Professional Documents
Culture Documents
BEDSIDE MONITOR
DosenPembimbing :
M. RidhaMaruf, ST, MT
Sumber, ST, MT
Oleh :
Hanif Zakki
(P27838113031)
Pramitha Galuh A. P.
(P27838113035)
2C2
A.
Teori Dasar
Pasien monitor/ beside monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk
memonitor fisiologis pasien. Bedside Monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk
memonitor vital sign pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperatur
bentuk pulsa jantung secara terus menerus (Jevon & Ewens, 2009). Parameter adalah
bagian-bagian fisiologis dari pasien yang diperiksa melalui pasien monitor. Jika kita
ketahui ada sebuah beside monitor dengan 5 parameter, maka yang dimaksud dari lima
parameter tersebut adalah banyaknya jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan oleh pasien
monitor tersebut
Didalam istilah pasien monitor diketahui beberapa parameter yang diperiksa,
parameter itu antara lain adalah :
1. EKG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam pemeriksaan ECG ini
2.
3.
4.
5.
juga termasuk pemeriksaan Heart Rate atau detak jantung pasien dalam satu menit.
Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu menit
Saturasi darah / SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah.
Tensi / NIBP (Non Invasive Blood Pressure) / Pemeriksaan tekanan darah.
Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa
Contoh bedside monitor
Nama lain dari bedside monitor antara lain Cardiorespiratory Monitors, Apnea
Alarms dan repiration monitor, Patient Monitor. Adapun komponen alat dalam
bedside monitor adalah preamplifier, modul elektrode dan pasien kabel, parameter
sesuai kebutuhan dan monitor. Jenis bedside monitor/ pasien monitor antara lain:
1. Pasien monitor vital sign
Monitor ini bersifat pemeriksaan stndar, yaitu pemeriksaan ECG, Respirasi,
Tekanan darah atau NIBP, dan Kadar oksigen dalam darah / saturasi darah / SpO2.
2. Pasien monitor 5 parameter
Pasien monitor ini bisa melakukan pemeriksaan seperti ECG, Respirasi, Tekanan
darah atau NIBP, kadar oksigen dalam darah / saturasi darah / SpO2, dan
Temperatur.
3. Pasien monitor 7 parameter
Pasien monitor ini biasanya dipakai diruangan operasi, karena ada satu parameter
tambahan yang biasa dipakai pada saat operasi, yaitu ECG, Respirasi, Tekanan
darah atau NIBP (Non Invasive Blood Pressure) , kadar oksigen dalam darah /
Saturasi darah / SpO2, temperatur, dan sebagai tambahan adalah IBP (Invasive
Blood Pressure) pengukuran tekanan darah melalui pembuluh darah langsung,
EtCo2 (End Tidal Co2) yaitu pengukuran kadar karbondioksida dari sistem
pernafasan pasien.
Patient monitor juga digunakan pada ruangan resusitasi / recovery pasca
operasi untuk kasus post operasi berat, seperti operasi jantung, operasi
transplantasi organ dan operasi yang memakan waktu lama. Dengan demikian
berarti pasien yang dipasangkan alat Patient Monitor adalah pasien yang lebih
serius kondisi kesehatannya malah mungkin bukan pasien yang sadarkan diri
(Rab, 2007). Sedangkan Vital sign monitor digunakan untuk memonitor beberapa
parameter kesehatan pasien yang membutuhkan continuously monitoring atau
round the clock monitoring. Vital sign monitor mempunyai parameter: Tekanan
darah, pulse, temperature dan saturasi oksigen yang digunakan untuk kondisi
pasien yang tidak terlalu serius, tapi memerlukan pemantauan round the clock,
seperti : Ruangan Hemodialisa, Ruangan emergency, Ruangan resusitasi /
recovery pasca operasi untuk kasus operasi yang tidak berat, Ruangan Bersalin,
Ambulance, Laboratorium, Klinik-klinik yang ada rawat inap, Puskesmas yang
DTP, Sentra Olahraga.
Manfaat vital sign monitor yaitu memungkinkan dokter dan para medis
dapat mengevaluasi pasien lebih cepat, karena makin tidak stabil vital sign pasien,
berarti makin sakit pasien tersebut. Bekerja lebih efektif sehingga menghemat
waktu yang pada akhirnya bermanfaat bagi pasien, karena dapat lebih cepat
mengetahui tingkat keseriusan pasien yang dirawat. Teknologi advance yang ada
pada Vital Sign Monitor membuatnya sangat optimal untuk rumah sakit, karena
dengan pemeriksaan manual, tingkat kesalahan dapat tinggi dan memberikan
hasil/diagnosis yang salah bagi pasien. Dengan menggunakan vital sign monitor
kesalahan ini dapat ditekan. Dapat mengetahui bagaimana tubuh bereaksi
terhadap stres-stres fisik. Dengan teknologi yang sangat user friendly dapat
digunakan untuk orang yang tidak berlatar belakang medis. Mengurangi beban
kerja paramedis di bagian yang sibuk seperti ER, RR, dll. Di unit hemodialysis;
dapat membantu paramedis memantau pasien lebih efektif dan membuat pasien
lebih merasa nyaman dan aman.
Monitoring vitalsign sangat penting dilakukan untuk mengetahui fisiologis
tubuh. Tekanan Systolic menunjukkan puncak tekanan darah memberikan
gambaran kondisi pompa jantung. Tekanan Diastolic menunjukkan tekanan
darah terendah memberikan kondisi waktu istirahat dari jantung. Dengan
tekanan darah kita dapat gambaran kondisi pembuluh darah dan organ seperti otak
dan ginjal dan untuk menghitung angka MAP (mean atrial pressure) yang
menunjukkan kondisi perfusi darah ke organ dan jaringan. Saturasi Oksigen
dilakukan untuk mengevaluasi sebaik apa kerja paru-paru dalam menyuplai
oksigen melalui darah ke seluruh tubuh dalam kondisi yang berbeda (istirahat,
sedang sakit, dalam pengaruh obat, dll.). saturasi juga untuk mengevaluasi
oksigenisasi dan saturasi (kelarutannya) dalam hemoglobin. Sedangkan suhu
bertujuan untuk memantau kemampuan badan dalam menyimpan dan melepas
panas tubuh, mendeteksi suhu tubuh yang abnormal; rendah atau tinggi atau
memonitor efektifitas dari pengobatan yang diberikan.
B.
Prinsip Kerja
Prinsip kerja bedside monitor
C.
Bagian-bagian
1.
Chassis / selungkup
2.
Kotak kontak
3.
Terminal pembumian
4.
Kabel daya
5.
Saklar ON/OFF
6.
Sikring
7.
Patient cables
8.
Fitting / connector
9.
10.
Control / pengatur
11.
Battery / charger
12.
Indikator / display
13.
User calibration
14.
Alarm
15.
Audibla signals
D.
Perkembangan
Patient Monitor adalah Sebuah alat berbentuk monitor untuk lepentingan medis
atau monitor fisiologis atau tampilan, adalah perangkat medis elektronik yang digunakan
dalam pemantauan medis yang menampilkan data dipantau, dan mungkin atau mungkin
tidak memiliki kemampuan untuk mengirimkan data pada jaringan pemantauan. Data
fisiologis ditampilkan terus menerus pada layar CRT atau LCD sebagai saluran data
sepanjang sumbu waktu, Mereka bisa disertai dengan readouts numerik parameter
dihitung pada data asli, seperti nilai maksimum, minimum dan rata-rata, denyut nadi dan
frekuensi pernapasan, dan sebagainya.
1.
Analog
Lama monitor pasien analog didasarkan pada osiloskop, dan memiliki
satu saluran saja, biasanya disediakan untuk pemantauan elektrokardiografi
(EKG). Jadi, monitor medis cenderung sangat khusus. Satu monitor akan
melacak tekanan darah pasien, sementara yang lain akan mengukur oksimetri
nadi, EKG lain. Kemudian model analog memiliki saluran kedua atau ketiga
ditampilkan dalam layar yang sama, biasanya untuk memantau pergerakan
respirasi dan tekanan darah. Mesin-mesin ini banyak digunakan dan
menyelamatkan banyak nyawa, tetapi mereka memiliki beberapa pembatasan,
termasuk kepekaan terhadap gangguan listrik, fluktuasi tingkat dasar, dan tidak
adanya readouts numerik dan alarm. Selain itu, meskipun telemetri pemantauan
nirkabel secara prinsip mungkin (teknologi ini dikembangkan oleh NASA pada
akhir 1950-an untuk spaceflight berawak) itu mahal dan rumit.
2.
Digital
Monitor medis berkembang dengan perkembangan teknologi digital sinyal
processing (DSP), yang memiliki keuntungan dari miniaturisasi, portabilitas, dan
multi-parameter monitoring yang dapat melacak banyak tanda-tanda penting yang
berbeda sekaligus. Ini biasanya termasuk oksimetri nadi (pengukuran persentase
jenuh oksigen dalam darah, disebut sebagai SpO2, dan diukur dengan manset jari
inframerah), EKG (elektrokardiograf dari gelombang QRS jantung dengan atau
tanpa alat pacu jantung yang menyertainya eksternal) , tekanan darah (baik invasif
melalui perakitan tekanan transduser dimasukkan darah, atau noninvasively
dengan manset tekanan darah tiup), dan suhu tubuh melalui pad perekat berisi
transduser termoelektrik. Dalam beberapa situasi, parameter lainnya dapat diukur
dan ditampilkan, seperti curah jantung (melalui kateter Swan-Ganz invasif),
kapnografi (pengukuran CO2, disebut sebagai EtCO2 atau end-pasang konsentrasi
karbon dioksida), pernapasan (melalui transduser toraks ikat pinggang, saluran
EKG atau melalui EtCO2, ketika dipanggil AWRR atau tingkat saluran udara
pernafasan), dll
Selain menjiplak parameter fisiologis sepanjang waktu (sumbu X), monitor medis
digital telah otomatis readouts numerik dari puncak dan / atau parameter rata-rata
ditampilkan pada layar, dan tinggi / rendah tingkat alarm dapat diatur, yang
mengingatkan staf ketika beberapa parameter melebihi dari jatuh batas tingkat,
menggunakan sinyal terdengar.
mengirimkan sinyal untuk penilaian oleh dokter, sampai 12-memimpin lengkap, mesin
EKG portabel yang dapat menyimpan selama 24 jam atau lebih (perangkat Holter disebut
pemantauan). Ada juga monitor portabel untuk tekanan darah (MAPA) dan EEG.
E.
6.
Pelaporan
Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
Indikasi pemasangan pasien monitor/beside monitor adalah pasien dengan krisis
atau kegagalan pada beberapa sistem, yaitu: sistem pernapasan, sistem hemodinamik,
sistem syaraf pusat, sistem endokrin dan metabolik, overdosis obat, reaksi obat dan
keracunan, sistem pembekuan darah, dan infeksi berat (sepsis).
Cara pengoperasian pasien monitor/ beside monitor :
1. Lepaskan penutup debu
2. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan
3. Hubungkan alat ke terminal listrik (terminal pembumian)
4. Hubungkan alat ke catu daya
5. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF
6. Set rentang nilai (range) untuk temperature, pulse dan alarm
7. Perhatikan protap pelayanan
8. Beritahukan sien mengenai tindakan yang akan dilakukan
9. Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode kepasien dan pastika sudah
terhubung dengan baik
10. Lakukan monitoring
11. Lakukan pemantauan display terhadap heart rate, ECG wave, pulse, temperature,
saturasi oksigen, dan NiBP.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
F.
Referensi
1. http://celoteh-venny-dunia.blogspot.com/2015/04/bedside-monitor.html diakses pada
tanggal 19 Mei 2015.
2. http://stikeswh.ac.id/tem/utama.php?mod=detail&id=142 diakses pada tanggal 19
Mei 2015
3. http://www.slideshare.net/yabniellitjingga/makalah-bedsid-monitor
diakses
pada