Mengapa kaum muslimin begitu mencintai Nabi Muhammad? Banyak sebab
yang melatarbelakangi kecintaan kaum muslimin terhadap Rasul yang mulia tersebut. Beberapa sebab yang dapat disebutkan diantaranya adalah: Pertama, mencintai Rasulullah adalah kewajiban iman. Iman seseorang tidak akan lengkap sebelum ia mencintai Rasulullah. Bahkan tingkat kecintaan itu baru diterima bila kadarnya melebihi kecintaan kepada dirinya sendiri. Seseorang yang tidak mencintai Rasulullah atau sedikit kencintaannya kepada Rasulullah tergolong kafir atau munafik. Rasulullah bersabda: “Tidak beriman salah seorang diantara kamu sehingga aku lebih dicintai daripada bapaknya, anaknya, atau seluruh manuasia”.(HR. Bukhari). Di antara yang menjadikan seorang muslim merasakan kelezatan iman adalah bila Allah dan RasulNya lebih ia cintai dari apapun. Hal ini ditegaskan dalam hadits: “Ada tiga hal bila ketiganya terdapat pada diri seseorang, maka ia akan merasakan kelezatan iman. Bahwa Allah dan RasulNya lebih ia cintai daripada apapun selain keduanya. Dia mencintai seseorang semata-mata karena Allah. Dia takut kembali pada kekufuran seperti takutnya akan dimasukkan ke dalam neraka jahanam, maka ia menghindarkan diri dari hal itu”. (HR. Bukhari Muslim) Kedua, Rasulullah adalah pembimbing hidup kita. Muhammad adalah orang yang paling berjasa dalam hidup seorang muslim. Rasulullah merupakan pembimbing yang menyelamatkan hidupnya sepanjang hayat. Dialah yang membimbing kita agar terbebas dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang, dari kesesatan menuju kehidupan yang penuh petunjuk. Karena itulah, sangat wajar apabila kemudian Rasululah menjadi orang yang paling di cintai sepanjang hidupnya. Allah berfirman: “Dialah Allah yang telah mengutus di tengah-tengah masyarakat yang ummi seorang Rasul dari antara mereka, yang menbacakan kepada mereka ayat-ayatNya, membersihkan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Padahal sesungguhnya mereka itu sebelumya dalam keadaan kesesatan yang nyata.”. (Al- Jumu’ah:2) Ketiga, Rasulullahh adalah kekasih Allah. Rasulullah mendapatkan posisi sebagai manusia utama di sisi Pencipta, Pemilik, dan Pemelihara manusia. Bahkan Allah sendiri memuji sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya Allah dan Malikat-malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Hai orang- orang beriman bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan baginya. (Al Ahzab:56) Keempat, cinta Rasulullah kepada umatnya. Rasulullah sangat mencintai umat Islam yang menjadi pengikutnya yang setia. Namun demikian Rasulullah pun sangat mencintai manusia umumnya. Beliau tidak ingin ada manusia yang tersesat dan menjadi calon penghuni neraka. Sifat ini digambarkan dalam dalam firman Allah: “Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari golongan kamu sendiri. Amat terasa olehnya penderitaan kamu, berbelas kasihan kepadamu, dan penyantun serta sayang kepada orang-orang mukmin.” (At Taubah: 128) Beliau sangat mengkhawatirkan keselamatan umatnya. Bahkan di saat menjelang ajal, menuju ke haribaan Allah, Beliau masih sempat berkata “ Ummati….Ummati…” (Umatku…Umatku).