Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 10
Christy Vania Rosabel1306378741
Raudah Iftitah Mulikh
1306379233
1306379271
keuangan
(seperti
relevance,
reliability,
comparability,
timeliness,
dan
Reporting requirements akan lebih konsisten dan logis karena berakar dari konsep yang
teratur.
Penghindaran reporting requirements akan lebih sulit karena adanya ketentuan-ketentuan
tindakannya.
Kebutuhan akan standar akuntansi yang spesifik akan berkurang, serta meminimalisasi
Pengaturan requirements akan lebih ekonomis karena isu-isu tidak akan didebatkan
kembali karena adanya perbedaan pandangan.
setter, standar yang ia buat, seperti IAS 39, dikritisi bahwa terlalu rule-based. Menurut
Nobes, alasan standar menjadi terlalu rule-based adalah karena standar tersebut tidak
konsisten dengan kerangka konseptual standard setter. Walaupun begitu, standar yang
rule-based memiliki beberapa keuntungan seperti comparability dan verifiability yang
lebih meningkat untuk auditor dan regulator, serta menurunkan kesempatan untuk
melakukan earnings management (dengan pengecualian).
Standar akuntansi di US dikatakan sebagai rule-based karena memiliki banyak
informasi mendetail terkait treatment yang harus diikuti untuk mematuhi standar
akuntansinya. Semenjak adanya Sarbanes-Oxley Act 2002, menetapkan pendekatan
principles-based sebagai tujuan FASB dalam program konvergensi IASB/FASB. Karena,
tidak adanya kesamaan pendekatan akan membuat konvergensi dan pembuatan standar
yang dapat digunakan di kedua yurisdiksi lebih sulit. Kedalaman dan kompleksitas dari
GAAP mengarahkan IASB untuk membuat standar yang diperuntukkan bagi UKM (IFRS
for SMEs) yang dapat digunakan oleh entitas yang dimana kepatuhan terhadap full set
IFRS dianggap tidak cost effective.
B. Information for Decision Making and the Decision-Theory Approach
LO 4
LO 5