You are on page 1of 2

1.

Afasia
Afasia adalah salah satu jenis kelainan bahasa yang disebabkan adanya kerusakan pada pusat-
pusat bahasa di cortex cerebri. Kerusakan pada pusat-pusat yang dialami oleh anak disebut
afasia anak. Dan kerusakan pusat yang dialami oleh orang dewasa disebut afasia dewasa.
Secara klinis afasia dibedakan menjadi :

1. Afasia Sensoria.
Kelainan ini ditandai dengan kesulitan dalam memberikan makna rangsangan yang diterimanya .
Bicara spontan biasanya lancar hanya kadang-kadang kurang relevan dengan situasi
pembicaraan atau konteks komunikasi.
Seorang aphasia dewasa akan kesulitan untuk menyebutkan kata buku walau di hadapannya
ditunjukan benda buku. Klien dengan susah menyebut busa.... bulu......... bubu. (klien nampak
susah dan putus asa).
Untuk aphasia auditory, klien tidak mampu memberikan makna apa yang didengarnya. Ketika
ditanya, “apakah bapak sudah makan?. Maka jawabannya adalah piring....... piring...... meja.....
ya...ya..

2. Afasia Motoris
Kelainan ini ditandai dengan kesulitan dalam mengkoordinasikan atau menyusun fikiran,
perasaan dan kemauan menjadi simbol yang bermakna dan dimengerti oleh orang lain.
Bicara lisan tidak lancar, terputus-putus dan sering ucapannya tidak dimengerti orang lain.
Apabila bertutur kalimatnya pendek-pendek dan monoton. Seorang dengan kelainan ini
mengerti dan dapat menginterpretasikan rangsangan yang diterimanya, hanya untuk
mengekspresikannya mengalami kesulitan.
Seorang apasia dewasa berumur 59 tahun, kesulitan menjawab, rumah bapak dimana?, maka
dengan menunjuk ke arah barat , dan dengan kesal karena tidak ada kemampuan dalam
ucapannya. Jenis aphasia ini juga dialami dalam menuangkan ke bentuk tulisan. Jenis ini disebur
dengan disgraphia (agraphia).

3. Afasia Konduktif
Kelainan ini ditandai dengan kesulitan dalam meniru pengulangan bunyi-bunyi bahasa. Pada
ucapan kalimat-kalimat pendek cukup lancar, tetapi untuk kalimat panjang mengalami kesulitan.

4. Afasia Amnestic
Kelainan ini ditandai dengan kesulitan dalam memilih dan menggunakan simbol-simbol yang
tepat. Umumnya simbol yang dipilih yang berhubungan dengan nama, aktivitas, situasi yang
berhubungan dengan aktivitas kehidupan. Misalnya apabila mau mengatakan kursi maka diganti
dengan kata duduk.
Gangguan Suara
Gangguan pada proses produksi suara merupakan salah satu jenis gangguan komunikasi.
Gangguan tersebut meliputi:
a. Kelainan Nada : gangguan pada frekuensi getaran pita suara pada waktu ponasi yang
berakibat pada gangguan nada yang diucapkan, yaitu nada tinggi, nada rendah, nada datar,
dwinada, suara pubertas.
b. Kelainan kualitas suara : yaitu gangguan suara yang terjadi karena adanya ketidaksempurnaan
kontak antara pita suara pada saat adduksi, sehingga suara yang dihasilkan tidaksama dengan
suara yang biasanya. Hal ini berpengaruh pada kualitas suara yaitu, preathiness, hoarness,
harness, hipernasal, hiponasal.
c. Afonia
Yaitu kelainan suara yang diakibatkan ketidakmampuan dalam memproduksi suara atau tidak
dapat bersuara sama sekali karena kelumpuhan pita suara, histeria, pertumbuhan yang tidak
sempurna atau karena suatu penyakit.

Respirasi

2. Swallowing

3. Sucking

4. Blowing

5. berbicara

You might also like