You are on page 1of 72

BAB 1

KESEBANGUNAN BANGUN DATAR

STANDAR KOMPETENSI

1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

KOMPTENSI DASAR

1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen


1.2 Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen
1.3 Menggunakan konsep kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah

TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa mampu

1. Memahami pengertian dan cirri-ciri bangun datar yang kongruen dan sebangun

2. Menghitung panjang sis bangun datar yang kongruen dan sebangun

3. Mengetahui sifat-sifat segitga yang kongruen

4. Mengetahui sfat-sifat segitga yang sebangun

5. Mengetahui sifat-sifat segitigayang kongruen atau sebangun dalam memecahkan masalah yang
melibatkan konsep kesebangunan

1
A. Bangun-bangun Datar yang Sebangun dan Kongruen

1. Bangun-bangun yang Kongruen


Jika kalian sedang bercermin, maka kalian akan melihat bayangan anda. Bagaimana bentuk
dan ukuran bayangan anda pada cermin? Perhatikan gambar berikut ini.
A
P Q Q’ P’

R R’

T S B S’ T’

Gambar 1.1

Bangun PQRST dicerminkan terhadap garis AB sehingga diperiloleh PQ=P ’Q’, TS=T’S’,
PT=P’T’, QR=Q’R’. RS=R’S’ dan AB tetap. Bangun PQRS dan bangun P ’Q’R’S’ mempunyai
bentuk dan ukuran yang sama. Dalam hal demikian, kedua bangun tersebut dinamakan
kongruen atau sama dan sebangun.
B Q Perhatikan gambar di samping!
C
Ayo selidiki, apakah pada segi
R
empat ABCD dan PQRS
A
terdapat pasangan sudut-sudut
P
yang sama besar dan terdapat
D S pasangan sis-sisi yang sama
panjang? Coba tunjukkan,
apakah segi empat ABCD dan
segi empat PGRS
Gambar 1.2
dapat disebut kongruen?
Dari gambar-gambar tersebut, tampak bahwa dua bangun datar yang sama dan sebangun
atau kongruen selalu memiliki:

a. Sudut-sudut yang bersesuaian (seletak) sama


besar
b. Sisi-sisi yang bersesuaian (seletak)sama panjang

2
LATIHAN:

1.

a b c d e f

g h

Dari gambar di atas manakah pasangan yang kongruen?

1. A B Jika segi empat ABCD dan PQRS kongruen


P Q
dan panjang
D D S R
DC=6cm, AB=12cm, PS=8cm, dan QR=10cm,

tentukan panjang AD, BC, SRdan PQ!

3. d 4
Dua bangun di samping
6 c 10 b sebangun, tentukan:

12 a+b+c+d

2. Bangun-bangun yang sebangun


Apakah kedua foto di samping mempunyai bentuk
yang sama? Apakah ukuran bagian yang
bersesuaian sebanding? Sering kalian menemukan
beberapa bangun datar yang bentuknya sama dan
ukuran bagian yang bersesuaian (seletak)
sebanding. Kedua bangun datar yang memiliki sifat
demikian disebut sebangun.
(i) gambar berikut!
Perhatikan (ii)
Tahukah kalian, kadang-kadang
terdapat dua bangun datar yang
sama bentuknya, besarnya
berbeda,tetapi sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar dan
perbandingan sisi yang bersesuaian
senilai. Bangun-bangun tersebut
dinamakan bangun datar yang
sebangun.
Gambar (a) menunjukkan dua segitiga yang sebangun. (Mengapa?)
Gambar (b) menunjukkan dua segi empat yang sebangun ( Mengapa?)
Gambar (c) menunjukkan dua segi enam yang sebangun (Mengapa?)
3
Dari gambar-gambar tersebut tampak bahwa, dua bangun datar yang sebangun selalu memiliki:
a. sedut-sudut yang bersesuaian sama besar

b. perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian senilai

Perhatikan Contoh berikut!

Dari tiga bangun jajar genjang berikut, manakah yang sebangun? (panjang sisi-sisinya dalam
ukuran satuan panjang)

Penyelesaian:
a. Perhatikan jajar genjang ABCD dan SRQP! Kita juga akan membuktikan apakah perbandingan
sisi-sisi yang bersesuaian senilai dan susdt-sudut yang bersesuaian sama besar.

Ternyata perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian senilai.


A= C = 62 R= P = 118

B= D = (180 - 62 ) Q= S = ( 180 - 118 ) = 62

Ternyata sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.


Jadi jajargenjang ABCD dan SRQP sebangun,
b. Perhatikan jajargenjang ABCD dan NMLK. Kita akan membuktikan apakah sisi-sisi yang
bersesuaian mempunyai perbandingan yang senilai dan sudut-sudut yang bersesuaian
sama besar.

4
Karena sisi-sisi yang bersesuaian perbandingannya tidak senilai,
Jadi jajargenjang ABCD dan NMLK tidak sebangun.

B. Menghitung panjang sisi


1. Menghitung panjang sisi dua bangun yang kongruen
Contoh:
C
Segitiga di samping adalah kongruen.
6cm
Tentukan panjang DE, EF, dan BC!
A B
Jawab: 8cm
F
Karena segitiga ABC dan segitiga DEF kongruen, maka 7cm

AB = DE, Jadi DE = 8 cm D E
AC = EF, Jadi EF = 6 cm
BC = DF, Jadi BC = 7 cm
2. Menghitung panjang sisi dua bangun yang sebangun
Perhatikan contoh berikut!
S R
Persegi panjang ABCD
D C
di samping sebangun
3cm C dengan persegi psnjang
18 cm PQRS.
Kegiatan Siswa 3 Hitunglah panjang PQ!
A 5cm B
Jawab : P Q
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian:

<=> PQ =

<=> Jadi panjang PQ = 30 cm

5
Diskusikan dengan teman-teman kalian!

1. Dua bangun di samping kongruen.Tentukan


nilai a + b + c + d!

2. Perhatikan gambar di samping! Jelaskan


apakah persegi panjang ABCD dan PQRS
Sebangun?
3. `
Perhatikan gambar di samping!
Jika segi empat ABCD dan PQRS
ajar
kongruen, tentukan panjang AD, BC,
SR dan PQ
4.
Tunjukkan bahwa jajargenjang
ABCD sebangun dengan
jajargenjang PQRS!

5. Dua bangun trapezium di samping


sebangun. Tentukan nilai a, b, dan c!

c. Segitiga-segitiga yang Kongruen


1. Pengertian Segitiga-segitiga yang Kongruen
Agar kalian memahami penertian segitiga-segitiga yang kongruen, coba kalian perhatikan
tentang pengubinan segitiga siku-siku seperti tampak pada gambar berikut!

Perhatikan bahwa dengan cara menggeser atau memutar, ubin yang satu dapat menempati
tempat ubin yang lain dengan tepat. Hal ini menunjukkan bahwa segitiga-segitiga yang
digunakan untuk pengubinan adalah sama bentuk dan sama besar. Segitiga-segitiga tersebut
dikatakan sebagai segitiga-segitiga yang kongruen.

2. Sifat-sifat dua segitiga yang kongruen

6
Kalian telah mengetahui bahwa dua segitiga dikatakan kongruen, jika bentuk dan besarnya
sama. Agar kalian memahami sifat-sifat dua segitiga yang kongruen, perhatikan gambar berikut!

Pada gambar di samping, ABC dapat digeser

atau dtranslasi sehingga dapat menutup DEF,


yaitu :
A menempati D

Kedua segitiga itu memiliki bentuk dan besar yang sama sehingga dikatakan ABC dan DEF

kongruen dan ditulis ABC DEF. Amatilah panjang setiap

pasang sisi pada ABC dan DEF maka akan kalian peroleh AB = DE ; BC = EF ; AC = DF.
Jadi sisi yang bersesuaian pada kedua segitiga itu sama panjang.
Sekarang amatilah besar setiap sudut pada ABC dan DEF maka akan diperoleh

ABC = DEF

CAB = FDE

BCA = EFD
Jadi sudut-sudut yang bersesuaian pada kedua segitiga itu sama besar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.

Dua segitiga sikatakan kongruen jika memiliki sifat-sifat berikut ini.


a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang
b. sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

7
Diskusik
an
3. Syarat-Syarat
dengan
Dua Segitiga
teman- Kongruen
temanm
a. Ketiga sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi, sisi, sisi atau s, s, s)
u!
C AdakahR
hubung √
√ an
keseban
A
B gunan P
Q dua
segitiga Dari gambar di
atas dengan diperoleh:
kekonhr AB = PQ
sisi uenan
AC = PR
dua
sisi
segitiga BC = QR
sisi ?
Jelaska Maka ABC
n!
PQR
b. Dua sisi sama panjang dan satu sudut sama besar
1). Dua sisi dan satu sudut apit (sisi, sudut, sisi atau s, sd, s)

C R Dari gambar di samping diperoleh


AB = PQ sisi, A= P sudut
AC = PR sisi sisi
A B P Q Maka (s, sd, s)

8
2). Dua dan satu sudut yang menghadap salah satu sisi yang sama (sisi, sisi, sudut atau s,
s, sd).
C F Dari gambar di samping diperoleh:
BC = EF sisi
AB = DE sisi
A B D E = sudut

Maka ( s, s, sd)
c. Satu sisi sama panjang dan dua sudut sama besar
1). Satu sisi dan dua sudut yang terletak pada sisi itu (sudut, sisi, sudut atau sd, s, sd)
M U Dari gambar di samping diperoleh:
= sudut
K L S T KL = ST sisi
= sudut

Maka (sd, s, sd)


2). Dua sudut dan satu sisi di hadapan salah satu sudut yang sama (sudut, sudut, sisi) atau
(sisi, sudut, sudut)
C R Dari gambar di samping diperoleh:
A= P sudut

B= Q sudut
BC = QR sisi
atau
A B P Q BC = QR sisi
A= P sudut

B= Q sudut

Maka (s, sd, sd)

Contoh:

R M Perhatikan gambar di samping!


a. Buktikan bahwa PQR kongruen dengan

6 cm 8 cm KLM!

65 45 b. Hitung besar sudut R


P 8 cm Q K 6 cm L

Jawab:

9
a. QR = KL = 6 cm b. Q= K = 45

PQ = KM = 8 cm R = 180 - (65 + 45 )

P= M = 65 = 70

Jadi (sisi, sisi, sudut)

D. Segitiga-Segitiga yang Sebangun


1. Syarat Segitga-Segitiga Sebangun

A B D E

Amatilah gambar di atas.


Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian pada dua segitiga itu adalah

Kemudian, salin dan isilah titik-titik berikut ini.


A= ……….

B= ……….

C= ……….
Dari isian tersebut kamu akan mendapatkan, bahwa sudut yang bersesuaian sama besar.
Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut.

a. Jika perbandingan panjang sisi yang bersesuaian pada dua buah


segitiga senilai, maka sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.

b. Jika perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada dua buah


segitiga senilai, maka kedua buah segitiga itu sebangun

10
Selanjutnya perhatikan gambar berikut!

45° 45°
P Q K L

Pada PQR dan KLM terdapat dua pasang sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu:

P= K = 90° dan

Q= L = 45° maka pastilah R= M = 45°


Kemudian salin dan isilah perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian berikut:

Dari isian tersebut, kalian akan memperoleh bahwa perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian
pada ∆PQR dan ∆KLM adalah sama. Jadi, ∆PQR dan ∆KLM memiliki dua sudut yang bersesuaian
Sama besar dan perbandingan sisi yang bersesuaian senilai. Hal ini menunjukkan, bahwa
Kesebangunan dua segitiga cukup ditunjukkan dua segitiga tersebut memiliki dua pasang sudut
yang sama besar.
Dua segitiga dikatakan sebangun, jika memenuhi salah satu dari sayarat berikut:

1. perbandingan panjang ketiga sisi yang bersesuaian senilai (s, s, s)

2. dua pasang sudut yang bersesuaian sama besar (sd, s, sd)

3. perbandingan panjang dua pasang sisi yang bersesuaian senilai dan sudut yang diapait
sisi-sisi itu sama besar (s, sd, s)

Contoh: A

11
Segitiga ABC adalah segitiaga sama kaki dengan AB = AC. Jika
BE adalah garis tinggi pada sis AC, sedangkan CD adalah garis
pada sisi AB , maka buktikan bahwa ∆ BEC dan ∆ CDB sebangun!
Jawab:
D E Lihat ∆ BCE dan ∆ CDB

BCE = CDB (karena ∆ ABC sama kaki )


C
Jadi ∆ BEC ~ ∆ CDB
B

2. Ruas garis pada segitiga

Kita dapat menggukan konsep kesebangunan segitiga untuk menentukan perbandingan ruas
garis pada segitiga.

a. ∆ ABC sebangun dengan ∆ DBA sehingga berlaku:


AB : BD = BC : AB
AB2 = BC × BD
B
b. ∆ ABC sebangun dengan ∆ DCA sehingga berlaku:
A

AC : CD = BC : AC
AC2 = BC × CD

c. ∆ ADB sebangun dengan ∆ DAC sehingga berlaku:


AD : CD = BD : AD
AD2 = BD × CD

3. Garis-garis sejajar dalam segitiga

Pada gambar berikut ∆ ABC sebangun dengan ∆ DEC sehingga berlaku:


C

a c

D e E atau

b d
f
B
A
Coba diskusikan dengan teman-temanmu, bagaimana perbandingan itu diperoleh!

Contoh!

Jika ∆ ABC dan ∆ CDE sebangun, tentukan panjang CB!


12
Jawab: C

6 9

<=> D E
2

<=>

A B

Diskusikan dengan teman-temanu!

D
1. Pada segitiga ABC disampingCE ┴ AC. Buktikan
C
Bahwa ∆ AEC sebangun dengan ∆ ADB!
E B
A
E

2. B Pada gambar di samping AB DE,


a. Buktikan bahwa ∆ ABC dan ∆ CED sebangun!
E
C b. Sebutkan pasangan sisi bersesuaian yang
sebanding!

Kegiatan
A
Siswa
D

3. C Pada gambar di samping,


diketahui BD = 4 cm dan BC = 13 cm.
D a. Buktikan bahwa ∆ ABD dan ∆ CAD sebangun!
b. Hitung panjang AD!
A B
4. B Segitiga ABC siku-siku di A dan AD ┴ CD. Jika
A
panjang AC = 12 cm, dan BC = 16 cm, maka tentukan
panjang sisi CD!

D
13
C

E
5. Pada gambar
Pada gambar di samping, panjang
di samping, AB = 4 AB
panjang cm, =BF4= 5
cm, AF
cm, dan BC = 8 cm
D
Hitunglah panjang AD dan DC!
F
Hitunglah panjang AD dan DC!
5

A 3
4 B
C
8

E. Masalah yang Melibatkan Konsep Kesebangunan.

Untuk menyelesaikan masalah yang


berkaitan dengan kesebangunan, dapat
Kegiatan Siswa
digunakan sifat-sifat kesebangunan.

Contoh:
Pada saat yang sama, panjang bayangan tiang listrik dan gedung yang letaknya
bersebelahan masing-masing 9 m dan 15 m. Jika tinggi tiang listrik 6 m
Maka hitunglah tinggi gedung itu!

Jawab:
Misalkan tinggi gedung = t, dengan
dengan demikian diperoleh
perbandingan berikut.
t
6m
<=>

<=>
9m 6m
Jadi tinggi gedung adalah 10 m

14
LATIHAN ULANGAN BAB I
KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

Diskusikan dengan temanmu!

1. Pada saat upacara bendera, kamu

Dan bendara mendapat sinar matahari,


sehingga panjang bayanganmu 200 cm
dan bayangan tiang bendera 700 cm.
ika tinggimu 160 cm, tentukan tinggi
tiang bendera!
2. Seorang anak menghitung lebar sungai
A
dengan menamcapkan tongkat di B, C, D
dan E (seperti pada gambar) sehingga D,
C, A segaris (A=benda di seberang sungai). 3cm E
B 12cm C 4cm
Tentukan lebar sungai (panjang AB)!
D

I. Pilih satu jawaban yang benar!

1. Sebuah peta dibuat dengan skala 1 : 1.500.000. Jika jarak dua kota pada peta adalah 7,5
cm, maka jarak sebenarnya adalah…..
a. 11,25 km b. 22,5 km c. 112,5 km d. 225 km
2. Sebuah peta dibuat dengan skala1 : 2.500.000. Jika jarak dua kota sebenarnya adalah 400
km, maka jarak dua kota pada peta adalah…..
a. 4 cm b. 8 cm c. 16 cm d. 32 cm
3. Jarak dua kota pada peta adalah 15 cm, sedangkan jarak sebenarnya adalah 105 km, skala
peta tersebut adalah…..
a. 1 : 7.000 b. 1 : 70.000 c. 1 : 700.000 d. 1 : 7.000.000

15
4. Sebidang tanah berbentuk persegipanjang berukuran 12 m x 15 m. Jika yang berukuran 12
m digambar menjadi 4 cm, maka perbandingan luas sebenarnya dengan luas pada gambar
adalah…..
a. 90 : 1 b. 900 : 1 c. 9.000 : 1 d. 90.000 : 1
5. Panjang badan sebuah pesawat terbang adalah 20 m dan panjang sayapnya 15 m. Jika
pesawat itu dibuat model dengan panjang badan 30 cm, maka panjang sayap pada model
adalah…..
a. 18 m b. 30 m c. 22 m d. 36 m
6. Sebuah persegipanjang berukuran 8 cm x 6 cm, akan sebangun dengan persegipanjang
yang berukuran…..
a. 6 cm x 4 cm b. 10 cm x 8 cm c. 12 cm x 10 cm d. 16 cm x 12 cm
7. Dua bangun berikut yang pasti sebangun adalah…..
a. dua persegi c. dua belahketupat
b. dua segitiga sama kaki d. dua persegipanjang

8.
x
Gambar di samping menunjukkan dua trapezium
6 9 yang sebangun. Nilai k adalah…..
°
12 a. 12

x b. 16
k
8 c. 18
° d. 24
12
9. Segitiga yang berukuran 6 cm, 4 cm, dan 8 cm akan sebangun dengan segitiga yang
berukururan……

a. 4 cm, 2 cm, dan 6 cm c. 9 cm, 6 cm, dan 12 cm

b. 8 cm, 6 cm, dan 10 cm d. 10 cm, 8 cm, dan 12 cm

10. Segitiga ABC dengan besar A = 55° dan B = 80°akan sebangun dengan …..

a. ∆ PQR, P = 80° dan Q = 60° c. ∆ DEF, D = 80° dan E = 45°

b. ∆ KLM, K = 70° dan L = 55° d. ∆ RST, R = 55° dan S = 90°


R C

16
11.
60° 80°
5 8

80° 60°

P Q A B

Pada gambar di atas, panjang PQ = ……

a. 3 b. 4 c. 5 d. 6

B D
12. Pada di samping panjang AB = ……….
10 16
a. 10
E
6 32 b. 12
A
c. 16

C d. 22

13. C
D Pada gambar di samping, panjang BC = 15 cm dan
CD = 5 cm, maka panjang AD = …….

a. √20 cm c. √75 cm

b. √50 cm d. √150 cm
B
A

R
14. Pada gambar disamping, panjang PS = 6 cm
dan PR = 10 cm. Maka panjang PQ = ………
S
a. √16 cm c. √40 cm

b. √24 cm d. √60 cm

P Q
15. Pada gambar di samping, nilai x = ……
3
a. 8 c. 10

5 6 x b. 9,6 d. 14

17
16.
C Pada gambar di samping, panjang AD = ……

6
E a. 10 c. 18
F
8
14
b. 15 d. 26
A B
D

17. D 8 C Pada gambar di samping, panjang EF = …..


3
a. 9,8 c. 12
7 b. 11 d. 13

A 17 B

18. Perhatikan gambar berikut. Pada ∆ABC dibuat jajargenjang ABFD dengan panjang AB = 12,5
cm dan BF = 4 cm. Jika panjang CD = 6 cm, maka EF adalah ……cm.

E F
D
4cm

A 12,5cm B

a. 7,5 b. 6,0 c. 5,0 d. 4,5

19. Diketahui ∆ ABC ≅ ∆ KLM. Jika ∠A = ∠K dan ∠B = ∠M maka pernyataan yang benar
adalah…..

a. ∠C = ∠L

b. panjang AB = panjang KL

c. panjang AC = panjang KM

d. panjang BC = panjang KL

20. Diketahui ∆ABC dengan ∠A = 30°, ∠B = 70°, dan AB = 12 cm dan ∆PQR dengan ∠P = 80° dan
∠R = 30°. Jika ∆ABC ≅ ∆PQR maka pernytaan berikut yang tidak benar adalah…….

a. ∠C = ∠P c. panjang AB = panjang RQ

b. panjang BC = panjang PR d. panjang QR = 12 cm


18
21. Segitiga ABC dan segitiga DEF kongruen dengan ∠B = ∠D = 90° , panjang AB = 8 cm, dan BC
= 15 cm. Panjang EF adalah………

a. 17 b. 15 c. 8 d. 7

22.
Pada gambar di samping, banyak segitiga kongruen
ada ……. Buah

a. 8

b. 6

c. 4

d. 3

23. Gambar berikut adalah trapezium ABCD sama kaki dengan AD = BC = 13 cm, AB ∥ CD, dan
jarak AB ke CD adalah 12 cm. Jika panjang AB = 25 cm, maka panjang CD adalah …..cm.
D C

A B
a. 5 b. 10 c. 12 d. 15

24.
D Pada gambar di samping, panjang AE = EB
dan ED = EC. Jika besar ∠A = 40° maka
besar ∠CBD = …….

a. 50° c. 130°
A B
E
b. 80° d. 145°

C
T
25. Pada gambar di samping, ΔABT kongruen
dengan ΔDCT menurut aturan …….

a. sisi, sudut, sisi c. sudut, sudut, sisi

b. sudut, sisi, sudut d. sisi, sisi, sisi

⋆ ⋆
A B C D

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian singkat!

1. A B
Bangun ABCD di samping adalah sebuah peregi panjang.
19
a. Buktikan bahwa Δ AEB ≅ Δ CED.

b. Tentukan panjang DE!


6cm

D 8cm C

2. P
Diketahui ST//QR. Panjang ST = 6, QR = 9 cm, PS = 8 cm,
danTR = 5 cm.
T
S a. Buktikan bahwa Δ PST dan Δ TUR sebangun!

b. Tentukan pasangan sisi yang bersesuaian!


Q R c. Hitunglah panjang TU dan PT!

3. Seorang anak yang berdiri pada jarak 2 meter dari tiang lampu memiliki bayangan oleh sinar
lampu setinggi 3 meter. Jika tinggi anak itu 1,8 meter, maka tentukan tinggi tiang lampu!
4. Pada layar TV gedung yang tingginya 64 meter tampak setinggi 16 cm, dan lebarnya 6,5 cm.
Tentukan lebar gedung sebenarnya!
5. Sebuah gedung yang tingginya 40 meter mempunyai panjang bayangan 60 meter. Pada saat
yang sama sebuah tiang mempunyai panjang bayangan 15 m. Tentukan tinggi tiang sebenarnya!
6. Sebuah pesawat terbang panjangnya 35 meter dan lebarnya 25 meter dibuat model dengan lebar
15 cm. Tentukan panjang pesawat pada model!
7. Dalam Δ DEF dan ΔPQR diketahui panjang sisi DE = 4 cm, EF = 6 cm, DF = 7 cm, PQ = 12 cm,
QR = 14 cm, dan PR = 8 cm.
8. Panjang bayangan sebuah tiang bendera adalah 6 m. Pada saat yang sama tongkat yang
panjangnya 1,5 m berdiri tegak dan mempunyai bayangan 1 m. Tentukan panjang tiang bendera
tersebut!
9. C
Dalam Δ ABC di samping, DE // AB, hitunglah:
4 cm
6 cm a. panjang CE!
D E

9 cm
3 cm b. panjang AD!
A B

10. C
Pada gambar di samping, tentukan panjang CD!

A 9 cm D 4cm B

20
BAB 2
BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

STANDAR KOMPETENSI

2. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola, serta menentukan ukurannya.

KOMPETENSI DASAR

2.1. Mengidentifikasi unsur-unsur tabung, kerucut dan bola.


2.2. Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola.
2.3. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan tabung, kerucut dan bola.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu:
1. Mengetahui sifat-sifat tabung, kerucut dan bola
2. Memahami cara menggambar jarring-jaring tabung, kerucut dan bola.
3. Menghitung luas selimut tabung, kerucut dan bola.
4. Menghitung luas permukaan tabung, kerucut, dan bola.
5. Menghitung volume tabung, kerucut dan bola
6. Menghitung perubahan volume tabung, kerucut dan bola jika jari-jarinya berubah.
7. Memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan tabung, kerucut dan bola.
21
Kalian telah mempelajari bangun datar seperti: persegi, persegi panjang dan lingkaran.
Pengetahuan tersebut sangat berguna untuk mempelajari materi pokok pada bab ini.
Kalau kita amati benda-benda yang ada di sekitar tempat tinggal kita atau benda-benda yang ada di
rumah kita, pasti ada benda yang tidak bersisi datar. Banyak di sekitar kita benda-benda yang berbentuk
bangun ruang sisi lengkung. Bangun ruang sisi lengkung itu misalnya: tabung, kerucut dan bola. Coba
sebutkan bangun ruang yang berbentuk tabung, kerucut atau bola! Dapatkah kalian menentukan luas
permukaan dan volume benda-benda tersebut?

Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan luas permukaan dan volume tabung, kerucut dan bola,
marilah kita pelajari sifat-sifat tabung, kerucut dan bola.

A. Tabung
Amatilah gambar tabung di samping.
Setelah kalian amati, coba diskusikan dengan temanmu, apakah yang dimaksud
dengan bangun ruang sisi lengkung tabung?
Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh bidang lengkung dan dua buah
bidang berbentuk ilngkaran.

Bidang lengkung yang membatasi tabung disebut selimut tabung.

1. Sifat-sifat tabung

a. Mempunyai 3 buah bidang sisi, yaitu bidang alas, bidang atas dan sisi tegak. Bidang alas dan
bidang atas berupa lingkaran sedangkan bidang tegaknya berupa sis lengkung yang selanjutnya
disebut selimut tabung.

b. Mempunyai dua buah rusuk, yitu rusuk bidang alas dan bidang atas yang berupa lingkaran

c. Jari-jari (r) lingkaran alas dan lingkaran atas sama panjang

d. Tinggi tabung adalah jarak titik pusat lingkaran bawah dan titik pusat lingkaran atas

2. Jaring-jaring tabung
r 22
A A
A
t

B B
B r

(a) (b)

Perhatikan gambar di atas!

Jika tabung (a) dibuka bagian bidang atas dan bidang bawah serta bidang sisi tegak dipotong
menurut garis AB, maka akan diperoleh jarring-jaring tabung seperti gambar (b)

3. Luas selimut tabung dan luas permukaan tabung

Gambar di samping adalah jarring-jaring tabung.


Selimut tabung berupa persegi panjang. Maka
panjang persegi panjang sama dengan keliling
t lingkaran (2πr) dan lebar persegi panjang adalah t

Sehingga diperoleh:

a. Luas selimut tabung = 2πrt

b. Luas permukaan tabung = luas selimut tabung + 2 luas lingkaran


= 2πrt + 2πr2
= 2πr (t + r)
dengan : t = tinggi tabung
r = jari-jari lingkaran alas atau lingkaran atas

Contoh:
Diketahui tabung dengan jari-jari 7 cm dan tingginya 15 cm, tentukan:
a. luas selimut tabung c. luas permukaan tabung
b. luas alas tabung

Jawab.
23
r = 7 cm dan t = 15 cm
a. luas selimut tabung = 2πrt

=.
= 660 cm2

b. luas alas tabung = πr2

= 72
= 154 cm2

c. luas permukaan tabung = luas selimut + 2 luas alas


= 660 + 2.154
= 660 + 308
= 968 cm2

4. Volume tabung
Perhatikan gambar di samping!

Gambar (a) adalah prisma tegak segi banyak beraturan,


jika rusuk pada sisi alasnya diperbanyak terus menerus,
maka sisi alasnya akan menjadi lingkaran. Jadi tabung
dapat dipandang sebagai prisma tegak dengan sisi alas
berbentuk lingkaran.
a
a Masih ingatkah kalian rumus volume prisma tegak?

Volume prisma tegak = luas sisi alas x tinggi

Jadi volume tabung = luas sisi alas x tinggi


= πr2 x t
= πr2t

Jika V menyatakan volume tabung,


b r menyatakan jari-jari alas tabung
t menyatakan tinggi tabung’
maka V = πr2t
Contoh:

Diketahui tabung dengan ukuran diameter 10 cm, tinggi 4 cm, dan π = 3,14. Tentukan volume
tabung tersebut!

Jawab:
24
d = 10 cm ⇒ r = 5 cm
t = 4 cm dan π = 3,14
Volume tabung = πr2t
= 3,14 . 52 . 4
= 314 cm3
Jadi volume tabung = 314 cm3

Diskusikanlah!
1. Diketahui jari-jari alas sebuah tabung 14 cm dan tingginya 20 cm. Tentukan :
a. luas alas tabung! c. luas permukaan tabung!
b. luas selimut tabung! d. volume tabung!

2. Volume sebuah tabung 198 cm3, sedangkan tinggi tabung 7 cm. Tentukan :
a. jari-jari alas tabung! d. luas permukaan tabung!
b. luas selimut tabung!

3. Volume sebuah tabung adalah 1.540 liter. Jika tinggi tabung 1 meter, hitunglah:
a. luas alas tabung! c. luas tabung tanpa tutup!
b. luas selimut tabung! d. luas permukaan tabung!

4. Luas selimut sebuah tabung tanpa tutup adalah 942 cm 2, dan tinggi tabung adalah 15 cm. Jika
Π = 3,14 , tentukan:
a. jari-jari alas tabung! c. luas tabung tanpa tutup!
b. luas alas tabung! d. volume tabung!

5. Sebuah tangki berbentuk tabung tertutup volumenya 2.156 cm 3. Jika panjang tangki 14 cm dan

Π= , tentukan luas permukaan tangki


Kegiatan Siswa
tersebut!

B. Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh bidang lengkung
dan bidang alas yang berbentuk lingkaran.

1. Sifat-sifat kerucut
a. Mempunyai 2 buah bidang sisi, yaitu bidang alas berupa
lingkaran dan bidang lengkung yang disebut selimut
kerucut.
b. Mempunyai sebuah rusuk berupa lingkaran alas.
c. Tinggi kerucut (t) adalah jarak antara puncak kerucut dan
titik pusat lingkaran alas
25
2 2 2
s =r +t
2. Jaring-jaring kerucut
P

Q Q’

(a) (b)

Jika kerucut pada gambar (a) alasnya dibuka dan sisi lengkungnya dipotong menurut garis
pelukisnya, maka akan diperoleh jarring-jaring kerucut. Jaring-jaring keruncut tersebut terdiri dari
juring lingkaran yang berjari-jari s dan lingkaran yang berjari-jari r, seperti tampak pada gambar (b).

3. Luas selimut kerucut dan luas permukaan kerucut

Selimut kerucut
s

B
A

Perhatikan juring kerucut di atas!

26
Luas selimut kerucut πsr

Luas permukaan kerucut = luas selimut + luas alas

= πrs + πr2

Jadi luas permukaan kerucut = πrs + πr2


Atau
Luas permukaan kerucut = πr ( s + r )

Dengan : r = jari-jari alas

s = garis pelukis dan s2 = r2 + t2


Contoh:

Sebuah kerucut panjang jari-jari lingkaran alasnya 7 cm dan tingginya 24 cm. Jika π = hitunglah

a. luas selimut kerucut!


b. luas permukaan kerucut!
Jawab:
r = 7 cm dan t = 24 cm, maka s = = = 25
a. Luas selimut kerucut = πrs

= . 7 . 25

= 550 cm2
Jadi luas selimut kerucut adalah 550 cm 2

b. Luas permukaan kerucut = luas selimut + luas alas


= πrs + πr2

= 550 + . 72

= 704 cm2
Jadi luas permukaan kerucut adalah 704 cm 2

4. Volume kerucut

Bagaimana mencari volume kerucut?


Perhatikan kerucut di bawah ini!

27
Kegiatan Siswa
(a)
(b)

Jika pada gambar (a) banyak sisi alas limas diperbanyak, maka bentuk limas akan mendekati
bentuk kerucut, seperti gambar (b)

Rumus volume limas adalah V = luas x tinggi, karena alas kerucut berupa lingkaran maka rumus

volume kerucut adalah:

Volume kerucut = πr2t dengan r = jari-jari alas kerucut

t = tinggi kerucut

Contoh:

Sebuah tempat es krim berbentuk kerucut. Panjang jari-jari alasnya 21 cm dan tingginya 10 cm.

Hitunglah volume tempat es krim tersebut! ( π = )

Jawab:

V = πr2t

= 4.620

Jadi volume tempat es krim tersebut adalah 4,620 cm 3.

28
Diskusikanlah!

1. Sebuah berjari-jari 5 cm dan tngginya 12 cm ( π = ) . Tentukan:

a. psnjangris garis pelukis c. luas selimut kerucut!


b. luas alas kerucut d. luas permukaan kerucut!

2. Diameter lingkaran alas suatu kerucut adalah 10 cm, dan tingginya 12 cm.

a. Sketsalah kerucut itu! c. hitunglah luas permukaan kerucut jika π =

b. Hitunglah panjang garis pelukisnya!

3. Diameter sebuah alas kerucut adalah 8 cm. Panjang garis pelukisnya 5 cm. Tentukan:
a. tinggi kerucut c. volume kerucut!
b. luas alas kerucut!

4. Diketahui volume sebuah kerucut 1.104,8 cm 3. Jika tingginya 15 cm, tentukan:


a. jari-jari alas kerucut! c. luas permukaan kerucut!
b. panjang garis pelukis!

5. Sebuah kerucut dibentuk dari selembar aluminium yang berbentuk setengah lingkaran dengan

diameter 28 cm, jika π = , tentukan panjang jari-jari lingkaran alas kerucut!

C. Bola

Pernahkah kalian bermain sepak bola, volley atau basket? Bagaimana bentuk bola yang kalian
gunakan untuk bermain?
Bola yang kalian gunakan untuk bermain berbentuk bulatan. Dapatkah kalian menyebutkan benda-
benda yang ada di sekelilingmu yang berbentuk bola? Banyak buah-buahan yang berbentuk bola,

29
misalnya jeruk, semangka, melon dan yang lainnya. Jika kalian perhatikan bola basket, bola sepak
atau bola volley, dapatkah kalian menenentukan titik sudut dan rusuknya?
Bola tidak mempunyai titik sudut dan rusuk, bola hanya mempunyai satu bidang sisi lengkung.

1. Sifat-sifat bola
a. Mmpunyai sebuah bidang sisi lengkung
b Tidak mempunyai titik sudut dan rusuk

3. Luas permukaan bola


Dapatkah kalian menentukan luas sisi bola?
Perhatikan gambar berikut! Kalian dapat melakukan kegiatan beikut!

a. Siapkan bola dan tabung, panjang jari-


jari bola sama dengan panjng jari-jari
alas tabung. Tinggi tabung sama dengan
dua kali panjang jar-jari bola
b. Lilitlah seluruh permukaan bola dengan
(i) (ii) (iii) tali
c. Pindahkan tali yang dililitkan pada bola
ke selimut tabung.
Apa yang terjadi?
Ternyata tali tersebut tepat menutupi selimut tabung. Artinya, luas selimut bola sama dengan luas
selimut tabung.

Luas selimut bola = luas selimut tabung


= 2πrt
= 2πr x 2r ⟹ t = 2r
2
= 4πr

Jadi luas permukaan bola = 4πr2

Contoh:

Tentuka luas permukaan bola yang berdiameter 21 cm dengan π = !

Jawab:

d = 21 cm ⟹ r = cm

Luas permukaan bola = 4πr2

=4. . .

= 1.386 cm2

Jadi luas permukaan bola adalah 1.386 cm 2


4. Volume bola

30
Bagaimana menghitung volume bola?
Perhatikan gambar berikut!
Lakukan kegiatan berikut, dengan mempersiapkan sebuah bola plastik dan kertas kerton.
1. Potonglah bola plastik menjadi dua
bagian yang sama seperti gambar (i)
2. Buat kerucut dengan jari-jari dan tinggi
sama dengan jari-jari bola seperti
gambar (ii)
3. Isilah kerucut dengan air sampai penuh.
(i) Pindahkan air dari kerucut ke dalam dua
belahan bola tersebut sperti gambar (iii).
Berapa kali kalian menuangkan air dari
kerucut ke masing-masing belahan bola
sampai penuh?

Jika dalam menuangkan air kalian teliti, maka dibutuhkan empat kali menuangkan air dari dalam
kerucut ke dalam dua belahan bola tersebut, maka diperoleh:

Volume bola = 4 x volume kerucut

= 4 x πr2t ⟹t=r

= πr3

Jadi Volume bola = πr3 , dengan r = jari-jari bola

Contoh:
Diketahui jari-jari sebuah bola 10 cm. Jika π = 3,14, hitunglah volume bola tersebut!
Jawab:

Volume bola = πr3

= . 3,14 . 103

= 4.186,67 cm 3
Jadi volume bola tersebut adalah 4.186,67 cm 3
D. Besar Perubahan Volume
1. Perubahan volume tabung jika jari-jarinya berubah.
Jika jari-jari alas tabung berubah menjadi n kali, maka r berubah menjadi nr, dan
Volume tabung = π (nr)2 t
= π n2 r2 t
= n2 (πr2t)
31
Atau volume tabung menjadi n2 kalinya

2. Perubahan volume kerucut jika jari-jarinya berubah


Jika jari-jari kerucut berubah menjadi n kalinya, maka r berubah menjadi nr, dan

Volume kerucut = π(n r)2 t

= π n2 r2 t

= n2 ( π r2 t).

Atau volume kerucut berubah menjadi n2 kalinya.

3. Perubahan volume bola jika jari-jarinya berubah


Jika jari-jari bola berubah menjadi n kalinya, maka r berubah menjadi nr, dan

Volume bola = π (nr)3

= π n3 r3

= n3 ( π r3)

Atau volume bola berubah menjadi n 3 kalinya.

E. Memecahkan Masalah yang Berkaitan dengan Tabung, Kerucut, dan Bola


Contoh:
Suatu gelas ukur berbentuk tabung dengan panjang jari-jari alas 6 cm. Gelas ukur
tersebut terisi air setinggi 10 cm. Sebuah benda berbentuk bola berjari-jari 3 cm
dimasukkan ke dalam gelas ukur tersebut hingga tenggelam sampai dasar.
a. hitunglah volume bola!
b. berapa cm kenaikan air di dalam gelas ukur tersebut?

Jawab:
r bola = 3 cm , r alas tabung = 6 cm

a. Volume bola = π r3

= . 3,14 . 33

= 113,04 cm3
Jadi volume bola adalah 113,04 cm3
b. Volume air sebelum dimasuki bola = πr2t
= 3,14 . 62 .10
32
= 1.130,4
Kegiatan Siswa cm 3

Volume air setelah


dimasuki bola = volume air sebelum
dimasuki bola + volume bola
= 1.130,4 cm3 + 113,04 cm3
= 1.243,44 cm3
Misal tinggi air setelah dimasuki bola adalah t 1,

Maka t1 =

= 11 cm
Jadi kenaikan dalam gelas ukur tersebut = 11 – 10 = 1 cm

Diskusikanlah!

1. Hitunglah volume bola dengan ukuran berikut:


a. jari-jari 3,5 cm
b. jari-jari 6 cm
c. diameter 10 cm
d. diameter 14 cm

2. Hitunglah jari-jari bola dengan volume berikut:


a. 288 π cm3
b. 113,04 cm3 (dengan π = 3,14)

3. Sebuah mangkuk berbentuk setengah bola. Jika mangkuk itu dapat memuat 486π cm3 sop,
hitunglah diameter mangkuk tersebut!

4. Sebuah tangki minyak berbentuk tabung dengan kedua ujungnya


2m berbentuk setengah bola. Jika panjang tangki 7 m dan tinggi 2 m,
7m berapa literkah minyak yang dapat ditampung tangki itu?
5. Sebuah bandul terdiri atas sebuah kerucut dan setengah bola
15 cm dengan jari-jari 6 cm. Jika tinggi seluruhnya 15 cm, hitunglah
volume bandul tersebut!

33
I. Pilih satu jawaban yang benar!
1. Sebuah tabung diameter alasnya = 14 cm dan tingginya = 10 cm. Luas selimut tabung adalah …
a. 440 cm2 c. 220 cm2
b. 220 cm2 d. 120 cm2

2. Jika diametr sebuah tabung adalah 14 cm , dan tingginya 3 cm, makavolumenya adalah ….
a. 246 cm3 c. 462 cm3

b. 264 cm3 d. 642 cm3

3. Sebauah tabung memiliki panjang jari-jari alas 10 cm. Jika luas selimut tabung itu 1570 cm 2, luas
permukaan tabung adalah …..
a. 2.826 cm2 c. 1.884 cm2
b. 2.628 cm2 d. 1.632,8 cm2

4. Diketahui luas selimut sebuah tabung adalah 2.200 cm 2. Jka tinggi tabung 25 cm dan π = ,
luas permukaan tabung itu adalah ……
a. 3.432 cm2 c. 2.239 cm2
b. 3.234 cm2 d. 2.214 cm2

5. Jika tinggi tabung adalah 16 cm dan jari-jari lingkaran alas tabung adalah 7 cm, luas permukaan
tabung adalah ……..
a. 1.112 cm2 c. 1.012 cm2
b. 858 cm2 d. 704 cm2

6. Volume tabung yang ukuran diameternya 21 cm, tinggi 12 cm, dan π = adalah …
a. 5.544 cm3 c. 1.386 cm3
b. 4.158 cm3 d. 792 cm2

LATIHAN ULANGAN BAB 2


BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

7. Keliling alas sebuah tabung adalah 22 cm dan tinggi tabung 10 cm. Untuk π = , maka luas
selimut tabung tersebut adalah ….

8. Volume sebuah tabung tanpa tutup adalah 942 cm 3. Jika tingginya 12 cm dan π = 3,14, luas
permukaan tabung itu adalah ….

34
9. Panjang jari-jari sebuah tabung adalah 12 cm dan tinggi 20 cm. Jika panjang jari-jari diubah
menjadi 4 cm dengan tinggi tetap, maka perbandingan volume tabung semula dengan volume
setelah perubahan adalah …
a. 1 : 3 c. 1 : 9
b. 3 : 1 d. 9 : 1

10. Sebuah tabung dengan jari-jari lingkaran alas r diperbesar menjadi 3r. Jika volume awal tabung
adalah 156 cm3, volume tabung setelah diperbesar adalah …
a. 468 cm3 c. 1.248 cm3
b. 936 cm d. 1.404 cm3

11. Luas selimut kerucut yang berjai-jari 7 cm, tinggi 24 cm dan π = adalah ….
a. 110 cm2 c. 225 cm2
b. 220 cm2 d. 550 cm2

12. Jari-jari alas suatu kerucut 5 cm, tingginya 12 cm, dan π = 3,14. Luas seluruh permukaan
kerucut tersebut adalah ….
a. 62,8 cm2 c. 204,1 cm2
2
b. 78,5 cm d. 282,6 cm2

13. Luas selimut kerucut yang berjari-jari 7 cm, tinggi 24 cm, dan π = adalah ….
a. 110 cm2 c. 225 cm2
b. 220 cm2 d. 550 cm2

14. Panjang diameter kerucut 14 cm dan panjang garis pelukisnya 25 cm. Untuk π = , luas
selimut kerucut itu adalah ……
a. 550 cm2 c. 1.100 cm2
b. 750 cm2 d. 3.850 cm2

15. Sebuah kerucut diameternya 20 cm dan tingginya 12 cm, jika π = 3,14, maka volume kerucut
adalah ….
a. 125,6 cm2 c. 743,6 cm2
2
b. 251,2 cm d. 1.256,0 cm2

16. Ditentukan kerucut dengan tinggi 8 cm dan jari-jari alasnya 6 cm. Untuk π = 3,14, maka luas
seluruh permukaan kerucut tersebut adalah ……
a. 301,44 cm2 c. 113,04 cm2
b. 188,40 cm2 d. 100,48 cm2

17. Suatu kerucut memiliki panjang garis pelukis 13 cm dan keliling alasnya 31,4 cm. Jika π = 3,14,
tinggi kerucut adalah ….
a. 5 cm c. 10 cm
b. 7 cm d. 12 cm

18. Sebuah kerucut diameternya 20 cm dan tingginya 12 cm, untuk π = 3,14, maka volume kerucut
itu adalah ….
a. 125,6 cm3 c. 743,6 cm3
35
b. 251,2 cm3 d. 1.256,0 cm3

19. Luas permukaan bola yang berdiameter 21 cm dengan π = adalah ….


a. 264 cm2 c. 1.386 cm2
b. 462 cm2 d. 4.851 cm2

20. Luas kulit sebuah bola adalah 314 cm 2. Untuk π = 3,14, pajang jari-jari bola adalah ….
a. 20 cm c. 10 cm
b. 15 cm d. 5 cm

21. Sebuah bola volumenya 113,4 liter. Jika π = 3,14, panjang jari-jarinya adalah ….
a. 6 dm c. 4 dm
b. 5 dm d. 3 dm

22. Sebuah bola besi dimasukkan de dalam tabung yang penuh berisi air. Jari-jari tabung sama
dengan jari-jari bola yaitu 10 cm, sedangkan π = 3,14, maka sisa air di dalam tabung sesudah
bola dimasukkan adalah ……
a. 2.407,33 cm3 c. 1.456,33 cm3
3
b. 2.198 cm d. 732,67 cm3

23. Sebuah bola dimasukkan ke dalam tabung. Diameter bola sama dengan diameter tabung = 12
cm dan tinggi tabung 20 cm, jika π = 3,14 maka volume tabung di luar bola …..
a. 1.356,48 cm3 c. 452,16 cm3
3
b. 904,32 cm d. 226,08 cm3

24. Sebuah bola logam berada di dasar tabung yang berisi air. Jari-jari bola dan alas tabung
berturut-turut adalah 3 cm dan 10 cm. Jika bola logam dikeluarkan dari dalam tabung itu, maka
air dalam tabung akan turun …..
a. 0,54 cm c. 0,24 cm
b. 0,27 cm d. 0,12 cm

25.
Sebuah bandul logam bentuknya merupakan gabungan kerucut dan setengah
bola seoerti gambar di samping. Jika jari-jari bola 7 cm dan tinggi kerucut 24
cm, luas permukaan bandul itu adalah …
a. 836 cm2 c. 962 cm2
b. 858 cm2 d. 1.116 cm2

. ola

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan uraian singkat!

1. Diketahui luas selimut tabung adalah 2.200 cm 2. Jika tinggi tabung 25 cm dan π = , tentukan
luas permukaan tabung!

2. Dikrtahui luas selimut kerucut adalah 550 cm 2, jari-jari alasnya 7 cm. Hitunglah:
a. panjang garis pelukis!
b. luas permukaan kerucut!
36
3. Sebuah tabung terbuka terbuat dari seng dengan jari-jari 14 cm dan tinggi 20 cm, jika π = ,
tentukan luas seng yang diperlukan untuk membuat tabung tersebut!

4. Sebuah kerucut dan tabung mempunyai jari-jari alas dan tinggi yang sama, yaitu 6 cm dan 8 cm.
Hitunglah:
a. perbandingan volume kerucut dan volume tabung!
b. luas selimut tabung!
c. luas selimut kerucut!

5. Sebuah bola berjari-jari sama dengan panjang jari-jari alas sebuah tabung, yaitu 4 cm. Jika tinggi
tabung 8 cm, hitunglah perbandingan volume bola dan volume tabung!

6. Perhatika gambar berikut!

5 cm Sebuah drum berbentuk tabung dengan diameter 14 dm dan


volumenya 3.850 liter. Hitunglah volume air yang mengisi drum itu
(daerah yang diarsir)

7. Panitai suatu acara akan mambuat tenda berbentuk kerucut (tanpa alas) dari kain parasut.
Tenda yang akan dibuat memiliki diameter 16 m dan tinggi 6 m, Apabila biaya pembuatan tenda
tiap m2 adalah Rp 50.000,00, berapa biaya yang harus disediakan untuk membuat tenda itu?

8. Pemberat suatu pancing terbuat dari timah yang berbentuk kerucut dengan
diameter 4 cm dan tingginya 5 cm. Bila berat 1 cm 3 timah = 7,8 gram,
maka tentukan berat dari pemberat pancing!

9. Sebuah balon berbentuk bola dan berdiameter 7 cm. Kemudian balon itu ditiup sehingga
panjang diameternya menjadi dua kali lipat dameter semula. Tentukan:
a. Berapa cm3 volume tambahan dari balon tersebut?
b. Perbandingan volume semula dengan volume setelah perubahan!

10.
Tabung kemasan bola tennis berkapasitas 5 buah. Jika diameter
bola 25 cm, tentukan volume ruang yang kosong di antara bola-
bola tersebut!

37
BAB 3
STATISTIKA
Standar Kompetensi
3. Melakukan pengolahan dan penyajian data.

Kompetensi Dasar
3.1. Menentukan rata-rata, median, dan modus data tunggal serta penafsirannya.
3.2. Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis dan lingkaran.

Tujuan Pembelajaran
1. Memahami hal-hal yang berhubungan dengan data statistika, seperti cara pengumpulan data, jemis
data, dan cara mengurutkan data pada kehidupan sehari-hari.
2. Mengetahui cara menghitung ukuran pemusatan yang terdiri dari mean, modus, dan median dari
sekumpulan data.
3. Memahami pengertian jangkauan suatu data dan jangkauan kuartil serta cara menghitungnya.
4. Menyajikan data dalam bentuk tabel dan berbagai bentuk diagram.
5. Menafsirkan data dari suatu diagram.
38
A. Data Statistika

Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan data, dan
penarikan kesimpulan data yang dilakukan disebut statistic

Data dapat berupa sample atau populasi. Pengumpulan data dapat diperoleh dengan cara sebagai
berikut:

Data Primer
Jika kalian menggali informasi dengan wawancara secara langsung dari dari sumber informasi, maka
data dari hasil wawancara itulah yang disebut data primer.

Contoh:
Dalam sebuah pameran buku, Andi ingin mengetahui jenis buku yang disukai oleh pengunjung,
apakah buku novel, biografi, fiksi ilmiah atau yang lainnya. Oleh karena itu Andi memilih pengunjung
secara acak di beberapa lokasi berbeda di dalam gedung itu kemudian ia mewancarai mereka. Hasil
wawancara itulah yang disebut data primer.

Data Sekunder
Data yang diperoleh dari data yang telah dikumppulkan pihak lain disebut data sekunder.

Contoh:
Dila ingin mengetahui banyak pengunjung di perpustakaan SMP Negeri 1 Gambiran tahun 2000
sampai tahun 2008. Kemudian Dila mendatangi petugas perpustakaan untuk meminta data. Data
yang diperoleh Dila disebut data sekunder.

1. Populasi dan Sampel

Untuk mengetahui pengertian populasi dan sample mari kita perhatikan contoh berikut:
Pak Burhan pedagang buah mangga di pasar. Bu Asri ingin
membeli mangga pak Burhan. Sebelum memutuskan untuk
membeli, bu Asri mencicipidahulu buah mangga tersebut.
Setelah mendapat ijin penjualnya bu Asri mengambil
beberapa contah mangga dari beberapa tempat berbeda di
dalam keranjang buah, yaitu beberapa mangga yang

terletak di bagian dasar, di bagian tengah dan di bagian atas keranjang. Setelah mencicipi
ternyata semua mangga terasa manis rasanya. Oleh karena itu bu Asri membeli 15 kg mangga
dari pak Burhan. Beberapa mangga yang diambil bu Asri dari keranjang itu disebut sample dari

39
mangga pak Burhan, sedang seluruh mangga dalam keranjang pak Burhan disebut populasi.
Mangga-mangga yang diambil merupakan data atau informasi.

Populasi adalah sekolompok obyek (bilangan, benda, orang, binatang dan lain-lain) yang
dibicaran.
Sampel adalah bagian dari populasi

2. Jenis data

Menurut jenisnya data terbagi menjadi dua, yaitu:


a. Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kategori (sifat) suatu obyek. Misal data
mengenai mata pelajaran yang disukai.
b. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran yang bersifat numeric
(berupa angka). Misalnya data mengenai
tinggi badan siswa dan banyak siswa di suatu sekolah.

3. Cara Pengumpulan data


a. Mencacah
Data yang diperoleh dengan cara mencacah, membilang, atau menghitung banyak obyek.
Contoh:
Data tentang luas petak sawah untuk masing-masing desa di
lima desa.

b. Mengukur
Data yang diperoleh dengan cara mengukur besaran obyek.

Contoh: Data tentang luas petak sawah dan data tentang


berat padi gabah kering. Luas sawah diperolah dengan
cara mengukur panjang dan lebarnya. Berat padi diperoleh
dengan dengan mengukur beratnya.

4. Mengurutkan data

Untuk kebutuhan penyajian dan pengolahan data, maka data data tersebut perlu diurutkan dari
ukuran terkecil (nilai rendah) sampai dengan ukuran terbesar (nilai tertinggi) sehingga dapat
diketahui penyebaran atau jangkauannya

B. Ukuran Pemusatan
Ukuran pemusatan sering digunakan untuk memberikan informasi singkat dari sekumpulan data.
Misalnya rata-rata nilai matematika siswa kelas IX atau berat barat badan paling banyak. Untuk lebih
memahami pokok bahasan ini lakukan diskusi kelompok berikut!

Kerja kelompok
40
1. Data di bawah menyatakan ukuran sepatu dari sebelas anggota tim sepakbola yang sedang turun
lapangan yaitu:
43, 42, 39, 41, 41, 40, 38, 40, 40, 39, 40.
2. Ukuran sepatu berapa yang paling seriong muncul?
3. Urutkan ukuran sepatu dimulai dari yag terkecil hingga yang terbesar. Ukuran berapa yang berada
di tengah data yang telah berurutan itu?
4. Jumlah ukuran-ukuran sepatu tersebut kemudian bagilah jumlah tersebut dengan 11. Apakah
jawabanmu menyatakan suatu ukuran sepatu? Jelaskan !

Rata-rata, Median dan Modus

Rata-rata, median, dan modus merupakan ukuran pemusatan. Misalkan diketahui data sebagai
berikut: 9, 9, 7, 8, 6, 7, dan 10. Data ini setelah diurutkan menjadi: 6, 7, 7, 8, 9, 9, 10.

6+ 7+ 7+ 8+ 9+ 9+ 10 = 56 6, 7, 7, 8 ,9, 9, 10. 6, 7, 7, 8, 9, 9, 10.

Rata-rata = Median adalah nilai data Modus data dengan frekwensi

Yang letaknya di tengah- paling besar atau data yang


Tengah setealah data di pailing sering muncul
urutkan

Kadang-kadang data yang kalian peroleh sangat banyak sehingga sehingga membutuhkan banyak
tempat. Misal dalam satu kelas terdapat 30 siswa yang mengikuti tes matematika. Nilai yamg
diperoleh adalah:

8 9 6 6 7 6 6 8 6 9 6 6 7 6 6

6 7 9 8 6 6 7 6 9 10 6 9 8 6 6

Coba tentukan rata-rata, median, dan modus dari data tersebut!


Bagaimana cara kalian menentukan jawaban? Agar lebih mudah buatlah tabel frekwensi sebagai
berikut:

Nilai Tally Frekwensi


6 //// //// //// / 16
7 //// 4
8 //// 4
9 //// 5
10 / 1

Tabel distribusi di atas dapat disajikan sebagai berikut:


Nilai Frekwensi
41
6 16
7 4
Kegiatan
8 Siswa 4
9 5
10 1

Rata-rata = = 7,03

Modus = 6

Bagaimana menetukan median atau nilai tengah dari data tersebut? Jumlah frekwensi data tersebut
adalah 30 (genap) berarti nilai yang ada di tengah ada dua buah, yaitu data yang ke 15 dan data yang
ke 16, maka:

Median = =6

Diskusikanlah!

1. Tentukan mean, median dan modus untuk setiap data berikut!


a. 8, 4, 5, 6, 7, 6, 9, 6, 4
b. 6, 4, 7, 5, 10, 3, 6, 8, 7, 2, 7, 6
2. Tentukan nilai rata-rata dari data yang disajikan pada tabel frekwensi berikut!
Nilai (x) Frekwensi (f)
4 2
5 7
6 13
7 6
8 1
9 1

42
3.
Data 5 6 7 8 9
f 4 8 15 12 2

Tentukan modus dari data di atas!


4. Tentukan median dari data berikut!

Nilai 3 4 5 6 7 8 9 10
Frewensi 1 4 2 10 11 1 3 1

5. Perhatikan tabel berikut!


Banyak saudara kandung Frekwensi (f)
0 3
1 8
2 10
3 12
4 6
5 2

C. Ukuran Pencaran
Pencaran data yang dibahas adalah jangkauan suatu data dan jangkauan kuartil
1. Jangkauan
Jangkauan suatu data atau rentangan suatu data adalah selisih nilai tertinggi dengan nilai
terendah dari suatu data.

Jangkauan (rentangan) = nilai tertinggi – nilai terendah.


Contoh:
Nilai ulangan matematika Ahmad adalah sebagai berikut:
6, 8, 5. 7, 8, 7, 9, 6
Tentukan jangkauannya!
Jawab:
Nilai tertinggi = 9
Nilai terendah = 5
Jangkauan = nilai tertinggi – nilai terendah
=9–5
=4
Jadi jangkauannya adalah 4.

2. Kuartil
Kuartil suatu data diperoleh dengan membagi suatu data terurut menjadi empat bagian sama
besar. Kuartil terdiri atas tiga macam, yaitu:
a. kuartil bawah (Q1)
b. kuartil tengah/median (Q2)
c. kuartil atas (Q3)
43
Jika suatu data dilambangkan dengan garis lurus, letak kuartil bawah, kuartil tengah, dan kuartil
atas adalah sebagai berikut:
Median

● ● ● ● ●
Q1 Q2 Q3

Cara menentukan kuartil sebagai berikut:


a. urutkan data dari yang terkecil sampai yang teringgi
b. tentukan kuartil tengah (Q2) atau median
c. tentukan kuartil bawah (Q1) dengan membagi data di bawah Q2 menjadi dua bagian yang
sama
d. tentukan kuartil atas (Q3) dengan membagi data di atas Q2 menjadi dua bagian yang sama

3. Jangkauan Interkuartil
Jangkauan interkuartil adalah selisih antara kuartil atas dan kuartilbawah.

Jangkauan interkuartil = Q3 – Q1

4. Jangkauan semiinterkuartil atau simpangan kuartil (Q d)


Simpangan kuartil adalah setengah dari jangkauan interkuartil

Qd = (Q3 – Q1)

Contoh:
Tentukan kuartil bawah (Q1), kuartil tengah (Q2),kuartil atas (Q3), jangkauan interkuartil dan
simpangan kuartil dari data-data berikut.

a. 20 35 50 45 30 30 25 40 45 30 35
b. 11 13 10 10 12 15 14 12
Jawab:
a. Urutkan data terlebih dahulu.

20 25 30 30 30 35 35 40 45 45 50

Q1 Q2 Q3
Jadi, Q1 = 30, Q2 = 35, dan Q3 = 45.
Jangkauan interkuartil = Q3 – Q1 = 45 – 30 = 15
Jadi jangkauan interkuartil adalah 15

Qd = (Q3 – Q1) = (45 – 30) = 7,5

Jadi simpangan kuartil adalah 7,5


44
b. Urutkan data terlebih dahulu.

10 10 11 12 12 13 14 15

Q1 Q2 Q3

Q1 = Q2 = Q3 =

Jadi Q1 = 11,5 Q2 = 12 Q3 = 13,5

Jangkauan interkuartil = Q3 – Q1 = 13,5 – 11,5 = 2


Jadi jangkauan interkuartil adalah 2

Qd = (Q3 – Q1) = (13,5 – 11,5) = 1

Jadi simpangan kuartilnya adalah 1

Diskusikanlah!
1. Tentukan jangkauan dari data-data berikut
a. 13, 11, 14 ,11, 13, 15, 12, 11
b. 27, 30, 45, 60, 11, 37, 41, 45
c. 209, 317, 211, 453, 194, 317
d. 16,8; 25,3; 17,7; 26,1; 38,4; 17,7
2. Dari data-data berikut, tentukan kuartil bawah, kuartil tengah dan kuartil atas
a. 7, 10, 6, 6, 5, 7, 8
b. 12, 16, 18, 14, 15, 14, 17, 13, 14

3. Tentukan kuartil bawah, kuartil tengah, dan


kuartil atas data-data berikut
a. 8, 9, 7, 5, 3, 4, 6, 3, 5
b. Kegiatan Siswa 23, 23, 37, 40, 38, 37
c. 119, 203, 483, 423, 119, 200
d. 50,9; 35,8; 40,1; 35,8; 49,7

4. Diketahui data nilai ulangan Bahasa Indonesia 15 siswa sebagai berikut.


8, 6, 7, 8, 7, 5, 9, 6, 5, 8, 8, 10, 10, 7, 6
a. Tentukan nilai Q1, Q2, dan Q3.
b. Berapa banyak siswa yang nilainya di bawah Q2?
c. Berapa banyak siswa yang nilainya di atas Q2?
d. Apa yang dapat kamu simpulkan dari data tersebut?

45
5. Seorang guru mengukur tinggi badan (dalam cm) 10 orang siswa, hasilnya adalah sebagai
berikut.
150, 155, 153, 154, 160, 150, 155, 155, 150, 153
Tentukan:
a. jangkauan,
b. mean, modus, dan median,
c. Q1, Q2, dan Q3.

D. Penyajian Data Statistik


a. Diagaram gambar
Diagram gambar atau piktogram adalah bagan yangmenampilkan data dalam bentuk gambar.
Menyajikan data dalam bentuk pictogram merupakan cara yang paling sederhana.
Contoh:
Berikut ini adalah daftar hasil panen tambak ikan Pak Marsudi selama beberapa tahun terakhir.
Tahun Berat (100kg)
2005 5,2
2006 6,1
2007 8,1
2008 3,5
2009 4,2

Data di atas dapat disjikan dalam bentuk lambang atau pictogram, sehingga menarik bagi
pembaca.

Tahun Berat
2005
2006
2007
2008
2009

= 100 kg = 10 kg

Pada dasarnya, penyajian data dalam bentuk piktogram memang menarik. Akan tetapi
penggunaan pictogram sangatlah terbatas. Misalnya pada contoh di atas, andaikan pada tahun
2010 nanti tambak pak Marsudi menghasilkan ikan dengan berat 525 kg, dapatkah kalian
menggambarnya?

b. Diagram batang

Diagram batang biasanya digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk kategori. Untuk
menggambar diagram batang, diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak yang saling
berpotongan.

Contoh:
Banyaknya murid di Kecamatan Sukamaju menurut tingkat sekolah sebagai berikut.

Tahun 2009

46
Tingkat Sekolah Banyak Murid
SD 2.500
SMP 2.250
SMA 1.500
SMK 1.350
Jumlah 7.600

Coba kalian gambar tabel di atas dalam bentuk diagram batang!

B
a 2500
n
y
2000
a
k
1500
m
u 100
r 0
i 500
d

SD SMP SMA SMK

Tingkat Sekolah
c. Diagram garis

Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data yang berkesinambungan dan berkala.
Seperti pada diagram batang, untuk menggambar diagram garis, diperlukan sumbu datar dan
sumbu tegak yang saling berpotongan.
Contoh:
Diketahui data jumlah TV berwarna yang terjual di toko elektronik Maju Bersama setiap bulannya
pada tahun 2006 adalah sebagai berikut.

Bulan Jan Peb Mar April Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des
Jumlah 20 15 12 10 15 17 10 10 15 20 15 25
TV

Coba sajikan data tersebut dalam bentuk diagram garis! Diagram garisnya sebgai berikut.

25
J
u 20
m
l 15

a
10
h

47
Jan Peb Mar Ap Mei Jun Juli Agt Sep Okt Nop Des
Bulan

d. Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran biasanya digunakan untuk menunjukkan perbandingan suatu data terhadap
keseluruhan. Biasanya besar daerah pada lingkaran dinyatakan dalam persen (%) atau derajat
(°). Untuk Diagram lingkaran yang dinyatakan dalam derajat, kalian harus membagi lingkaran
menjadi juring-juring atau sektor-sektor. Untuk lebih jelasnya silakan pelajari contoh berikut!
Contoh:
Dari hasil pendataan di suatu kelurahan terdapat 240 orang siswa dengan data sebagai berikut.

Pendidikan SD SMP SMA SMK


Frekwensi 100 70 50 20

Buatlah diagram lingkarannnya!

Penyelesaian:
Sebelum menyajikan data tersebut ke dalam diagram lingkaran, kalian harus menentukan besar
sudut untuk setiap tingkatan sekolah:

SD = = 1500 SMA = = 750

SMP = = 1050 SMK = = 300

Diagram lingkaran sebagai berikut:

SMP
SD
1050
1500

300
0
75 SMK
SMA

48
Diskusikanlah!

1. Diketahui data cara 100 siswa Kelas IX pergi ke sekolah

Jenis Kendaraan Jumlah Siswa


Jalan kaki 20
Bis 15
Angkutan umum 25
Sepeda 30
Jemputan 10
Buatlah diagram lingkaran dari data tersebut!

2.
Kegiatan Siswa Suhu badan seorang pasien di rumah sakit
tercatat sebagai berikut.
Pukul 06.00 07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00
o
Suhu ( C) 36 37 36,5 37,5 38 38 39
Buatlah diagram garis dari data tersebut!
3. Hasil panen padi dalam ton di dua desa selama t tahun adalah:
Desa / Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
A 2.000 3.000 3.500 5.000 4.000 3.500 1.500
B 3.000 3.500 5.000 7.000 6.000 5.000 4.500
Sajikan data terebut dalam diagram batang!
4. Selama tahun 2008 di koperasi siswa SMP A telah terjual buku Matematika sebanyak 4000 buku,
Bahasa Indonesia 3600 buku, Biologi + Fisika 6500 buku, PKn 2500 buku, Bahasa Inggris 3200
buku, dan IPS 4200 buku. Buatlah diagram lingkaran dari data tersebut!
5. Perhatikan diagram lingkaran berikut!

Kedelai Diagram lingkaran tersebut menunjukan banyaknya hasil


90 o Jagung pertanian (dalam ton) di suatu daerah. Jika hasil
pertanian di daerah tersebut 40 ton, tentuka jumlah hasil
Gandum 72o
panen padi, jagung, gandum, dan kedelai
1800

Padi

49
I.

LATIHAN ULANGAN BAB 3


STATISTIKA

Pilihlah satu jawaban yang benar

1. Dari data 3, 5, 2, 7, 6, 9, 4 maka data terkecil dan data terbesarnya berturut-turut adalah ……
a. 2 dan 9 c. 3 dan 9
b. 3 dan 4 d. 2 dan 4
2. Berikut ini adalah data nilai ulangan matematika kelas IX A: 5, 6, 4, 4, 8, 3, 7, 4, 7, 3, mean dari
dari data tersebut adalah ………
a. 4 c. 5,1
b. 4,5 d. 8
3. Median dari data 7, 4, 8, 2, 7, 6, 7, 6, 7 adalah…….
a. 8 c. 6
b. 7 d. 4
4. Dari data 5, 9, 4, 4, 3, 6, 7, 9, 8, 1, 9, 5, 7 modusnya adalah …….
a. 4 c. 7
b. 8 d. 9

5. Data hasil ulangan IPA 10 siswa adalah sebagai berikut: 7, 5, 6, 4, 4, 9, 8, 9, 5, 4. Median dari
data tersebut adalah …..
a. 5 c. 5,5
b. 6 d. 8

6. Disajikan data dalam tabel frekwensi sebagai berikut:


50
Nilai (x) Frekwensi (f) (x)(f)
4 1 4
5 1 5
6 2 12
7 3 21
Mean dari data pada tabel di atas adalah ……..
a. 6 c. 43
b. 7 d. 49

7. Yang bukan termasuk data kuantitatif adalah ....


a. nomor sepatu siswa c. olahraga kesukaan siswa
b. warna kesukaan siswa d. cara siswa pergi ke sekolah

8. Petugas Departemen Kesehatan melakukan penelitian mengenai kesehatan di kota Surabaya.


Sampel untuk penelitian tersebut adalah ………..
a. balita di kota Surabaya c. beberapa balita di kota Surabaya
b. balita di luar kota Surabaya d. seluruh balita di kota Surabaya

9. Diketahui data nilai ulangan matematika 15 orang siswa sebagai berikut/


7, 5, 4, 6, 5, 7, 8, 6, 4, 4, 5, 9, 5, 6, 4 Banyak siswa yang nilainya di atas rata-rata adalah
……...orang
a. 4 c. 8
b. 7 d. 11

10 Mean dari data 7, 8, 5, 7, 5, n, 6, 5, 9, 8 adalah 6,3. Nilai n sama dengan ……….


a. 5 c. 3
b. 4 d. 2

11. Tabel berikut menunjukkan nilai ulangan Matematika seorang siswa selama satu semester.

Nilai Frekwensi Nilai rata-rata siswa adalah ……


5 1 a. 6,0
6 4 b. 6,8
7 2 c. 7,0
8 1 d. 7,5
9 1
10 1

12. Diberikan data sebagai berikut.


1, 4, 3, 5, 2, 4, 3, 5, 2, 6, 2, 4, 1, 3, 4, 3, 5, 4, 1, 6.
Modus data tersebut adalah ……….
a. 3 c. 5
b. 4 d. 6

13. Rata-rata pendapatan per hari seorang pedagang Koran di sebuah terminal bus adalah Rp
7.000,00. Oleh karena ada padagang Koran yang baru, rata-rata pendapatannya menjadi Rp
6.800,00. Besar pendapatan pedagang koran yang baru tersebut adalah …..
a. Rp 2.800,00 c. Rp 4.000,00
b. Rp 3.000,00 d. Rp 6.800,00

14. Median dari data berikut adalah ………


51
Nilai 4 5 6 7 8 9 10
Frekwensi 3 13 17 18 14 2 1

a. 6 c. 7
b. 6,5 d. 7,5

15. Diketahui data sebagai berikut.


53 55 40 45 30 30 53 55 56 57 43 63
54 53 45 53 45 55 53 54 65 40 54 55
Modus data tersebut adalah ....
a. 53 c. 55
b. 54 d 56

16. Diketahui data pengeluaran harian dari beberapa kelurga di sebuah Rukun Warga (dalam
ribuan) sebagai berikut.
30 20 25 20 25 37 26
18 20 26 20 24 30 19
Modus pengeluaran harian dari beberapa keluarga tersebut (dalam ribuan) adalah ……
a. 30 c. 24
b. 25 d. 20

17. Diketahui data berikut:


2, 6, 4, 8, 3, 7, 9, 4, 6, 5, 6, 4, 5, 7, 6, 5, 6, 3, 5, 8, 1, 7,
Mean dari data tersebut adalah ……..
a. 5 c. 5,5
b. 5,3 d. 6

18. Diketahui data sebagai berikut.


25, 26, 22, 24, 26, 28, 21, 24, 26, 27, 28, 28, 30, 25, 29, 22, 21, 23, 25, 26, 23
Median dari data tersebut adalah ....
a. 25 c. 27
b. 26 d. 28

19. Kuartil atas dari data: 42, 49, 35, 54, 56, 37, 45, 52, 46, 38 adalah …..
a. 38 c. 52
b. 45,5 d. 56

20. Diketahui data tinggi badan 24 siswa Kelas IX SMP Harapan Bangsa sebagai berukut (dalam
cm)
150 153 160 147 150 155 155 148
148 155 150 158 147 160 160 150
155 162 150 155 147 153 153 160
Jangkauan data tersebut adalah ....
a. 12 c. 13
b. 14 d. 15

21. Perhatikan diagram garis berikut.


52
Diagram tersebut menunjukkan jumlah buku yang terjual selama satu minggu di took buku
Sumber Ilmu. Kenaikan penjualan terbesar terjadi pada hari …..
a. Senin dan Kamis c. Kamis
b. Kamis dan Sabtu d. Senin
22. Diagram batang berikut menunjukan nilai ulangan matematika beberapa siswa kelas IX.

Dari data tersebut, mean + median + modus = …..


a. 4

b. 5

c. 6

23. Diagram berikut menunjukkan jenis pekerjaan penduduk di kota A.

Jika banyak penduduk yang menjadi pegawai negeri


sebanyak 28 orang, perbandingan jumlah penduduk
pekerja swasta dengan buruh adalah ….
a. 6 : 5 c. 4 : 3
b. 5 : 4 d. 3 : 2

24. Perhatikan tabel berikut!

Nilai 4 5 6 7 8
Frekwensi 1 2 3 2 2

Dari tabel di atas selisih antara kuartil atas dan kuartil bawah adalah …..
a. 2 c. 4
b. 3 d. 5

53
25. Nilai rata-rata dari 42 orang siswa adalah 6. Jika 3 orang siswa yang nilai rata-ratanya 8 ikut
bergabung, nilai rata-rata sekarang adalah ….
a. 6,0 c. 6,2
b. 6,1 d. 6,3

II. Kerjakan soal-soal berikut!


1. Diketahui data tinggi badan (dalam cm) 20 siswa kelas IX SMP Harapan Bangsa sebagai
berikut.
150, 152, 152, 150, 151, 154, 154, 155, 155, 155
152, 153, 153, 153, 154, 154, 150, 150, 152, 153
a. Sajikan data tersebut dalam tabel distribusi frekwensi
b. Tentukan mean, modus, dan median dari data tersebut

2. Diketahui rata-rata dua data adalah 92. Jika selisih dua data tersebut adalah 72, tentukan nilai
kedua data tersebut.

3. Rata-rata lima bilangan bulat yang berurutan adalah 10. Tentukan selisih bilangan terbesar dan
terkecil.

4. Diberikan suatu data berikut: 4, 5, 5, 6, 9, 10, 7, 4, 5, 7, 8, 8. Tentukan:


a. modus
b. median
c. mean

5. Data nilai ulangan 15 siswa adalah sebagai berikut: 7, 5, 4, 6, 7, 8, 6, 4, 4, 5, 9, 9, 6, 4.


Tentukan banyak siswa yang nilainya di atas rata-rata!

6. Nilai rata-rata tes matematika dari 14 orang siswa di suatu sekolah adalah 7,0. Bila nilai Susi
pada tes ditambahkan, nilai rata-rata berubah dari 7,0 menjadi 6,8. Tentukan nilai Susi pada
tes matematika tersebut!
7. Diketahui data sebagai berikut: 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10. Tentukan:
a. kuartil atas
b. kuartil bawah
c. jangkauan kuartil
d. jangkauan semi interkuartil/simpangan kuartil
8.
Berat (kg) Frekwensi Perhatikan tabel frekwensi di samping!
42 7 Dari data tersebut, tentukan:
48 3 a. modus
50 2 b. median
57 4 c. mean
60 3 d. banyak orang yang berat badannya di bawah rata-rata
63 3 e. banyak orang yang berat badannya di atas rata-rata
65 1

9. Nilai rata-rata tes matematika 15 siswa adalah 6,6. Bila nilai Dinda disertakan, maka nilai rata-
rata menjadi 6,7. Tentukan nilai Dinda dalam tes tersebut!

54
10. Seorang guru mengukur tinggi badan (dalam cm) 10 orang siswa, hasilnya adalah sebagai
berikut.
150 155 153 154 160 150 155 155 150 153
Tentukan:
a. jangkauan,
b. mean, modus, dan median,
c. Q1, Q2, dan Q3.

55
BAB 4
PELUANG

Standar Kompetensi
4. Memahami peluang kejadian sederhana

Kompetensi Dasar
4.1. Menentukan ruang sample suatu percobaan
4.2. Menentukan peluang suatu kejadian

Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui pengertian titik sample dan ruang sample serta menerapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Menghitung peluang terjadinya suatu kejadian dari suatu percobaan.
3. Mengetahui kisaran nilai peluang munculnya suatu kejadian.
4. Menghitung frekwensi harapan munculnya peluang suatu kejadian dari beberapa percobaan.

56
57
Pada setiap awal pertandingan sepak bola, seorang wasit pasti akan memanggil dua kapten
kesebelasan untuk menentukan tempat atau memilih menendang bola lebih dulu. Dalam hal ini seorang
wasit biasanya menggunakan koin sebagai media untuk menentukan siapa yang berhak memilih tempat
atau menendang bola lebih dulu. Dengan melambungkan sebuah koin, masing-masing kapten disuruh untuk
memilih gambar atau angka. Dua kapten kesebelasan mempunyai peluang yang sama untuk memenangkan
pilihannya.

Selain contoh di atas, masih banyak dalam kehidupan sehari-hari contoh lain yang berkaitan dengan
peluang. Pada permainan dadu misalnya, seseorang mengharapkan muncul mata dadu tertentu. Hal ini
wajar karena setiap mata dadu mempunyai peluang yang sama untuk muncul. Untuk lebih jelasnya, pelajari
bab ini dengan baik.

A. Titik Sampel dan Ruang Sampel

Pada pelemparan sekeping uang logam, sisi yang mungkin muncul adalah sisi angka (A) atau sisi
gambar (G). Jika sisi yang mungkin muncul ini dinyatakan dengan himpunan, mislnya S, menjadi S =
{A,G}. Kumpulan atau himpunan semua hasil yang mungkin muncul pada suatu percobaan disebut
ruang sample, yang dilambangkan dengan S. Adapun anggota-anggota dari S disebut titik sample.
Banyak anggota (titik sample) suatu ruang sample dinyatakan dengan n(S). Bagamana cara
menentukan ruang sample? Dapatkah kamu menentukan ruang sample sebuah uang logam? Cara
menentukan ruang sample dan titik sample ada tiga cara, yaitu dengan cara mendaftar, dengan tabel,
dan dengan diagram pohon.

1. Menentukan Ruang Sample dengan Cara Mendaftar

Misalkan, pada pelemparan dua keping uang logam sekaligus, sisi yang muncul adalah angka (A) pada
uang logam pertama dan gambar (G) pada uang logam kedua, ditulis AG. Kejadian lain yang mungkin
muncul pada pelemparan kedua uang logam tersebut adalah AA, GA, dan GG. Jika ruang samplenya
dituliskan dengan cara mendaftar, hasilnya adalah S = { AA, AG,GA, GG } dengan n(S) = 4

2. Menentukan Ruang Sampel dengan Tabel

Selain dengan cara mendaftar, ruang sampel dapat ditentukan dengan cara membuat tabel. Perhatikan
kembali pelemparan dua keping uang logam pada bagian a. Untuk menentukan ruang sampel dengan
tabel, buatlah tabel dengan jumlah baris dan kolom yang diperlukan. Untuk percobaan pelemparan dua
uang logam sekaligus, diperlukan tabel yang terdiri atas tiga kolom dan tiga baris. Isi kolom pertama
dengan hasil yang mungkin muncul dari uang logam ke-1 dan isi baris kedua dengan hasil yang
mungkin dari uang logam ke-2. Kemudian, lengkapi tabel yang kosong.

Tabel ruang sampel pelemparan dua logam adalah sebagai berikut.


58
A G

A AA AG

G GA GG

Jadi ruang sampelnya adalah S = { AA, AG, GA, GG }, dengan n(S) = 4

3. Menentukan Ruang Sampel dengan Diagram Pohon

Cara untuk menentukan ruang sample adalah dengan diagram pohon. Cara ini adalah cara yang paling
mudah. Berikut ini adalah contoh menentukan ruang sample dua mata uang logam dengan diagram
pohon.

Uang logam ke 1 Uang logam ke 2 Hasil yang mungkin

A AA
A
G AG

A GA
G

G GG

Jadi ruang sampelnya adalah S = { AA, AG, GA, GG }, dengan n(S) = 4

Contoh:
Tentukan ruang sampel dari percobaan-percobaan berikut.
a. Melempar sebuah dadu.
b. Melempar tiga keping uang logam sekaligus.
c. Melempar dua buah dadu sekaligus.

Jawab.

a. Hasil yang mungkin dari pelemparan sebuah dadu adalah muka dadu bertitik: 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
Jadi ruang sampelnya adalah S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }.
59
b. Untuk menentukan ruang sample dari tiga keeping ungan logam, dapat ditentukan dengan tabel
atau dengan diagram pohon, berikut ini diberikan contoh penyelesaian dengan tabel. Untuk digram
pohon silakan dicoba.

( dua uang logam)

AA AG GA GG

A AAA AAG AGA AGG


Jadi ruang sampel dari tiga keping uang
G GAA GAG GGA GGG
logam adalah S = { AAA, AAG, AGA,
AGG, GAA, GAG, GGA, GGG }.

Kegiatan Siswa
c.
Untuk mempermudah menentukan ruang sampel dua
dadu, gunakan tabel.

1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)

Jadi ruang sample dua buah dadu adalah S = { (1,1), (1,2), (1,3),………,(6,6) }

Diskusikanlah!

1. Tuliskan perbedaan ruang sampel dan titik sampel. Berikan contohnya!

2. Sebuah kartu diambil dari setumpuk kartu bilangan bernomor 1 sampai dengan nomor 15.
Tentukan ruang sampelnya dengan cara mendaftar!

60
3. Andri melempar 4 keping uang logam sekaligus. Tentukan ruang sampelnya dengan diagram pohon!

4. Firdaus melemparkan sebuah dadu dan sekeping uang logam sekaligus. Tentukan ruang
sampelnya dengan tabel!

5. Rika mempunyai dua buah kaleng yang berisi permen karet. Pada kaleng pertama terdapat
permen karet berwarna merah, kuning dan hijau. Sedangkan pada kaleng kedua terdapat
permen karet berwarna putih dan biru. Jika Rika mengambil secara acak sebuah permen karet
dari kaleng petama dan sebuah permen karet dari kaleng kedua, tentukan ruang sampelnya!

B. Perhitungan Peluang

1. Pengertian Kejadian
Pada pelemparan sebuah dadu ruang sampelnya adalah S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }, sedangkan titik sample
pada percobaan tersebut adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6. Adapun sembarang himpunan bagian dari raung
sample (S) disebut kejadian, biasanya dilambangkan K. Misanya K = { 2, 3, 5 } adalah kejadian muncul
mata dadu prima, dengan n(K) = 3.

2. Frekwensi Relatif

Frekensi relative adalah perbandingan antara kejadian yang diamati dengan banyak percobaan yang
dilakukan. Frekwensi relatif dirumuskan sebagai berikut:

Frekwensi Relatif =

Misalkan sebuah uang logam dilempar sebanyak 50 kali, misal kejadian muncul gambar adalah 23 kali,

perbandingan kejadian muncul gambar dengan banyak lemparan adalah Nilai inilah yang disebut

frekwensi relatif.

Contoh:
Gugi melakukan percobaan melempar sebuah dadu sebanyak 150 kali. Hasilnya muncul muka dadu
sebagai berikut:
a. Bertitik 2 sebanyak 30 kali
b. Bertitik 4 sebanyak 50 kali
c. Bertitik 6 sebanyak 78 kali
Tentukan frekwensi relatif kejadian muncul muka dadu bertitik 2, 4, dan 6

Jawab:
Banyak percobaan 150 kali.
a. Muka dadu bertitik 2 muncul 30 kali.

Frekwensi relatif = = 0,20

Jadi frewensi relatif muncul muka dadu bertitik 2 adalah 0,20

61
b. Muka dadu bertitik 4 muncul 50 kali

Frekwensi relatif = = 0,33

Jadi frekwensi relative muncul muka dadu bertitik 4 adalah 0,33

c. Muka dadu bertitik 6 muncul 78 kali

Frekwensi relatif = = 0,52

Jadi frekwensi relatif muncul muka dadu bertitik 6 adalah 0,52

Setelah kalian mengetahui bagaimana cara menentukan frekwensi relatif, coba diskusikan dengan
temanmu, bagaimana hubungan antara frekwensi relatif dengan peluang kejadian? Untuk menjawabnya
coba lakukan kegiatan berikut ini!

Kegiatan
Siapkan sebuah uang logam, kemudian lemparkan sebanyak 10 kali, 20 kali, 30 kali, 40 kali. Catat hasil
kemunculan sisi gambar dan angka pada tabel berikut. Hitung frekwensi relatifnya.

Sisi yang
Banyak muncul Angka (A) Gambar (G)
lemparan

10
20
30
40

Setelah kegiatan kamu lakukan, apa yang kalian peroleh? Ternyata semakin banyak lemparan yang

dilakukan, frekwensi relatif kejadian muncul angka akan mendekati angka . Nilai ini disebut peluang
kejadian muncul sisi angka, yang dilambangkan dengan P. Jadi peluang suatu kejadian dapa dihitung
dengan frekwensi relatif.

3. Menghitung Peluang Kejadian dengan Rumus Peluang.

Pada percobaan melempar sebuah dadu, maka ruang sampelnya S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } dan n(S) = 6.
Misal kan kejadian muncul muka dadu bertitik genap K, maka K = { 2, 4, 6 } sehingga n(K) = 3.Setiap

62
titik sample mempunyai peluang yang sama untuk muncul. Sehingga peluang muncul muka dadu

bertitik genap adalah P(K) = =

Atau
Nilai P(K) dapat juga dicari dengan cara sebagai berikut:
N(S) = 6, n(K) = 3

P(K) =

Dari uraian tersebut dapat dijelaskan, jika setiap titik sample mempunyai peluang yang sama untuk
muncul, maka peluang kejadian K yang memiliki anggota sebanyak n(K) dapat dinyatakan sebagai
berikut:

P(K) =

Contoh:
Adila melempar sebuah dadu, tentukanlah peluang munculnya mata dadu:
a. Bertitik 4
b. Bertitik lebih dari 4
c. Bertitik 1, 2, 3, 4, 5, 6
d. Bertitik lebih dari 6
Jawab:
Karena sebuah dadu, maka ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} sehingga n(S) = 6
a. Misalkan A himpunan kejadian mata dadu bertitik 3, maka A = {3} sehingga n(A) = 1.

P(A) =

Jadi peluang muncul dadu bertitik 3 adalah

b. Misalkan B adalah himpunan kejadian muncul mata dadu bertitik lebih dari 4, maka B = {5,6}
sehingga n(B) = 2.

P(B) =

Jadi peluang muncul mata dadu betitik lebih dari 4 adalah

c. Misalkan C himpunan kejadian muncul mata dadu bertitik 1, 2, 3, 4, 5, 6, maka C = {1, 2, 3, 4, 5,6}
sehingga n(C) = 6

63
P(C) =

d. Misalkan D himpunan kejadian bertitik lebih dari 6, maka D = { }, sehingga n(D) = 0

P(D) =

Jadi peluang muncul mata dadu bertitik lebih dari 6 adalah 0

4. Kisaran Nilai Peluang

Kalian telah pelajari bagamana menentukan peluang suatu kejadian, misalnya pada pelemparan sebuah
dadu, setiap titik sample mempunyai peluang yang sama untuk muncul, misalnya peluang muncul muka

dudu bertitik 3 adalah , peluang muncul muka dadu betitik lebih dari 2 adalah , peluang muncul muka

dadu bertitik 5 adalah . Dari contoh-contoh tadi dan dari percobaan yang telah kalian lakukan terlihat,

bahwa nilai peluang berkisar antara 0 dan 1. Secara matematis ditulis:

0 ≤ P(K) ≤ 1

Dengan P(K) adalah peluang kejadian K.


Jika nilai peluang suatu kejadian 0 atau P(K) = 0, berarti kejadian tersebut tidak mungkin terjadi atau
mustahil terjadi, misalnya peluang matahari terbit dari arah barat. Jika peluang suatu kejadian sama
dengan 1 atau P(K) = 1, berarti kejadian tersebut pasti terjadi, misalnya peluang setiap manusia akan
meninggal. Adapun jika peluang suatu kejadian bernilai antara 0 dan 1, maka kejadian tersebut disebut
kemungkinan, karena mungkin bisa terjadi, misalnya peluang kalian kamu untuk lulus.

Jika M merupakan kejadian komplemen dari K, peluang kejadian M adalah satu dikurangi peluang
kejadian K, secara matematis ditulis

P(M) = 1 – P(K) atau P(M) + P(K) = 1

Misal peluang Syamsul untuk lulus ujian adalah 0,96 maka peluang Syamsul tidak lulus adalah 1 – 0,96
= 0,04.

Contoh:
Sebuah dadu dilempar satu kali, tentukan:
a. Peluang muncul muka dadu bertitik prima genap
64
b. Peluang muncul muka dadu bertitik bukan prima genap
Jawab
Karena sebuah dadu, maka ruang sampelnya adalah S = {1,2,3,4,5,6} dengan n(S) = 6
a. Misal K adalah himpunan muka dadu bertitik genap, maka K = {2 }dan n(K) = 1

P(K) =

Jadi peluang muncul muka dadu bertitik prima genap adalah

b. Misal M adalah himpunan muka dadu bertitik selain prima genap, maka M = {1,3,4,5,6 } dan n(M) =
5

P(M) =

Jadi peluang muncul muka dadu selain prima genap adalah

Selain dengan cara di atas kamu dapat menyelesaikannya dengan cara berikut
Misalkan M adalah himpunan kejadian muncul muka dadu bertitik selain prima genap, maka M
adalah kejadian komplemen dari kejadian K, sehingga:

P(M) = 1 – P(K) = 1 -

Kegiatan Siswa

Diskusikanlah

1. Di dalam sebuah kotak, terdapat kartu bilangan yang bernomor 1 sampai dengan nomor 20.
Sebuah kartu diambil dengan pengembalian. Tentukan
a. kejadian terambil kartu berangka genap,
b. kejadian terambil kartu berkelipatan 3,
c. kejadian terambil kartu berangka lebih dari 20
2. Heri melempar sekeping uang logam sebanyak 100 kali. Tentukan frekuensi relatifnya jika hasil
yang diperoleh adalah
a. muncul gambar sebanyak 51 kali,
b. muncul angka sebanyak 49 kali.
3. Sebuah dadu dilemparkan ke atas. Tentukanlah peluang muka dadu yang muncul adalah
a. bertitik 4,
b. bertitik lebih dari 3.
c. bertitik ganjil,
d. bertitik kelipatan 2.

65
4. Sebuah kantong berisi 3 bola kuning (K), 5 bola hijau (H), dan 7 bola biru (B). Jika satu bola diambil
secara acak dengan pengembalian, tentukan peluang terambilnya bola dengan warna
a. kuning,
b. hijau,
c. biru,
d. bukan kuning,
e. bukan biru.
5. Tentukanapakahkejadian-kejadianberikut mustahil, mungkin terjadi, atau pasti terjadi.
a. Satu minggu terdiri atas 7 hari.
b. Pengeraman telur ayam memerlukan waktu selama 21 hari
c. Sebelum bulan Maret adalah bulan April.
d. Kamu menjadi juara lomba puisi.
e. Bulan Februari berjumlah 29 hari.

C. Frekwensi Harapan

Pernahkan kamu menonton pertandingan sepak bola? Bagaimana dengan tim kesayanganmu? Sudah pasti
kamu akan berharap tim kesayangan kamu yang memenangkan pertandingan. Harapan kamu agar tim
sepak bola kamu memenangkan pertandingan di dalam matematika disebut frekwensi harapan. Frekwensi
harapan adalah banyaknya kejadian yang muncul dari sejumlah percobaan yang dilakukan (n). Frekwensi
harapan biasanya dilambangkan dengan Fh. Secara matematis ditulis

Fh = P(K) x n

dengan P(K) adalah peluang suatu kejadian K dan n adalah banyaknya percobaan

Contoh:
Sebuah uang logam dilempar 50 kali, tentukan frekwensi harapan muncul sisi gambar
Jawab.
Uang logam terdiri dari dua sisi yaitu gambar dan angka, maka S = {A,G} dan n(S) = 2 , n(G) = 1
Banyak lemparan 50 kali

P(G) =

Fh = P(G) x n

= x 50

= 25
Jadi frekwensi harapan muncul angka adalah 25

66
Kegiatan Siswa

Diskusikanlah
1. Insan melemparkan sebuah dadu sebanyak 150 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya muka
dadu bertitik:
a. ganjil
b. genap
c. lebih dari 3.

2. Dalam percobaan pengambilan kartu dari seperangkat kartu bridge sebanyak 50 kali, tentukan frekuensi
harapan terambil kartu bergambar hati.

3. Suatu daerah berpenduduk 2.500 orang. Peluang seorang penduduk di daerah tersebut menjadi seorang
sarjana adalah 0,2. Tentukan banyak penduduk sarjana adalah 0,2. Tentukan banyak penduduk yang
diperkirakan akan menjadi sarjana di daerah tersebut.

4. Dari 40 siswa terdapat 15 orang gemar biologi, 25 orang gemar fisika, 5 orang gemar keduanya, dan
semua siswa dipanggil satu-satu secara acak sebanyak 240 kali, tentukan:
a. harapan terpanggilnya kelompok siswa yang hanya gemar kimia,
b. harapan terpanggilnya kelompok siswa yang tidak gemar keduanya.

5. Tiga buah uang logam yang sejenis dilempar secara bersamaan sebanyak 120 kali. Tentukan:
a. frekuensi harapan muncul paling sedikit satu muka uang,

LATIHAN ULANGAN BAB 4


PELUANG

b. frekuensi harapan muncul dua angka dan satu gambar.

I. Pilih satu jawaban yang benar

1. Ruang sample pada pelemparan sebuah mata uang logam adalah …….
a. {A,G} c. {A}
b. {G} d. {(A,A), (A,G), (G,A), (G,G)}
2. Ruang sample pada pelempran sebuah dadu adalah …….
a. {2,3,4,5,6} c. {0,1,2,3,4,5,6}
b. {1,2.3.5.6} d. {1,2,3,4,5,6}
67
3. Banyaknya titik sample pada pelemparan sebuah dadu adalah ……
a. 2 c. 6
b. 4 d. 12
4. Banyaknya titik sample pada pelempran dua buah uang logam adalah ……
a. 2 c. 6
b. 4 d. 8
5. Banyak titik sample pada percobaan melempar dua buah dadu secara bersama-sama adalah …..
a. 12 c. 24
b. 16 d. 36
6. Setiap anggota ruang sampel disebut ....
a. kejadian c. titik sampel
b. peluang d. sampel coba
7. Berikut ini pernyataan-pernyataan yang memiliki nilai peluang nol, kecuali ....
a. ayam melahirkan c. setiap siswa mendapat peringkat 1 di
kelasnya
b. bumi berbentuk datar d. bilangan genap yang habis dibagi 2
8. Pada pelemparan dua buah dadu, kejadian muka dadu berjumlah 5 adalah ....
a. {(1, 1), (1, 2), (1, 3), (1, 4), (1, 5)} c. {(1, 4), (2, 3)}
b. {(1, 4), (2, 3), (3, 2), (4, 1)} d. {(0, 5), (1, 4), (3, 2)}
9. Pada 100 kali pelemparan sekeping uang logam, muncul sisi angka sebanyak 67 kali. Frekuensi relatif
muncul sisi angka adalah ....

a. c.

b. d.

10. Dalam sebuah kantong, terdapat 2 kelereng merah, 5 kelereng biru, 4 kelereng hijau, dan 1 kelereng
kuning. Peluang terambil kelereng biru adalah ....

a. c.

b. d.

11. Seorang pedagang di suatu pasar mendapat kiriman telur sebanyak 500 butir. Oleh karena kurang hati-
hati, 40 telur pecah. Jika sebutir telur diambil secara acak, peluang terambilnya telur pecah adalah ....

a. c.

b. d.

12. Dua dadu dilempar satu kali. Peluang muncul 2 mata dadu berjumlah 10 adalah ……

68
a. c.

b. d.

13. Seperangkat kartu bridge diambil secara acak. Peluang terambil kartu bukan As adalah …..

a. c.

b. d.

14. Sebuah wadah berisi 15 kancing merah, 12 kancing hijau, dan 13 kancing putih. Jika satu kancing akan
hijau, dan 13 kancing putih. Jika satu kancing akan diambil secara acak, peluang terambil kancing yang
bukan berwarna putih adalah ....

a. c.

b. d.

15. Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilempar sekali. Peluang munculnya angka dan mata dadu
lebih dari 4 adalah …….

a. c.

b. d

16. Dalam sebuah kantong terdapat 10 kelereng merah, 20 kelereng putih, dan 20 kelereng biru. Jika
diambil sebuah secara acak, nilai kemungkinan terambil sebuah kelereng putih adalah …..

a. c.

b. d.
17. Peluang seorang anak mempunyai penyakit adalah 0,35, maka peluang anak itu tidak terseerang
penyakit adalah ……
a. 0,55 c. 0,75
b. 0,65 d.
0,85
18. Peluang turun hujan di suatu kota pada bulan April adalah 0,4. Harapan tidak turun hujan selama bulan
April di kota tersebut adalah ……
a. 5 hari c. 18 hari
b. 10 hari d. 24 hari
69
19. Dari 60 orang pelamar, peluang mereka diterima adalah 0,15. Banyak peluang yang tidak diterima
adalah ..
a. 52 orang c. 9 orang
b. 51 orang d. 8 orang
20. Dalam sebuah kantong terdapat 2 bola merah, 3 bola hijau dan 5 bola kuning. Jika secara acak diambil
sebuah bola, peluang terambil bola berwarna hijau adalah …..

a. c.

b. d.

21. Sebuah dadu dilempar 140 kali. Frekwensi harapan munculnya mata dadu genap adalah ……
a. 30 kali c. 70 kali
b. 50 kali d. 90 kali
22. Dari sebuah dadu dilempar 600 kali, maka frekwensi harapan muncul sisi dengan angka lebih dari 2
adalah …….
a. 200 kali c. 400 kali
b. 300 kali d. 500 kali
23. Dalam suatu percobaan melempar sebuah dadu, ternyata muncul mata dadu kurang dari tiga 120 kali,
maka banyak percobaan yang dilakukan adalah …..
a. 160 kali c. 240 kali
b. 180 kali d. 360 kali

24. Dua mata uang logam dilempar sebanyak 200 kali, maka frekwensi harapan muncul gambar adalah …..
a. 25 kali c. 175 klai
b. 150 kali d. 225 kali
25. Tiga mata uang logam dilempar bersma-sama sebanyak 400 kali, frekwensi harapan muncul tepat dua
angka adalah ……
a. 25 kali c. 100 kali
b. 50 kali d. 150 kali

II. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!

1. Tentukan ruang sample dan banyaknya titik sample pada percobaan:


a. pelemparan dua keping uang logam.
b. pelemparan sekeping uang logam dan sebuah dadu
2. Suatu kantong berisi 5 kelereng putih, 7 kelereng merah dan 3 kelereng biru. Sebuah kelereng diambil
secara acak dari dalam kantong itu. Tentukan peluang terambilnya:
a. kelereng putih
b. kelereng biru
c. kelereng bukan putih
3. Pada pelemparan dua buah dadu, tentukan peluang munculnya muka dad
a. berjumlah 8,
b. berjumlah lebih dari 7.
4. Dari 1 pak kartu bridge, diambil satu kartu secara acak. Tentukan peluang terambilnya
a. kartu king,
b. kartu berwarna hitam.

70
5. Sebuah huruf dipilih secara acak dari huruf-huruf dalam kata “PELUANG”. Tentukan peluang terpilihnya
huruf L!
6. Sekeping uang logam dilemparkan sebanyak 80 kali. Hasilnya adalah muncul sisi angka sebanyak 35
kali dan muncul sisi gambar sebanyak 45 kali. Tentukan frekuensi harapan muncul sisi gambar dan sisi
angka
7. Diketahui bahwa peluang seorang anak lulus ujian adalah 0,85. Berapa orangkah di antara 500 anak
yang diperkirakan akan lulus ujian?
8. Sekeping uang logam dilemparkan 200 kali. Ternyata, muncul sisi gambar sebanyak 155 kali. Tentukan
frekuensi relatifnya!
9. Dari 50 siswa, terdapat 30 orang yang gemar lagu pop, 25 orang gemar lagu-lagu dangdut, 10 orang
gemar keduanya, dan 5 orang tidak gemar keduanya. Jika dipanggil satu orang secara acak sebanyak
100 kali, Tentukan frekwensi harapan terpanggil kelompok siswa yang hanya gemar lagu-lagu dangdut!
10. Jika tiga mata uang lima ratusan dilempar bersama-sama, maka peluang untuk memperoleh dua
gambar dan satu angka adalah?

DAFTAR PUSTAKA

BSNP. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 2006 Mata Pelajaran Matematika Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Negoro, ST dan B. Harahap. 1998. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Agil, C. 1973. Pelajaran Ilmu Ukur untuk SMP. Jilid 1, 2, 3. Yogyakarta: Kanisius.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1986. Matematika SMP.


Jakarta: Intermasa.

71
Hamid, M. 1986. Statistika. Jakarta: Karunika.

Koesmartono. 1979. Matematika Pendahuluan. Bandung: ITB.

Negoro, ST dan Harahap, B. 1999. Ensiklopedi Matematika. Jakarta:


Ghalia Indonesia

Adinawan, M. Cholik, dkk. 2004. Seribu Pena Matematika SMP Untuk


Kelas IX. Jakarta: Erlangga.

R. Soejadi dan DjokoMoesono, 1995. Matemaika , Jilid 3 untuk SLTP. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan/

Kartini, dkk. 1999, Matematika Jilid 3 untuk SLTP. Bandung: Pakar Raya

72

You might also like