Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1
[Type text]
1.2 Tujuan
a. Untuk menjelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan penyakit
leukemia
b. Untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada klien leukemia
c. Untuk menambah pengetahuan tentang penyakit leukemia
1.3 Manfaat
a. Mahasiswa diharapkan agar dapat memahami hal-hal yang berhubungan
dengan penyakit leukemia
b. Mahasiswa diharapkan agar dapat memahami asuhan keperawatan pada
klien leukemia
c. Mahasiswa diharapkan agar dapat memahami penyakit leukemia
2
[Type text]
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Leukemia merupakan penyakit ganas, progresif pada organ-organ
pembentukan darah yang ditandai dengan proliferasi dan perkembangan
leukosit serta pendahulunya secara abnormal di dalam darah dan sumsum
tulang belakang (Ahmad Ramadi, 1998).
Proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk
leukosit yang tidak abnormal, jumlahnya berlebihan, dapat ,menyebabkan
anemia, trombositopenia, dan diakhiri dengan kematian (Mansjoer, 1999).
Leukemia adalah istilah umum yang digunakan untuk keganasan
pada sumsum tulang dan sistem limpatik (Wong, 1995). Leukemia adalah
neoplasma ganas sel induk hematopoesis yang ditandai oelh penggantian
secara merata sumsum tulang oleh sel neoplasi. (Robbins & Kummar,
1995).
Menurut jenisnya, leukemia dapat dibagi atas leukemia mieloid dan
limfoid. Masing-masing ada yang akut dan kronik. Secara garis besar ,
pembagian leukemia adalah sebagai berikut yaitu :
1. Leukemia limfoid
a. Leukemia Limfoblastik Akut (LLA)
Merupakan kanker yang paling sering menyerang anak-anak dibawah
umur 15 tahun, dengan puncak insidensi antara umur 3 sampai 4
tahun.
Manifestasi dari LLA adalah berupa proliferasi limpoblas abnormal
dalam sum-sum tulang dan tempat-tempat ekstramedular. Paling
sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Merupakan
LLA yang paling sering terjadi.
3
[Type text]
4
[Type text]
2. Leukemia Mieloid
a. Leukemia Mielositik akut (LMA)
Leukemia akut ini mengenai sel stem hematopoetik yang kelak
berdiferensiasi ke sel myeloid, monosit, granulosit, eritrosit, dan
trombosit. Semua kelompok usia dapat terkena. Insidensi meningkat
sesuai dengan bertambahnya usia. Merupakan leukemia nonlimfositik
yang paling sering terjadi.
Gambaran klinis LMA, antara lain yaitu : terdapat peningkatan
leukosit, pembesaran pada limfe, rasa lelah, pucat, nafsu makan
menurun, anemia, ptekie, perdarahan , nyeri tulang, infeksi
b. Leukemia Mielogenus Kronik (LMK)
Leukemia Mielositik (mieloid, mielogenous, granulositik, LMK)
adalah suatu penyakit dimana sebuah sel di dalam sumsum tulang
berubah menjadi ganas dan menghasilkan sejumlah besar granulosit
(salah satu jenis sel darah putih) yang abnormal.
Dimasukkan kedalam keganasan sel stem mieloid. Namun lebih
banyak terdapat sel normal dibanding dalam bentuk akut, sehingga
penyakit ini lebih ringan, jarang menyerang individu di bawah umur
20 tahun, namun insidensinya meningkat sesuai pertambahan umur.
Gambaran klinis LMK mirip dengan LMA, tetapi gejalanya lebih
ringan yaitu : Pada stadium awal, LMK bisa tidak menimbulkan
gejala. Tetapi beberapa penderita bisa mengalami kelelahan dan
kelemahan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, demam
atau berkeringat dimalam hari, perasaan penuh di perutnya (karena
pembesaran limpa).
2.2 Gejala
Manifestasi klinik yang sering dijumpai pada penyakit leukemia
adalah sebagai berikut :
a. Pilek tidak sembuh-sembuh
b. Pucat, lesu, anemia, mudah terstimulasi
c. Demam dan anorexia
5
[Type text]
2.3 Etiologi
Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor
predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu :
a. Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan
struktur gen (Human T Leukemia Virus) / HLTV).
b. Radiasi
c. Obat-obat imunosupresif, obat-obat kardiogenik seperti diethylstilbestrol.
d. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot.
e. Kelainan kromosom, misalnya pada down sindrom.
6
[Type text]
2.4 Patofisiologi
LEUKEMIA
G3 pembentukan leukosit
Leukopenia leukositosis
Cadangan energi
Intoleransi aktivitas
7
[Type text]
Proses pengobatan
Hepatomegali, splenomegali
2.5 Komplikasi
Adapun komplikasi dari leukemia secara umum yaitu berupa :
Pembesaran hati (hepatomegali) dan pembesaran limpa (splenomegali)
yaitu kompensasi dari beban organ yang semakin berat kerjanya akibat
pemindahan proses pembentukan sel darah dari intramedular (sumsum
tulang) ke ekstramedular (hati dan limpa)
Osteonekrosis yaitu suatu keadaan yang berpotensi melumpuhkan tulang
akibat dari komplikasi kombinasi kemoterapi berups dosis tinggi
steroid. Insiden dan resiko faktor utama untuk gejala osteonekrosis telah
diperiksa pada kelompok perlakuan anak dengan dosis tinggi steroid,
prednison dan dexametason untuk anak Leukemia Limfoblas Akut
Thrombosis meningkat pada pasien dengan Leukemia Limfoblas Akut.
Selain itu dari pengobatan leukemia menyebabkan beberapa
komplikasi oral. Masalah mulut mungkin menyusahkan penderita untuk
menerima semua pengobatan kankernya. Pada banyak pasien leukemia,
komplikasi oral yang paling menyakitkan dan berpotensi kematian.
Terkadang, pengobatan leukemia harus dihentikan seluruhnya. Komplikasi
pada oral tersebut antara lain :
Masalah oral yang paling umum adalah peradangan pada membrane
mucus pada mulut, infeksi dan penekanan terhadap pembentukan
leukosit, masalah dengan sensasi rasa; nyeri, mulut kering, dan lemahnya
system imun.
8
[Type text]
9
[Type text]
2.7 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan farmakologis
Ada banyak cara penanganan yang dapat dilakukan pada penderita
leukemia dan setiap penanganan mempunyai keunggulan masing-masing.
Tujuan pengobatan pasien leukemia adalah meneapai kesembuhan total
dengan menghancurkan sel-sel leukemia. Untuk itu, penderita leukemia
harus menjalani kemoterapi dan harus dirawat di rumah sakit. Sebelum
sumsum tulang kembali berfungsi normal, penderita mungkin
memerlukan transfusi sel darah merah untuk mengatasi anemia, transfusi
trombosit untuk mengatasi perdarahan, antibiotik untuk mengatasi
infeksi. Beberapa kombinasi dari obat kemoterapi sering digunakan dan
dosisnya diulang selama beberapa hari atau beberapa minggu.
Secara umum penanganan pada penderita leukemia sebagai berikut:
1. Kemoterapi
Sebagian besar pasien leukemia menjalani kemoterapi. Jenis
pengobatan kanker ini menggunakan obat-obatan untuk membunuh
sel-sel leukemia. Tergantung pada jenis leukemia, pasien bisa
mendapatkan satu jenis obat atau kombinasi dari dua obat atau lebih.
Pasien leukemia bisa mendapatkan kemoterapi dengan berbagai cara:
Melalui mulut
Dengan suntikan langsung ke pembuluh darah (atau intravena)
Melalui kateter (tabung kecil yang fleksibel) yang ditempatkan di
dalam pembuluh darah balik besar, seringkali di dada bagian atas.
Perawat akan menyuntikkan obat ke dalam kateter, untuk
menghindari suntikan yang berulang kali. Cara ini akan
10
[Type text]
11
[Type text]
12
[Type text]
13
[Type text]
14
[Type text]
15
[Type text]
16
[Type text]
Data penunjang:
Penghitungan sel darah :
Normocitic, normokromik anemia
17
[Type text]
Hb < 10 g/100 ml
Retikulosit : rendah
Trombosit : < 50.000/mm
SDP > 50.000/cm dengan peningkatan SDP imatur tampak blast sel
leukemia
PT/PTT memanjang
LDH meningkat
Serum asam urat dalam urine : meningkat
Serum lysozym : meningkat terutama pada acut monosit dan myelosit
leukemia.
Serum tembaga : meningkat
Serum Zinc : menurun
Biopsy sumsum tulang: abnormal SDP lebih dari 50%, lebih dari 60-
90% blast sel,
Chest X- Ray : Pembesaran hepar dan lien
B. DIAGNOSA
1. Resiko tinggi terjadi infeksi s.d penurunan daya tahan tubuh dan
leucopenia.
2. Gangguan pemenuhan cairan kurang dari kebutuhan tubuh s.d kurang
intake cairan, mual dan muntah.
3. Gangguan rasa nyaman nyeri s.d pembesaran organ intra abdominal,
dan manifestasi dari efek terapi.
4. Intoleransi aktivitas s.d kelemahan, pusing, dan penurunan cadangan
energi.
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit s.d. kurang informasi tentang
penyakit dan salah interpretasi tentang penyakitnya.
C. INTERVENSI
DX INTERVENSI RASIONAL
18
[Type text]
19
[Type text]
20
[Type text]
21
[Type text]
22
[Type text]
D. Evaluasi
Infeksi tidak terjadi atau dapat dicegah
Klien menunjukkan teknik dan perubahan pola hidup untuk
meningkatkan keamanan lingkungan serta meningkatkan
penyembuhan
Volume cairan tubuh dapat dipertahakan dalam keadaan
seimbang
Nadi teraba
Haluaran urine, berat jenis dan pH dalam batas normal
Nyeri hilang/terkontrol, menunjukkan prilaku penanganan nyeri
Tampak rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tenang
Aktifitas dapat ditoleransi sesuai dengan kemampuan klien,
terlihat peningkatan toleransi klien terhadap aktifitas
Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-hari sesuai tingkat
kemampuan,
Menunjukkan penurunan tanda fisiologis tidak toleran, misalnya nadi,
pernafasan dan TD dalam batas normal
Pengetahuan klien tentang penyakitnya bertambah
23
[Type text]
24
[Type text]
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Leukemia merupakan penyakit ganas, progresif pada organ-organ
pembentukan darah yang ditandai dengan proliferasi dan perkembangan
leukosit serta pendahulunya secara abnormal di dalam darah dan sumsum
tulang belakang
Menurut jenisnya, leukemia dapat dibagi atas leukemia mieloid dan
limfoid. Masing-masing ada yang akut dan kronik.
Etiologi leukemia antara lain
1. Faktor genetik
2. Radiasi
3. Obat-obat
4. Faktor herediter
5. Kelainan kromosom
Penatalaksanaan pasien leukemia terdiri dari atas :
o penatalaksanaan farmakologis
kemoterapi
kortikosteroid
sitostatika
o penatalaksanaan non farmakologis
transplantasi stem cell sumsum tulang
transplantasi stem cell darah perifer
transplantasi stem cell tali pusat
Diagnosa yang mungkin muncul pada klien leukemia adalah
o Resiko tinggi terjadi infeksi s.d penurunan daya tahan tubuh dan
leucopenia.
25
[Type text]
3.2 Saran
Dengan adanya makalah in diharapkan mahasiswa dapat lebih
mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan penyakit leukemia.
26
[Type text]
ASUHAN KEPERAWATAN
LEUKEMIA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan medikal Bedah (KMB) III
Disusun oleh :
KELOMPOK III
S 1 KEPERAWATAN / IV A
27
[Type text]
28
[Type text]
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Leukemia” ini dengan tepat waktu.
Penyusun
29
[Type text]
iii ISI
DAFTAR
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan................................................................................ 25
30
[Type text]
3.2 Saran.......................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
iv
31