You are on page 1of 1

Cerita Anak Laki-laki dan Segenggam Kacang

Pada suatu hari di sebuah keluarga kecil, ada seorang ibu yang memiliki dua
orang anak. Sebagaimana adik kakak pada umumnya, mereka kadang tak akur dan
tak mau mengalah satu sama lain. Mereka selalu ingin mendapatkan keinginanya
lebih dari yang satunya. Ketika yang satu memiliki sesuatu, maka yang satu juga
ingin memilikinya juga. Sifat iri dan serakah di miliki oleh mereka berdua.

Sang ibu tahu akan sifat buruk kedua anaknya. Tapi karena mereka masih
kecil, sang ibu tak ingin memarahi mereka. Sang ibu mencari ide yang dapat
menyampaikan pesan moral tentang jeleknya sifat egois dan tamak. Akhrnya ibu
yang baik hati itu menemukan sebuah ide yang cukup brilian. Pada suatu hari, ibu
itu pergi ke pasar. Dia membeli setoples kacang. Karena dia tahu, kedua anaknya
sangat menyukai kacang.
Setelah sampai di rumah, dia memangggil kedua anaknya dan menunjukan
setoples kacang yang dia bawa. Melihat kacang kesukaan mereka, kedua anak itu
merasa senang sekali. Lalu muncul nita tamak dan serakahdi hati mereka untuk
dapat memiliki kacang itu sendiri. Tapi sang ibu tahu akan hal itu. Oleh karena itu,
sang ibu kemudian berkata. Ambilah kacang ini secara bergantian, dan ingat
jangan rebutan. Kata sang ibu.
Lalu sang ibu menyuruh anak pertama yang lebih tua untuk mengambil. Anak
itu pun memasukan tanganya ke dalam toples kacang tadi. Karena ingin
mendapatkan bagian yang banyak, dia menggenggam kacang itu sebanyakbanyaknya semampu yang dapat dia genggam. Tapi sial, ketika ingin mengeluarkan
tanganya, tanganya tersangkut. Lubang toples yang kecil tak muat untuk
genggaman tanganya yang cukup besar.
Anak itu tetap tak mau menyerah. Dia tetap memaksakan untuk menarik
tanganya keluar. Tapi sial, karena dia menarik terlalu kuat, toples kacang itu ikut
terpental dan pecah. Hingga semua kacang yang ada berserakan di lantai dan tak
bisa lagi di makan karena kotor. Kedua anak itu pun memasang raut wajah kecewa.
Dan menyalahkan satu sama lain. Melihat anaknya berseteru, sang ibu kemudian
menghampiri mereka.

Itulah akibatnya jika kalian bersifat tamak. Kalian tak akan mendapat apaapa kecuali kekecewaan dan penyesalan. Coba tadi kalian mau saling mengalah dan
berbagi serta tidak bersifat serakah, tentu kita semua masih dapat memakan
kacang itu. Kata sang ibu. Mendengar kata-kata sang ibu tersebut, kedua anak itu
terdiam dan mulai menyadari kesalahan mereka selama ini.

Hikmah yang dapat kita petik dari kisah ini adalah, keserakahan selalu
menghasilkan perseteruan satu sama lain. Dan keserakahan selalu mendatangkan
penyesalan di kemudian hari.

You might also like