You are on page 1of 2

Sabtu, 03 November 2007

Beda KTSP dan KBK??

ISTILAH kurikulum tingkat satuan pelajaran (KTSP) tidak dibarengi dengan sosialisasi
istilah-istilah kunci yang jelas mengenai apakah KTSP itu berarti suatu model kurikulum,
model pengembangan kurikulum, atau model pengelolaan pengembangan kurikulum.

Setidak jelasan istilah yang dikeluarkan pemegang kebijakan ini menyebabkan struktur
bawahannya, para pengaman kebijakan, mengeluarkan sejumlah pernyataan-
pernyataan yang tidak pas dengan realita yang ada (disagreement with facts).
Muncullah perbandingan-perbandingan antara model kurikulum berbasis kompetensi
dan “model” KTSP.

Model kurikulum berbasis kompetensi harus dibedakan secara tegas dengan “model”
KTSP tanpa melihat sifat dasar dari keduanya. Bahkan pernah muncul dalam awal-awal
sosialisasi KTSP analisis kelemahan model KBK dan keunggulan model KTSP.
Selanjutnya, pada tataran pelaksana kebijakan anggapan yang muncul adalah
kurikulum baru sudah datang dan kurikulum saat itu harus dibuang karena berbasis
kompetensi. Mereka kemudian menunggu kurikulum “model” KTSP tersebut
(mismanagement), dan sambil menunggu, mereka kembali kepada kebiasaan kerja
yang nyaman bagi mereka (arbitrary). Karena yang ditunggu tidak kunjung datang,
mereka pun menjadi ragu tentang apa yang harus dilakukan untuk melaksanakan
kewajibannya sebagai orang-orang yang memiliki posisi pelaksana. Inilah contoh kecil
dampak buruk dari pengabaian para pemegang kebijakan terhadap penggunaan istilah-
istilah yang ada dalam kebijakan yang mereka keluarkan.

Berkenaan dengan persoalan yang ditimbulkan oleh penggunaan istilah di atas, satu
pertanyaan muncul. Apa benar model kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dapat
dibandingkan dengan KTSP? Jika melihat sifat dasar/hakikat model KBK dan “model”
KTSP, perbandingan seperti ini sama halnya dengan membandingkan batang pohon
dengan pohon lengkap yang terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan buah; atau
membandingkan kerangka manusia dengan manusia hidup yang utuh. Jadi, antara
model KBK dan “model” KTSP itu tidak bisa dibandingkan karena memang tidak
sebanding.

Model KBK adalah salah satu model kurikulum dari sekian model yang ada (subjek
akademik, rekonstruksi sosial, humanistik, dll.), sementara KTSP bukan model
kurikulum melainkan hal yang lebih luas lagi. Hal ini senada dengan pernyataan pakar
kurikulum Prof. Nana S. Sukmadinata dalam sebuah seminar nasional (12 Mei 2007) di
UPI bahwa KTSP bukanlah model kurikulum seperti halnya KBK, melainkan 1) model
pengembangan kurikulum, dan 2) model pengelolaan/manajemen pengembangan
kurikulum. KTSP adalah pengembangan kurikulum berbasis sekolah (PKBS) yang di
Australia dikenal dengan school based curriculum development (SBCD).
Pengembangan kurikulum di sini mencakup kegiatan merencanakan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi kurikulum. Dalam KTSP dapat digunakan
model-model kurikulum, seperti, KBK, subjek akademik, humanistik, rekonstruksi sosial,
dan lain sebagainya. Namun, dalam tataran praktis karena tuntutan pencapaian standar
kompetensi, yakni, siswa harus menguasai sejumlah kompetensi manakala mereka
menamatkan pendidikan dalam satuan pendidikan, penggunaan model kurikulum yang
mendasarkan pada pencapaian kompetensi (KBK) tidak dapat dielakkan.

KTSP juga merupakan model manajemen pengembangan kurikulum yang arahannya


memberdayakan berbagai unsur manajemen (manusia, uang, metode, peralatan,
bahan, dan lain-lain) untuk tercapainya tujuan-tujuan pengembangan kurikulum. Jika
konsisten dengan namanya, KTSP bersifat desentralistik. Namun demikian, manakala
kita melihat kerangka dasar dan struktur kurikulum, standar kompetensi, dan
pengendalian serta evaluasi kurikulum yang masih tampak dominasi pemerintah pusat,
maka pengelolaan KTSP tampaknya berada di antara sentralistik dan desentralistik,
yakni dekonsentratif.

Jadi, yang dimaksud dengan KTSP adalah suatu model pengembangan kurikulum
berbasis sekolah dan model manajemen pengembangan kurikulum berbasis sekolah.
KTSP sama sekali bukan model kurikulum, namun demikian model pengembangan
kurikulum ini dapat menggunakan model-model kurikulum yang ada.[duniaguru]

You might also like