You are on page 1of 3

TUGas

FARMAKOTERAPI SISTEM SARAF


ALZHEIMER

Pengampu :
Yance Anas, MSc., Apt.

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2016

Kasus 2
Seorang pasien laki-laki usia 67 tahun , penderita alzheimer sedang semenjak 6 tahun yang lalu
datang ke rumah sakit ditemani anak perempuannya untuk melakukan check up. Pasien telah
mendapatkan pemgobatan dengan donepezil 10 mg 1x sehari pada waktu mau tidur. Obat ini
telah dikonsumsi selama 4 tahun terakhir dan cukup efektif untuk mengurangi gejala kognitif
pasien. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari anak perempuannya beberapa hari
belakangan ini pasien tidak mau minum obat dan tidak bisa menahan buang air kecil.
Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.

Jelaskan mekanisme aksi donepezil sebagai obat alzheimer !


Apa yang terjadi pada pasien ? Jelaskan jawaban ilmiah dari keadaan tersebut !
Apakah terapi pasien memerlukan pergantian selanjutnya untuk pasien ini ?
Jelaskan mekanisme aksi obat yang anda berikan kepada pasien ?
Lakukan layanan informasi obat kepada pasien pada saat menyerahkan obat !

Jawaban
1. Mekanisme obat donepezil adalah menginaktifasi kolinesterase sehingga dapat
menghambat proses hidrolisis asetilkolin hasilnya meningkatkan konsentrasi asetilkolin
diotak.
Didalam otak (neuron) terdapat asetilkolin. Asetilkolinesterase adalah enzym yang
mengatalisis degradasi asetilkolin menjadi kolin dan asetat. Penghambatan kerja
asetilkolinesterase menyebabkan degradasi asetilkolin berkurang , akibatnya konsentrasi
asetilkolin meningkat.
Pada penyakit alzheimer dimana terjadi degradasi saraf kolinergik yang dikarakterisasi
dengan berkurangnya secara signifikan enzym kolinasetiltransferase (Ch At) yang
mengkatalisis sintesis asetilkolin. Oleh karena itu salah satu strategi terapinya adalah
dengan memberikan penghambat asetilkolinesterase agar asetilkolin yang disintesis tidak
segera terdegradasi.
Sebagai contoh inhibitornya adalah donepezil .
Asetilkolin oleh enzym asetilkolinesterase (AchE) akan dipecah menjadi kolin dan asetat.
Enzym asetilkolinesterase ini menjadi target aksi derivat donepezil karena donepezil akan
menghambat kerja dari enzym asetilkolinesterase , sehingga degradasi asetilkolin
terhambat dan kadar asetilkolin ditempat aksinya meningkat.
2. Yang terjadi pada pasien beberapa hari tidak mau minum obat dan tidak bisa menahan air
kecil karena efek samping dari donepezil.Mekanismenya secara ilmiah sebagai berikut :
Pada lanjut usia inkontinensia urin berkaitan erat dengan anatomi dan fisiologi juga
dipengaruhi oleh faktor fungsional, psikologis dan lingkungan. Pada tingkat yang paling
dasar, proses berkemih diatur oleh reflek yang berpusat di pusat berkemih di sacrum.
Jalur aferen membawa informasi mengenai volume kandung kemih di medula spinalis.
Pengisian kandung kemih dilakukan dengan cara relaksasi kandung kemih melalui
penghambatan kerja saraf parasimpatis dan kontraksi leher kandung kemih yang
dipersarafi oleh saraf simpatis serta saraf somatik yang mempersarafi otot dasar panggul.
Pengosongan kandung kemih melalui persarafan kolinergik parasimpatis yang

menyebabkan kontraksi kandung kemih sedangkan efek simpatis kandung kemih


berkurang. Jika kortek serebri menekan pusat penghambatan, akan merangsang
timbulnya berkemih. Hilangnya penghambatan pusat kortikal ini dapat disebabkan karena
usia sehingga lansia sering mengalami inkontinensia urin. Karena dengan kerusakan
dapat mengganggu koordinasi antara kontraksi kandung kemih dan relaksasi uretra yang
managangguan kontraksi kandung kemih akan menimbulkan inkontinensia.
3. Karena donepezil akhir akhir ini kurang efektif , maka terapi pasien tersebut perlu
pergantian obat. Obat yang disarankan untuk pasien adalah rivastigmin. Dosis yang
dianjurkan untuk rivastigmin 2 x sehari 1,5 mg sesudah makan dan 2 minggu disarankan
untuk kontrol.
4. Mekanisme aksi obat rivastigmin : inhibitor kolinesterase meningkatkan kadar asetilkolin
dengan cara menghambat enzym asetilkolinesterase sehingga asetilkolin dicelah sinaptis
tidak terdegradasi menjadi kolin dan asam asetat sehingga kadar asetilkolin dalam celah
sinaptis meningkat.
Apabila dilihat dari mekanisme obat donepezil dan rivastigmin sama namun efek
samping rivastigmin lebih sedikit dibanding donepezil.
5. Melakukan pelayanan informasi obat kepada pasien ketika menyerahkan obat :
- Pemantauan minum obat terkait kepatuhan pasien yang melibatkan anggota
keluarga terdekat.
- Memperbanyak mengonsumsi makanan yang banyak mengandung antioksidan
untuk membantu nutrisi untuk perbaikan daya kognitifnya.
- Perhatian yang lebih dari anggota keluarga dalam mengingat kembali masa
masayang pernah dilaluinya bersama keluarganya shg dapat membantu kondisi
psikisnya agar penyakit tidak berlanjut kestage yang lebih tinggi.

You might also like