Professional Documents
Culture Documents
Bahasa Indonesia
Dengan tema
Lingkungan Hutan di
Kalimantan.
Disusun oleh:
Laurens Wijaya
9B /21
Nama guru:
Bapak FX. Hardipurnomo.
Maka dari itu, kita pun juga harus membantu menghindari terjadinya hal
tersebut dengan cara seperti jangan membuang sampah sembarangan,
menghemat penggunaan kertas, jangan menebang pohon secara sembarangan,
menjaga kelestarian lingkungan hutan, dan masih banyak contoh perbuatan
yang lainnya. Perbuatan-perbuatan itu dapat membantu menjaga hasil
kekayaan alam terutama yang ada di Indonesia yang kekayaan alamnya
semakin berkurang pada saat ini. Kekayaan alam tersebut kita jaga agar
dapat menjadi warisan kepada anak cucu kita.
Oleh sebab itu, saya membuat karya tulis dengan tema lingkungan hutan ini
karena agar orang banyak sadar untuk menjaga kekayaan alam yang ada di
hutan. Saya pun bertujuan agar dengan apa yang saya tuliskan ini dapat
membantu orang banyak untuk mengetahui berbagai informasi mengenai hutan
dan berusaha untuk melestarikannya.
Dalam karya tulis ini, berisi banyak hal yang dibahas mengenai akibat-akibat
yang akan terjadi dengan adanya kegiatan perusakan lingkungan hutan baik di
sengaja ataupun tidak disengaja seperti, kebakaran hutan, penebangan
hutan, dan lain-lain. Pada karya tulis ini pun terdapat penjelasan mengenai
bagaimana terjadinya perusakan lingkungan, cara menanggulangi hal tersebut,
dan hal-hal lainnya.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih banyak kepada orang-orang yang
telah membantu saya. Kepada kakak yang telah membantu saya dalam hal
menyusun karya tulis ini, memberikan beberapa contoh pembuatan karya
tulis, dan juga kepada keluarga, saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan
dukungannya. Dan juga tidak terlupakan saya ucapkan terima kasih kepada
guru yang telah memberikan pelajaran berharga kepada saya. Terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................... 2
DAFTAR ISI.......................................... 3
BAB 1: PENDAHULUAN.............................. 4
1.1. Latar belakang...................................
1.2. Permasalahan..................................... 5
1.3. Tujuan Penulisan..................................
1.4. Ruang Lingkup.....................................
1.5. Sistematika Penulisan............................
BAB 2 : PEMBAHASAN............................... 6
2.1. Alasan hutan-hutan di Kalimantan semakin
rusak dan berkurang...................................
2.2. Keadaan cuaca di hutan tropis serta
Kegunaannya bagi kita................................. 7
2.3. Akibat-akibat dari perusakan hutan
di Kalimantan...........................................
2.4. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
menghentikan kerusakan hutan di Kalimantan........ 9
BAB 3 : PENUTUP..................................... 12
3.1. Simpulan..........................................
3.2. Saran............................................. 13
DAFTAR PUSTAKA.................................... 14
3
BAB 1 : PENDAHULUAN
Saat ini sepertinya sudah menjadi hal yang biasa dan dimaklumi
apabila terjadi berbagai bencana alam dimana-mana. Masalah yang
cukup memprihatinkan adalah banyak terjadinya kerusakan hutan di
Indonesia. Indonesia yang dikatakan bahwa memiliki kekayaan alam
yang cukup melimpah malah merupakan negara yang tertinggi dalam
perusakan lingkungan hutannya, contohnya adalah kerusakan hutan di
Kalimantan yang benar-benar memprihatinkan. Kerusakan hutan di
Kalimantan telah menjadi rekor Indonesia dan dunia. Kalimantan
merupakan salah satu pulau di Indonesia yang dahulu dikenal dengan
nama Borneo. Borneo yang telah mendunia akan keindahan hutannya
memberikan sensasi tersendiri bagi yang berhasil mencapainya. Hutan
hujan tropis dengan keanekaragaman flora, fauna, air terjun, dan
gua-gua kapur merupakan pemandangan alam yang mengagumkan. Pulau
Kalimantan terdiri atas 4 provinsi, yaitu: Kalimantan Barat (Kalbar),
Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Tengah (Kalteng) dan
Kalimantan Timur (kaltim). Penduduk Kalimantan terdiri atas berbagai
suku, yaitu Suku Dayak, Melayu, Cina, Jawa, Madura dan lainnya.
Pulau Kalimantan memiliki jaringan transportasi darat, udara, dan
sungai. Distribusi barang maupun penumpang dari dalam dan luar
provinsi cukup lancar. Bahkan dengan telah dibukanya pintu lintas
batas Entikong (Indonesia) dan Tebedu (Malaysia), arus penduduk, dan
perdagangan antar negara semakin terbuka terutama dalam
menyambut Era Perdagangan Bebas AFTA 2003. Namun, Pada bulan
Januari 2007 dapat diketahui bahwa Sekitar 16 juta hektar hutan di
Kalimantan berada pada kondisi kritis akibat penebangan liar, kegiatan
penambangan dan kebakaran hutan. Di Kalimantan Selatan
kerusakannya mencapai 560 ribu hektare, Kalimantan Barat sekitar
5,1 juta hektare, Kalimantan Tengah seluas 4,1 juta hektare, dan
Kalimantan Timur sebanyak 6,3 juta hektare. Hal ini menyebabkan
terjadinya berbagai bencana alam yang tidak dapat dihindari.
Indonesia adalah pemilik 126,8 juta hektar hutan. Hutan seluas ini
merupakan tempat tinggal dan pendukung kehidupan 46 juta penduduk
yang tinggal di hutan. Namun, saat ini, hutan kita berada dalam
kondisi kritis. Laju perusakan hutan di Indonesia mencapai 2 juta
hektar per tahun. Artinya, tiap tahun kita kehilangan areal hutan
kurang lebih seluas Pulau Bali. Maka dari itu, karena adanya banyak
permasalahan mengenai hutan di Indonesia, saya berani memilih
menulis mengenai lingkungan hutan ini agar dapat menarik perhatian
anda semua untuk mengetahui lingkungan hutan secara lebih mendalam.
4
1.2. Permasalahan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah agar orang lain yang
membaca karya tulis ini dapat:
Mengetahui bagaimana terjadinya kerusakan hutan yang ada di
Indonesia.
Mengetahui secara lebih mendalam mengenai hutan tropis yang ada di
Indonesia dan kegunaannya bagi kehidupan kita.
Mengetahui akibat-akibat yang akan terjadi dari perusakan hutan.
Mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan
hutan di Kalimantan baik yang dilakukan oleh pemerintah atau pun
masyarakat pada umumnya.
Dan bagi diri saya sendiri adalah agar saya dapat belajar mengenai
hal-hal yang belum diketahui, untuk menambah wawasan.
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Permasalahan
1.3. Tujuan Penulisan
5
1.4. Ruang Lingkup
1.5. Sistematika Penulisan
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1. Alasan hutan-hutan di Kalimantan semakin rusak dan berkurang.
2.2. Keadaan cuaca di hutan tropis serta kegunaannya bagi kita.
2.3. Akibat-akibat dari perusakan hutan di Kalimantan.
2.4. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghentikan kerusakan
hutan di Kalimantan.
BAB 3 : PENUTUP
3.1. Simpulan
3.2. Saran
Daftar Pustaka
BAB 2 : PEMBAHASAN
6
Alasan yang lainnya adalah karena adanya gejala alam (contohnya :
Kemarau panjang) dan pembakaran tanaman (burning vegetation) sering
menyebabkan kebakaran hutan sehingga memusnahkan ribuan hektar hutan.
7
Rawan Konflik sosial dengan masyarakat akibat rebutan sumber daya
alam.
Sebagai salah satu faktor pemicu perubahan iklim global.
Dampak dari perubahan iklim tersebut akan mempengaruhi musim hujan
dan musim kemarau di Kalimantan yang berubah menjadi ekstrem misalnya
adalah kalau hujan akan terjadi banjir yang semakin hebat dan kalau
kemarau akan memicu kebakaran lahan serta hutan lebih luas. Pada musim
kemarau, penyakit muntaber dan diare menjadi penyakit yang mematikan
bagi balita. Akibat lain dari adanya perubahan iklim yang tidak menentu
adalah terjadinya pemanasan global sebagai akibat dari pencemaran udara
dan hancurnya kawasan hutan yang juga berfungsi sebagai penyerap
karbon.
Penebangan liar yang terlalu banyak telah mengakibatkan deforestasi
atau kehancuran hutan di empat provinsi Kalimantan makin menghebat
dan mencapai hampir satu juta hektar per tahun. Selain itu, dampak
deforestasi telah mengakibatkan Kalimantan kehilangan predikat hutan
hujan tropis yang dikenal dunia.
Ekonomi rakyat yang selama ini bergantung kepada produksi kayu dan
nonkayu serta pertanian juga akan terganggu.
Adanya serangan hama belalang di beberapa daerah di Kalimantan
yang mengakibatkan hasil-hasil pertanian masyarakat menurun. Selain
itu, pola tanam akan kacau dan nasib petani terancam.
Kemiskinan yang terjadi di pedalaman-pedalaman Kalimantan.
Hidup orang-orang Dayak di Kalimantan semakin tidak menentu dan
urbanisasi menjadi masalah bagi pemerintah daerah.
Indonesia akan kehilangan beragam hewan dan tumbuhan yang selama
ini menjadi kebanggaan bangsa Indonesia seperti Orangutan di
Kalimantan Tengah yang sekarang telah menjadi spesies paling langka
di dunia.
Sementara itu, hutan Indonesia selama ini merupakan sumber
kehidupan bagi sebagian rakyat Indonesia. Hutan merupakan tempat
penyedia makanan, penyedia obat-obatan serta menjadi tempat hidup
bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Dengan hilangnya hutan di
Indonesia, menyebabkan rakyat Indonesia kehilangan sumber makanan
dan obat-obatan. Seiring dengan meningkatnya kerusakan hutan
Indonesia, menunjukkan semakin tingginya tingkat kemiskinan rakyat
Indonesia, dan sebagian masyarakat miskin di Indonesia hidup
berdampingan dengan hutan.
Menimbulkan kebakaran hutan. Dampak negatif dari kebakaran hutan
adalah menurunnya keanekaragaman hayati, menurunnya nilai ekonomi
hutan dan produktivitas tanah, perubahan iklim mikro maupun global,
dan asapnya mengganggu kesehatan masyarakat serta mengganggu
transportasi baik darat, sungai, danau, laut, dan udara.
8
2.4. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
menghentikan kerusakan hutan di Kalimantan.
9
Selama moratorium dijalankan, industri-industri kayu tetap dapat jalan
dengan cara mengimpor bahan baku kayu. Jika melanjutkan dengan
penggunaan bahan baku kayu dari dalam negeri, pada dasarnya kita sama
saja dengan melakukan bunuh diri. Untuk memudahkan pelaksanaan hal
tersebut, maka jenis kayu yang diimpor haruslah berbeda dengan jenis kayu
yang ada di Indonesia.
10
Pemerintah harus mengembalikan kedaulatan rakyat dalam
pengelolaan hutan.
Masyarakat pun juga dapat melakukan upaya dengan cara
menulis surat ataupun melakukan tekanan kepada pemerintah
agar serius menjaga hutan Indonesia yang tersisa.
Masyarakat dapat melakukan pengawasan terhadap peredaran
kayu di wilayah terdekat.
Masyarakat dapat memberikan laporan kepada Wahana
Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) terdekat ataupun lembaga
non pemerintah lainnya dan kepada instansi penegak hukum,
serta media massa, bila menemukan terjadinya peredaran kayu
tanpa ijin maupun kegiatan perusakan hutan.
Masyarakat dapat menanam pohon untuk kebutuhan kayu
keluarga di masa datang, memanfaatkan kayu dengan bijak, dan
tidak lagi membeli kayu-kayu hasil penebangan yang merusak
hutan.
Melalui Sistem Hutan Kerakyatan.
11
Sistem Hutan Kerakyatan sebenarnya adalah cara-cara pengelolaan hutan
yang telah lama dilakukan oleh rakyat dengan aturan-aturan lokal yang
disepakati bersama oleh rakyat itu sendiri [aturan adat/lokal].
Sistem Hutan Kerakyatan juga tidak mengarah hanya pada kayu, namun akan
lebih pada pengembangan pengelolaan hasil hutan non kayu sebagai produk
utama dari sistem hutan kerakyatan. Jika akan menebang pohon, hal
tersebut hanya pada untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan
komunitas.
Peran pemerintah dalam sistem hutan kerakyatan akan lebih pada dukungan
[fasilitasi], pembuat kebijakan umum [prinsip-prinsip], dan pengakuan
kawasan kelola rakyat.
BAB 3 : PENUTUP
3.1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan dapat saya
simpulkan bahwa :
12
Upaya yang dapat dilakukan untuk menghentikan kerusakan hutan di
Kalimantan adalah harus adanya kesadaran diri sendiri yang harus
dimiliki oleh masyarakat ataupun pemerintah untuk menjaga
kelestarian lingkungan hutan di Kalimantan. Dan untuk memperbaiki
hutan yang telah rusak di Kalimantan harus adanya kerjasama yang
baik antara pemerintah dengan masyarakat.
3.2. Saran
Saran yang dapat saya berikan kepada orang lain untuk mengatasi
Kerusakan hutan yang terjadi adalah dengan cara masyarakat harus sadar
untuk menjaga lingkungan hutan karena hutan itu sangat berguna untuk
kehidupan manusia. Dan juga masyarakat membantu dengan cara melakukan
penanaman tanaman yang baru, Melaporkan kepada pihak yang berwajib jika
terjadi kegiatan perusakan hutan, dan hal-hal lainnya yang membantu
menjaga kelestarian lingkungan hutan. Selain itu, dari pihak pemerintah,
hilangkanlah sikap egois dan korupsi yang membuat masyarakat menderita.
13
DAFTAR PUSTAKA
14