PENGUKURAN NILAI PERSEDIAAN

Metode pengukuran nilai persediaan berdasarkan aliran biaya :

1.FIFO (First In First Out)
2. LIFO (Last In First Out)
3. Average Cost
4. Spesific Cost

METODE FIFO
Untuk Item A yang mempunyai pencatatan persediaan periodik seperti pada
Tabel 1, serta
perhitungan secara fisik menunjukkan pada 1 April persediaan
akhir adalah 300 unit, maka dengan metode FIFO dapat ditentukan harga pokok
barang yang dijual dan nilai akhir persediaan.

Tabel 1. Pencatatan Persediaan Periodik Item A

Tanggal
1 Januari
31 Januari
28 Februari
31 Maret

Transaksi
Persediaan awal
Pembelian
Pembelian
Pembelian
Total

Unit
Penjualan
200
300
200
700

Harga/ Unit
1.00
1.10
1.16

Persediaan Akhir
Pembelian Februari
Pembelian Maret
Jumlah

Unit
200
300
400
100
1000

Harga/ Unit
1.00
1.10
1.16
1.26

Harga/ Unit
1.16
1.26

Biaya Total
232
126
358

Biaya Total
200
330
464
126
1120

Biaya Total
200
330
232
762
Unit
200
100
300

Harga pokok barang yang dijual dengan metode FIFO adalah 762 dan nilai
persediaan akhir adalah 1120 762 = 358 untuk 300 unit.

Jika item A mempunyai pencatatan persediaan perpetual sebagaimana pada

Tabel 2, serta dengan perhitungan secara fisik menunjukkan pada 1 April
persediaan akhir adalah 300 unit, maka dengan metode FIFO dapat ditentukan
harga pokok barang yang dijual dan nilai akhir persediaan.
Tabel 2. Pencatatan Persediaan Perpetual Item A
Tangg
al
1 Jan
31 Jan
3
Feb
28
Feb
1
Mar
31
Mar

Penerimaan
Harga Total
/
Biaya
Unit

Unit

300

1.10

Unit

1.16

1.26

1.00
1.10

200
220

464
100
200

100

Unit

330
200
200

400

Pengeluaran
Harga Total
/
Biaya
Unit

1.10
1.16

126

110
232

200
200
300
100

Saldo
Harga Total
/
Biaya
Unit
1.00
200
1.00
200
1.10
330
1.10
110

100
400
200

1.10
1.16
1.16

110
464
232

200
100

1.16
1.26

232
126

Harga pokok barang yang dijual dengan metode FIFO adalah 762 (200 + 220 +
110 +232) dan nilai persediaan akhir adalah 358 (232 + 126) untuk 300 unit.

METODE LIFO
Untuk Item A yang mempunyai pencatatan persediaan periodik seperti pada
Tabel 3, serta
perhitungan secara fisik menunjukkan pada 1 April persediaan
akhir adalah 300 unit, maka dengan metode LIFO dapat ditentukan harga pokok
barang yang dijual dan nilai akhir persediaan.
Tabel 3. Pencatatan Persediaan Periodik Item A
Tanggal
1 Januari
31 Januari
28 Februari
31 Maret

Transaksi
Persediaan awal
Pembelian
Pembelian
Pembelian
Total

Unit
Penjualan
100
400
200
700

Harga/ Unit
1.26
1.16
1.10

Biaya Total
126
464
220
810

Unit
200
300
400
100
1000

Harga/ Unit
1.00
1.10
1.16
1.26

Biaya Total
200
330
464
126
1120

Persediaan Akhir
Persediaan 1 Januari
Pembelian Januari
Jumlah

Unit
200
100
300

Harga/ Unit
1.00
1.10

Biaya Total
200
110
310

Harga pokok barang yang dijual dengan metode LIFO adalah 810 dan nilai
persediaan akhir adalah 1120 810 = 310 untuk 300 unit.

Jika item A mempunyai pencatatan persediaan perpetual sebagaimana pada

Tabel 4, serta dengan perhitungan secara fisik menunjukkan pada 1 April
persediaan akhir adalah 300 unit, maka dengan metode LIFO dapat ditentukan
harga pokok barang yang dijual dan nilai akhir persediaan.
Tabel 4. Pencatatan Persediaan Perpetual Item A
Tangg
al
1 Jan
31 Jan
3
Feb
28
Feb
1
Mar
31
Mar

Unit

300

Penerimaan
Harga Total
/
Biaya
Unit
1.10

Unit

330
300
100

400

1.16

1.26

1.10
1.00

330
100

464
300

100

Pengeluaran
Harga Total
/
Biaya
Unit

126

1.16

348

Unit

200
200
300
100
100
400
100
100
100
100
100

Saldo
Harga Total
/
Biaya
Unit
1.00
200
1.00
200
1.10
330
1.00
100
1.10
1.16
1.00
1.16
1.00
1.16
1.26

110
464
100
116
100
116
126

Harga pokok barang yang dijual dengan metode LIFO adalah 778 (330 + 100
+ 348) dan nilai persediaan akhir adalah 342 (100+116 + 126) untuk 300 unit.

METODE AVERAGE COST

Untuk Item A yang mempunyai pencatatan persediaan periodik seperti pada
Tabel 5, serta
perhitungan secara fisik menunjukkan pada 1 April persediaan
akhir adalah 300 unit, maka dapat ditentukan harga pokok barang yang dijual
dan nilai akhir persediaan dengan metode Average Cost yang terdiri dari : a)
Simple Average, b) Weighted Average dan c) Moving Average.
Tabel 5. Pencatatan Persediaan Periodik Item A
Tanggal
1 Januari
31 Januari
28 Februari
31 Maret

Transaksi
Persediaan awal
Pembelian
Pembelian
Pembelian
Total

Unit
200
300
400
100
1000

Harga/ Unit
1.00
1.10
1.16
1.26

Biaya Total
200
330
464
126
1120

a) Simple Average
k

Harga per unit =

Pi
i=1

1.00+1.10+ 1.16+1.26
4

= 1.13

Nilai persediaan akhir = (persediaan akhir)(harga per unit) = (300)(1.13) = 339

Harga pokok barang yang dijual = (jumlah yang dijual)(harga per unit) = (700)
(1.13) = 791

b) Weighted Average
k

Harga per unit =

P i Qi
i=1

( 1.00 )( 200 ) + ( 1.10 ) ( 300 ) + ( 1.16 ) ( 400 ) + ( 1.26 ) (100)

1000

1.12
Nilai persediaan akhir = (persediaan akhir)(harga per unit) = (300)(1.12) = 336
Harga pokok barang yang dijual = (jumlah yang dijual)(harga per unit) = (700)
(1.12) = 784

a) Moving Average

Tanggal
1
31
28
31

Unit

Jan
Jan
Feb
Mar

Harga/Unit

200
300
400
100

1.00
1.10
1.16
1.26

Total Biaya
200
330
464
126

Moving
Average
1.00
1.06
1.10
1.12

Harga per unit = 1.12

Nilai persediaan akhir = (persediaan akhir)(harga per unit) = (300)(1.12) = 336
Harga pokok barang yang dijual = (jumlah yang dijual)(harga per unit) = (700)
(1.12) = 784
Jika item A mempunyai pencatatan persediaan perpetual sebagaimana pada
Tabel 6, serta dengan perhitungan secara fisik menunjukkan pada 1 April
persediaan akhir adalah 300 unit, maka dengan metode Moving Average dapat
ditentukan harga pokok barang yang dijual dan nilai akhir persediaan.
Tabel 6. Pencatatan Persediaan Perpetual Item A
Tangg
al

Unit

Penerimaan
Harga Total
/
Biaya
Unit

Unit

Pengeluaran
Harga Total
/
Biaya
Unit

1 Jan
31 Jan
3
Feb
28
Feb
1
Mar
31
Mar

Unit

200
300

1.10

330
400

400

1.16

1.26

424

464
300

100

1.06

126

1.14

342

Saldo
Harga Total
/
Biaya
Unit*
1.00
200

500

1.06

530

100

1.06

106

500

1.14

570

200

1.14

228

300

1.18

354

Harga pokok barang yang dijual dengan metode Moving Average adalah 766
(424 + 342) dan nilai persediaan akhir adalah 354 untuk 300 unit.