Professional Documents
Culture Documents
Sedangkan
pohon labu yang diletakkan di ruangan dengan musik rock
tumbuh menjauhi radio.
MENINGKATKAN KECERDASAN KOGNITIF
(IQ) DAN KECERDASAN EMOSI (EQ) MELALUI UNESCO Music Council malah telah menegaskan, pertama,
MUSIK KLASIK musik klasik adalah alat pendidikan. Kedua, musik klasik
adalah alat untuk mempertajam rasa inteletual manusia
Oleh: Drawan Kabul Priyono, S.Pd (intellect Einfullung). Musik yang demikian biasanya
mempunyai keseimbangan antara empat unsur musik, yakni
Musik Klasik adalah jenis musik yang lahir dan diciptakan melodi, harmoni, irama (rhythm) dan warna suara (timbre).
pada sekitar tahun 1740 – 1770 di Eropa, dengan salah satu Musik yang memenuhi persyaratan ini adalah musik klasik,
tokohnya yang paling terkenal adalah Wolfgang Amadeus semi klasik, musik rakyat juga musik tradisional seperti
Mozart. karawitan.
Sudah lama, para pakar ilmu psikologi perkembangan meneliti
dan berkeyakinan, mendengarkan musik klasik dapat Musik klasik juga bisa menstimulasi perkembangan Otak anak
memengaruhi perkembangan otak dan kesehatan mental. anda, agar bisa lebih kreatif, atraktif, dan sekaligus
menjauhkannya dari pengaruh Negatif yang sudah banyak
Mengapa Musik Klasik beredar di lingkungannya. seperti : main games, Nonton TV,
dan lainnya.
Stephanie Merrit, Direktur Pusat Musik dan Pencitraan Pengaruh Musik Klasik Terhadap Perkembangan Kecerdasan
California yang sebelumnya menjadi guru pernah mengalami Kognitif
hal unik berkenaan dengan perilaku anak didiknya. Pada suatu Kognitif merupakan semua proses dan produk pikiran untuk
pagi, ketika pelajaran akan dimulai, ia melihat murid-muridnya mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti
loyo dan tak bersemangat serta daya tangkapnya rendah. mengingat, mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan
Kemudian ia bertanya kepada mereka tentang musik yang masalah, menciptakan dan berfantasi.
didengarkan sebelum berangkat, sebagian besar menjawabnya
musik keras seperti heavy metal. Sejak itu, ia menganjurkan Gallahue, (1998) mengatakan, kemampuan-kemampuan seperti
murid-muridnya untuk mendengarkan musik klasik. Hasilnya ini makin dioptimalkan melalui stimulasi dengan
mengejutkan, semangat dan hasil belajar mereka meningkat. memperdengarkan musik klasik. Rithme, melodi, dan harmoni
dari musik klasik dapat merupakan stimulasi untuk
Eksperimen dan penelitian juga dilakukan Dorothy Retallack, meningkatkan kemampuan belajar anak. Melalui musik klasik
seorang musisi profesional, tahun 1970 di Temple Buell anak mudah menangkap hubungan antara waktu, jarak dan
College, Colorado terhadap tanaman. Hasilnya, tanaman labu urutan (rangkaian) yang merupakan keterampilan yang
yang diputarkan musik klasik, tumbuh dengan baik ke arah
dibutuhkan untuk kecakapan dalam logika berpikir, matematika kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka yang sesungguhnya
dan penyelesaian masalah. dan kemudian mengambil keputusan-keputusan secara mantap.
Hasil uji coba sangat mengesankan. dilakukan Frances Menurut Siegel (1999) ahli perkembangan otak, mengatakan
Rauscher dan koleganya dari Universitas Wisconsin, AS bahwa musik dapat berperan dalam proses pematangan
melakukan penelitian hubungan antara kecerdasan dan musik. hemisfer kanan otak, walaupun dapat berpengaruh ke hemisfer
Para peneliti dari bayi-bayi tikus yang mendapatkan “vitamin sebelah kiri, oleh karena adanya cross-over dari kanan ke kiri
musik klasik” dari sonata-sonata Mozart bekerja dengan dan sebaliknya yang sangat kompleks dari jaras-jaras neuronal
sempurna dan sedikit sekali melakukan kesalahan dan mereka di otak.
membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama untuk makanan
sebagai hadiahnya. Sedangkan kelompok tikus yang mendapat Kehalusan dan kepekaan seseorang untuk dapat ikut merasakan
vitamin musik minimalis dari Glass tampak tidak secerdas perasaan orang lain, menghayati pengalaman kehidupan
kelompok “klasik”. Demikian laporan para peneliti dalam dengan “perasaan”, adalah fungsi otak kanan, sedang
jurnal ilmiah Neurological Research seperti yang dikutip oleh kemampuan mengerti perasaan orang lain, mengerti
Reuters (5/8/98). pengalaman dengan rasio adalah fungsi otak kiri. Kemampuan
seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan
Penelitian tersebut mengisyaratkan musik yang kompleks manusiawi dengan orang lain merupakan percampuran
(musik klasik) telah meningkatkan daya belajar tikus terhadap (blending antara otak kanan dan kiri itu).
ruang dan waktu (spatial-temporal). Dan hal ini juga berlaku
untuk manusia. Para peneliti sampai pada kesimpulan, Menurut Gardner, inteligensi musik dan inteligensi spasial
kemampuan spatial dapat ditemukan pada orang yang telah dapat mengembangkan fungsi dan peran pada belahan otak
mendapat pelajaran matematika, musik dan ilmu pengetahuan. kanan. Kemampuan spasial relevan dengan domain kinerja
Penelitian diatas menguatkan hasil penelitian selama ini musik, hal ini dapat dilihat dari penelitian efek Mozart yang
mengenai pengaruh musik klasik pada peningkatan kecerdasan. dilakukan oleh Gordon Shaw dan Frances Raucher bahwa
musik Mozart dapat meningkatkan kemampuan spasial
temporal.
Pengaruh Musik Klasik Terhadap Kecerdasan Emosi
Gallahue mengatakan bahwa memperdengarkan musik klasik
Sternberg dan Salovery (1997) mengemukakan bahwa melalui ritme, melodi, dan harmoni dapat menstimulasi
kecerdasan emosi adalah kemampuan mengenali emosi diri, kemampuan belajar anak. Menurut Gardner, kemampuan
yang merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali spasial adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang-
perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau emosi itu muncul, visual secara tepat, yang di dalamnya termasuk kemampuan
dan ia mampu mengenali emosinya sendiri apabila ia memiliki mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan perubahan
suatu benda dalam pikirannya dan mengenali perubahan selanjutnya perlu dilihat kembali kemungkinan gender dalam
tersebut, menggambarkan suatu hal atau benda dalam pikiran mempengaruhi kemampuan spasial.Saran untuk penelitian
dan mengubahnya dalam bentuk nyata, mengungkapkan data selanjutnya adalah, melakukan observasi dan wawancara, agar
dalam suatu grafik serta kepekaan terhadap keseimbangan, memperkaya hasil yang diperoleh, melihat tingkat kemampuan
relasi, warna, garis, bentuk, dan ruang.Dalam penelitian ini spasial yang dikaitkan dengan lamanya seorang remaja
masalah yang akan diteliti adalah, apakah ada perbedaan mendapat pendidikan musik klasik, melakukan kontrol
kemampuan spasial pada remaja yang mendapat pendidikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
musik klasik dan remaja yang tidak mendapat pendidikan spasial. Saran untuk para pendidik adalah mempertimbangkan
musik klasik? Jenis penelitian ini adalah noneksperimental, dan menyadari pentingnya pendidikan musik khususnya musik
dengan menggunakan sampel sebanyak 70 remaja berusia 11- klasik terhadap kemampuan spasial untuk para remaja, serta
15 tahun yang dibagi menjadi 2 kelompok yakni, 35 siswa- berusaha untuk mengenal, memahami dan mengikuti
siswi SMP Tarakanita V kelas 1-2,dan 35 siswa-siswi Sekolah perkembangan informasi mengenai kemampuan spasial. Bagi
Musik Yayasan Pendidikan Musik.Teknik penelitian yang pihak orang tua, agar mengenalkan musik secara dini,
dipakai adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan memberikan kesempatan pada remaja dengan
dalam penelitian ini adalah kuesioner kemampuan spasial yang mengikutsertakan mereka dalam kegiatan musik klasik di luar
dikembangkan dari teori Gardner. jam pelajaran sekolah secara intensif.