Professional Documents
Culture Documents
NIM : F03109037
A. Ilmu Pengetahuan
Alam semesta menyimpan berbagai rahasia yang tak terhingga. Manusia tak akan
pernah mampu mengungkapkan semua rahasia tersebut. Walaupun demikian, manusia
tidak pernah berhenti untuk mengetahuinya melalui objek – objek yang diselidiki. Begitu
juga dengan alam semesta yang tidak pernah berhenti memberikan rahasianya berupa
pengalaman – pengalaman kepada manusia sebagai subjek pencari tahu. Ketika pengalaman
telah diperoleh, manusia mulai memikirkannya dan mencoba mengungkapkannya dengan
bahasa – bahasa yang ilmiah. Dari pengalaman tersebut, manusia memperoleh
pengetahuan yang harus dibuktikan kebenarannya dengan cara yang sistematis, sehingga
bisa menjadi ilmu pengetahuan. Jadi, ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh oleh
manusia kemudian diteliti dengan metode dan sistematika sehingga mendapatkan suatu
kebenaran. Menurut Burhanudin dalam bukunya Filsafat Manusia Hlm.3-4, ilmu
pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan mengenai sesuatu hal tertentu (objek atau
lapangan), yang memberikan kesatuan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang
sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menggunakan sebab – sebab dari
pada hal atau kejadian itu.
Suatu ilmu pengetahuan bisa diperoleh dengan 4 langkah dan 4 pertanyaan yang
mendasarinya sebagai berikut :
Trial artinya mencoba dan error artinya salah. Teori ini bermula dari seseorang
bernama Ivan Vavlov yang berusaha mencari tahu tentang reaksi seekor anjing bila lonceng
dipukul. Meskipun teori trial dan salah ada temuannya, namun menurut Mohammad Nazir
dalm bukunya Metode Penelitian Hlm.19, tidak tergolong kepada penelitian ilmiah, sebab
percobaan – percobaan yang dilakukan tidak dilaksanakan secara sistematis dan terencana.
3). Akal
Akal didukung oleh logika sebagai saluran yang digunakan umat manusia dalam
menemukan ilmu. Jadi akal adalah sebagai penemu kebenaran atau ilmu pengetahuan yang
harus bertitik tolak dari apa saja yang disebut dengan deduksi. Sementara deduksi tetap
mengandalkan logika. Kita mengetahui bahwa logika adalah alat berpikir kritis yang
menggunakan rumusan –rumusan (alasan) dan penguraian argumen yang tepat dan benar
sehingga membentuk kesimpulan yang benar.
4). Pengalaman
Pengalam adalah sesuatu yang diobservasi, dapat dijadikan sebagai pengalaman bagi
seseoarang, karena metode observasi melingkupi pengamatan inderawi, seperti melihat,
mendengar, menyentuh, meraba, membawa sesuatu, juga di dalamnya termasuk bahwa
kita sadar berada dalam situasi yang bermakna dengan fakta yang saling berhubungan.
B. Berpikir
b. Proposisi Kategoris menyatakan cocok atau tidak hubungan antar sujek dan
predikat.
Semua A E
Sebagian
I O
Contoh :
- A = semua manusia adalah mahasiswa
- E = semua manusia adalah bukan manusia
- I = sebagian manusia adalah manusia
- O = sebagian manusia adalah bukan manusia
A E
B B S ? ? B S S
B S S S B B S S
I O
b). Kontraris
S ?
A B S E
S B
? S
B ?
S B
I ? B O
B S
c). Kontradiktoris
B S
A S ? O
? S
S B
Ket : B = Benar
S = Salah
? = Bisa benar, bisa salah
3) membuat kesimpulan
Kesimpulan akan diperoleh jika kedua tahap di atas sesuai dengan hukum – hukum
logika.
C. Kebenaran
Kebenaran bersifat relatif, kebenaran mutlak tergantung pada yang mengalami.
Secara ilmiah, ada 4 teori tentang kebenaran.
1. Kebenaran Faktual/objektif.
Kebenaran faktual merupakan kebenaran yang didapatkan dari
kenyataan/realita (objek) yang terdapat di alam.
2. Kebenaran Subjektif/eksistensial.
Kebenaran subjektif merupakan berdasarkan subjek yang mengalami.
3. Kebenaran Logis
Kebenaran logis nerupakan kebenran yang disesuaikan dengan hukum –
hukum logika. Jika tidak sesuai, maka kebenara ditolak.
4). Kebenaran Konsensus
Kebenaran konsesnsus merupakan kebenaran yang dihasilkan dari
kesepaktan bersama.