You are on page 1of 6

BAB I

PEMBAHASAN

Pengertian
Fitting digunakan dalam system perpipaan sebagai penyambung pipa atau silinder
sistem lurus, mengadaptasikan bantuk dan ukuran pipa yang berbeda, dan untuk mengatur
aliran fluida cair, gas bahkan padat. Fitting terutama yang jenisnya tidak biasa harganya
mahal, membutuhkan waktu yang lama, material dan peralatan untuk digunakan.

Dari sekian jenis pembuatan pipa secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
yaitu

1. Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa sambungan pengelasan)


2. Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa dengan pengelasan)

Bahan-bahan pipa secara umum :


Bahan-bahan pipa yg dimaksud disini adalah struktur bahan baru pipa tersebut yg dapat
dibagi secara umum sebagai berikut:
1. Carbon steel
2. Carbon Moly
3. Galvanees
4. Ferro Nikel
5. Stainless Steel
6. PVC (Paralon)

7. Chrom Moly

Sedang bahan-bahan pipa secara khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut :


1. Vibre Glass
2. Aluminium (Aluminium)
3. Wrought Iron (besi tanpa tempa)
4. Cooper (Tembaga)
5. Red Brass (kuningan merah)
6. Nickel cooper = Monel ( timah tembaga)
7. Nickel chrom iron = inconel (besi timah chrom)

Komponen perpipaan :
Komponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi standar yg terdaftar dalam simbol
dan kode yg telah dibuat atau dipilih sebelumnya. Komponen perpipaan yg dimaksud disini
meliputi :
1. Pipes (pipa-pipa)
2. Flanges ( flens-flens)
3. Fittings (sambungan)
4. Valves (katup-katup)
5. Boltings (baut-baut)
6. Gasket

7.

Specials items

Pemilihan bahan :
Pemilihan bahan perpipaan haruslah disesuaikan dengan pembuatan teknik perpipaan dan hal
ini dapat dilihat pada ASTM serta ANSI dalam pembagian sebagai berikut
1. Perpipaan untuk pembangkit tenaga
2. Perpipaan untuk industri bahan migas
3. Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah
4. Perpipaan untuk pengangkutan minyak
5. Perpipaan untuk proses pendinginan
6. Perpipaan untuk tenaga nuklir
7. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas

Selain dari penggunaan instalasi atau konstruksi seperti diterangkan diatas perlu pula
diketahui Jenis aliran temperatur, sifat korosi, Faktor gaya serta kebutuhan lainnya dari aliran
serta pipanya.

Jenis Jenis Fitting Pada Pipa


Fitting dibagi dalam berbagai jenis, fitting tersebut akan sangat berperan dalam sebuah sistem
pemipaan. Fitting adalah salah satu komponen pemipaan yang memiliki fungsi untuk
merubah aliran, menyebarkan aliran, membesar atau mengecilkan aliran. Fitting merupakan
salah satu pemain utama dalam pemipaan, karenanya kita akan selalu menggunakan

komponen ini. Untuk mengetahui gambaran umum pengunaan fitting dalam pemipaan.
Adapun jenis dari fitting Antara lain adalah.

1. Fitting Elbow

Elbow adalah jenis fitting yang pertama, elbow merupakan komponen pemipaan yang
berfungsi untuk membelokan arah aliran. Layaknya tikungan kalau kita sedang berada di
jalan, tikungan tersebut mau tidak mau membuat kita berbelok arah ketika melaluinya, begitu
pula elbow yang bertugas untuk membelokan aliran fluida. Elbow terdiri dari dua jenis yang
paling umum yaitu 45 dan 90 derajat. Untuk memperoleh sudut di selain sudut diatas,
terkadang elbow tersebut di potong. Atau bisa juga dengan mengunakan dua elbow yang
disatukan

untuk

memperoleh

sudut

tertentu.

Dipasaran, elbow dibagi menjadi dua tipe, tipe sort radius dan long radius. Namum umumnya
digunakan long radius, yang memiliki diameter belokan 1.5 kali NPS (nominal Pipe size)nya.
Ada pula yang sampai dengan 3D atau bahkan 6D, yang biasa digunakan untu flare.

Contoh menghitung radius elbow seperti ini, kita menghitung pipa yang dengan diameter 2".
Maka radiusnya adalah,1.5 x 2" = 3 " (76.2 mm), yang dikalikan adalah nominal diameter
dari pipa nya, NPSnya, bukan actual diameter dari pipanya.

Elbow pada umumnya memiliki diameter yang sama antara masukan dan keluaran, walaupun
ada juga yang memiliki ukuran berbeda, yang kita sebut dengan reducing elbow. Selain itu,
ada satu komponen fitting yang mirip elbow, sama sama berfungsi untuk membelokan aliran,
namun di buat dari potongan pipa, kita menyebutnya dengan miter.

2. Fitting Tee

Tee dalam fitting bertugas untuk membagi aliran, adalah koneksi fitting yang memiliki
cabang. Biasanya cabangnya ini ukurannya sama dengan ukuran pipa utamanya, kita
menyebutnya dengan straight tee. Sedangkan kalau berbeda, kita menyebutnya dengan
reducing tee.

Seperti kalau di jalan, kalau tee ini kita analogikan sebagai pertigaan. Ngomong tentang
pertigaan, berarti tidak semua nya harus tegak lurus dong? Benar, memang ada tee yang tidak
tegak lurus, ia membentuk sudut 45 derajat. Kita mengenalnya dengan lateral Tee, yang
penggunaanya biasanya untuk pressure yang rendah.

Kalau ada pertigaan, berarti ada perempatan dong? loh lama lama ko malah mbahas jalan,
nanti bisa bisa nanya ada lampu merah juga dong.. hehe, sudah cukup sampai di perempatan,
kita turun di perempatan. Dalam fitting juga ada perempatan, kita mengenalnya dengan
crosses. Namun pengunaan crosses ini amat sangat jarang, diperuntukan hanya untuuk space
yang terbatas.

3. Fitting Reducer

Reducer, sesuai namanya fitting jenis ini bertugas untuk me-reduce (mengurangi) aliran
fluida. Mengurangi disini bukan seperti valve, tapi ukuran pipanya saja yang berkurang. Jadi
reducer ini akan bertugas untuk mengabungkan dari diameter yang lebih besar ke yang kecil,
atau sebaliknya.

Dalam reducer ini, kita akan mengenal dua jenis reducer yaitu concentrik reducer dan satu
lagi adalah eccentrik reducer. Keduanya memiliki peran yang berbeda.
4. Stub-in

Stub-in, adalah jenis fitting yang fungsinya mirip dengan tee, yaitu membagi aliran. Bedanya
dengan tee, kalau tee adalah item yang terpisah, ia mengabungkan beberapa pipa. namun
kalau stub-in, percabangan langsung dari pipa utamanya yang fungsinya mengantikan
reducing tee.

5. Fitting Cap

Pipe caps fitting berfungsi untuk menghentikan aliran pada ujung pipa, fitting ini di las
langsung pada pipa utama. Ada juga penutup aliran fluida yang dapat di bongkar dan dilepas,
namun biasanya menggunakan sambungan flange, lebih tepatnya blind flange.

You might also like