Professional Documents
Culture Documents
semua kegiatan pertambangan bawah tanah yang dapat dibilang minim udara bersih. Dalam
pembuatan ventilasi tambang bawah tanah ini maka harus didukung oleh peralatan-peralatan
yang dapat digunakan, agar tercipta supply udara yang baik serta cukup dalam suatu tambang
bawah tanah.
Adapun peralatan ventilasi tambang bawah tanah yang sering digunakan antara lain :
a. Mine Fan
Mine Fan
Mine fan digunakan untuk menyuplai udara dari luar tambang bawah tanah ke dalam
tambang bawah tanah dengan kecepatan tertentu serta debit udara tertentu sesuai dari
kecepatan udara yang disuplai serta besar duct yang digunakan nantinya.
Mine fan mempunyai dua fungsi, yaitu dapat berfungsi sebagai menyuplai udara masuk atau
dapat disebut bagian fan blower dan dapat berfungsi menghisap udara keluar (seperti gas-gas
beracun dan berbahaya) yang disebut bagian exhaust fan).
b. PVC reinforced spiral ventilation mining duct
Anemometer
Anemometer digunakan untuk menghitung kecepatan angin yang dihasilkan mine fan pada
jalur mine duct. Semakin cepat aliran udara yang dihasilkan maka akan semakin besar debit
udara yang akan tersuplai pada lokasi tambang bawah tanah tersebut.
d. Sling Psychrometer
Sling Psychrometer
Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban udara dalam ruang terbuka. sling
psychrometer terdiri dari dua buah thermometer air raksa yang bertujuan untuk mengukur
temperatur cembung kering (dry bulb) dan cembung basah (wet bulb). Pada prinsipnya
temperatur cembung kering adalah ukuran panas sensible di atmosfir.
Untuk kondisi jenuh, penguapan tidak terjadi dan temperatur cembung basah dan kering akan
sama. Bila kondisi tidak jenuh, air akan menguap dari permukaan thermometer
cembungbasah dengan laju tertentu yang sebenarnya berbanding terbalik dengan tekanan uap
dari uap air yang berada di udara. Penguapan akan mendinginkan ujung thermometer dan
temperatur akan turun.
http://www.michanarchy.com/2013/06/peralatan-ventilasi-tambang-bawahtanah.html
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0CF
EQFjAIahUKEwj11OuLidHIAhUHGY4KHcdFDAA&url=http%3A%2F
%2Fciptakarya.pu.go.id%2Fpbl%2Fasset%2Fdoc%2Fsni
%2FSNI_VENTI.PDF&usg=AFQjCNHgCgh5DExnPMoxx4P1YDh0uiz0bA&sig2=jmJ5
QfAD0G9WCWFhAN0f7A
http://miningengineeringsyahri.blogspot.co.id/2013/12/bab-ii-landasan-teori2.html
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Landasan Teori
a.
Pengaturan/Pengendalian kualitas udara tambang. Dalam hal ini akan dibahas permasalahan
persyaratan udara segar yang diperlukan oleh para pekerja bagi pernafasan yang sehat
dilihat dari segi kualitas udara (Quality control).
b.
c.
Pengaturan suhu dan kelembaban udara tambang agar dapat diperoleh lingkungan kerja
yang nyaman. Dalam hal ini akan dibahas mengenai penggunaan ilmu yang mempelajari
sifat-sifat udara atau psikrometri (psychrometry).
Dalam membahas pengaturan ventilasi tambang yang bersifat mekanis perlu juga
dipahami masalah yang berhubungan dengan kemungkinan adanya aliran udara akibat
ventilasi alami, yaitu antara aliran udara sebagai akibat perbedaan temperatur yang timbul
secara alami.
Foto 2.1
Ventilasi Tambang Bawah Tanah
Pada pengaturan aliran udara dalam ventilasi tambang bawah tanah, berlaku hukum
alam bahwa :
a.
b.
Udara akan lebih banyak mengalir melalui jalur-jalur ventilasi yang memberikan tahanan yang
lebih kecil dibandingkan dengan jalur bertahanan yang lebih besar.
c.
Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti dalam perhitungan dalam ventilasi
tambang.
Adapun Ventilasi tambang dapat berfungsi sebagai :
Mengatur suhu dan kelembaban udara tambang bawah tanah hingga diperoleh suasana /
lingkungan kerja yang nyaman,
Menyediakan dan mengalirkan udara segar ke dalam tambang untuk memenuhi kebutuhan
O2 para pekerja dan segala proses yang memerlukan O2.
Melarutkan dan membawa keluar gas-gas pengotor dari dalam tambang sampai tercapai
keadaan kandungan udara yang memenuhi syarat-syarat bagi pernapasan.
Adapun hukum yang berlaku adalah
hukum Bernoulli. Dalam bentuk yang sederhana, hukum Bernoulli berlaku untuk aliran
fluida yang termampatkan (compressible) dijabarkan dalam rumus :
Dimana :
P
= tekanan fluida
= densitas fluida
2.1.2
menunjukkan perbandingan antara jumlah uap yang dikandung udara pada temperatur
tertentu terhadap jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung pada temperatur yang
sama. Pada dasarnya kandungan uap air dalam udara akan memiliki temperature yang lebih
hangat dibandingkan dengan uap air yang tercampur dalam udara dingin. Apabila udara
memiliki kandungan uap air yang mendadak dingin maka temperature nya akan turun
sehingga akibatnya udara tidak dapat menahan uap air. Bisa juga Kelembaban udara
dikatakan sebagai suatu nilai konsentrasi uap air yang terkandung dalam udara. Nilai ini
dapat dilihat dari Kelembaban absolute dan Kelembaban relatif dengan rumus sebagai
berikut :
menggunakan alat yakni Thermometer dengan pengukuran secara kering dan secara basah
dengan perolehan suhu dalam bentuk celcius. Kemudian data celcius ini harus dikonversi ke
satuan farenheit dengan rumus sebagai berikut :
0
2.1.3
F = (9/5) x 0C + 32
Kecepatan aliran udara merupakan suatu parameter ventilasi yang paling sering
diukur didalam udara tambang. Kecepatan udara dipengaruhi oleh suhu, nilai kelembaban,
dan debit aliran udara pada tambang bawah tanah. Peralatan ukur kecepatan aliran udara
bermacam-macam tergantung pada besar kecilnya kecepatan aliran udaranya,
sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 2.1
Instrumen untuk Mengukur Kecepatan Aliran Udara di Dalam Tambang
Rentang
Instrumen
Kecepatan
fpm
Smoke tube
20 120 (low)
150 2000 (int.
Vane
high)
Anemometer
2000 10000
(very high)
Sensitivitas
fpm
5 - 10
Ketelitian
70 90%
10 25
80 -90%
50 - 100
Keterangan
Tidak langsung,
pendekatan
Perlu kalibrasi
dan perawatan
Pembacaan
30 3000 (low
Velometer
5 10
high) multirang
e
25 - 50
3% of
langsung,
upperscale
cepat, sulit,
reading
perlu
perawatan
10 500 (low
Thermo
2 10
perlu batere 6
interm)
anemometer
10 300
Thermometer
100 3000
Hot - Wire
(low high
Lamban, sulit,
80 95%
12
Cepat,
10 20
pembacaan
90 95%
750 10000
(high)
langsung, sulit,
perlu batere
multirange)
Pitot tube
V,aman
dan perawatan
10 25
90 -98%
Lamban, tidak
langsung, teliti
b.
H = H x SG X sin
n
Keterangan :
H
SG
= Kemiringan manometer
nilai Reynold (Re). Dengan nilai Reynold kurang dari 2000 maka dapat dikatakan sebagai
udara yang bersifat laminer dengan kondisi udara yang mempunyai aliran yang tenang.
Sedangkan nilai reynold melebihi dari 4000 dapat dikatakan sebagai aliran udara turbulen
yang mempunyai sifat udara berputar dengan kecepatan yang tinggi. Dan pada nilai reynold
yang berada diantara 2000 4000 dapat dikatakan sebagai aliran udara transisi. Bilangan
reynold dapat dihitung sebagai berikut :
Re = 67.280 x D x V
Keterangan :
V
udara yang mengalir dalam satuan waktu. Dalam mengukur debit udara dapat
menggunakan persamaan sebagai berikut :
Q=VxA
Keterangan :
Q
= Debit ( m3/detik )
Spot Reading
Traversing
Division
Vane Anemometer berbentuk fan kecil dimana prinsip kerjanya ialah udara menggerakkan
rotor dengan kecepatan proporsional dan operasi rotasinya sesuai dengan counting system,
yaitu suatu operasi pada saat waktu tertentu dengan kecepatan yang diatur dari suatu jumlah
dengan revolusi yang tepat.
Foto 2.2
Anemometer
2.2.2
Fan
Fan merupakan salah satu alat terpenting dalam ventilasi, tetapi sebagai alat
pendukung dibutuhkan pula injektor dan kompresor. Pada sistem ventilasi ini pembuangan
udara yang kotor akan dibantu oleh fan setelah udara kotor akan mengalir dan membuat
suasana lebih dingin tidak panas. Pada dasarnya suatu fan akan menghasilkan dan
mengalirkan udara kotor dengan volume yang lebih besar serta mempunyai tekanan yang
lebih kecil seperti kompresor gas sehingga fan akan lebih hemat energy serta
efisien. Fan merupakan suatu alat dengan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghasilkan
suatu aliran udara dengan tujuan untuk memberikan udara yang segar sehingga ruangan
lebih nyaman tidak panas.
a.
Axial Fan
Axial fan merupakan jenis kipas yang dapat terlihat meyerupai sekrup dengan yang
berfungsi memberikan percepatan tangensial pada udara yang dapat melewati impeller
fan yang arahnya parallel dengan as pemutar dimana impeller ditanam. Jenis jenis axial fan
antara lain Propeller, tube, vane. Energi yang dihasilkan berupa energi rotasi berupa udara
yang mengalir melewati udara yang diubah menjadi energy linier dan static head, ini
dilakukan untuk mendapatkan suatu efisiensi yang tinggi.
Foto 2.3
Axial Fan
b.
Centrifugal Fan secara mekanis dengan menggunakan suatu tenaga listrik dapat
menghasilkan tekanan udara yang cukup besar dan juga volume aliran yang cukup kecil
apabila dibandingkan dengan axial fan. Centrifugal fan dapat diklasifikasi menjadi 2, yaitu :
-
Steel Plate
Multi Blade
Foto 2.4
Anemometer
Foto 2.5
Pitot Tube
2.2.4 Duct
Duct merupakan suatu system jaringan yang dibuat dengan fungsi sebagai tempat
mengalirnya udara. Dengan fungsi lain sebagai sistem yang dapat mengurangi tekanan yang
hilang akibat suatu gesekan pada dinding batuan pada tambang bawah tanah yang
bergelombang tidak rata. Duct juga dapat mengatur debit udara yang masuk pada setiap
komponen tambang.
Tabel 2.2
Kekerasan Absolut Beberapa Permukaan Duct
Bahan
Kekasaran (), m
Baja yang dikelilingi
0,0009 0.009
Beton
0,0003 0,003
Besi tuang
0,00026
Logam lembaran
0,00015
Baja komersial
0,000046
Pipa/tabung tarik
0,0000015
Foto 2.6
Duct
2.2.5 Manometer
Manometer merupakan suatu tabung yang pada umunya berbentuk vertikal U yang diisi
dengan cairan setengahnya dengan kedua kaki dari tabung yang berbentuk U akan
disambungkan pada suatu titik. Alat ini berfungsi untuk mengukur perbedaan tekanan yang
tidak terlalu besar. Dengan fungsi manometer untuk mengatur dengan tekanan yang tidak
terlalu besar. Setelah disambungkan maka cairan akan mengalir pada suatu tempat yang
posisinya lebih rendah. Mekanismenya adalah dengan mengisikan fluida (bukan air) yang
bobot isinya lebih rendah daripada air.
Foto 2.7
Manometer
Foto 2.8
Sling Psychrometer
2.2.7 Regulator
Regulator merupakan suatu alat yang dapat menjadi pembatas maupun sebagai penghambat
tekanan aliran udara berbentuk sesuai dengan penampang (bentuk persegi maupun lingkaran)
dan pada tengahnya terdapat lubang yang berfungsi sebagia pengatur besar kecilnya tekanan
udara yang masuk kedalam duct (aliran udara).
Foto 2.9
Regulator