You are on page 1of 5

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK

(EOI Single & Multi Item)


SISTEM PEMESANAN INTERVAL TETAP
Sistem pemesanan interval tetap atau sering disebut sistem periodik adalah berdasarkan
atas tinjauan periodik terhadap posisi persediaan. Penentuan kapan melakukan pemesanan dan
berapa banyak yang harus dipesan tidak terikat pada permintaan melainkan pada tinjauan
secara periodik.
Tingkat persediaan maksimum untuk item dikembangkan berdasarkan atas permintaan
selama tenggang waktu (lead time) dan interval pemesanan. Setelah periode waktu tetap (W)
dilewati, posisi persediaan atas item dapat ditentukan. Pelaksanaan pergantian persedian dan
jumlah pemesanan cukup untuk menjadikan tingkat persediaan maksimum. Oleh karena itu
jumlah pemesanan berbeda antara tingkat persediaan maksimum dan posisi persediaan tinjauan
periodik. Dalam menentukan sistem pemesanan interval tetap, jumlah pemesanan tidak dapat
diduga perubahannya, karena permintaan secara kontinyu dianggap tidak pasti.
Dalam sistem pemesanan interval tetap hanya memuat dua parameter, yaitu periode
waktu tetap (W) dan tingkat persediaan maksimum (E). Sistem pemesanan interval tetap
dikenal pula dengan istilah W-sistem dengan interval pemesanan konstan. Adakalanya interval
pemesanan menggunakan minggu dan bulan atau waktu yang dianggap cocok. Tipe sistem
pemesanan interval tetap dapat dilihat dalam Gambar 7 dan Gambar 8.

ROP

ROP

t1
LT

t2
LT

W
Gambar 3.7 Sistem Pemesanan Interval Tetap

Waktu

Persediaan Diterima
Persediaan Yang Ada

Permintaan

Ya
Persediaan > Permintaan

Tidak

Backorder

Tidak

Periode Tinjauan Datang?

Ya
Hitung Jumlah Pemesanan

Tentukan Posisi Persediaan

Pergantian Pemesanan

Gambar 3.8 Siklus Sistem Pemesanan Interval Tetap

ECONOMIC ORDER INTERVAL (EOI) SINGLE ITEM


Dasar masalah dalam sistem ini adalah menentukan interval pemesanan W dan tingkat
persediaan maksimum E. EOI dapat ditentukan dengan meminimumkan total biaya. Jika tidak
ada persediaan atau kekurangan persediaan, maka total biaya persediaan diperlihatkan dalam
Gambar 9 dan formula berikut ini.
Biaya
TC(T)
PFRT/2
PR
C/T
T*
Gambar 3.9 Total Biaya Persediaan

Interval Pemesanan (T)

Total biaya = biaya pembelian + biaya pemesanan + biaya penyimpanan


PTR
2m
C
PTRW
TC (W ) PR

W
2
TC (W ) PR mC

.................................................................................................

(3.26)
Dimana : m = 1/W = jumlah pemesanan atau tinjauan per tahun
R/2m = rata-rata persediaan dalam unit
W = 1/m = interval pemesanan (dalam tahun)
Minimum biaya interval pemesanan diperoleh dari turunan pertama total biaya interval
pemesanan W sama dengan nol.
dTC (W )
C
PTR
2
0
dW
2
W

Penyelesaian persamaan untuk W* adalah sebagai berikut:


2C

PTR

2C
EOI ...................................................................................................(3.27)
HR

Minimum biaya peninjauan per tahun adalah berbanding terbalik dengan W* atau:

1
PTR
HR

W*
2C
2C

m*

...................................................................................................

(3.28)
Dalam situasi yang sudah pasti, tidak ada perbedaan antara sistem pemesanan jumlah tetap dan
sistem pemesanan interval tetap. Jumlah pemesanan untuk pemesanan interval tetap adalah Q =
RW, atau
Q* RW * R

2C

PTR

2CR

PT

2CR
H

..................................................................................

(3.29)
Maksimum tingkat persediaan E dapat ditentukan dengan formula sebagai berikut:
E

RW RL R (W L)

QB
N
N

..........................................................................................

(3.30)
Total biaya minimum per tahun dapat dihitung dengan mengganti W dengan W* ke dalam
persamaan total biaya. Formula total biaya minimum per tahun adalah sebagai berikut:
TC(W*) = PR + HRW* .....................................................................................................(3.31)
CONTOH SOAL
PT LB membeli sebanyak 8.000 unit produk setiap tahun dengan biaya per unit Rp 10.000,-.
Biaya pemesanan adalah Rp 30.000 setiap kali pemesanan dan biaya simpan per unit per tahun
adalah Rp 3.000,-. Berapa interval pemesanan ekonomis (EOI), maksimum tingkat persediaan,
dan total biaya jika lead time 10 hari dengan waktu operasi 250 hari per tahun?
W*

2C

HR

2(30.000)
= 0,05 tahun = 12,5 hari
3000(8000)

R(W L) 8000(12,5 10)

= 720 unit
N
250

TC(W*) = PR + HRW* = 10.000(8000) + 3000(8000)(0,05) = Rp 81.200.000,-

Setiap 12,5 hari perusahaan melakukan pemesanan dan posisi persediaan akan menjadi
maksimum. Total biaya optimum pasti sama antara sistem pemesanan interval tetap dan sistem
pemesanan jumlah tetap.

ECONOMIC ORDER INTERVAL (EOI) MULTI ITEM


Pengecer dan pedagang besar pada umumnya melakukan pemesanan secara terpisah
untuk setiap item. Jika suplier dapat menyediakan berbagai macam item yang diperlukan (item
dapat berasal dari satu sumber), akan lebih ekonomis kalau pemesanan dilakukan secara
bersama. Jika hal tersebut dapat dilaksanakan, tinjauan tingkat persediaan setiap item dapat
dikoordinasikan dan pengawasan persediaan dapat diminimumkan. Selain itu, frekuensi
monitoring terhadap tingkat persediaan menjadi lebih kecil dan skedul dapat disesuaikan
dengan aktivitas organisasi. Biaya logistik dan transportasi dapat dihemat dan biaya
penanganan persediaan lebih kecil.
Dalam mempersiapkan pemesanan bersama, jumlah pemesanan setiap item tergantung
pada interval waktu pemesanan antara semua kelompok. Dasar dalam permasalahan ini adalah
menentukan interval waktu W yang akan meminimumkan biaya persediaan untuk kelompok.
Jika waktu optimum dapat ditentukan, maka tingkat persediaan maksimum E untuk setiap item
dapat pula ditentukan.
EOI dapat ditentukan dengan meminimumkan total biaya dengan mengabaikan
kekurangan persediaan atau biaya kekurangan persediaan, seperti diperlihatkan dalam formula
berikut ini.
Total biaya = biaya pembelian + biaya pemesanan + biaya penyimpanan
n

TC (W )

Pi Ri

i 1

C nc WT

W
2

PR
i

.............................................................................

i 1

(3.32)
Dimana : Ri = total kebutuhan item i
Pi = biaya pembelian item i
n = jumlah item
c = biaya pemesanan setiap item
C = biaya pemesanan bersama
W = iterval pemesanan (dalam tahun)
T = biaya simpan (dalam%) dari biaya pembelian
Biaya minimum pemesanan dapat ditentukan dengan mengambil turunan pertama total biaya
interval pemesanan W sama dengan nol.
dTC (W )
C nc T

dW
2
W2

P R
i

i 1

Penyelesaian persamaan untuk W* adalah sebagai berikut:


W*

2(C nc )
n

PR
i

EOI

(dalam tahun) ...........................................................................(3.33)

i 1

Jumlah pemesanan setiap item adalah maksimum tingkat persediaan Ei dikurangi posisi
persediaan. Maksimum persediaan ditentukan berdasarkan interval pemesanan dan lead time
dan jumlah waktu operasi N selama satu tahun.

Ei

RiW Ri L Ri (W L)

.............................................................................................(3.34)
N
N
N

Ei = maksimum persediaan untuk item i


Minimum total biaya per tahun adalah ditentukan dengan mengganti W dengan W* dalam
persamaan total biaya sebagai berikut:
n

PR

TC (W *) (1 TW *)

.................................................................................................

i 1

(3.35)
CONTOH SOAL
Sebuah perusahaan memesan tujuh item dari suplier yang sama. Biaya pemesanan sebesar Rp
4.500,- setiap kali pembelian dan Rp 1.500 per item. Jika biaya simpan 20% per tahun, berapa
biaya minimum interval pemesanan? jika lead time 1 bulan, berapa maksimum tingkat
persediaan setiap item? Total permintaan, biaya per unit dan total biaya pembelian untuk
ketujuh item dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Item
A
B
C
D
E
F
G

Total Permintaan
1.500
4.000
1.250
1.000
8.000
700
1.150

Biaya Per Unit


Rp 3.000
Rp 1.500
Rp 6.000
Rp 9.000
Rp 1.500
Rp 15.000
Rp 6.000

Biaya Pembelian
Rp 4.500.000
Rp 6.000.000
Rp 7.500.000
Rp 9.000.000
Rp 12.000.000
Rp 10.500.000
Rp 10.500.000

Total
W*

2(C nc )
n

P R
i

Rp 60.000.000
2( 4500 10.500)
0,20(60.000.000) = 0,05 tahun = 0,6 bulan

i 1

Maksimum persediaan (Ei) untuk setiap item dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
Ei

Ri (W L ) Ri (0,6 1) 1,6 Ri
R

i
N
12
12
7,5

1500
= 200 unit
7,5
4000
EB
= 533 unit
7,5
1250
EC
= 167 unit
7,5
1750
EG
= 233 unit
7,5
EA

1000
= 133 unit
7,5
8000
EE
= 1067 unit
7,5
700
EF
= 93 unit
7,5
ED

Formula tersebut di atas dikembangkan dari sistem pemesanan interval tetap dengan asumsi
bahwa rata-rata permintaan, lead time, harga per unit, biaya pemesanan setiap kali pesan, dan
biaya simpan per unit adalah konstan; tidak ada kekurangan persediaan (stockout); dan jumlah
pemesanan diterima dalam waktu yang sama. Dalam kenyataannya banyak asumsi tersebut
yang dilanggar. Jika asumsi dilanggar, maka model tersebut tidak realistis.

You might also like