Professional Documents
Culture Documents
: Julisman Daeli
Nim
: 112015346
Tanda Tangan
........................
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap
:G
Jenis kelamin
: Perempuan
: Bogor, 1/3/2010
Umur
: 6 tahun 1 bulan
Suku bangsa
: Sunda
Agama
: Islam
Pendidikan
: Sekolah Dasar
Alamat
: Tapos
A. ANAMNESIS
Diambil dari : Alloanamnesis ibu kandung, tanggal: 4 April 2016, jam: 11.00 WIB
Keluhan utama
Tiga hari SMRS pasien mengalami demam tinggi. Demam terjadi secara mendadak saat
siang hari dan berlangsung sepanjang hari. Demam tetap tinggi sepanjang hari. Pasien
tidak mengalami menggigil dan berkeringat saat malam hari. Demam tidak disertai
kejang. Tidak ada riwayat batuk dan pilek. Tidak ada riwayat muntah dan nyeri pada
14
perut. Nafsu makan sedikit berkurang, namun pasien tetap makan tiga kali sehari
meskipun tidak dapat menghabiskan makanannya. Riwayat BAK dan BAB normal. Ibu
pasien sudah memberikan obat penurun panas namun panas hanya turun sesaat saja.
Dua hari SMRS demam masih menetap. Demam masih berlangsung sepanjang hari.
Tidak ada riwayat menggigil dan berkeringat. Pasien mengeluh sakit pada seluruh bagian
kepalanya. Rasa nyeri seperti terikat tali dan berlangsung sepanjang hari. Keadaan pasien
masih sama seperti hari kemarin, namun pasien hanya dapat makan dua kali sehari.
Riwayat nyeri perut dan mual yang disertai muntah disangkal pasien. Riwayat BAK dan
BAB masih normal.
Satu hari SMRS demam masih menetap dan berlangsung sepanjang hari. Demam masih
tetap tinggi meskipun ibu pasien sudah memberi obat penurun panas. Keluhan nyeri
kepala masih dirasakan dan berlangsung sepanjang hari. Pasien mengeluh lemas seluruh
badan dan hanya mau berbaring di tempat tidur. Pasien mengeluh muntah. Muntah
sebanyak 3 kali sehari. Muntah tidak proyektil dengan jumlah sekitar setengah gelas
belimbing. Isi muntah hanya air dan berwarna putih. Pasien sulit untuk makan dan hanya
mau makan satu kali sehari dan tidak dapat menghabiskan makanannya.
Riwayat Kelahiran (Birth History)
Tempat bersalin
: rumah bersalin
Ditolong oleh
: bidan
Jenis persalinan
: pervaginam
Usia kehamilan
: 38 minggu
: 2800 kg
APGAR
menangis segera setelah lahir, kemerahan dan langsung di lakukan inisiasi menyusui
dini. (Perkiraan APGAR lebih dari 7).
Lainnya
14
Riwayat Imunisasi
(+) BCG, 1 kali pada usia 1 bulan.
(+) DPT, 4 kali pada usia 2, 4, 6, bulan dan 2 tahun.
(+) Polio, 5 kali pada usia 0, 2, 4, 6 bulan dan 2 tahun.
(+) Hep B, 3 kali pada usia 0, 1, dan 6 bulan.
(+) Campak, 2 kali pada usia 9 bulan dan 2 tahun.
Imunisasi dasar dan booster telah lengkap.
Makanan padat
Makanan sekarang
Jumlah
Frekuensi
: 3 kali / hari
(-) Meningoencephalitis
(-) Tuberkulosis
(-) Pneumoni
(-) Asma
(-) Gastritis
(-) Amoebiasis
(-) Disentri
(-) Kolera
(-) Difteri
(-) DHF
(-) Polio
(-) Campak
(-) Tetanus
(-) ISK
(-) Kecelakaan
(-) Glomerulonephritis
(-) Operasi
14
Riwayat Keluarga
Penyakit
Ya
Tidak
Alergi
Asma
Tuberkulosis
Artritis
Rematisme
Hipertensi
Jantung
Ginjal
Lambung
Hubungan
14
Kulit
(-) Bisul
(-) Rambut
(-) Kuku
(-) Sianosis
(+) Demam
Kepala
(-) Trauma
Mata
(-) Merah
(-) Nyeri
(-) Sekret
(-) Kuning/ikterus
(-) Trauma
Telinga
(-) Nyeri
(-) Sekret
Hidung
(-) Rhinnorhea
(-) Tersumbat
(-) Nyeri
(-) Sekret
(-) Epistaksis
(-)Trauma
(-) Bibir
(-) Gusi
(-) Mukosa
Mulut
Tenggorokan
(-) Nyeri tenggorokan
(-) Benjolan
Leher
Thorax (Jantung/Paru-Paru)
(-) Sesak napas
(-) Mengi
(-) Batuk
(-) Berdebar-debar
Abdomen (Lambung/Usus)
14
(-) Mual
(+) Muntah
(-) Diare
(-) Konstipasi
(-) Benjolan
Saluran kemih/Alat kelamin
(-) Disuria
(-) Hematuria
(-) Nyeri
(-) Bengkak
Ekstremitas
(-) Bengkak
(-) Deformitas
(-) Nyeri
(-) Sianosis
BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (Kg) : 20kg
Berat badan tertinggi (Kg) : 20 kg
Berat badan sekarang {Kg) : (+) Tetap 20 kg
(-) Turun
(-) Naik
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis, sianosis (-), edema (-)
Tanda-tanda vital:
T = 38,50 C
RR = 24 kali/menit
HR = 120 kali/menit
14
Antropometrik:
TB = 115 cm
BB = 18 kg
Lingkar lengan = 17 cm
BB/Umur : Percentil 50 th
TB/Umur : Percentil 50 th
Z-scores
BB/U
= SD 0 < Z < +1
TB/U
= SD 0 < Z < +1
BB/TB
= SD 0 < Z < +1
Kulit
Warna
: kuning langsat
Effloresensi
: tidak ada
Jaringan Parut
: tidak ada
Pigmentasi
: tidak ada
Pertumbuhan rambut
: merata
Lembab/Kering
: lembab
Suhu Raba
: hangat
Pembuluh darah
Keringat
: umum (+)
Turgor
: baik
Ikterus
: tidak ada
Lapisan Lemak
: merata
Oedem
: tidak ada
Ptekie
: (-)
Lain-lain
: (-)
Kepala
Ekspresi wajah
: tenang
Simetri muka
: simetris
Ukuran kepala
14
Ubun-ubun besar
: telah menutup
Rambut
: merata, hitam
Mata
Kelopak
: oedem (-)
Kornea
: jernih
Konjungtiva
: anemis (-)
Sklera
: ikterik (-)
Pupil
Gerakan Mata
: aktif
: normal
Lainnya
Telinga
Tuli
: tidak tuli
Selaput pendengaran
Lubang
: lapang
Penyumbatan
: tidak ada
Serumen
: tidak ada
Pendarahan
: tidak ada
Cairan
: tidak ada
Refleks cahaya
Mulut
Bibir
Tonsil
: T1-T1 tenang
Langit-langit
Bau pernapasan
: tidak ada
Trismus
: tidak ada
Faring
: tidak hiperemis
Selaput lendir
: normal
Lidah
: normal
14
Leher
Kelenjar Tiroid
Kelenjar Limfe
Dada
Bentuk
: simetris pada saat statis dan dinamis, sela iga tidak terlalu lebar atau
sempit
Paru Paru
Inspeksi Kanan
Kiri
Depan
Simetris saat statis dan dinamis,
Belakang
Simetris saat statis dan dinamis,
Palpasi KananKiri
Perkusi Kanan
Kiri
Auskultasi Kanan
Kiri
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Palpasi
Dinding perut
Hati
: tidak teraba
14
Limpa
: tidak teraba
Ginjal
Lain-lain
:-
Perkusi
: timpani
Auskultasi
Alat Kelamin
Tidak dilakukan
: normotonus
Massa
: normal
Sendi
: normal
Kekuatan
5/5
5/5
5/5
5/5
Edema
-
Sensoris
Sianosis
Pemeriksaan neurologi
Tingkat kesadaran
: baik
: negatif
Rangsang meningeal
14
Laseque (-)
Saraf otak I
Saraf otak II
: gerak bola mata baik, mulus, nistagmus (-), jerky (-), dapat mengikuti
gerakan telunjuk pemeriksa ke semua arah.
Saraf otak IV
: gerak bola mata baik, mulus, nistagmus (-), jerky (-), dapat mengikuti
gerakan telunjuk pemeriksa ke arah medial bawah.
Saraf otak V
Saraf otak VI
: gerak bola mata baik, mulus, nistagmus (-), jerky (-), dapat mengikuti
gerakan telunjuk pemeriksa ke arah lateral.
: pendengaran baik
Saraf otak IX
Saraf otak X
Saraf otak XI
Uji koordinasi
: baik
Refleks
KANAN
KIRI
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
1. REFLEKS TENDON
A. BISEP
B. TRISEP
C. KPR
D. APR
2. REFLEKS
PATOLOGIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 4 April 2016
Hemoglobin
: 15,7 g/dl
Hematokrit
: 45,6 %
Leukosit
: 5.700 /uL
Trombosit
: 28.000 /uL
NS1
: Tidak dilakukan
14
Salmonella typhi
: Positif 1/160
Salmonella typhi
: Positif 1/80
: Positif 1/180
: Negatif
: Negatif
: Negatif
: Negatif
: Negatif
RINGKASAN (RESUME)
Anamnesis
Anak perempuan berusia 6 tahun beradasarkan keterangan dari ibunya, datang dengan
keluhan sulit makan sejak 1 hari SMRS. Keluhan diawali dengan demam 3 hari SMRS.
Demam tinggi secara mendadak saat siang hari dan terus menetap sampai pasien masuk
rumah sakit. Demam tidak disertai menggigil dan keringat malam. Dua hari SMRS pasien
mengeluh sakit pada kepalanya. Sifat nyeri nya seperti terikat dan menetap sepanjang hari.
Satu hari SMRS pasien mengeluh badan terasa lemas dan ingin berbaring saja. Pasien juga
mengeluh muntah air sebanyak 3 kali. Pasien juga sulit untuk makan dengan frekuensi makan
1 kali sehari dan tidak dapat menghabiskan makanannya. Riwayat batuk dan pilek tidak ada.
Riwayat BAB dan BAK normal. Tidak ada nyeri perut.
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik diadapatkan anat tampak sakit sedang dengan kesadaran penuh. Suhu
38,50 C, frekuensi nafas 24 kali/menit, nadi 120 kali/menit, Tekanan darah 100/60 mmHg.
Antropometrik normal, pemeriksaan tambahan Rumple Leed positif .
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaaan penunjang dilakukan pemeriksaan darah rutin dan pemeriksaan serologi
tifoid dan paratyphi. Dari hasil pemeriksaan darah rutin, didapatkan adanya trombositopenia
dengan jumlah trombosit sebesar 28.000 /uL dengan disertai adanya peningkatan nilai
hematokrit. Pemeriksaan serologi tifoid dan parathypi tidak menunjukkan adanya infeksi dari
kedua bakteri ini.
14
DIAGNOSIS KERJA :
Suspect demam berdarah dengue
Dasar diagnosis :
Hasil anamnesis berupa demam tinggi yang terjadi secara mendadak dan berlangsung
sepanjang hari. Adanya nyeri pada kepala ,badan terasa lemas, susah makan, disertai hasil
pemeriksaan Rumple Leed yang positif mengarahkan diagnosis kerja pada demam berdarah
dengue. Hal ini terutama di perkuat dengan adanya trombositopenia dan peningkatan nilai
hematokrit pada hasil pemeriksaan darah rutin.
DIAGNOSIS DIFERENSIAL :
1. Demam tifoid
2. Leptospirosis
Dasar diagnosis diferensial :
1. Demam Tifoid
Demam tifoid merupakan diagnosis banding utama pada diagnosis demam berdarah
dengue. Gejala-gejala klinis yang hampir mirip pada 3 hari pertama demam
menyulitkan dokter untuk menentukan diagnosis kerja. Demam tifoid memiliki gejala
klinis yang lebih dominan terhadap terjadinya gangguan pada system gastrointestinal.
Untuk menegakkan diagnosis tifoid perlu dilakukan pemeriksaan serologi terhadap
antigen salmonella typhi.
2. Leptospirosis
Sama seperti demam dengue, diagnosis banding leptospirosis diambil karena
kesamaan gejala yang ditimbulkannya dengan tifoid terutama demamnya. Tetapi
gejala seperti ikterus, nyeri tekan otot, ruam kulit, konjungtiva suffusion, gejala
pendarahan tidak ditemukan pada pasien ini. Hal ini yang dapat menggugurkan
diagnosis leptospirosis. Apalagi pasien tidak memiliki riwayat kontak dengan
bahan/cairan yang telah terkontaminasi dengan kemih binatang pengerat seperti tikus.
PENATALAKSANAAN :
Medika mentosa
Paracetamol 500 mg/kgBB 2 kali per hari
14
Terapi cairan kristaloid seperti cairan ringer laktat untuk menggati cairan yang hilang
Non-medika mentosa
Tirah baring
Kebutuhan kalori yang adekuat
Diet makanan lunak/mudah di cerna
Edukasi
Tanda-tanda kegawatan harus diberitahukan kepada pasien dan keluarga.
Perbaikan sanitasi lingkungan.
Pelaporan kepada Puskesmas setempat untuk melakukan pembasmian nyamuk di
wilayah tempat pasien tinggal.
Mengupayakan program 3M di kehidupan sehari-hari dimana keluarga pasien tinggal
Rencana Pemeriksaan Lanjutan
PROGNOSIS :
Ad vitam
Ad functionam
Ad sanationam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
Follow Up
1. Tanggal 2 April 2015
S
Trombosit
A
14
Terapi di lanjutkan.
Terapi di lanjutkan.
14