You are on page 1of 25

GANGGUAN STRESS

PASCA TRAUMA
Pembimbing : Dr. Prasilla, Sp
KJ
Disusun oleh : Kelompok II
Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan
Universitas Muhammadiyah
Jakarta

PENDAHULUAN
Dalam penelitian terkini didaptkan bahwa dalam
kehidupannya seseorang individu , minimal akan
mengalami satu peristiwa traumatic dan 25% dari
mereka yg akan tetap bertahan hidup dikatakan akan
mengalami gangguan stress pasca trauma.
Disamping gangguan stress pasca trauma mereka yg
mengalami peristiwa traumatic juga beresiko
mengalami gangguan psikiatri lainnya seperti
gangguan depresi mayor,gangguan panic,gangguan
cemas menyeluruh dan penyalahgunaan zat.

EPIDEMIOLOGI
American Psychiatri Association memperkenalkan
gangguan jiwa disebut sebagai gangguan stress
disorder(post traumatic stress disorder/PTSD) dengan
kriteria diagnosis dalam DSM III dan juga oleh WHO
yg memasukkan diagnosis ini dalam Internasional
Classification of Disease (ICD) X . Sekitar 10,3%
untuk pria dan18,3% untuk wanita

ETIOLOGI
Gangguan stress pasca trauma didahului oleh
adanya suatu stressor berat .
Faktor predisposisnya :
gangguan psikiatrik sebelum trauma
Trauma masa kanak ( kekerasan fisik/seksual)
mudah khawatir
Ciri
kepribadian
ambang,paranoid,dependent,antisosial
Karakter introvert/isolasi social
Kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi

Lanjutan..
Tipe kejadian yg dapat meningkatkan angka
kejadian
gangguan
stress
pasca
trauma,
dikategorikan menjadi :
1. Mereka yg mengalami tindakan kekerasan
interpersonal
2. Yang mengalami kecelakaan atau yg mengacam
nyawa baik alamiah atau yg dibuat manusia
3. Trauma berulang dan bersifat kronik

Karakteristik dari peristiwa traumatic yg


dialami juga akan mempengaruhi jenis reaksi
psikologis yg akan terjadi seperti :
1. Durasi dan intensitas dari stressor yg dialami
2. Derajat dalam kaitan ancaman terhadp
kehidupan seseorang
3. Berat ringannya kehilangan yg dialami
( materi/personal)

Aspek biologik dari


gangguan jasmani stres
pasca trauma

Gejala

Respons
biologik

Respons
psikologik

Terpaparnya seseorang oleh


peristiwa traumatik akan
menimbulkan respons takut sehingga
otak dengan sendirinya akan menilai
kondisi keberbahayaan peristiwa
yang dialami,serta mengorganisasi
suatu respons perilaku yang sesuai.

Katekolamin berperan dalam menyediakan energi yang cukup dari


beberapa organ vital tubuh dalam bereaksi terhadap tekanan
tersebut
Hormon kortisol berperan dalam menghentikan aktivasi sistem saraf
simpatik dan beberapa sistem tubuh yang bersifat defensif yang
timbul akibat dari peristiwa traumatik yang dialami olehindividu
tersebut.

Pitman (1989) menghipotesiskan bahwa pada individu yang


cenderung untuk mengalami gangguan stres pasca
trauma,mengalami gangguan regulasi neuropeptid dan juga
katekolamin pada otak pada waktu menghadapo pasca traumatik.
Katekolamin yang meningkat akan membuat individu tetap berada
dalam kondisi siaga terus menerus.

Hal yang berkaitan dengan aspek psikodinamik


dari gangguan stress pasca trauma
Arti subjektif dari stressor yang dialami mungkin menentukan
dampak dari peristiwa traumatik yang dialami oleh seseorang
Kejadian traumatik yang dialami mungkin mereaktivasi konflikkonflik psikologis akibat peristiwa traumatik di masa kanak
Peristiwa traumatik akan membuat seseorang gagal untuk
meregulasi sistem afeksinya.
Refleksi peristiwa traumatik yang dialami mungkin akan timbul
dalam bentuk somatisasi atau aleksitimia
Beberapa system defensi yang sering digunakan pada individu
dengan gangguan stress pasca trauma adalah penyangkalan,
splitting, projeksi, disosiasi dan rasa bersalah.
Model relasi objek yang digunakan adalah projeksi dan
introjeksi dari berbagai peran seperti penyelamat yang
omnipoten atau korban yang omnipoten.

Gambaran Klinis dan Diagnosis


Ingatan ingatan kembali akan
peristiwa peristiwa traumatik yang
pernah dialami serta mendesak
untuk timbul ke alam sadar dan
disertai adanya mimpi-mimpi buruk

Gambaran Klinis dan Diagnosis

Pasien datang :
Diagnosis
Gejala depresi
gangguan stress
pasca trauma
Ide bunuh diri
tidak akan pernah
dibuat jika dokter
Penarikan diri dari lingkungn sosial
tidak pernah
menanyakan
Kesulitan tidur
apakah individu
atau tidak
Penyalahgunaan alkohol/zatpernah
adiktif
pernah mengalami
peristiwa
Keluhan fisik
traumatik

Gambaran Klinis dan Diagnosis


Kriteria diagnosis dari gangguan
Stres Pasca trauma berdasarkan DSM
IV :
1.Individu pernah terpapar peristiwa
traumatik
berupa :
Menjadi saksi mata atau berhadapan langsung
Terlibat dalam perstiwa sangat mengerikan

Gambaran Klinis dan Diagnosis

2.Peristiwa traumatik yang berulang


Bayangan
, pikiran
yang
berulang

Mimpi
buruk
berulang

Ilusi,
halusinasi
bersifat
flashback

Distress
psikologis

Sulit ingat
kembali
aspek
penting
dalam
peristiwa

Penurunan
ketertarikan
dalam
aktivitas

3.Perilaku
penghindaran
menetap terhadap stimulus

Usaha
menghindari
pikiran yang
terkait
peristiwa

Usaha
menghindari
aktivitas
terkait
peristiwa

Reaksi
fisiologis

yang
Merasa
asing, afek
terbatas,
hilang
motivasi

Gambaran Klinis dan Diagnosis

4. Adanya gejala yang menetap, 2 gejala atau


lebih :
. Kesulitan tidur
. Iritabilitas
. Sulit konsentrasi
. Hypervigilance
. Respons yang kacau dan tidak terkendali
Akut : durasi gejalan < 3
5. Kriteria 2, 3, 4 lebih dari 1 bulan.
bulan

Kronik : 3 bulan atau


lebih
Lambat : gejala muncul 6
bulan pasca trauma

Gambaran Klinis dan Diagnosis

Kriteria diagnosis dari gangguan


stres pasca trauma berdasarkan
PPDGJ III :
Diagnosis setelah 6 bulan stelah kejadian

Harus ada bayang-bayang atau mimpi-mimpi


Gangguan otonomik, afek dan tingkah laku.
Sequele menahun yang terjadi lambat
setelah stess yang luar biasa.

Skrining

Rujukan

TATALAKSANA

Psikoterapi

Farmakoterap
i

Terapi paparan (exposure


therapy)
PSIKOTERAPI
Manajemen stress
(anxiety management)

TERAPI PAPARAN

Exposure in the
imagination, yaitu
bertanya pada penderita
untuk mengulang cerita
secara detail sampai tidak
mengalami hambatan
menceritakan

Exposure in reality, yaitu


membantu menghadapi
situasi yang sekarang
aman tetapi ingin
dihindari karena
menyebabkan ketakutan
yang sangat kuat (misal:
kembali ke rumah setelah
terjadi perampokan di
rumah).

MANAJEMEN
STRESS

FARMAKOTERAPI
1.Selective Serotinin Reuptake Inhibitor
(SSRI) cth: Sertralin
2.Trisiklik cth: Amitriptyline
3.Benzodiazepin cth: diazepam,
clobazam
4.Antipsikotik cth: Haloperidol,
Risperidon, Chlorpromazine

Jika kaca retak, bisa direparasi


atau diganti. Jika jiwa manusia
yang retak, bagaimana aku dapat
memperbaikinya?

You might also like