasar. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Langsung
ke: navigasi, cari ... Halaman dalam kategori "Matematika dasar" ...
id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Matematika_dasar - Tembolok

5. [PDF]

CONTOH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR


Jenis Berkas: PDF/Adobe Acrobat
MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang
Matematika SD. Jenjang Lanjut. Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika ...
p4tkmatematika.org/downloads/sd/ModelPembelajaran.pdf - Mirip
6. SOAL MATEMATIKA DASAR SNMPTN | intan | Komunitas Blogger Unsri
SOAL MATEMATIKA DASAR UMPTN 1995 Rayon A. Pdf · SOAL MATEMATIKA DASAR
1996.pdf · SOAL MATEMATIKA DASAR UMPTN RAYON A 1996 · SOAL MATEMATIKA
DASAR 1997.pdf ...
blog.unsri.ac.id/intan/soal-soal.../soal-matematika-dasar.../3185/ - Tembolok
7. Konsep Dasar Matematika
1 Feb 2010 ... Mata kuliah Konsep Dasar Matematika merupakan mata kuliah yang
akan membekali ... Seri Buku SchaumTeori dan Soal-Soal: Matematika Dasar. ...
kd-sumedang.upi.edu/index.php?...dasar-matematika... - Tembolok - Mirip
8. Kumpulan Prediksi Soal Matematika Dasar UM-UGM 2008 | Sebarin BANKSOAL
5 Feb 2008 ... Soal Prediksi UM-UGM 2008 untuk mata ujian Matematika Dasar sudah
di upload dan dapat di download. Untuk saol matematika dasar diujikan pada ...
www.banksoal.sebarin.com/kumpulan-prediksi-soal-matematika-dasar-um-ugm-
2008.htm - Tembolok - Mirip
9. Bab 2. Dasar-Dasar Matematika untuk Faraid
Dasar-dasar matematika ini sengaja saya sertakan pada pelajaran ilmu faraid,
disebabkan hampir sebagian besar perhitungan warisan ini memerlukan pengetahuan ...
opi.110mb.com/faraidweb/2_DasarMatematika.htm - Tembolok - Mirip
10. MATEMATIKA DASAR
4 Des 2009 ... PEMBAHASAN TRY OUTIPASPMB 2009 FK UNUDMATEMATIKA
DASAR 0 3  4x ( 5 log 2) 2552451.x 5.( 5 log10) 2 4 acx 1 .x   x 2 b x1 ...
www.docstoc.com/docs/18531420/MATEMATIKA-DASAR - Tembolok

11.

Lihat hasil penelusuran yang diterjemahkan dari bahasa Inggris ke


Indonesia:
matematika dasar (basic math)

123456789 1 Berikutny
0 a
matematika dasar Telusuri

Cari di dalam hasil - Alat Bahasa - Kiat-kiat Penelusuran - Kurang puas? Bantu kami


memperbaikinya

©2010 Google - Beranda Google - Program Periklanan - Serba-serbi Google


Tugas

Mata kuliah : Komputer dan media pembelajaran

Nama : Suhendra Darma Aji

NIM : 81815659

1. LAPISAN OZON

Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km (12 - 30 mil) di atas
permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini
mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-
molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran
molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil.

Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila
terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi
kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat
menyebabkan kanker. Oleh karena itu, para ilmuan sangat khawatir ketika mereka menemukan
bahwa bahan kimia kloro fluoro karbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin
dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bila dilepas ke
atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan
klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC
mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Oleh karena itu, penggunaan CFC dalam
aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain
seperti bromin halokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan
ozon.

Lapisan ozon adalah sebuah lapisan pelindung dari atmosfer di bumi, berfungsi untuk
memproteksi lapisan bumi dari kerusakan radiasi ultraviolet di permukaan bumi, karena radiasi
tersebut tidak saja merusak flora dan fauna di bumi ini, tapi sekaligus asal-muasal utama
penyebab terjadinya kanker kulit pada manusia.

Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab
meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan
tertentu, mempengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan
meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan
plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut
campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi
mereka yang menderita masalah
2. HUJAN ASAM

Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami
bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air
hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena
membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.

Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil
serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen
oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat
dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut
akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi
kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.

Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara
alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut
dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat
bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan
dan binatang.

Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil
serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen
oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat
dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut
akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi
kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.

Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses
biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas
manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan
pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga
ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.

Hujan asam karena proses industri telah menjadi masalah yang penting di Republik Rakyat Cina,
Eropa Barat, Rusia dan daerah-daerah di arahan anginnya. Hujan asam dari pembangkit tenaga
listrik di Amerika Serikat bagian Barat telah merusak hutan-hutan di New York dan New
England. Pembangkit tenaga listrik ini umumnya menggunakan batu bara sebagai bahan
bakarnya.

Pembentukan hujan asam


Secara sedehana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:

Bukti terjadinya peningkatan hujan asam diperoleh dari analisa es kutub. Terlihat turunnya kadar
pH sejak dimulainya Revolusi Industri dari 6 menjadi 4,5 atau 4. Informasi lain diperoleh dari
organisme yang dikenal sebagai diatom yang menghuni kolam-kolam. Setelah bertahun-tahun,
organisme-organisme yang mati akan mengendap dalam lapisan-lapisan sedimen di dasar kolam.
Pertumbuhan diatom akan meningkat pada pH tertentu, sehingga jumlah diatom yang ditemukan
di dasar kolam akan memperlihatkan perubahan pH secara tahunan bila kita melihat ke masing-
masing lapisan tersebut.

Metode Pencegahan
Di Amerika Serikat, banyak pembangkit tenaga listrik tenaga batu bara menggunakan Flue gas
desulfurization (FGD) untuk menghilangkan gas yang mengandung belerang dari cerobong
mereka. Sebagai contoh FGD adalah wet scrubber yang umum digunakan di Amerika Serikat
dan negara-negara lainnya. Wet scrubber pada dasarnya adalah tower yang dilengkapi dengan
kipas yang mengambil gas asap dari cerobong ke tower tersebut. Kapur atau batu kapur dalam
bentuk bubur juga diinjeksikan ke ke dalam tower sehingga bercampur dengan gas cerobong serta
bereaksi dengan sulfur dioksida yang ada, Kalsium karbonat dalam batu kapur menghasilkan
kalsium sulfat ber pH netral yang secara fisik dapat dikeluarkan dari scrubber. Oleh karena itu,
scrubber mengubah polusi menjadi sulfat industri.

Di beberapa area, sulfat tersebut dijual ke pabrik kimia sebagai gipsum bila kadar kalsium
sulfatnya tinggi. Di tempat lain, sulfat tersebut ditempatkan di land-fill

3. EFEK RUMAH KACA

Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan
proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan
oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.
Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan)
memiliki efek rumah kaca, tapi artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca
untuk masing-masing benda langit tadi akan dibahas di masing-masing artikel.

Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang
terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas
manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama
diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat

Apakah yang dimaksud Efek Rumah Kaca?


Kata Kunci: atmosfer, bahan bakar fosil, bumi, efek rumah kaca, infra merah, suhu, temperatur

Ditulis oleh Soetrisno pada 01-01-2003

Dunia memperoleh sebagian besar energi dari pembakaran bahan bakar fosil yang berupa
pembakaran minyak bumi, arang maupun gas bumi. Ketika pembakaran berlangsung sempurna,
seluruh unsur karbon dari senyawa ini diubah menjadi karbon dioksida. Senyawa karbon dari
bahan bakar fosil telah tersimpan di dalam bumi selama beratus-ratus milliar tahun lamanya.
Dalam jangka waktu satu atau dua abab ini, senyawa karbon ini dieksploitasi dan diubah menjadi
karbon dioksida. Tidak semua karbon dioksida berada di atmosfir (sebagian darinya larut di laut
dan danau, sebagian juga diubah menjadi bebatuan dalam wujud karbonat kalsium dan
magnesium), tetapi hasil pengukuran menunjukkan bahwa kadar CO2 di atmosfir perlahan-lahan
meningkat tiap tahun dan terus meningkat dekade-dekade terakhir.

Peningkatan dari kadar CO2 di atmosfir menimbulkan masalah-masalah penting yang disebabkan
oleh alasan-alasan berikut ini. Karbon dioksida memiliki sifat memperbolehkan cahaya sinar
tampak untuk lewat melaluinya tetapi menyerap sinar infra merah. Agar bumi dapat
mempertahankan temperatur rata-rata, bumi harus melepaskan energi setara dengan energi yang
diterima. Energi diperoleh dari matahari yang sebagian besar dalam bentuk cahaya sinar tampak.
Oleh karena CO2 di atmosfer memperbolehkan sinar tampak untuk lewat, energi lewat sampai ke
permukaan bumi. Tetapi energi yang kemudian dilepaskan (dipancarkan) oleh permukaan bumi
sebagian besar berada dalam bentuk infra merah, bukan cahaya sinar tampak, yang oleh
karenanya disearap oleh atmosfer CO2. Sekali molekul CO2 menyerap energi dari sinar infra
merah, energi ini tidak disimpan melainkan dilepaskan kembali ke segala arah, memancarkan
balik ke permukaan bumi. Sebagai konsekuensinya, atmosfer CO2 tidak menghambat energi
matahari untuk mencapai bumi, tetapi menghambat sebagian energi untuk kembali ke ruang
angkasa. Fenomena ini disebut dengan efek rumah kaca.

Kita mungkin menduga adanya peningkatan bertahap dari temperatur rata-rata permukaan bumi
atau pemanasan global, sebagai akibat dari bertambahnya kadar CO2 tiap tahunnya.
Sesungguhnya, tidak diperlukan peningkatan yang tinggi dari temperatur rata-rata untuk
mengakibatkan perubahaan pada cuaca bumi. Peningkatan 4 derajat celcius cukup untuk sebagian
besar antartik mencair dan berakibat tenggelamnya beberapa negara-negara pantai di seluruh
dunia. Tetapi apakah sesungguhnya temperatur rata-rata terus meningkat? Hasil pengukuran
menunjukkan temperatur rata-rata bumi meningkat, 0.6 derajat celcius, dari tahun 1880 sampai
1940, lalu kembali menurun, kurang lebih 0.3 derajat celcius, dari tahun 1940 sampai 1975,
walaupun konsentrasi dari CO2 pada atmosfer terus meningkat pada masa itu. Sejak tahun 1975
temperatur bumi kembali meningkat secara perlahan-lahan. Pada dasarnya, sampai saat ini kita
tidak memastikan seberapa jauh efek rumah kaca berdampak pada perubahan cuaca bumi. Ada
banyak faktor yang terlibat didalamnya, dan penelitian terus berlanjut.

Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

Secara umum iklim merupakan hasil interaksi proses-


proses fisik dan kimiafisik dimana parameter-parameternya adalah seperti suhu, kelembaban,
angin, dan pola curah hujan yang terjadi  pada suatu tempat di muka bumi. Iklim merupakan
suatu kondisi rata-rata dari cuaca, dan untuk mengetahui kondisi iklim suatu tempat, diperlukan
nilai rata-rata parameterparameternya selama kurang lebih 10 sampai 30 tahun. Iklim muncul
setelah berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi.
Kompleksitas proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi
mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet bumi ini
menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara
alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu
matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim
menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah,
intensitas dan distribusinya. 

Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan kembali
oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap
oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi –disebut gas rumah kaca, sehingga sinar
tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena
peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di
dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca
tersebut.
Efek Rumah Kaca

Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia, karena
jika tidak ada ERK maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Gas Rumah
Kaca (GRK) seperti CO2 (Karbon dioksida),CH4(Metan) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs
(Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6 (Sulphur hexafluoride) yang berada di
atmosfer dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan
pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga
listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK juga dihasilkan dari
pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan. GRK yang
dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan nitroksida, menyebabkan
meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer.

Berubahnya komposisi GRK di atmosfer, yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara


global akibat kegiatan manusia menyebabkan sinar matahari yang dipantulkan kembali oleh
permukaan bumi ke angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi akibat terhambat oleh
GRK tadi. Meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer pada akhirnya menyebabkan
meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, yang kemudian dikenal dengan Pemanasan
Global.

Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari
permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang
yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus
kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu
komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi
terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali
lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah
efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu,
akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global.
Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi,
terjadilah perubahan iklim secara global.

Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu, mencairnya
es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang
berkepanjangan, periode musim hujan yang semakin singkat, namun semakin tinggi
intensitasnya, dan anomaly-anomali iklim seperti El Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole
(IOD). Hal-hal ini kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan berkurangnya
luas daratan, pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit, dan
lain-lainnya

You might also like