You are on page 1of 4

PENJEPITAN SARAF LEHER HARUS SEGERA DIATASI DENGAN BENAR

Dr. Ayu Wulandari


DR. Dr. Ridha Dharmajaya, SpBS
Saat ini pemberitaan nasional sedang dihebohkan dengan berita dugaan malpraktik
oleh sebuah klinik chiropractic di Jakarta. Seorang wanita muda meninggal dunia setelah
dilakukan terapi chiropractic. Seperti yang diberitakan, mulanya Siska (nama pasien: Allya
Siska Nadya) mengeluhkan nyeri pada leher dan tulang belakang. Pada 6 Agustus 2015,
pukul 13.00 dan sore hari Siska menjalani terapi chiropractic dengan ditemani ibunya.
Beberapa jam setelah selesai chiropractic, sekitar pukul 23.00, Siska merasakan kesakitan
yang hebat pada bagian leher. Siska langsung dilarikan ke unit gawat darurat di RS Pondok
Indah, Jakarta Selatan pada tengah malam itu. Coba dilakukan pertolongan, namun sekitar
pukul 06.00, dokter menyatakan bahwa Siska sudah meninggal dunia. (Kutipan
www.health.kompas.com).
Berita terakhir menyebutkan, pelaku chiropractic tersebut sudah melarikan diri ke
negaranya di Amerika Serikat. Sungguh sangat disayangkan hal diatas dapat terjadi.
Penjepitan Saraf Leher
Nyeri di bagian leher yang tidak kunjung membaik adalah salah satu gejala penjepitan
saraf leher. Penjepitan saraf leher dalam istilah medis disebut Hernia Nucleus Pulposus
Cervical (HNP Cervical). HNP Cervical dapat menimbulkan gejala-gejala seperti nyeri dan
rasa tidak nyaman pada kepala dan tengkuk, kesemutan, kebas pada salah satu hingga kedua
lengan, Hal ini dapat diikuti dengan adanya gangguan pada mata, yang dirasakan seperti
tertekan. Jika kondisi ini tidak mendapatkan penanganan yang seharusnya, lama-kelamaan
dapat terjadi kelemahan hingga kelumpuhan tangan dan kaki, gangguan buang air besar,
buang air kecil hingga gangguan fungsi seksual.
Untuk menegakkan diagnosis penyakit ini diperlukan pemeriksaan klinis dan
beberapa pemeriksaan penunjang diagnosis. Pada pemeriksaan klinis dapat ditemukan
peningkatan refleks pada lengan, lulut dan kaki, perubahan cara berjalan, hingga hilangnya
sensitifitas daerah lengan, tangan dan/atau kaki. Untuk mengkonfirmasi diagnosis maka perlu
dilakukan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk melihat seberapa jauh
penjepitan saraf leher.

Saraf Terjepit Di Leher Bukan Akhir Dari Segalanya


Penjepitan saraf leher bukanlah penyakit yang tidak bisa disembuhkan, hingga
mengharuskan penderita mengkonsumsi obat-obatan seumur hidup. Pada kasus awal, dimana
belum terjadi penjepitan saraf leher, dan gejala yang dirasakan masih sangat minimal maka
tindakan konservatif menjadi pilihan. Antara lain dengan menggunakan obat-obatan
penghilang rasa sakit. Konsumsi obat-obatan tidak dianjurkan dalam jangka waktu yang
lama. Bilamana penderita mengkonsumsi obat-obatan dalam waktu yang lama, akan
menyebabkan terjadinya komplikasi penyakit seperti gangguan lambung, gangguan ginjal
hingga diabetes. Jika setelah mengkonsumsi obat-obatan tidak mengalami perubahan atau
selalu kambuh kembali maka harus dipertimbangkan pilihan tindakan lainnya. Manakala
sudah terjadi penjepitan saraf, harus dilakukan tindakan untuk membebaskan saraf tersebut.
SAFE SURGERY
Salah satu tindakan untuk penjepitan saraf leher yaitu Anterior Cervical Discectomy
and Fussion (ACDF) merupakan tindakan pengambilan HNP yang akan membebaskan
penekanan terhadap saraf pasien. Pemilihan tindakan ini sesuai dengan asal dari penekanan
diskus yang berada didepan (anterior) dari batang saraf (medula spinalis). Dengan demikian
tindakan ini tidak mengganggu posisi perjalanan batang saraf, sehingga Sangat Aman dan
Tidak Membuat Kelumpuhan maupun kelemahan tangan dan kaki. Melalui suatu teknologi
bedah mikro, seluruh tindakan dapat dimonitor hingga menyingkirkan kemungkinan
terjadinya cedera pada saraf pasien.
Data RS Adenin Adenan yang secara khusus menangani kasus penjepitan saraf baik
leher maupun punggung terdata 30 pasien HNP Cervical telah dilakukan tindakan ACDF.
Hasil akhir pasca tindakan ACDF dibagi berdasarkan 3 golongan. Excellent yaitu hasil akhir
pasca tindakan ACDF baik sekali tanpa ada keluhan, Good yaitu hasil akhir pasca tindakan
ACDF baik dengan keluhan minimal, Bad yaitu hasil akhir pasca tindakan tidak
baik/mengalami kelumpuhan. Data menunjukkan tidak satupun atau 0% pasien mengalami
kelumpuhan (Bad), sebanyak 73,3% pasien dengan hasil baik sekali tanpa ada keluhan
(Excellent), dan 26,7% pasien memiliki hasil yang baik dengan keluhan minimal (Good)
(sesuai tabel dibawah).

Tabel Data Pasien ACDF NSPC RS Adenin Adenan


N
o

L/
P

Usi
a

Penyakit

Tindaka
n

1 P

37

HNP Cervical ACDF

2 L

48

HNP Cervical ACDF

3 P

58

HNP Cervical ACDF

4 L
5 P
6 L

60
51
44

HNP Cervical ACDF


HNP Cervical ACDF
HNP Cervical ACDF

7 P

47

HNP Cervical ACDF

8 L

45
66

HNP Cervical ACDF

9 P

HNP Cervical ACDF


52

10 L

HNP Cervical ACDF


45

11 P

HNP Cervical ACDF


44

12 L
13 L
14 L
15 L
16 P
17 P
18 L

57
50
50
45
53
39
28

19 L

HNP Cervical ACDF


HNP Cervical ACDF
HNP Cervical ACDF
HNP Cervical ACDF
HNP Cervical ACDF
HNP Cervical ACDF
HNP Cervical ACDF
HNP Cervical ACDF

47
20 L

HNP Cervical ACDF


45

21 P

HNP Cervical ACDF


47

22 L
23 L
24 L

60
48
45

25 P

HNP Cervical ACDF


HNP Cervical ACDF
HNP Cervical ACDF
HNP Cervical ACDF

33
26 P
27 P

47

HNP Cervical ACDF


HNP Cervical ACDF

Hasil
Excellen
t
Excellen
t
Excellen
t
Excellen
t
Good
Good
Excellen
t
Excellen
t
Excellen
t
Excellen
t
Excellen
t
Excellen
t
Good
Excellen
t
Good
Excellen
t
Good
Good
Excellen
t
Excellen
t
Excellen
t
Excellen
t
Good
Good
Excellen
t
Excellen
t
Excellen

64
28 L

HNP Cervical ACDF


49

29 L

HNP Cervical ACDF


42

30 P

HNP Cervical ACDF

t
Excellen
t
Excellen
t
Excellen
t

Data diatas menunjukkan penjepitan saraf leher yang telah diatasi dengan benar
memberikan hasil yang sangat baik. Gangguan aktifitas kehidupan sehari-hari yang
sebelumnya membatasi, hilang sepenuhnya. Dengan adanya teknik ACDF ini maka para
penderita penjepitan saraf leher menemukan solusi/jalan keluar atas penderitaannya selama
ini tanpa perlu takut adanya rumor negative yang beredar dikalangan masyarakat saat ini.
Salah satu contoh pasien yang menjalani operasi ACDF adalah seorang ibu rumah
tangga berusia 45 tahun yang menderita saraf terjepit selama 4 tahun. Beliau merasakan sakit
di bagian pinggang yang hilang timbul. Awalnya 1-2 kali dalam setahun, hingga kambuh
setiap bulan. Beliau sudah mengkonsumsi obat-obatan, melakukan pijatan dan pembekaman
namun keluhan tidak kunjung membaik. Semakin hari keluhan semakin memberat tidak
hanya sakit pinggang tapi juga sakit kepala. Tangan saya mulai kebas-kebas dan paha seperti
tertarik ketika hendak jongkok, demikian keluhannya. Setelah menjalani tindakan ACDF
perlahan-lahan rasa sakit pun hilang. Sampai cerita ini diterbitkan sudah berjalan 8 bulan
pasca operasi dan kini beliau dapat beraktifitas tanpa keluhan dan hambatan. Rasa sakit sirna
dan melanjutkan hidup yang lebih bersemangat.

Dr. Ayu Wulandari adalah Chief Medical Officer NSPC RS Adenin Adenan
DR. Dr. Ridha Dharmajaya, SpBS adalah Executive Consultant Bedah Saraf NSPC RS
Adenin Adenan

You might also like