Professional Documents
Culture Documents
RENUNGAN 22-02
THINGKING DAY (BP’S DAY)
Lemdikanas 2009
Tanggal 22 Februari 1857, lahirlah seorang anak manusia yang diberi nama
ROBERT STEPHENSON SMYTH BADEN POWELL, ayahnya bernama
Domine H.G. Baden Powell seorang professor geometri dari Universitas Oxford,
ibunya adalah puteri Admiral Inggris bernama W.T. Smyth. Ayahnya meninggal
dunia sewaktu Robert Stepenshon Smyth Baden Powell (BP) masih berumur 3
tahun, sehingga ia tumbuh dewasa dalam pengasuhan sang ibu.
Baden Powell tumbuh sebagai seorang pemuda yang periang, cerdas, pandai
bermain musik, dan sandiwara. Dia juga seorang penulis ceritera fiksi, maupun
non fiksi yang pandai dan produktif.
Sejak kecil ia sudah gemar berolah raga, bermain di alam terbuka, berenang,
berlayar dan mengembara bersama kakak-kakaknya.
Latihan-latihan di waktu kecil ini sangat bermanfaat ketika dia menjadi perwira
kerajaan Inggris. Keterampilan dan kecerdasannya ini membuat suku Matabele
kagum terhadapnya, sehingga ia menjuluki Baden Powell dengan sebutan
“IMPEESA” (serigala yang tidak pernah tidur), di suku tersebut ia dijuluki
“M’HLALA PANZI” artinya seorang yang dapat menembak sambil terlentang.
Segala sesuatu yang diceriterakan oleh Baden Powell di sekeliling api unggun
itulah di tahun 1908 dibukukan dengan judul “Scouting for Boys”. Ketika buku
tersebut muncul di tengah-tengah masyarakat maka ia bagaikan santapan yang
lezat bagi orang-orang yang sedang kelaparan, sehingga tidak saja menjadi
konsumen bagi orang-orang Inggris, tetapi juga beredar sampai ke luar negeri.
Pada tahun 1909, ketika BP muncul dalam pertemuan di Crystal Palace London
sebagai tamu kehormatan ia bangga menyaksikan belasan ribu pandu putra
berbaris dengan rapi. Namun dia mengatakan: “Akan tetapi, akan sempurna
sekali jika anak perempuan juga dapat mengikuti gerakan kepramukaan ini”.
Tidak lama setelah itu muncullah gerakan kepramukaan untuk putri. Ternyata di
tahun 1909 tersebut telah dapat didirikan Pramuka putri yang semula dipimpin
oleh Agner Baden Powell, yang kemudian diteruskan oleh Olave St. Clair
Soames.
1918 – muncul Pramuka usia Penegak. Tahun 1922, baru tersusun buku pedoman
untuk pembinaan penegak yang berjudul “Rovering to Success”.
Sampai dengan kegiatan Jambore yang ke-5 BP masih tetap memegang peranan,
ia tetap bersemangat dan selalu dihormati oleh anak-anak kemanapun dia pergi.
Sungguh pun demikian BP tetap berkarya, ia terus menerus berkarya, ia terus
menerus menulis, dan selalu memperkaya materi pendidikan kepramukaan.
Baden Powell sebagai perintis organisasi kepranduan dunia untuk putera (Chief
Scout of the World), dilahirkan tanggal 22 Februari 1857, isterinya Lady Olave
Baden Powell, sebagai perintis pandu puteri dunia (World Chief Guide),
dilahirkan pada tanggal yang sama dengan Baden Powell, yakni tanggal 22
Februari 1889. Suatu keajaiban Tuhan yang perlu direnungkan. Inilah sebabnya
kita memperingati tanggal 22 Februari sebagai “BP’s Day” atau disebut juga
“Thinking Day”.
KEPUSTAKAAN
· Bahan Dasar Kursus Pelatih Dasar dan Pelatih Lanjutan, 1987, Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka
· Diah Ansorie, Lord Baden Powell Bapak Pandu Sedunia, Jambatan, Jakarta
· Footsteps of the Founder, 1984, Editrice Ancora Milano.