You are on page 1of 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut yang lebih
luas dibanding daratannya. Keadaan tersebut merupakan problem bagi pemerintah
Indonesia untuk menghubungkan antara satu pulau dengan yang lainnya.
Dengan meningkatnya peradaban kehidupan manusia, maka kebutuhan
hidup pun tidak mungkin dipenuhi hanya dalam satu wilayah saja sehingga lautan
yang memisahkan antar pulau tersebut bukan menjadi penghalang untuk saling
berinteraksi. Keadaan tersebut memberikan peluang bagi bidang perekayasaan dan
rancangan kapal untuk berperan dalam pembuatan kapal, baik sebagai sarana
transfortasi laut maupun sebagai sarana pengantar barang barang kebutuhan.
Khususnya kapal Kargo yang dapat membawa barang kebutuhan tersebut dengan
kapasitas yang relatif besar.
Sehubungan hal tersebut, maka untuk mengoptimalkan fungsi kapal kargo
maka harus didukung berbagai sarana kelengkapan diatas kapal demi kemudahan
dan kenyamanan dalam melakukan kegiatan di laut maupun di pelabuhan saat
berlabuh seperti crane yang membantu dalam proses bongkar muat. Salah satu
faktor yang dapat menunjang hal tersebut adalah perencanaan intalasi listrik di
atas kapal atau system distribusi daya listrik diatas kapal. Tentunya harus
memenuhi kelengkapan komponen-kompanen untuk system distribusi dan sesuai
persyaratan pada peraturan rekayasa kemaritiman .
Lebih khusus lagi yaitu merencanakan instalasi penerangan, system
komunikasi, navigasi, monitoring, bongkar muat, dan sistem pendukung lainnya
pada geladak anjungan (navigation deck), maka dari itu diperlukan daya listrik
yang cukup dan terdistribusi dengan baik agar kapal kargo tersebut bisa digunakan
secara
maksimal.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan


Adapun maksud dan tujuan pembahasan laporan ini, yaitu berdasarkan
rumusan masalah.
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kelistrikan Kapal.
2. Untuk mengetahui peralatan peralatan yang menggunakan listrik yang ada
dikapal kargo.
3. Untuk mengetahui cara menghitung dan besar dari daya listrik yang
digunakan oleh peralatan peralatan tersebut.
4. Untuk mengetahui generator yang tepat yang dibutuhkan kapal kargo
tersebuu sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja jenis peralatan yang membutuhkan listrik yang ada pada kapal suatu
kapal kargo?
2. Bagaimana cara menghitung dan seberapa besar daya listrik yang digunakan
oleh peralatan kapal kargo?
3. Bagaimana menentukan generator yang tepat setelah semua daya telah
terhitung?
1.4 Batasan Masalah
Mengingat materi listrik kapal yang begitu luas, maka materi listrik kapal
yang kami bahas hanya mencakup tentang peralatan peralatan yang
menggunakan listrik, besar daya listrik yang diperlukan, dan Generator yang yang
tepat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

BAB II TEORI
DASAR
2. 1. Pengantar Teori Listrik

Gambar Michael faraday 1.1

Michael Faraday (22 September 1791 - 25 Agustus 1867)


Michael Faraday lahir di Newington Butts, Inggris, 22 September 1791 dan
meninggal di Pengadilan Hampton, Middlesex, Inggris, 25 Agustus 1867 pada
umur 75 tahun. Michael Faraday adalah ilmuwan Inggris yang mendapat
julukan "Bapak Listrik", karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi yang
banyak gunanya. Bapak Listrik

ini juga banyak mempelajari berbagai

bidang ilmu pengetahuan, termasuk elektromagnetisme dan elektrokimia. Dari


penemuan penemuan tersebut salah satunya bermanfaat dalam menunjang
bidang mata kuliah yang sedang kita pelajari. Salah satunya tentang Generator
(dinamo) merupakan alat yang prinsip kerjanya berdasarkan induksi
elektromagnetik.
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik.
Muatan listrik adalah pengukuran muatan dasar yang dimiliki suatu benda.
Muatan dasar listrik adalah coulomb. Dalam sistem tenaga listrik kita mengenal
peralatan yang dapat mengubah energy listrik, baik dari energi listrik ke energi
mekanis, ataupun dari energi mekanis ke energy listrik, serta mengubah energy
listrik dari rangkaian yang satu ke rangkaian yang lainnya.1

1-

http://id.wikipedia.org/wiki/Michael_Faraday
3

Gambar generator kapal 1.2

1) Generator, adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah energy


mekanis menjadi energi listrik. Generator dibagi menjadi dua jenis, yaitu
generator AC, dan Generator DC. yang membedakan generator AC dan
Generator DC adalah :
Generator AC : generator arus bolak balik dan menggunakan
"Slip ring".
Generator DC : generator arus searah dan Generator DC
menggunakan "Comutator".
Generator yang digunakan harus mampu memenuhi seluruh kebutuhan
listrik yang digunakan peralatan.
Untuk menentukan kapasitas generator di kapal dipergunakan suatu tabel
balans daya yang mana seluruh peralatan listrik yang ada kapasitanya atau
dayanya tertera dalam tabel tersebut.
Sehingga dengan tabel balans daya tersebut dapat diketahui daya listrik yang
diperlukan untuk masing masing kondisi operasional kapal. Dalam penentuan
electric balans BKI Vol. IV (Bab I, D.I) mengisyaratkan bahwa :
4

a.

Seluruh perlengkapan pemakaian daya yang secara tetap diperlukan untuk


memelihara pelayanan normal harus diperhitungkan dengan daya kerja
penuh.

b.

Beban terhubung dari seluruh perlengkapan cadangan harus dinyatakan.


Dalam hal perlengkapan pemakaian daya nyata yang hanya bekerja bila suatu
perlengkapan serupa rusak, kebutuhan dayanya tidak perlu dimasukkan dalam
perhitungan.

c.

Daya masuk total harus ditentukan, dari seluruh pemakaian daya yang hanya
untuk sementara dimasukkan, dikalikan dengan suatu faktor kesamaan waktu
bersama (common simultancity factor) dan ditambahkan kepada daya masuk
total dari seluruh perlengkapan pemakaian daya yang terhubung tetap.

d.

Daya masuk total sebagaimana telah ditentukan sesuai a. dan c. Maupun daya
yang diperlukan untuk instalasi pendingin yang mungkin ada, harus dipakai
sebagai dasar dalam pemberian ukuran instalasi generator.

2. 2. Paraturan BKI
Dalam

perencanaan

kelistrikan

kapal

perlu

memeperhatikan

peraturanperaturan rekayasa kemaritiman yaitu:


1. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
2. SOLAS (Internasional conference Of Live At Sea) 1974 dan 1980
3. Regulation for preventing collision at sea
4. IEC (International Electrotecnical Commission)
5. IMCO (Inter-goverment Marine Consultative Organisasion)
6. ISO (Intenational Standard Organisasion)
Dalam pembahasan laporan ini penulis hanya membahas tentang peraturan
dari kelas yang ada dalam negeri. Yaitu BKI, berikut tentang penjelasan
peraturannya.
Generator dikapal merupakan auxiliary engine atau alat bantu yang
fungsinya adalah sumber pembangkit daya listrik yang ada. Sehingga
keberadaannya sangat vital bagi operasional sebuah kapal. Faktor terpenting
yang mempengaruhi pemilihan sistem pembangkit listrik di kapal adalah
dengan pemilihan kapasitas generator yang sesuai dengan kebutuhan.
Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Vol IV Tahun 2004 mesyaratkan bahwa
sekurang - kurangnya 2 agregat yang terpisah dari mesin penggerak utama
5

harus disediakan untuk pemberi daya listrik. Daya keluaran harus berukuran
sedemikian sehingga keluaran generator masih tersisa dan cukup untuk,
menutup kebutuhan daya dalam pelayaran dilaut ketika salah satu agregat
rusak ataupun dihentikan.
Daya cadangan harus dimasukkan dalam perhitngan untuk menutup
kebutuhan daya pada puncak beban waktu singkat. Bila tidak ada petunjuk
yang terperinci untuk menentukan persediaan daya yang cukup, daya keluar
dari generator yang sekurang-kurangnya diperlukan untuk pelayanan selama
pelayaran di laut harus 15% lebih besar dari kebutuhan daya yang di tentukan
dalam balance daya.
Dalam penentuan electric balance BKI Vol. IV Tahun 2004 juga
mensyaratkan bahwa:
1) Seluruh perlengkapan pemakain daya yang secara tetap diperlukan untuk
memelihara pelayanan yang normal harus diperhitungkan dengan daya
kerja penuh.
2) Beban terhubung dari seluruh perlengkapan cadangan harus dinyatakan.
Dalam hal perlengkapan serupa rusak, kebutuhan dayanya tidak perlu
dimasukkan perhitungan.
3)

Daya masuk total yang harus ditentukan, dari seluruh pemakaian daya
yang hanya dimasukkan, dikalikan dengan suatu faktor kesamaan waktu
bersama (common simultancy faktor) dan di tambahkan kepada daya
masuk total dari seluruh perlengkapan pemakaian daya yang terhubung
tetap.

4) Daya masuk total sebagaimana ditentukan sesuai 1) dan 3) maupun


kebutuhan daya utuk instalasi pendingin yang mungkin ada, harus dipakai
sebagai dasar dalam pemberian ukuran instalasi generator.
Sistem pembangkit listrik arus bolak-balik (Generator Arus AC) menjadi
standar bagi kebanyakan instalasi listrik dikapal. Pemilihan sistem dengan
arus bolak balik memiliki keuntungan yang signifikan daripada menggunakan
sistem dengan arus searah (Arus DC). Keuntungan tersebut adalah:

Penghematan dalam biaya, berat peralatan dan kebutuhan ruang.

Pemeliharaan yang rendah

Ketersediaan peralatan yang tinggi

Keandalan yang tinggi

2.3 Cara dan Hasil Perhitungan Daya


Untuk menghitung Kebutuhan Daya Listrik kapal, maka kita harus
memperhatikan cara berikut.
a. Daya yang dibutuhkan untuk tiap-tiap komponen.
b. Waktu operasi komponen-komponen tersebut.
c. Jenis operasi komponen tersebut intermittent atau continuous.
d. Jumlah titik armature dalam ruangan-ruangan yang ada.
e. Total daya tiap ruangan.
Sehingga dalam perhitungan tersebut akan dihitung daya listrik pada tiap-tiap
deck yang ada pada Kapal seperti : Main deck, Bridge Deck, Wheel House Deck,
Engine Room , Engine Room, Lampu Navigasi, Bongkar Muat, Communication
dan lain lain.
Perencanaan sistem pembangkit listrik pada suatu kapal perlu memperhatikan
kapasitas dari generator agar dapat mensuplai kebutuhan listrik pada semua
kondisi operasional kapal.
Kebutuhan maximum penting diketahui untuk menentukan kapasitas
generator yang diperlukan. Sedangkan kebutuhan minimum digunakan untuk
menentukan konfigurasi dari sistem pembangkit listrik yang sesuai serta untuk
menentukan kapan generator di operasikan. Secara umum terdapat empat
kelompok beban di kapal yang harus dilayani oleh generator berdasarkan
fungsinya masing-masing:

Beban yang terdapat pada geladak lambung (hull part)

Beban yang berupa peralatan yang menunjang sistem pendinginan palka

Beban berupa electromotor yang menunjang sistem permesinan kapal

Beban berupa peralatan bongkar muat, penerangan, peralatan komunikasi,


navigasi, dan sistem tanda bahaya.
Berdasarkan aktifitas kapal terkait dengan peralatan-peralatan tersebut
diatas dikelompokkan dalam 4 kondisi, yaitu:

1) Berlayar
2) Berlabuh
3) Bongkar muat
7

4) Manuver
5) Emergency

Pengelompokkan berdasarkan aktifitas kapal diatas bertujuan untuk


memudahkan dalam penentuan faktor beban masing-masing peralatan, karena
tidak semua peralatan listrik diatas bekerja secara kontinyu pada kondisikondisi pelayaran diatas.
Dalam penentuan beban digunakan perhitungan analisa beban listrik
(electric load analisis) yang berupa table dan biasanya disebut juga dengan
tabel kalkulasi keseimbangan beban listrik (calculation of electric power
balance) (sarwito. S, 1993).
Faktor beban (Load faktor) peralatan
Salah satu faktor yang penting dalam perencanaan kapasitas generator
untuk mensuplay seluruh kebutuhan daya listrik di atas kapal adalah faktor
beban. Faktor beban didefinisikan sebagai perbandingan antara waktu
bekerjanya peralatan pada suatu kondisi dengan total waktu aktifitas suatu
kondisi (sardono sawito 1993) dengan demikian:
Untuk peralatan yang jarang sekali digunakan nilai faktor bebannya
dianggap nol seperti : Fire pump, anchor windlass, capstan, dan boat winches.
Perhitungan faktor beban dipengaruhi hal-hal sebagai berikut:
-

Jenis kapal : berpengaruh terhadap jenis penggunaan suatu peralatan listrik

Rute pelayaran : berpengaruh mengenai jarak pelayaran yang berbeda akan


diperoleh faktor beban yang berbeda.

Karakter pembebanan dari peralatan yang terkait dengan jarak, jenis kapal,
rute, jumlah ABK dan penumpang serta kondisi cuaca.

Faktor ketidaksamaan (Diversity Faktor)


peralatan listrik diatas kapal memiliki karakteristik pembebanan yang
spesifik, dimana peralatan tersebut beroperasi tidak pada waktu penggunaan
yang teratur dan secara bersamaan. Yang dimaksud disini ialah peralatan
tersebut jarang beroperasi secara kontinyu pada periode tertentu secara
bersamaan. Oleh karena itu adalah penting untuk memperhatikan faktor
ketidaksamaan ini dalam perencanaan kapasitas generator.
Terdapat dua jenis pembebanan dalam pengoperasian peralatan listrik dikapal
yaitu :
8

a) Beban yang bekerja terus-menerus (continues load) yaitu peralatan yang


beroperasi secara kontinu pada kondisi pelayaran normal, seperti: lampulampu navigasi, pompa untuk CPP, dan lain sebagainya.
b) Beban terputus-putus (intemiten load), yaitu peralatan yang beroperasi secara
terputus-putus (periodic) pada kondisi pelayaran normal dengan periode
waktu
yang tidak tetap seperti pompa transfer bahan bakar, pompa air tawar, dan lain
sebagainya.
Sesuai peraturan BKI Vol IV, tahun 2004, faktor kesamaan harus
ditetapkan dengan dimasukan pertimbangan beban tertinggi yang diharapkan
dapat terjadi pada waktu yang sama. Jika penentuan yang tepat tidaklah
mungkin faktor kesamaan waktunya yang digunakan tidak boleh lebih kecil
dari 0,5.
Sehingga dari faktor beban dan faktor ketidaksamaan, penentuan
kapasitas generator dengan berdasarkan data load faktor dari peralatanperalatan diatas kapal yang tepat akan dapat dijadikan sebagai dasar
perencanaan sistem pembangkit listrik yang handal di kapal.
Perhitungan Kapasitas
Dalam perhitungan kapasitas selain load faktor dan faktor diversity ada
beberapa hal yang harus diperhatikan :
a. Kondisi kapal.
Kondisi kapal umumnya terdiri dari sandar atau berlabuh, manuver,
berlayar, bongkar muat dan Emergency. Berbagai kondisi ini sangat
tergantung dari type kapal.
b. Data peralatan.
Data ini dipergunakan untuk mengetahui jumlah daya atau beban yang
diperlukan dan jumlah unit yang tersedia diatas kapal. Data peralatan ini
berdasarkan perhitungan dan telah diverifikasi dengan data yang ada
dipasaran. c. Penggolongan Peralatan
Peralatan digolongkan berdasarkan :
Kondisi kapal (Poin a).
Letak atau fungsi (Hull part, Machinery Part dan Electrical part).
Tipe beban (Beban kontinyu atau beban Intermitten).
9

BA
B
III
HASIL DAN
PEMBAHASAN

3.1 Penetuan peralatan

10

11

12

13

14

15

16

3. 3. Pemilihan Generator Listrik


Dari perhitungan daya diatas, maka dapat direncanakan generator listrik
untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan di kapal KM MUKLISIN

dengan

memilih generator merek JGC110GF yang berjumlah dua, satu digunakan


cadangan. Generator cadangan ini beroperasi ketika generator Generator utama
mengalami masalah, sehingga pada saat kapal beroperasi tidak mengalami
gangguan dengan listriknya.

17

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Generator (Auxiliary Engine) adalah peralatan yang digunakan untuk
mengubah energy mekanis menjadi energi listrik. Untuk menentukan kapasitas
generator di kapal dipergunakan suatu tabel balans daya yang mana seluruh
peralatan listrik yang ada kapasitanya atau dayanya.
Pada Perencanaan kapal KM MUKLISIN, perhitungan kebutuhan
listrik dihitung dalam tiga jenis beban, yaitu berlabuh, berlayar, maneuver.
Pada tiap-tiap beban dibagi menjadi beban siang dan malam. Dari perhitungan
tersebut akhirnya di pilih generator utama dengan cadangan sebesar
110 KW sebanyak 2 buah dengan merek JGC110GF sebagai mesin utama dan
1 nya lagi sebagai cadangan. Radius pelayaran yang diambil untuk kapal ini
adalah dari Jakarta ke Surabaya dengan waktu 17 jam dengan jarak 115 miles
laut dan kecepatan 9 knot.

4.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah:
-

Penambahan materi pelajaran yang lebih menjurus dan perbanyakan


praktikum akan menambah pengetahuan disamping belajar dari materi.

Mengembangkan teori-teori dan teknologi dalam bidang kelistrikan


khususnya kelistrikan di kapal.

18

BAB V DAFTAR
PUSTAKA
-

Ariany, Zulfaidah. 2012. Teknik Kelistrikan Kapal. Semarang

Piper, John F. 2007. Marine electrical installation. Cornell maritime press.

Ariany, Zulfaidah. 2013. Load Faktor Peralatan Pada Kapal Cargo Type Lct.
Semarang.

Sarwito Sardono; Marine Electrical (Listrik Perkapalan); Pusat Pengembangan


dan aktifitas instruksional ITS; Surabaya

http//:www.sea-distances.org

https://www.scribd.com/doc/142267495/Generator-Listrik-Kapal

http://id.wikipedia.org/wiki/Michael_Faraday

****
*

19

LAMPIRAN LAMPIRAN
1. Gambar brosur genset

20

Gambar 3. Peralatan yang menggunakan listrik di general cargo.

21

2. Gambar brosur ballast pump, bilge pump, dan fire pump ( pump dengan 3 fungsi)

22

3. Gambar brosur Sanitari pump


23

4. Gambar radius pelayaran


24

Data Ukuran Utama Kapal


Nama Kapal

: KM MUKLISIN

LOA

: 68,90

LPP

: 65,00

MB

11.30

M H

7.15

M T

5,29

M CB

0.74

Auxiliary Engine :

JGC110GF

RPM

2000 rpm

VS

9.00 KNOTS

Radius Pelayaran

: Tanjung Priok Pelabuhan cirebon

( Pulang Pergi ) Waktu Pelayaran

2 http//:www.sea-distances.org
25

: 17 jam. ( 150 seamiles )

You might also like