Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
mempunyai toreh, dalamnya melebihi setengah panjang tulang daun yang berjumlah
7-12, ujung daunnya meruncing, dengan batang yang bulat, dan mempunyai akar
pelekat dan akar gantung yang panjang bergantungan seperti ular yang meliliti pohon.
Tanaman ini berasal dari Himalaya sampai Australia dan Pasifik (Burkill, 1935,
Heyne, 1987).
Bali : Samblung
25
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Sistematika Tanaman Ekor Naga (Arthur, 1981)
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Arales
Famili : Araceae
Genus : Rhaphidophora
Kulit akar gantung dikunyah dengan pinang dan kapur, berguna untuk
menguatkan akar gigi dan dapat menghitamkan gigi sebagai efek sampingnya. Batang
digiling dapat menyembuhkan anggota badan yang salah urat (terkilir). Di Singapura,
daunnya digunakan sebagai teh herbal untuk mengobati reumatik dan kanker. Di
Pilipina, getah dari batang tanaman digunakan untuk mengobati gigitan ular beracun.
Di Vietnam, tanaman ini berguna untuk mengobati batuk, paralisis dan konjungtivitis
2.2.1 Alkaloida
nitrogen dan pada umumnya memiliki aktivitas fisiologi. Pada dunia tumbuh-
tumbuhan, alkaloida terdapat pada berbagai famili dan bangsa. Alkaloida ditemukan
pada berbagai bagian dari tumbuhan seperti pada biji, buah, daun, batang dan akar.
26
Universitas Sumatera Utara
Pereaksi yang umum untuk uji alkaloida adalah pereaksi Bouchardat (Iodium dalam
kalium iodida), pereaksi Mayer (Kalium Merkuri Iodida), dan Dragendorff (Kalium
Bismuth Iodida).
biasanya tidak berwarna dan mempunyai rasa pahit, sangat sukar larut dalam air,
tetapi garamnya yang terbentuk dengan asam selalu mudah larut dalam air, Alkaloida
bebas mudah larut dalam eter, kloroform dan pelarut lainnya yang bersifat non polar
2.2.2 Glikosida
gula. Komponen gula dikenal dengan nama glikon dan komponen bukan gula dikenal
sebagai aglikon. Dari segi biologi, glikosida memiliki peranan penting di dalam
tersebut. Beberapa glikosida mengandung lebih dari satu jenis gula dalam bentuk
Semua glikosida alam dapat terhidrolisis menjadi gula dan bukan gula dengan
terhidrolisis dengan mudah oleh enzim yang terdapat dalam jaringan tumbuhan yang
glikosida aldehida, glikosida lakton, glikosida fenol dan tanin (Tyler et al, 1988).
27
Universitas Sumatera Utara
Pengelompokan glikosida berdasarkan ikatan antara glikon dan aglikon dapat
: salisin.
sinigrin.
kronotosida.
otot polos pada dinding usus besar saluran pencernaan (Tyler et al, 1988).
2.2.4 Saponin
Saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada
tumbuhan tingkat tinggi. Saponin membentuk larutan koloidal dalam air dan
membentuk busa yang mantap jika dikocok dan tidak hilang dengan penambahan
28
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Flavonoida
dimana satu atau lebih gugus hidroksi fenol berikatan dengan gula. Gugus hidroksil
selalu terdapat pada atom C 5 dan 7 pada cincin A dan juga pada atom C 3’, 4’ dan 5’
Flavonoida berupa senyawa yang larut dalam air dan tetap ada dalam lapisan
air setelah ekstrak ini dikocok dengan eter minyak bumi. Flavonoida berupa senyawa
fenol, karena itu warnanya berubah bila ditambahkan basa atau amonia. Flavonoida
mengandung sistem aromatik yang terkonjugasi dan karena itu menunjukkan pada
pita serapan kuat pada daerah spektrum sinar UV dan spektrum sinar tampak.
Flavonoida umumnya terdapat dalam tumbuhan, terikat pada gula sebagai glikosida.
1996).
2.2.6 Tanin
yang banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan. Terdapat pada bagian tertentu dari
tumbuhan, seperti daun, buah dan batang. Tanin terbagi dalam dua golongan, yaitu:
29
Universitas Sumatera Utara
2. Berasal dari turunan pyrocatechol
yangdapat digunakan sebagai anti bakteri dan anti fungi dengan adanya gugus –OH.
Tanin merupakan senyawa yang tidak dapat dikristalkan, dan membentuk senyawa
tidak larut yang berwarna biru gelap atau hitam kehijauan dengan garam besi (Tyler
et al, 1988).
2.2.7 Triterpenoida/Steroida
satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik, yaitu
skualena. Triterpenoida banyak terdapat pada tumbuhan dan hewan, dapat berada
Triterpenoida berupa senyawa yang tidak berwarna dan berbentuk kristal. Uji
saponin dan glikosida jantung. Kedua golongan terakhir terutama terdapat sebagai
(Harborne, 1996).
30
Universitas Sumatera Utara
2.3 Metode Ekstraksi
A. Cara Dingin
1. Maserasi
(kamar).
2. Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna
yang umum dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan
B. Cara Panas
1. Refluks
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan
31
Universitas Sumatera Utara
adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu
pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna.
2. Sokletasi
3. Digesti
temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan (kamar), yaitu secara
4. Infus
Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air (bejana
5. Dekok
≥30◦C)
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama ( dan temperatur
Senyawa Flavonoida
15 atom karbon dalam inti dasarnya, yang tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6, yaitu
32
Universitas Sumatera Utara
dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tidak
berciri mempunyai cincin yang menghubungkan rantai tiga karbon dengan salah satu
dari cincin benzena. Flavonoida mencakup banyak pigmen dan terdapat pada
tumbuhan mulai dari fungus sampai angiospermae. Pada tumbuhan tinggi, flavonoida
terdapat baik dalam bagian vegetatif maupun bunga. Sebagai pigmen bunga,
flavonoida berperan dalam menarik burung dan serangga penyerbuk bunga. Beberapa
pengatur fotosintesis, kerja anti mikroba, anti virus dan kerja terhadap serangga
(Robinson, 1995).
yang berbeda golongan dan jarang sekali dijumpai hanya flavonoida tunggal dalam
flavononol.
2.4.2 Antosianin
Antosianin merupakan pewarna yang paling penting dan paling tersebar luas
dalam tumbuhan. Pigmen yang bewarna kuat dan larut air ini adalah penyebab hampir
semua warna merah jambu, merah, ungu dan biru dalam daun, bunga, daun dan buah
33
Universitas Sumatera Utara
pada tumbuhan tinggi. Sebagian besar antosianin adalah glikosida dan aglikonnya
2.4.3 Leukoantosianin
jenis flavonoida yang tidak berwarna dan terdapat dalam daun tumbuhan berkayu
(Harborne, 1987)
2.4.4 Flavonol
Flavonol tersebar luas dalam tumbuhan, baik dalam bunga, dan daun.
Flavonol sering terdapat dalam bentuk aglikon. Ada aglikon flavonol yang umum
2.4.5 Flavon
Flavon berbeda dengan flavonol karena pada flavon tidak terdapat penyulihan
Hanya ada dua flavon yang umum yaitu apigenin dan luteolin. (Harborne, 1987)
2.4.6 Khalkon
Khalkon adalah pigmen fenol yang berwarna kuning sampai cokelat kuat
dengan sinar ultraviolet bila bila dkromatografi kertas. Senyawa ini terdapat khas
dalam famili Compositae. Salah satu contoh khalkon adalah lutein, yang terdapat di
34
Universitas Sumatera Utara
2.4.7 Auron
Seperti Khalkon senyawa ini tampak pada karmotogram kertas berupa bercak
Auron berupa pigmen kuning emas yang terdapat dalam bunga tertentu.
Dikenal hanya lima aglikon, tetapi hidroksilasi senyawa ini umumnya serupa dengan
pola pada flavonoida lain, begitu pula bentuk yang dijumpai adalah bentuk glikosida.
Dalam larutan basa senyawa ini menjadi merah ros (Robinson, 1995).
2.4.8 Flavanon
Flavanon adalah senyawa tidak berwarna dan sering terdapat aglikon. Contoh
senyawa flavanon adalah naringenin dan hesperitin. Uji warna yang penting ialah
reduksi dengan serbuk Mg dan HCl pekat, diantara flavonoida hanya flavonon yang
2.4.9 Isoflavon
Isoflavon sukar dicirikan karena reaksinya tidak khas dengan pereaksi warna
mana pun. Beberpa isoflavon memberikan warna biru muda cemerlang dengan sinar
2.4.10 Flavanonol
Senyawa ini hanya sedikit sekali di alam jika dibandingkan flavonoida lain.
Flavanonol juga ditandai dengan tidak adanya ikatan rangkap pada posisi 2,3.
35
Universitas Sumatera Utara
Flavanonol merupakan flavonoida yang kurang dikenal, senyawa ini dikenal
Kromatografi
seorang ahli botani Rusia. Ia memisahkan klorofil dan pigmen-pigmen lain dari
ekstrak tanaman dengan cara ini. Meskipun dasar kromatografi adalah suatu proses
pemisahan, namun banyak diantar cara ini dapat digunakan untuk analisis kuantitatif.
kolom, kromatografi gas, kromatografi cair kinerja tinggi. KKt dan KLT umumnya
lebih bermanfaat untuk tujuan identifikasi, karena lebih mudah dan sederhana,
kromatografi gas memerlukan alat yang lebih rumit tapi sangat berguna untuk
dan berguna, yang dilakukan oleh kimiawan pada saat ini, satu keuntungan utama
36
Universitas Sumatera Utara
hanya pada lembaran kertas saring yang berlaku sebagai medium pemisahan. Pada
Pada kromatografi kertas sebagai fase diam digunakan sehelai kertas dengan
susunan serabut tebal yang cocok. Pemisahan dapat dilakukan menggunakan pelarut
tunggal dan proses analog dengan kromatografi penyerapan atau menggunakan dua
pelarut yang tidak dapat bercampur dengan proses analog dengan kromatografi
berisi fase gerak, sehingga memungkinkan fase gerak merambat naik pada
kertas.
Dipakai bejana yang lebih besar dilengkapi dengan wadah pelarut yang
yang diberati oleh batang kaca supaya tetap pada tempatnya dan fase gerak
Kadang-kadang bercak yang terdiri atas dua bercak atau lebih pada
kromatografi kertas tidak terpisah dengan baik. Jika dalam suatu fase gerak kelompok
37
Universitas Sumatera Utara
bercak ini kecepatannnya cukup, maka kromatografi lewat kembang dapat
yangditempuh oleh senyawa dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh garis depan
fase gerak (diukur dari garis awal). Karena itu bilangan Rf selalu lebih kecil dari 1,0.
Pembanding bilangan flavonoida yang belum dikenal dengan Rf yang telah dikenal
dan sejenis merupakan cara yang berguna untuk membandingkan flavonoida yang
1988).
adalah kromatografi kertas preparatif, merupakan cara yang cocok dalam pemisahan
komponen. Ekstrak tidak ditotolkan sebagai bercak bundar pada garis awal tetapi
berupa pita lebar 1-3 cm. Setelah pengembangan, pita yang terjadi dapat dipotong-
2.6 Spektrofotometri UV
memerlukan waktu beberapa menit. Selain itu, biasanya kita mendapat informasi
struktur yang lebih terperinci dari spektrum. Spektrum sinar ultraviolet digunakan
untuk mendeteksi konjugasi. Pada umumnya, molekul tanpa ikatan rangkap atau
38
Universitas Sumatera Utara
dengan satu ikatan rangkap saja idak menyerap didaerah sinar ultraviolet (Hart,
2003).
intensitas sinar ultraviolet diabsorbsi oleh isolet. Sinar ultraviolet memiliki energi
yang cukup untuk mempromosikan elektron pada kulit terluar ketingkat energi yang
(Dachrianus, 2004).
Ketika suatu atom atau molekul menyerap cahaya maka energi tersebut akan
menyebabkan tereksitasinya electron pada kulit terluar ke tingkat energi yang lebih
tinggi. Tipe eksitasi tergantung pada panjang gelombang cahaya yang terserap. Sinar
memerlukan lebih banyak energi untuk promosi electron ke tingkat yang lebih tinggi
akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek. Molekul yang
memerlukan energi lebih sedikit akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih
2004);
39
Universitas Sumatera Utara
1. Kromofor ; merupakan gugus yang tak jenuh yang bertanggung jawab
gelombang yang lebih panjang karena danya substitusi atau efek pelarut.
gelombang yang lebih pendek karena adanya substitusi atau efek pelarut
hidroksil fenol bebas pada inti flavonoida dapat ditentukan dengan penambahan
pereaksi geser kedalam larutan cuplikan dan mengamati pergeseran puncak serapan
khas terdiri atas dua maksima pada rentang 240-285 nm (pita II) dan 300-550 nm
40
Universitas Sumatera Utara
2.6.1 Spektrum Natrium Metoksida
hampir semua gugus hidroksil yang terdapat pada inti flavonoida. Spektrum ini
biasanya merupakan petunjuk sidik jari pola hiroksilasi. Degradasi atau pengurangan
kekuatan spektrum setelah waktu tertentu merupakan petujuk baik akan adanya gugus
yang peka tehadap basa. Pereaksi pengganti natrium metoksida adalah larutan
dapat digunakan untuk mendeteksi kedua gugus tersebut. Jadi spekrum AlCl3
41
Universitas Sumatera Utara