You are on page 1of 2

Mendengar kata demokrasi seakan mengingatkan kita pada suatu bentuk pemerintahan yang

aspiratif. Tidak salah memang jika diartikan demikian karena kata demokrasi itu sendiri
berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dari segi etimologi, istilah
demokrasi berasal Yunani kuno yaitu demos yang berarti rakyat dan kratia yang artinya
memerintah. Menurut para filsuf, demokrasi merupakan perpaduan antara bentuk negara dan
bentuk pemerintahannya. Seiring dengan berlalunya waktu, demokrasi pun mewujudkan diri
dalam banyak bentuk, seperti demokrasi barat (liberal), demokrasi timur (proletar) dan
sebagainya.

Demokrasi, dalam pengertian klasik, pertama kali muncul pada abad ke-5 SM tepatnya di
Yunani. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi dilakukan secara langsung, dalam artian rakyat
berkumpul pada suatu tempat tertentu dalam rangka membahas pelbagai permasalahan
kenegaraan. Sedangkan demokrasi dalam pengertiannya yang modern muncul pertama kali di
Amerika. Konsep demokrasi modern sebagian besar dipengaruhi oleh para pemikir besar
seperti Marx, Hegel, Montesquieu dan Alexis de Tocqueville. Mengingat semakin
berkembangnya negara-negara pada umumnya, secara otomatis menyebabkan makin luasnya
negara dan banyaknya jumlah warganya serta meningkatnya kompleksitas urusan
kenegaraan, mengakibatkan terjadinya perwalian aspirasi dari rakyat, yang disebut juga
sebagai demokrasi secara tidak langsung.
Demokrasi Klasik
Bentuk negara demokrasi klasik lahir dari pemikiran aliran yang dikenal berpandangan a tree
partite classification of state yang membedakan bentuk negara atas tiga bentuk ideal yang
dikenal sebagai bentuk negara kalsik-tradisional. Para penganut aliran ini adalah Plato,
Aristoteles, Polybius dan Thomas Aquino.
Plato dalam ajarannya menyatakan bahwa dalam bentuk demokrasi, kekuasan berada di
tangan rakyat sehingaa kepentingan umum (kepentingan rakyat) lebih diutamakan. Secara
prinsipil, rakyat diberi kebebasan dan kemerdekaan. Akan tetapi kemudian rakyat kehilangan
kendali, rakyat hanya ingin memerintah dirinya sendiri dan tidak mau lagi diatur sehingga
mengakibatkan keadaan menjadi kacau, yang disebut Anarki. Aristoteles sendiri
mendefiniskan demokrasi sebagai penyimpangan kepentingan orang-orang sebagai wakil
rakyat terhadap kepentingan umum. Menurut Polybius, demokrasi dibentuk oleh perwalian
kekuasaan dari rakyat. Pada prinsipnya konsep demokrasi yang dikemukakan oleh Polybius
mirip dengan konsep ajaran Plato. Sedangkan Thomas Aquino memahami demokrasi sebagai
bentuk pemerintahan oleh seluruh rakyat dimana kepentingannya ditujukan untuk diri sendiri.
Demokrasi Modern
Ada tiga tipe demokrasi modern, yaitu :
• Demokrasi representatif dengan sistem presidensial
Dalam sistem ini terdapat pemisahan tegas antara badan dan fungsi legislatif dan
eksekutif. Badan eksekutif terdiri dari seorang presiden, wakil presiden dan menteriyang
membantu presiden dalam menjalankan pemerintahan. Dalam hubungannya
dengan badan perwakilan rakyat (legislatif), para menteri tidak memiliki hubungan
pertanggungjawaban dengan badan legislatif. Pertanggungjawaban para menteri
diserahkan sepenuhnya kepada presiden. Presiden dan para menteri tidak dapat
diberhentikan oleh badan legislatif.
• Demokrasi representatif dengan sistem parlementer
Sistem ini menggambarkan hubungan yang erat antara badan eksektif dan legislatif.
Badan eksekutif terdiri dari kepala negara dan kabinet (dewan menteri), sedangkan badan
legisletafnya dinamakan parlemen. Yang bertanggung jawab atas kekuasaan pelaksanaan
pemerintahan adalah kabinet sehingga kebijaksanaan pemerintahan ditentukan juga
olehnya. Kepala negara hanyalah simbol kekuasaan tetapi mempunyai hak untuk
membubarkan parlemen.
• Demokrasi representatif dengan sistem referendum (badan pekerja)
Dalam sistem ini tidak terdapat pembagian dan pemisahan kekuasaan. Hal ini dapat
dilihat dari sistemnya sendiri di mana BADAN eksekutifnya merupakan bagian dari
badan legislatif. Badan eksekutifnya dinamakan bundesrat yang merupakan bagian
dari bundesversammlung (legislatif) yang terdiri dari nationalrat-badan perwakilan
nasional- dan standerat yang merupakan perwakilan dari negara-negara bagian yag
disebut kanton.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh American Institute of Public Opinion
terhadap 10 negara dengan pemerintahan terbaik, diantaranya yaitu Switzerland, Inggris,
Swedia dan Jepang di posisi terakhir, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri demokrasi (modern)
yaitu adanya hak pilih universal, pemerintahan perwakilan, partai-partai politik bersaing,
kelompok-kelompok yang berkepentingan mempunyai otonomi dan sistem-sistem
komunikasi umum, frekuensi melek huruf tinggi, pembangunan ekonomi maju, besarnya
golongan menengah.
Sumber :

You might also like