You are on page 1of 5

13 bab Strategi militer klasik 1. Kalkulasi 2. Perencanaan 3. Strategi 4.

Kekuat
an pertahanan 5. Formasi 6. Kekuatan dan kelemahan 7. Manuver 8. Sembilan varuia
si 9. Mobilitas 10. Tanah lapang 11. Sembilan situasi klasik 12. Menyerang denga
n api 13. Intelijen
Isi Tiap Bab.

I. Kalkulasi Perang adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju kelangsungan hi
dup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara seksama adalah s
uatu keharusan;
Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan : 1. Alasan mor
al : keyakinan rakyat dan kepentingan negara untuk tujuan bersama. 2. Alam : cua
ca, iklim, waktu. 3. Situasi : jarak, sifat alami, kondisi fisik. 4. Kepemimpimn
an : kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan. 5. Disiplin : i
mbalan, ancaman, hukuman, logistik.
Tujuh aspek dan fakta kalkulasi : Untuk memulai perang setidaknya panglima harus
memperhatikan beberapa fakta dilapangan seperti dibawah ini. 1. Siapa yang dapa
t mempersatukan rakyat dan angkatan bersenjata 2. Siapa yang memilki komandan ya
ng lebih baik 3. Siapa yang mampu memanfaatkan iklim dan keadaan suatu daerah? 4
. Siapa yang dapat memberi perintah dan disiplin yang lebih baik? 5. Pasukan man
a yang lebih tangguh? 6. Anggota pasukan mana yang lebih terlatih? 7. Siapa yang
memiliki sistem imbalan dan ancaman hukuman yang lebih adil? Jika kita lebih ma
mpu memenuhi semua faktor diatas melebihi musuh, maka kemungkinan menang kita di
atas musuh, sangat wajar untuk memulai peperangan.
Jika faktor diatas kertas saja tidak mampu meyakinkan panglima untuk menang baga
imana dia dapat meyakinkan rakyat dan prajuritnya bahwa mereka semua akan berper
ang dan menang! Jika tidak yakin menang untuk apa memulai perang!
Tipu muslihat : perang dipenuhi oleh tipu muslihat dalam bentuk strategi, siapap
un yang tidak mampu berstrategi dan tidak cakap dalam menggunakan tipu muslihat,
tidak akan menang dalam perang apapun.
1. Yang mampu harus berpura-pura tidak mampu 2. Tampillah seolah-olah tak ada ap
a-apa padahal sedang mengaktifkan kekuatan. 3. Bila ingin menyerbu sasaran terde
kat, seolah-olah sedang ingin menyerbu yang lebih jauh. 4. Bila ingin menyerbu d
aerah yang lebih jauh , seakan-akan ingin menyerbu daerah yang terdekat.
Eksploitasi : Gunakan negaramu, ekonomimu, tentaramu dan segala daya upayamu unt
uk mengalahkan dan melemahkan musuhmu! 1. Pancing musuh dengan umpan yang kecil,
lalu hancurkanlah setelah menyebarkan operselisihan diantara angkatan bersenjat
a. 2. Waspada musuh senantiasa siap siaga dan tanpa kelemahan. 3. Langkah mundur
jika musuh kuat 4. Berpura-pura lemah sehingga musuh dikuasai rasa puas diri. 5
. Sebar perselisihan jika kekuatan musuh bersatu padu. 6. Serang saat musuh tida
k siap siaga.
Pertimbangan : 1. Kekuatan dan kelemahan pasukan diri dan musuh 2. Perencanaan y
ang cermat.
II. Perencanaan
Waktu adalah uang : - Perbekalan - Pengeluaran harian

Hindari pertempuaran yang berlarut : - Moral jadi turun - Biaya yang boros - Tid
ak aman dan rentan kalah
Bertempurlah agar cepat menang Manfaatkalah sumber-sumber kekuatan musuh : Misal
: bekal rampasan musuh - Pancing amarah musuh - Bangkitkan motivasi untuk membu
nuh - Rangsang untuk merampas harta kekuatan musuh
Taktik jitu menentukan nasib sebuah bangsa : - Perang cepat negara aman -Perang
berlarut larut, persediaan negara habis, ekonomi ambruk, motivasi tentara jatuh.
III. Strategi
Perbandingan jika pasukan kita berhadapan dengan musuh : Jika pasukan kita 10 :
1 dari musuh= kepung dan serang Jika pasukan kita 5 : 1 dari musuh= pecahkan dan
bagilah musuh lalu serang Jika pasukan kita 2 : 1 dari musuh= menyerang 2 arah
Jika pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului perang Musuh sedikit lebih besar ber
tahan. Musuh lebih besar berkelit dari serangan. Musuh jauh lebih besar, mundur.
Kepemimpinan: 1. Panglima bagaikan pilar negara 2. Cakap berperang menjadi negar
a kuat 3. Bukan pejuang yang baik negara menjadi lemah
Penguasa akan membahayakan angkatan bersenjata : 1. Memerintahkan maju / mundur
saat waktu yang tidak tepat 2. Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu mil
iter itu sendiri 3. Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.

Lima cara untuk menang : 1. Tahu saat perang dan tidak berperang 2. Tahu memanfa
atkan kekuatan pasukan 3. Rebut simpati dan dukungan rakyat 4. Tunggu untuk anti
sipasi yang belum siap 5. Perwira cakap menjadi komandan yang tanpa campur tanga
n pemerintah.
Mengenal lawan dan diri sendiri : 1. Tahu kekuatan sendiri dan musush utuk mampu
masuk dalam peperangan tanpa ancaman bahaya 2. Tahu kekuatan sendiri dan tak ta
hu kekuatan musuh memberikan kesempatan menang hanya separonya. 3. Tak tahu keku
atan sendiri dan musuh akan kalah.
IV. Kekuatan pertahanan
Alasan menyusun strategi : 1. Kita harus berjuang keras agar tidak kalah 2. Musu
h yang harus terlebih dahulu membuat kesalahan besar baru kita mengalahkannya. 3
. Kita tak bisa bilang kita tak akan kalah tapi kita tak bisa memastikan musuh a
kan membuat kesalahan sehingga kita meraih kemenangan, orang bisa tahu cara untu
k menang tapi tidak bisa memastikan akan memperoleh kemenangan. 4. Yang merasa t
idak yakin menang akan bertahan 5. Yang merasa akan menang maka menyeranglah 6.
Meraka yang cakap dalam bertahan seolah-olah tak tampak oleh musuh 7. Mereka yan
g calak dalam hal bertahan akan menang bila tiba saatnya untuk menyerang.
Menang tanpa air mata : 1. Ahli taktik akan tetap bertahan dalam keadaan aman. 2
. Tak pernah lewatkan kesempatan hancurkan musuh. 3. Yang ingin menang harus ter
lebih dahulu menciptakan kemenangan.
Pahlawan yang benar-benar sejati tidak pernah membanggakan kecakapan atau kebera
nian mereka.
Mereka menang karena memiliki rasa percaya diri serta kemampuan untuk tetap pada
posisi yang aman
Mengatur posisi :
1. Ahli tatik mempunyai sasaran-sasaran jelas dan disiplin yang ketat dalam pasu
kan. 2. Ahli taktik cakap : a. Ukur jarak b. Memperkirakan ongkos c. Memepelajar
i kekuatan d. Memperhitungkan kesempatan e. Merencakan kemenangan.
V. Formasi
Penyergapan tiba-tiba, konfrontasi langsung : 1. Atur pasukan (organisasi) besar
dan kecil 2. Komando (Komunikasi) pasukan besar dan kecil 3. Pasukan besar.
Hakikat kejutan : 1. Perang adalah konfrontasi lansung 2. Pasukan yang melakukan
kejutan akan menang
Serangan tiba-tiba dan kofrontasi langsung ada dalam peperangan, kombinasi kedun
ya membuat suatu variasi perang.
Kesiagaan
Gerakan.
VI. Kekuatan dan kelemahan
Inisiatif : 1. Pasukan pertama mengambil posisi yang fleksibel 2. Pasukan akhir
ikut perang walau dalam keadaan kelelahan 3. Perwira melakukan gertakan mental 4
. Umpan untuk mencapai tujuan yang dimaksud 5. Gertakan ke musuh 6. Ganggu musuh
Mengacaukan musuh : 1. Buat kegaduhan (kacaukan perhatian) 2. Serang satu arah

Ibarat air : 1. Tinggi ke rendah, menghindari musuh yang kuat tapi serang yang l
emah 2. Ikut bentuk yang dilalui . Rencana berubah sesuai perubahan kubu musuh.
3. Tidak dominan pada suatu perubahan, ubah strategi sesuai perubahan pihak musu
h.
VII. Manuver
Dari keterbatasan ke keuntungan ; 1. Strategi yang baik adalah lebih dahulu menc
apai garis depan untuk menempati posisi yang menguntungkan lalu hancurkan musuh.
2. Atur jalan pintas 3. Hitung seksama keterbatasan menjadi keuntungan. 4. Seka
lipun dalam keadaan yang prima tetap dalam keadaan yang waspada.
Keuntungan dan kerugian dalam manuver dan mobilitas: 1. Amankan perbekalan 2. Pa
sukan yang lincah maju terus tanpa istirahat 3. Organisir pasukan 4. Negara netr
al tidak boleh masuk dalam persekutuan 5. Jangan berperang yang belum pernah kit
a tahu kondisinya 6. Manfaatkan orang asli wilayah sebagai pemandu arah
Angin, hutan, api, dan gunung : 1. Serang saat waktu yang tepat 2. Jadikan Manuv
er pasukan yang efektif Angin cepat bagai tiupan angin Hutan tenang sesunyi huta
n Api ganas bagai amukan api Gunung tahankan diri bagai gunung Kegelapan sembuny
i tak tembus Kilat serangan tiba-tiba
VIII. Sembilan variasi
1. Jangan sekali-kali mencari perlindungan disuatu wilayah yang tidak aman 2. Ja
ngan mengabaikan basa-basi diplomasi dalam meminta simpati suatu negara. 3. Jang
an menunda suatu perjalanan pada saat suatu gerakan justru sulit dilakukan. 4. D
alam situasi penuh bahaya , merencanakan untuk meloloskan diri secepat mungkin.
5. Saat situasi sulit, bertempurlah sampai titik darah penghabisan 6. Ada rute p
erjalanan yang harus dihindari dan dipintasi agar dapat mengubah keadaan yang se
rba terbatas untuk memberikan peluang yang besar. 7. Biarkan musuh meloloskan di
ri sebagian walau punya kemampuan mengejar, pikirkan serangan berikutnya. 8. Unt
uk menghancurkan angkatan bersenjata, jangan terperdaya dengan kemudahan merebut
kota. 9. jika perintah penguasa negara tidak mendukung kemajuan perang yang sed
ang berlangsung maka abaikan saja.
Kelemahan umum seorang komandan : 1. Saat sembarangan mudah dibunuh 2. Saat taku
t mudah ditangkap 3. Saat marah mudah dihasut 4. Saat sensitif mudah merasa hina
5. Saat emosional mudah gelisah
Akhir cerita panglima : 1. Bertempur untuk mati biasanya mati 2. Takut mati bias
anya tertangkap 3. Tidak sabar biasanya mudah marah dan terima ejekan 4. Merasa
terhormat biasanya menerima segala hal yang merendahkan 5. Terlalu baik hati bia
sanya terus menghadapi masalah.

IX. Mobilitas
Penyebaran : 1. Ketika bergerak maju, jangan melalui punggung gunung / bukit tap
i lewat lembah 2. Naik dataran yang lebih tinggi untuk tahu posisi yang paling m
enguntungkan menyerang dan bertahan. 3. Jika musuh di dataran yang lebih tinggi,
jangan sekali-kali melayani/mendahului serangan. 4. Segera seberangi sungai, ja
di musuh tidak ambil kesempatan jangan serang musuh saat musuh di sungai serangl
ah musuh saat baru menapakkan kaki di daratan ketika separo kekuatan ada di sung
ai. 5. Dataran lebih tinggi lebih baik daripada sungai. 6. Jangan menyerang musu
h dihulu sungai. 7. Bial bertempur ditempat berawa, tetaplah bertahan dekat deng
an tepi rawa yang berumput. 8. Lebih bagus lagi bila dibelakang pasukanmu terdap
at pepohonan , ini strategi untuk bertempur didaerah rawa. 9. Pertempuran di tan
ah datar, maka letakkanlah ditanah yang datar.
Strategi perang : 1. Jika pasukan musuh tampil tenang dan mantap berarti yakin a
kan posisi strategis dan kekuatan yang dimilikinya. 2. Jika pasukan musuh menant
ang, mereka sangat cemas gerak maju lawan. 3. Jika musuh pada posisi datar yang
tidak menguntungkan berarti melakukan jebakan.
X. Tanah lapang/Medan
Tipe tanah lapang/medan pertempuran: 1. Mudah dilalui 2. Sulit dilalui 3. Netral
: sama-sama sulit menyerang 4. Sempit 5. Berbahaya 6. Jangkaun jauh.
Bahaya yang dilakukan oleh pemimpin militer : 1. Sulit meloloskan diri. 2. Pemba
ngkangan perintah dari bawahan 3. Guncangan 4. Kehancuran 5. Kekacauan 6. Geraka
n mundur.

Panglima yang cakap merupakan aset yang paling berharga . - Panglima wajib memer
intahkan perang jika yakin pasukannya akan menang. - Jika yakin akan kalah, jang
an ikuti perintah penguasa untuk perang.
XI. Sembilan situasi klasik
1. Biasa-biasa berada di wilayah sendiri. 2. Sederhana wilayah musuh 3. Kritis p
osisi yang sama-sama punya 2 pihak. 4. Terbuka wilayah yang dapat dimiliki 2 pih
ak 5. Memegang komando untuk merebut posisi strategis, komando semua daerah. 6.
Serius di dalam wilayah musuh 7. Berbahaya wilayah yang tidak aman dan sukar 8.
Sulit wilayah yang merupakan jalur masuk dan keluar 9. Putus asa terpojok
Keprajuritan yang cakap : 1. Paham hubungan internasional dalam hal diplomasi 2.
Paham keadaan alam, gunung, rawa dan lainnya. 3. Paham dapat pemandu dari pendu
duk sekitar.
Ular dari gunung Chang : 1. Diserang kepala ekor melawan 2. Diserang ekor kepala
melawan 3. Diserang tengahnya kepala dan ekor melawan.
XII. Menyerang dengan api
Lima serangan ganas : 1. Bakar pasukan musuh 2. Rebut atau hancurkan perbekalan
mereka 3. Sarana transportasi diganggu 4. Gudang senjata dihancurkan 5. Jalur pe
rbekalan di rusak.
Serang saat musim panas dan kering atau malam hari ketika angin berhembus kencan
g.
Bergerak dari kesempatan yang menguntungkan : 1. Menyerang jika yakin menang. 2.
Penguasa tidak menyatakan perang karena rasa marah 3. Komandan menyatakan peran
g bukan karena rasa dengki 4. Berperang jika punya tujuan yang pasti
XIII. Intelijen
Jenis mata-mata : 1. Penduduk setempat lawan 2. Perwira militer dalam dewan ista
na 3. Mata-mata yang beralih haluan tetapi dapat dibeli 4. Mata-mata pembawa kem
atian tawanan yang diinterogai 5. Mata-mata pembawa kepastian membawa informasi
dengan selamat
Upah yang besar bagi mata-mata
Rahasia
Info dari mata-mata dianalisa
Bidang intelijen merupakan kegiatan yang paling penting dalam peperangan sebab t
idaklah akan tersusun suatu rencana perang yang efektif tanpa informasi dari mus
uh.
Selesai

You might also like