You are on page 1of 52

RELASI DAN FUNGSI

MATEMATIKA DASAR

2009/2010
RELASI

FUNGSI
RELASI
 PENGERTIAN
Relasi adalah suatu Hubungan determinatif yang mempunyai
nilai benar atau salah.
Contoh:
relasi Kelipatan, relasi kurang dari, lebih dari, dll.

Jika terdapat suatu hubungan yang tidak dapat ditentukan


kebenaranya berarti bukan suatu relasi.
Contoh:
“2 Mencintai 3” ( Kalimat yang tidak mempunyai kebenaran)
RELASI

 Relasi yang menyangkut dua anggota


disebut RELASI BINER
Notasi:
aRb atau R(a,b)  a dihubungkan dengan b oleh
R atau a berelasi dengan b
(a, b)  R  a tidak dihubungkan dengan
aRb atau
b oleh R
Contoh:
relasi Kelipatan R={(2,4),(3,6),(5,10),(2,10)}
RELASI

 Sehingga dalam relasi biner, terdapat istilah


Domain (daerah asal), Codomain (Daerah
kawan), dan Range (Daerah Hasil).
P Q A B
2
2 2
2
4 3 3
3
8 4 4
4 9 8 8
15 9 9
RELASI
 SIFAT RELASI BINER

REFLEKSIF

SIMETRIS EKUIVALEN

TRANSITIF
RELASI REFLEKSIF

 DEFINISI
Relasi bersifat refleksif jika hanya jika setiap a dari
semesta S, berlaku a R a
Contoh:
Misalkan A={2,3,6,8},didefinisikan
Relasi “Habis membagi”, maka
R={(2,2),(2,6),(2,8),(3,3),(3,6),(6,6),(8,8)}
RELASI REFLEKSIF

 Suatu relasi disebut Non-Refleksif JHJ


sekurang-kurangnya terdapat satu anggota a
yang tidak dalam relasi R.
Contoh:
Misalkan A={2,3,6,8},didefinisikan
Relasi “Habis membagi”, dengan didefinisikan
R={(2,2),(2,6),(2,8),(3,3),(3,6),(6,6)}
RELASI REFLEKSIF

 Suatu relasi disebut Irrefleksif JHJ setiap


anggota a dalam semesta S tidak berelasi R.
Contoh:
Misalkan A={2,3,6,8},didefinisikan
Relasi “>”, dengan didefinisikan R={(3,2),(6,2),
(6,3),(8,2),(8,3),(8,6)}
RELASI SIMETRIS

 DEFINISI
Relasi bersifat simetris JHJ setiap a , b
anggota semesta S berlaku a R b b R a
Contoh:
Relasi Kesejajaran garis. Jika garis a “sejajar”
dengan garis b, maka garis b “sejajar”
dengan garis a.
RELASI SIMETRIS

 Suatu relasi disebut Non-simetris JHJ


sekurang-kurangnya terdapat satu pasang
(a,b) (a berbeda dengan b) dengan a R b dan
b R a.
Contoh:
Misalkan A={2,3,6},didefinisikan
Relasi R={(2,2),(2,6),(3,3),(6,2),(6,6)}
RELASI SIMETRIS

 Suatu relasi disebut A-simetris JHJ setiap a,


b anggota semesta S berlaku a R b  b R a.
Contoh:
Misalkan A={2,3,6},didefinisikan
Relasi “>” R={(3,2),(6,3),(6,2)}
RELASI SIMETRIS

 Suatu relasi disebut Anti-simetris JHJ setiap


a, b anggota semesta S berlaku a R b dan
b R a  a=b.
Contoh:
Relasi “himpunan bagian”
RELASI TRANSITIF

 DEFINISI
Relasi bersifat transitif JHJ setiap anggota
himpunan Semesta S berlaku a R b dan b R c,
maka a R c.
Contoh:
Relasi “himpunan Bagian”, “habis membagi”
RELASI TRANSITIF

Relasi bersifat non-transitif JHJ terdapat sekurang-


kurangnya terdapat anggota himpunan Semesta S
berlaku a R b dan b R c, tapi a R c.
Contoh:
Relasi R={(2,4),(4,8),(2,8),(2,6),(6,12),(2,12),(8,12)}
RELASI TRANSITIF

Relasi bersifat in-transitif JHJ untuk setiap anggota


himpunan Semesta S berlaku a R b dan b R c, maka
a R c.
Contoh:
Relasi “ketegaklurusan garis”
RELASI EKUIVALEN

 DEFINISI
Relasi bersifat ekuivalen JHJ bersifat
refleksif, simetris, dan transitif.
Contoh:
Relasi kekongruenan bilangan bulat, a
kongruen b modulo m.
didefinisikan
a  b (mod m) jhj a  b  km (k  0, 1, 2,...)
FUNGSI
 PENGERTIAN
Fungsi merupakan kejadian khusus dari relasi.
Suatu fungsi f dari X ke Y ialah suatu aturan yang
memasangkan setiap anggota dari X dengan
tunggal satu anggota dari Y
f: X  Y
f memetakan X ke Y.
X disebut Domain (daerah asal)
Y disebut Codomain (daerah Kawan)
FUNGSI SURJEKTIF, INJEKTIF, DAN
BIJEKTIF
Surjektif
 Fungsi f dikatakan dipetakan pada ( onto) atau surjektif
(surjective) jika setiap elemen himpunan B merupakan
bayangan dari satu atau lebih elemen himpunanA.

 Dengan kata lain seluruh elemen B merupakan jelajah dari f.


Fungsi f disebut fungsi pada himpunan B.
A B

a 1
b 2
c 3
d
Injektif
 Fungsi f dikatakan satu-ke-satu ( one-to-one) atau injektif
(injective) jika tidak ada dua elemen himpunan A yang
memiliki bayangan sama.

A B

a 1
b 2

c 3

d 4
5
Bijektif
 Fungsi f dikatakan berkoresponden satu - satu - atau
bijeksi (bijection) jika ia fungsi satu - satu dan juga fungsi
pada.
Contoh
Fungsi f(x) = x – 1 merupakan fungsi yang
berkoresponden satu -ke-satu, karena f adalah bijektif karena
- fungsi
- satu
satu maupun fungsi pada.
MENENTUKAN DOMAIN DAN RANGE

 Daerah Asal (Domain) dan Daerah Hasil (Range)

D f  Domain
R f  Range
Contoh:
Tentukan Domain dari fungsi berikut:
1. f ( x)  9  x 2
x3
2. f ( x) 
x 5
Penyelesaian
2
1. 9  x 0
(3  x)(3  x)  0
3 x  3
D f  {x | 3  x  3, x  R}

2.Karena Fungsi tidak terdefinisi oleh penyebut


0, maka

D f  {x | x  5, x  R}
 Contoh
Tentukan Range fungsi berikut:
2
1. f ( x)  x  2
2
2. f ( x) 
x 1
 Penyelesaian
1.Carilah Invers dari fungsi tersebut terlebih
dahulu
2
y  x  2 inversnya adalah x  y  2
y20
y  2
R f  { y | y  2, y  R}
 Penyelesaian
2.Carilah Invers dari fungsi tersebut terlebih
dahulu
2 2 y
y inversnya adalah x 
x 1 y
Karena Penyebutnya tidak boleh 0, maka
R f  { y | y  0, y  R}
Latihan

 Carilah Domain Fungsi berikut:


1. f ( x)  2 x  5
6x
2. f ( x)  2
x 9
x5
3. f ( x) 
x 1
x 3
4. f ( x)   x
2
Latihan

 Carilah Range Fungsi berikut:


1. f ( x)  2 x  5
1  2 x2
2. f ( x) 
1  x2
x 5
3. f ( x) 
x 1
FUNGSI KHUSUS

 Fungsi Genap
 Fungsi Ganjil
 Fungsi Harga mutlak
 Fungsi Floor dan Ceiling
FUNGSI GENAP

 DEFINISI
f(x) disebut fungsi genap jika f(-x)=f(x)
Ciri : Grafik Simetris terhadap sumbu y
Contoh:
2
1. f ( x)  x
2. f ( x)  cos x
n
3. f ( x)  x , n genap
4. f ( x)  k
FUNGSI GANJIL

 DEFINISI
f(x) disebut fungsi genap jika f(-x) = - f(x)
Ciri : Grafik simetris terhadap titik asal.
Contoh:
1. f ( x)  x
2. f ( x)  sin x
n
3. f ( x)  x , n ganjil
FUNGSI HARGA MUTLAK

 Definisi
 x , x0
f ( x)  x  
x , x  0

 Ciri: Grafik selalu diatas sumbu-x


FUNGSI FLOOR DAN CEILING
Fungsi floor dari x:

x menyatakan nilai bilangan bulat terbesar yang lebih kecil


atau sama dengan x

Fungsi ceiling dari x

x menyatakan bilangan bulat terkecil yang lebih besar atau


sama dengan x

Dengan kata lain, fungsi floor membulatkan x ke bawah,


sedangkan fungsi ceiling membulatkan
x ke atas.
Latihan
Apakah fungsi berikut genap, ganjil atau tidak
keduanya.
1. f ( x)  3 x 2  2 x  1
x
2. f ( x)  2
x 1
3. f ( x)  x 2  4
cos x
4. f ( x)  4
x 1
5. f ( x)  2 x 3  3 x
6. f ( x)   2 x  1
OPERASI PADA FUNGSI
1. ( f  g )( x)  f ( x)  g ( x)
Domain D f  g  D f  Dg
2. ( f . g )( x)  f ( x). g ( x)
Domain D f . g  D f  Dg
 f  f ( x)
3.   ( x) 
g g ( x)
Domain D f  D f  Dg dan g ( x)  0
g
contoh
2 2
Jika f ( x)  x  1 dan g ( x)  , tentukan masing-masing
x
rumus berikut beserta daerah asalnya.
1. f  g
2. f g
3. f .g
Penyelesaian
2 2
f ( x)  x  1, f terdefinisi jika x  1  0
D f  {x | x  1 atau x  1 , x  R}
2
g ( x)  , g terdefinisi jika x  0
x
Dg  {x | x  0, x  R}
Maka,
D f  g  D f  Dg
Df  D f  Dg
g

D f . g  D f  Dg
Fungsi Komposisi
Komposisi dari dua buah fungsi.

Misalkan g adalah fungsi dari himpunan A ke himpunan B, dan f


adalah fungsi dari himpunanB ke himpunan C. Komposisi f dan g,
dinotasikan dengan f  g, adalah fungsi dari A ke C yang
didefinisikan oleh

( f  g )( x)  f ( g ( x))
Domain fungsi komposisi
 Contoh
 Carilah Domain dari fog, dengan fungsi f dan g adalah
sebagai berikut

f ( x)  x 3  2
2
g ( x) 
x 1
Penyelesaian
 Cari fog fog ( x)  f ( g ( x))
2
 f( )
x 1
3
 2 
  2
 x 1 
8
 3
2
( x  1)

D fog  {x | x  1, x  R}
Operasi Fungsi secara Grafis

No Fungsi Baru Perubahan

1 y  f ( x)  k Fungsi bergeser ke atas atau ke bawah sejauh k

2 y  f (x  k) Fungsi Bergeser ke kiri atau ke kanan sejauh k

Bagian grafik yang berada di bawah sumbu x


3 y  f ( x) dicerminkan terhadap sumbu x
Contoh
 Gambarlah Grafik

y x
a. y  x  4
b. y  x  4
c. y   x
Fungsi Trigonometri
Definisi :
cos   x
sin   y
P(x,y)
sin  y
α tan   
α’ cos  x
(1,0) 1
cosec  =
sin
1
sec  =
cos
1
cotan  =
tan
2 2
sin   cos   1
2 2
1  tan   sec 
2 2
cos   sin   cos 2
Koordinat Polar

 Dalam Setiap bidang datar titik P dapat


dinyatakan dalam pasangan terurut (r,α)

P
r
α
Hubungan Koordinat kartesius dengan
Polar

x  r cos   2 2 2
r  x  y
y  r sin  
y
tan  
x
Contoh

 Ubahlah ke bentuk Polar

2 2 2 2 2
a y  x (a  x )

 Ubahlah ke bentuk Cartesian

4
r
1  cos 
Penyelesaian

 Cartesian  Polar
2 2 2 2 2
a y  x (a  x )
a 2 r 2 sin 2   a 2 r 2 cos 2   r 4 cos 4 
4 4 2 2 2 2 2 2
r cos   a r cos   a r sin 
r 4 cos 4   a 2 r 2 (cos 2   sin 2  )
2 2 2 12
r  a (cos   sin  )
cos 4 
r 2  a 2 cos 2 sec 4 
Penyelesaian
 Polar  Cartesian
4
r
1  cos 
(r  r cos  )  4
x
(r  r )  4
r
x2  y2  4  x
x  y   4  x
2 2 2

2
y  8 x  16
Latihan

 Ubah Ke bentuk Polar


2 2
1. x  y  16
4 4
2. x  y  2 xy
3 2 2
3. x  xy  9 y  0
Latihan

 Ubah Ke bentuk Cartesian

1. r  9sin  tan 
2. r  a cos 2
3. r  a(1  2cos 2 )

You might also like