Professional Documents
Culture Documents
AKUNTAN INDONESIA
Disusun oleh :
Indira Kusuma
W(023135003)
Angelia Yovanny
(023135009)
Profesi Akuntan
Akuntan adalah mereka yang telah lulus dari pendidikan strata satu (S1)
program studi akuntansi dan telah memperoleh gelar profesi Akuntan
melalui pendidikan profesi akuntansi yang diselenggarakan oleh beberapa
perguruan tinggi yang telah mendapat izin dari Departemen Pendidikan
Nasional atas rekomendasi dari organisasi profesi Institut Akuntan
Indonesia (IAI).
ATURAN ETIKA
Disahkan Kongres
IAI untuk seluruh
anggota IAI
Disahkan oleh rapat
anggota
kompartemen atau
institut profesi sejenis
INTERPRETASI
ETIKA
Dilaksanakan oleh
Pengurus
Kompartemen/Institut
Profesi sejenis
TANYA JAWAB
Dewan Standar
Profesi
Kompartemen/Institut
Profesi sejenis
Struktur Kode Etik IAPI tampaknya telah disesuaikan dengan Struktur Kode
Etik : the International Federation of Accountants/IFAC.
Bagian B
Bagian C
Berisi penjelasan
lebih lanjut
mengenai
penerapan
kerangka konsep
dan prinsipprinsip
fundamental pada
bagian A untuk
situasi-situasi
khusus, terutama
bagi mereka yang
berpraktik
sebagai akuntan
publik
Berisi penjelasan
lebih lanjut
mengenai
kerangka konsep
dan prinsipprinsip
fundamental pada
bagian A untuk
diterapkan pada
situasi-situasi
khusus, terutama
bagi profesi
akuntan bisnis
(akuntan
manajemen)
Independensi
Independensi dalam pikiran
adalah suatu keadaan pikiran
yang
memungkinkan
pengungkapan suatu kesimpulan
tanpa terkena pengaruh yang
dapat
mengompromosikan
penilaian
profesional,
memungkinkan seorang individu
bertindak berdasarkan integritas,
serta menerapkan objektivitas
dan skeptisme profesional.
Ancaman Independensi
Akuntan Publik
a)
Kepentingan diri (self-interest) adalah wujud sifat yang
lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau keluarga
dibandingkan dengan kepentingan publik yang lebih luas.
Contoh langsung Ancaman Kepentingan Diri untuk akuntan
publik : Kepentingan keuangan dalam perusaahan klien, atau
kepentingan keuangan bersama pada suatu perusaah klien.
Contoh langsung Ancaman Kepentingan Diri untuk akuntan
bisnis : Perjanjian kompensasi insentif, penggunaan harta
perusahaan yang tidak tepat.
b)
Review diri (self-review)
Contoh Ancaman Review Diri untuk akuntan publik :Temuan
kesalahan material saat dilakukan evaluasi ulang.
Contoh Ancaman Review Diri untuk akuntan bisnis, yaitu
keputusan bisnis atau data yang sedang ditinjau oleh akuntan
frofesional yang sama yang membuat keputusan bisnis atau
penyiapan data tersebut.
Lanjutan....
c)
Advokasi (advocacy) dapat timbul bila akuntan
profesional pendukung suatu posisi atau pendapat sampai titik
dimana objektivitas dapat dikompromikan.
Contoh langsung ancaman untuk akuntan publik :
Mempromosikan saham perusahaan publik dari klien, dimana
perusahaan tersebut merupakan klien audit.
d)
Kekerabatan (familiarity) timbul dari kedekatan
hubungan sehingga akuntan profesional menjadi terlalu
bersimpati terhadap kepentingan orang lain yang mempunyai
hubungan dekat dengan akuntan tersebut.
Contoh langsung Ancaman Kekerabatan untuk akuntan publik :
Anggota tim mempunyai hubungan keluarga dekat dengan
seorang direktur atau pejabat perusahaan klien.
Contoh langsung Ancaman Kekerabatan untuk akuntan bisnis :
Hubungan yang lama dengan rekan bisnis yang mempunyai
pengaruh pada keputusan bisnis.
e.)
Intimidasi (intimidation) dapat timbul jika akuntan profesional
dihalang untuk bertindak objektif, baik secara nyata maupun
dipersepsikan.
Contoh Ancaman Intimidasi untuk Akuntan Publik :Diancam dipecat
atau diganti dalam hubungannya dengan penugasan klien.
Contoh Ancaman Intimidasi untuk Akuntan Bisnis : Ancaman
pemecatan akuntan profesional dalam bisnis atau anggota keluarga
dekat atas ketidaksetujuan penerapan prinsip akuntansi atau cara
penerapannya.
PENGAMANAN TERHADAP
ANCAMAN
Ada dua kategori pokok pengamanan terhadap
Ancaman Independensi, yaitu:
300 Pendahuluan
310 Potensi Konflik
320 Penyusunan dan Pelaporan Informasi
330 Bertindak dengan Keahlian yang memadai
STANDAR PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
Standar Profesional Akuntan Publik (disingkat SPAP) adalah kodifikasi berbagai
pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi
Akuntan Publik di Indonesia. SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional
Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI).
SPAP merupakan kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis dan aturan etika.
Pernyataan standar teknis yang dikodifikasi dalam buku SPAP ini terdiri dari :
Standar Auditing
Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan
historis. Standar auditing terdiri atas sepuluh standar dan dirinci dalam
bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA). Dengan demikian PSA
merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang
tercantum di dalam standar auditing.
Di Amerika Serikat, standar auditing semacam ini disebut Generally
Accepted Auditing Standards (GAAS) yang dikeluarkan oleh the
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA).
B. Standar Umum
1)
2)
3)
Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam
sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama
D. Standar pelaporan
Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan
dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali
dinyatakan lain dalam laporan auditor.
Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak
dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka
alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan
keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat
pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul
oleh auditor
Standar Atestasi
Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau
pertimbangan yang diberikan oleh seorang yang independen dan
kompeten yang menyatakan apakah asersi (assertion) suatu entitas
telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Asersi adalah suatu pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang
dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain, contoh asersi dalam
laporan keuangan historis adalah adanya pernyataan manajemen
bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
Standar atestasi membagi tiga tipe perikatan atestasi
(1) pemeriksaan (examination),
(2) Review
(3) prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures)
A. Standar umum
Perikatan harus dilaksanakan oleh seorang praktisi/lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis
Perikatan harus dilaksanakan oleh seorang praktisi/lebih yang memiliki pengetahuan
cukup
Praktisi harus melaksanakan perikatan hanya jika ia memiliki alasan untuk meyakinkan
dirinya bahwa kondisi Asersi dapat dinilai dengan kriteria rasional dan Asersi tersebut
dapat diestimasi atau diukur secara konsisten dan rasional dengan menggunakan kriteria
tersebut.
Dalam semua hal yang bersangkutan dengan perikatan, sikap mental independen harus
dipertahankan oleh praktisi
Kemahiran profesional harus selalu digunakan oleh praktisi dalam melaksanakan
perikatan, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan pelaksanaan perikatan tersebut
B. Standar pekerjaan
lapangan
1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan
asisten
harus
disupervisi
dengan
semestinya
2) Bukti yang cukup harus diperoleh untuk memberikan
dasar rasional bagi simpulan yang dinyatakan dalam
laporan
C. Standar pelaporan
1) Laporan harus menyebutkan asersi yang dilaporkan dan
menyatakan sifat perikatan atestasi yang bersangkutan
2) Laporan harus menyatakan simpulan praktisi mengenai
apakah asersi disajikan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan/kriteria yang dinyatakan.
3) Laporan harus menyatakan semua keberatan praktisi yang
signifikan tentang perikatan dan penyajian asersi
4) Laporan suatu perikatan untuk mengevaluasi suatu asersi
yang disusun berdasarkan kriteria yang disepakati.
Standar Pengendalian
Mutu
Standar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP)
memberikan panduan bagi kantor akuntan publik di dalam
melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan
oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik
Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI) dan Aturan
Etika Kompartemen Akuntan Publik yang diterbitkan oleh
IAPI.